You are on page 1of 17

SALMONELLA

DR. Mudatsir, M.Kes


Bagian Mikrobiologi
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
8 September 2011
Morfologi dan Pertumbuhan
Batang Gram negatif
Bergerak dengan flagel peritrik
Mempunyai fimbria
Tidak mampu meragi laktosa
Beberapa spesies mampu meragi gula
dan menghasilkan gas
Dapat hidup cepat pada media
sederhana
Mati pemanasan suhu 55 C 1 jam
Mampu hidup beberapa bulan pada
salju, air tanah dan makanan
Flagel Petritrik pada Salmonella
Klasifikasi

Grup O Serotipe
D S. typhi
A S. paratyphi A
C S.choleraesius
B S. typhimurium
D S. enteritidis
Daya Tahan
Mati pada suhu 56 C & pada suasana
kering
Dalam air tahan 4 minggu
Hidup subur pada medium garam
empedu
Penambahan senyawa natrium
tetrationat dan deoksikholat
menghambat tumbuh kuman
kolifomr isolasi Salmonella dari tinja
Salmonella arizonae pada Blood
Agar
Salmonella pada XDL Agar
Struktur Antigen
Antigen somatik
- Antigen O berasal dari dinding sel
- Tahan terhadap panas dan alkohol
Antigen Flagel
- Antigen H berasal dari protein flegelin
- Rusak oleh panas dan alkohol
Beberapa spesies mempunyai antigen
kapsul
Patogenitas

Sumber penularan dari manusia


Reservoar dari hewan (babi, sapi,
kelinci, unggas)
Tempat masuk mulut
Manifestasi klinik tergantung dari:
1. Virulensi bakteri
2. Jumlah sel yang termakan dan
3. Daya tahan hospes
Penyakit yang disebabkan Salmonella
Demam enterik Septikemia Enterokolitis

Periode inkubasi 7-20 hari Bervariasi 8-48 jma

Onset Insidious Tiba-tiba Tiba-tiba

Demam Gradual kemudian Cepat naik Biasanya rendah


tinggi dengan stadium
typoidal
Durasi penyakit Beberapa minggu Bervariasi 2-5 hari

Simtom Mula2 konstipasi Tidak ada Nausea


Gastrointestinal selanjutnya diare
berdarah
Kultur Darah Positif 1-2 minggu Positif selama Negatif
demam tinggi
Stool cultures Positif selam 2 Sering positif Positif secara
minggu, negatif pada cepat
awal sakit

Sumber: Jawet, Malnick & Edelbergs Microbiology, 2001


Tipe penyakit pada
Demam
Manusia
enterik
Bakteriemi dan
Enterokolitit/gastroenteritis

Perbedaan infeksi tergantung pada:


Spesies penyebab
Masa inkubasi
Waktu sakit
Gejala penyakit/saluran pencernaan
Bahan pemeriksaan
Kultur darah dan kultur tinja
Virulensi ditentukan oleh:
Kemampuan menginvasi hospes
Toksinogenitas

Beberapa faktor patogenitas/Virulensi


Toksin
Pili/faktor perlekatan
Kemampuan bergerak
Diagnosis Laboratorium (I)
BP untuk kultur:
Darah
Tinja
Urine
Apus rektum
Cairan serebrospinal
Sumsum tulang
Makanan/sumber air yang terkontaminasi
Diagnosis Laboratorium
(II)
Media Transpor:
Bulyon selenit

Bulyon tetrationat

Bulyon Gram-negatif

Agar semi solit Cary & Blair dan

Bulyon empedu
Diagnosis Laboratorium (III)
Isolasi dan Identifikasi dengan media selektif
Agar SS

Agar Bismuth Sulfite

Agar Deoxycholate citrat (DCA)

Koloni yang dicurigai ditanam pada agar Kligler


atau TSIA,Media gula-gula semi solid
Uji Serologi
Pengobatan dan Pencegahan
Antibiotik: Kloramfenikol (hati2 efek toksik)
Ampisilin, Amoksisilin
Pengobatan carrier menjadi masalah
Pencegahan carrier tdk boleh bekerja
sebagai pembawa makanan
Sanitasi makanan dan air harus dijaga
Epidemiologi
Carrierpramusaji
Sumber infeksi: makanan dan
minuman yang terkontaminasi:
1. Air kontaminasi dengan tinja
2. Susu dan produk susu (es krim,
keju,puding dsb)
3. Kerang
4. Telur
5. Daging atau produk daging

You might also like