You are on page 1of 58

Curriculum Vitae

Nama : Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS, SpFK


Pekerjaan : * Guru Besar Tetap Departemen Farmakologi dan Terapeutik,
Fakultas Kedokteran, USU, Medan
* Staf Pengajar Program S2 Biomedik & Program Administrasi
Kebijakan Kesehatan; Program S3 Kedokteran,
Sekolah Pascasarjana, USU, Medan
* Wakil Ketua Komisi Nasional Etika Penelitian Kesehatan
(KNEPK), Indonesia

Riwayat Pendidikan:
* Dokter (dr), dari Fakultas Kedokteran, USU. Medan
* Magister Sains (MS), Ilmu Kedokteran Dasar (Basic Medical Sciences),
dari Fakultas Pascasarjana, Universitas Indonesia, Jakarta
* Doktor (Ph.D), Farmakologi Klinik (Clinical Pharmacology), dari Institute
of Post-graduated Studies, Universiti Sains Malaysia, Malaysia
* Spesialis Farmakologi Klinik (Sp.FK), dari Dewan Penilai Kepakaran
Persatuan Dokter Ahli Farmakologi Klinik Indonesia (PERDAFKI) Pusat,
Jakarta.
ANTISPIROCHETA
DAN
MEKANISME KERJANYA

ROZAIMAH ZAIN-HAMID

Departemen Farmakologi dan Terapeutik


Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sumatera Utara
Pemilihan antimikroba secara empirik
untuk infeksi spirocheta
Kuman patogen Antimikroba Antimikroba
pilihan I alternatif
Treponema penicillin erythromycin,
(syphilis, tetracycline
frambusia)
Leptospira penicillin tetracycline
Borrelia tetracycline amoxicillin,
(Lyme disease) (early) doxycycline.
ceftriaxone chloramphenicol
Borrelia tetracycline penicillin
(relapsing fever)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Antispirocheta

Penicillin, amoxycillin
Tetracycline, doxicyclin

Cephalexin, ceftriaxone

Erythromycin
Chloramphenicol
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
PENICILLIN

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Antispiroceta
golongan penicillin

Penicillin G (benzylpenicillin):
-Aktifitas terhadap bakteri Gram (+)
-Aktifitas terhadap bakteri Gram (-) <<
-Tidak stabil terhadap asam
-60 % terikat protein
-Dirusak oleh -lactamase

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Antispirocheta
golongan penicillin

Amoxicillin:
- Mirip ampicillin
- Absorpsi lebih baik dari pada
ampicillin
- Kadar dalam darah

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Farmakokinetik
golongan penicillin

Absorpsi oral, ber-beda2 ditentukan


oleh stabilitas keasaman & ikatan protein
parenteral absorpsi cepat & lengkap

Distribusi luas ke cairan tubuh & jaringan


Ikatan protein >> oxacillin, dicloxacillin
Ikatan protein << pnc G, ampicillin
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Farmakokinetik
golongan penicillin

Ekskresi ginjal
(90 % melalui sekresi tubular &
10 % melalui filtrasi glomerulus)
probenecid menghambat sekresi tubular
pnc kadar pnc dalam darah &
memperpanjang waktu paruhnya

Long-acting penicillin:
- procaine pnc G
- benzathine pnc
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Mekanisme kerja
golongan penicillin

1. Berikatan PBPs sebagai reseptor


2. Menghambat transpeptidasi peptidoglycan

menghambat sintesa dinding sel

3. Aktivasi enzim autolitik pada dinding sel



kematian sel bakteri
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Mekanisme terjadinya resistensi
terhadap penicillin

1. Bakteri menghasilkan -lactamase


2. Reseptor PBP yang spesifik obat ( - )

3. Permeabilitas melalui lapisan terluar


bakteri (- )
4. Dinding sel bakteri (-)
5. Gagalnya aktivasi enzim autolitik
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Efek samping
golongan penicillin

1.Reaksi hipersensitivitas:
Syok anafilaxis, serum sickness,urticaria,
pembengkakan sendi, edema angioneurotik,
pruritus, eosinofilia, anemia hemolitik, vasculitis

2. Disfungsi trombosit
(carbenicillin & ticarcillin dosis >>>)

3. Gangguan fungsi ginjal


(terutama methicillin)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Toksisitas golongan penicillin

Dosis besar penicillin:


Gangguan saluran cerna, nausea, vomitus, diare
(terutama ampicillin & amoxicillin)

Granulositopenia & nefritis:


(methicillin, nafcillin)

Alkalosis hipokalemik
(terutama carbenicillin)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
TETRACYCLINE

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Antispirocheta
golongan tetracycline

Kerja singkat:
- tetracycline

Kerja lama:
- doxicycline
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Farmakokinetik
golongan tetracycline

Absorpsi :
pemberian oral ber- beda2
Absorpsi terutama pada usus halus bagian atas
Absorpsi terganggu ikatan dengan kation
bervalensi 2 (Ca2+, Mg2+, Fe2+), Al3+
dalam susu, antasida & pH alkalis)
Doxycycline peroral: absorpsi sangat baik

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Farmakokinetik
golongan tetracycline

Distribusi:
40 80 % terikat pada protein plasma
terdistribusi luas ke berbagai jaringan dan
cairan tubuh, kecuali ke cairan cerebrospinal
kadar >> air mata & saliva (minocycline)
dapat melalui sawar plasenta & ASI
(berikatan dengan Ca gigi & tulang fetus)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Farmakokinetik
golongan tetracycline

Ekskresi :
terutama melalui empedu &
filtrasi glomerulus ginjal

obat yang diekskresi ke empedu



Reabsorbsi oleh usus
(sirkulasi enterohepatik)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Farmakokinetik
golongan tetracycline

Ekskresi :
Doxycycline diekskresi lebih lambat

Kadar dalam serum lebih bertahan lama

Docycyline tidak diekskresi urin


(dapat diberikan pada gangguan fungsi ginjal)

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Mekanisme kerja
golongan tetracycline

Berikatan dengan reseptor


pada unit 30S ribosom &
menghambat ikatan aminoacyl-tRNA
dengan tempat ikatannya pada ribosom

menghambat sintesa protein
(asam amino)

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Mekanisme terjadinya resistensi
terhadap tetracycline

Mekanisme transport aktif melintasi


membran sel bakteri ( - )
Bakteri yang resisten terhadap
tetracycline, menunjukkan permeabilitas
yang pasif terhadap tetracycline ( - )

Resistensi di transmisi oleh plasmid

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Efek samping / toksisitas tetracycline

Gangguan saluran cerna:


nausea, vomitus, diare,
mengganggu flora normal usus

Mengalami deposisi di tulang & gigi:


(perubahan warna gigi yang sedang tumbuh,
deformitas tulang)

Sindroma Fanconi
(berkaitan dengan penggunaan obat kadaluwarsa)
asidosis tubular renalis, amino aciduria,
albuminuria & hipokalemia
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Efek samping / toksisitas tetracycline

Hepatotoksik &cholestatic jaundice


Diabetes insipidus nefrogenik
(demeclocycline)

Reaksi vestibular (minocycline)


Foto sensitivitas
(demeclocycline)
Pemanjangan waktu pembekuan darah
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
CEPHALOSPORIN

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Farmakokinetik
golongan cephalosporin

Absorpsi pemberian oral ber-beda2:


(cephalexin, cephradine, cefadroxil)

Distribusi:
kadar di beberapa jaringan sangat
bervariasi kadar jaringan < kadar dalam
darah
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Farmakokinetik
golongan cephalosporin

Ekskresi ginjal
(melalui filtrasi glomerulus & sekresi tubular)
Probenecid menghambat sekresi tubular
pnc kadar cephsporin dalam darah &

Klirens creatinine 20 -50 ml/menit


(1/2 dosis)
Klirens creatinine < 20 ml/menit
(1/4 dosis)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Mekanisme kerja
golongan cephalosporin

1. Berikatan PBPs sebagai reseptor


2. Menghambat transpeptidasi peptidoglycan

menghambat sintesa dinding sel

3. Aktivasi enzim autolitik pada dinding sel



kematian sel bakteri
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Mekanisme terjadinya resistensi
terhadap cephalosporin

1. Penetrasi obat <<<


2. Reseptor PBP yang spesifik obat ( - )

3. Degradasi obat oleh -lactamase


4. Munculnya -lactamase yang khas
5. Gagalnya aktivasi enzim autolitik
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Efek samping
golongan cephalosporin

1. Reaksi hipersensitivitas:
Syok anafilaxis, demam, ruam kulit, nefritis,
granulositopenia, anemia hemolitik

Pasien dengan riwayat anafilaksis


pada pemberian penicillin,
jangan diberi cephalosporin

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Toksisitas
golongan cephalosporin

1.Toksisitas terhadap ginjal

2. Hipoprotrombinemia perdarahan
(cefamandole, moxalactam, cefmetazole,
cefotetan, cefoperazone)

3.Severe disulfiram-like reaction


(hindari penggunaan alkohol

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


ERYTHROMYCIN

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Erythromycin

Antimikroba golongan makrolide

Tidak larut dalam air & berasa pahit

Diinaktifasi oleh asam


(saat ini bentuk sintetiknya lebih tahan asam)

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Antispirocheta
golongan macrolide

Erythromycin

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Profil farmakokinetik
antimikroba golongan makrolide
Obat T1/2 Bioavail. Ikatan Eliminasi
(jam) oral protein utama

Erythromycin 1,4 18- 45 % 72 % empedu

Azithromycin 40 - 60 40 % 50 % empedu

Clarithromycin 5- 7 50 % .. empedu

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Farmakokinetik erythromycin

Absorpsi :
Aktif dalam suasana alkalis
(aktivitas antimikrobial pH < 7.0)
Dirusak oleh asam lambung
(enteric coated)
Bentuk stearat & ester: tahan asam
Oral absorpsi di intestinum >>>

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Farmakokinetik erythromycin

Distribusi:
Terdistribusi luas ke berbagai jaringan,
(kecuali ke jaringan otak & cairan cerebrospinal)

Dapat melintasi sawar plasenta

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Efek samping erythromycin

1. Gangguan saluran cerna:


(Anoreksia, mual, muntah, dispepsia,
iritasi lambung, diare)
2. Toksisitas hepar:
Khususnya erythromycin estolate

Hepatitis kolestatik
(demam, ikterus, gangguan fungsi hepar)

3. Reaksi alergi:
(demam, eosinofilia, ruam kulit)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Farmakokinetik erythromycin

Ekskresi:
Terutama melalui empedu
(kadarnya 50 X > darah)
Mengalami sirkulasi enterohepatik
5 % dieksresi melalui urin

T : 1-3 jam pada renal yang baik


(T azithromycin & clarithromycin > erythromycin)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Mekanisme kerja erythromycin

Mempenetrasi dengan cepat


membran bakteri & berikatan
dengan 23S subunit 50S ribosom

Hambatan sintesa protein

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Mekanisme terjadinya resistensi
terhadap erythromycin

Methylasi reseptor rRNA pada unit 50S


ribosom di bawah kontrol plasmid

Pada kuman coliform: transmisi melalui


plasmid esterase menghidrolisa cincin
lakton macrolide

Resistensi silang terhadap lincomycin

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Interaksi obat dengan erythromycin
Erythromycin
menghambat aktivitas enzim P450 mikrosom hati

1. Efek antikoagulan oral & digoxin

2. kadar cycloserin

3. kadar antihistamin:
terfenadine & astemizole

aritmia jantung
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
CHLORAMPHENICOL

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Chloramphenicol
Diisolasi dari Streptomyces venezuelae
Kristal tak berwarna; berasa pahit
Sangat larut dalam alkohol,
kurang larut dalam air

Tetap memberikan aktivitas antibakteri


selama beberapa bulan,
bila disimpan dalam lemari pendingin &
bila dilindungi dari cahaya
(pada suhu kamar)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Farmakokinetik chloramphenicol

Absorpsi:
(oral) saluran cerna, baik

Distribusi :
Luas ke cairan tubuh &
bersifat lipofilik sawar darah otak
Dapat melintasi sawar plasenta
Di sirkulasi, ikatan protein 30%
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Farmakokinetik chloramphenicol

Metabolisme :
Sebagian besar berlangsung di hepar,
(melalui konyugasi yang lengkap
dengan glukoronida)

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Farmakokinetik chloramphenicol

Ekskresi:
Diekskresi ke dalam ASI

Pada gangguan fungsi ginjal,


tidak diperlukan penyesuaian dosis

Pada gagal hepar dosis

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Farmakokinetik chloramphenicol

Ekskresi:
T1/2 : 3 jam
Diekskresi melalui urin
10 % dalam bentuk aktif
(melalui filtrasi glomerulus;
<< melalui empedu);
90 % dalam bentuk tidak aktif
(melalui sekresi tubular ginjal)
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Mekanisme kerja chloramphenicol

Berikatan dengan subunit 50S


dari 70S ribosome menghambat aktivitas
enzim peptidyl transferase

Sintesa protein

Menghambat sintesa protein mitokondria


pada sel sumsum tulang mamalia
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Mekanisme terjadinya resistensi
terhadap chloramphenicol

Ditransfer melalui plasmid akibat


dihasilkannya enzim
chloramphenicol acetyltransferase

Acetylasi gugus hydroxyl


pada rantai samping molekul
chloramphenicol
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Efek samping chloramphenicol

1. Anemia aplastik yang tidak


berhubungan dengan dosis

Pansitopenia dengan aplastik / hypoplastik


sumsum tulang

Perdarahan fatal
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Efek samping chloramphenicol

2. Penekanan sumsum tulang yang


berhubungan dengan dosis

Anemia progresif
dengan kadar ferum yang tinggi &
retikulosit <<

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Efek samping chloramphenicol
3. Gray syndrome:
komplikasi pada bayi prematur
akibat gagalnya konyugasi obat

T >>> & akumulasi obat

Perubahan warna kulit, pembesaran abdomen,


cyanosis, kelemahan otot, muntah,
pernapasan yang tak teratur, hipotermi,
kolaps sirkulasi yang berakibat fatal
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Efek samping chloramphenicol

4. Superinfeksi bakteri
(S. aureus, P.aeruginosa, C.albicans)

Hambatan >>> flora normal di usus


5. Gangguan saluran cerna mual, muntah,
gangguan pengecapan, stomatitis, glossitis.
Diare non-spesifik akibat
kolitis pseudomembranosa oleh C.difficile
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
Efek samping chloramphenicol

5. Sistem saraf

Neuritis perifer & neuropati optalmik


(pemberian jangka lama)

Atropi saraf optikus & kebutaan

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.


Interaksi obat dengan chloramphenicol

Chlamphenicol
menghambat aktivitas enzim mirosom hati

Memperpanjang T1/2 & kadar

Phenytoin, tolbutamide,
chlorpropamide, warfarin
Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.
TERIMA KASIH

Zain-Hamid, R; Departemen FarmakologiZain-Hamid,


& TerapeutikR;FK-UISU.
Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-UISU.

You might also like