You are on page 1of 15

Asuhan keperawatan pada pasien

post nefroktomi dan nefrostomi


Definisi
Nefrroktomi adalah Suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat ginjal
dengan atau tanpa kelenjar getah bening regional.
RUANG LINGKUP
Semua penderita yang datang dengan keluhan nyeri
pada daerah pinggang dan hematuria serta dalam
pemeriksaan penunjang (foto polos abdomen,
pyelografi intravena dan ultrasonografi, CT scan)
diketahui penyebabnya adalah tumor ginjal atau ruptur
ginjal.
INDIKASI OPERASI
o Karsinoma ginjal
o Ruptur ginjal dimana didapatkan fragmentasi ginjal atau
ruptur pedikel dengan hemodinamik yang tidak stabil.
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap, tes faal ginjal, sedimen urin, foto polos abdomen, pyelografi intravena, USG atau
CT scan abdomen.
Teknik Operasi
o. Dengan pembiusan umum.
o. Posisi supinasi.
o. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.
o. Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
o. Insisi kulit di garis tengah dimulai dari prosesus xyphoideus ke arah simfisis pubis,
diperdalam lapis demi lapis.
KOMPLIKASI OPERASI
Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi luka operasi.

PERAWATAN PASCABEDAH
o Pelepasan kateter 24 jam setelah penderita siuman
o Pelepasan redon drain bila dalam 2 hari berturut-turut produksi < 20cc/24 jam.
Pelepasan benang jahitan keseluruhan 7 hari pasca operasi
D. MANIFESTASI KLINIK
1.Neurologis
2.Kardiovaskuler
3.Respiratory
4.Hematologi
5.Gastrointestinal
6.Urinari
7.Integumen
8.Sistem
PENGERTIAN
Nefrostomi merupakan suatu tindakan diversi urine menggunakan tube,
stent, atau kateter melalui insisi kulit, masuk ke parenkim ginjal dan
berakhir di bagian pelvis renalis atau kaliks. Nefrostomi biasanya dilakukan
pada keadaan obstruksi urine akut yang terjadi pada sistem saluran kemih
bagian atas, yaitu ketika terjadi obstruksi ureter atau ginjal. Nefrostomi
dapat pula digunakan sebagai prosedur endourologi, yaitu intracorporeal
lithotripsy, pelarutan batu kimia, pemeriksaan radiologi antegrade ureter,
dan pemasangan double J stent (DJ stent) (Robert R. Cirillo, 2008).
FUNGSI
Beberapa fungsi nefrostomi, sebagai berikut :
a. Melarutkan dan mengeluarkan batu ginjal
b.Membantu prosedur endourologi, yaitu pemeriksaan saluran kemih
atas.
c. Membantu penegakkan diagnosa obstruksi ureter, filling defects, dan
kelainan lainnya melalui radigrafi antegrad.
d.Memasukkan obat-obatan kemoterapi ke dalam sistem pengumpul
ginjal.
e. Memberikan terapi profilaksis kemoterapi setelah reseksi pada tumor
ginjal.
JENIS NEFROSTOMI
Nefrostomi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
1.Nefrostomi terbuka
2.Nefrostomi perkutan

A.INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


. Indikasi dilakukannya nefrostomi:
o.
Pengalihan urine sementara yang berhubungan dengan adanya obstruksi urin sekunder terhadap kalkuli
o.
Pengalihan urine dari sistem pengumpul ginjal sebagai upaya penyembuhan fistula atau kebocoran akibat
cedera traumatik atau iatrogenik, fistula ganas atau inflamasi, atau sistitis hemoragik.
o.
Pengobatan uropathy obstruktif nondilated
o.
Pengobatan komplikasi yang berhubungan dengan transplantasi ginjal.
o.
Pengobatan obstruksi saluran kemih yang berhubungan dengan kehamilan.
o.
Memberikan akses untuk intervensi seperti pemberian substansi melalui infus secara langsung untuk
melarutkan batu, kemoterapi, dan terapi antibiotik atau antifungi.
o.
Memberikan akses untuk prosedur lain (misalnya penempatan stent ureter antegrade, pengambilan batu,
pyeloureteroscopy, atau endopyelotomy)
o.
Dekompresi kumpulan cairan nephric atau perinephric (misalnya abses atau urinomas)
. (Robert R. Cirillo, 2012)

Kontraindikasi dilakukannya nefrostomi:

o Penggunaan antikoagulan (aspirin, heparin, warfarin)


o Gangguan pembekuan darah (heofilia, trombositopeni) dan hipertensi tidak terkontrol (dapat menyebabkan terjadinya
hematom perirenal dan perdarahan berat renal).
o Terdapat nyeri yang tidak dapat diatasi pada saat tindakan nefrostomi.
o Terjadi asidosis metabolik berat.
o Terjadi hiperkalemia.
(Aziz et.al, 2008)
Sedangkan kontraindikasi dilakukannya nefrostomi menurut Imam Rasjidi:
o Penyakit yang progresif meskipun sedag dalam terapi
o Memiliki masalah/komorbiditas yang potensial membahayakan jiwa
o Status performance dengan scoring ecog/zubord >2, atau karlnofsky <60
o Tidak ada terapi yang efektif
o Pasien tidak mau diobati
o Terdapat nyeri yang tidak dapat diatasi pada saat tindakan nefrostomi
o Terdapat tanda overload, seperti oedema paru dan sesak nafas
o Terdapat asidosis metabolic yang berat
o Terdapat hiperkalemia
o Keadaan-keadaan lain yang menyebabkan pasien tidak bias diposisikan tengkurap
A.KOMPLIKASI
. Nefrostomi adalah prosedur tindakan pembedahan untuk menyalirkan urin umumnya aman. Seperti
semua operasi, selalu ada risiko reaksi alergi terhadap anestesi, perdarahan dan infeksi, dan memar di
lokasi pemasangan kateter terjadi pada sekitar setengah dari orang yang dilakukan nefrostomi. Ini
adalah komplikasi minor.
. Komplikasi utama meliputi:
o.Perforasi sistem pengumpul (30%) terjadi biasanya selama 48 jam setelah pemasangan tube nefrostomi
o.Efusi pleura, hidrothorax, pneumothorax (<13%)
o.Perdarahan akut (5%)
o.Ekstravasasi
o.Trauma periorgan, seperti perforasi usus besar, trauma hepar, limpa (<1%).
. Menurut Robert R. Cillio tahun 2012, komplikasi utama akibat penempatan tabung nefrostomi
perkutan adalah sebagai berikut:
o.Perdarahan
o.Sepsis
o.Cedera pada organ yang berdekatan
Komplikasi utama lainnya, meskipun agak jarang, telah dilaporkan terjadi pada 5% pasien.
Komplikasi dari neftostomi perkutan beserta frekuensi terjadinya adalah sebagai berikut:
o Perdarahan masiv yang memburuhkan transfusi, operasi, atau embolisasi (1-3%)
o Pneumothoraks (<1%)
o Hematuria mikroskopis (umum)
o Nyeri (umum)
o Ekstravasasi urine (<2%)
o Ketidakmampuan untuk melepas tabung nefrostomi karena terjadi kristalisasi disekitar
tabung
o Kematian (0.2%)
o Sepsis (1.3%)
o Catheter dislodgement selama satu bulan pertama (<1%)
(Robert R. Cillio, 2012)
PROSEDUR PERAWATAN NEFROSTOMI TERBUKA DAN
NEFROSTOMI PERKUTAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Semua tindakan Endourologi yang menggunakan sinar rontgen harus
diperhatikan perlindungan untuk dokter/petugas dan juga untuk
penderita.
1.Untuk petugas :
a)Pakai baju khusus (lood jas/apron)
b)Bila tidak perlu jangan berada dalam kamar operasi
c)Pakai dosimeter (bila tersedia)
1.Untuk penderita :
a)Patasi ekspos dengan sinar rontgen seminimal mungkin
b)Gunakan C-arm dengan memori
Indikasi
1) Pyonefrosis akut dan kronis
2) Infected hidronefrosis
3) Bilateral hidronefrosis
4) Sebagai bagian dari test Whitaker
5) Sebagai bagian PNL
6) Hidronefrosis unilateral terapi tindakan definitif tidak dapat cepat
dikerjakan (lebih dari 2 minggu).

You might also like