Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
2
Keluhan Utama
Demam
3
1 HSMRS 1 HSMRS
Pohon Keluarga
36 tahun 28 tahun
Riwayat lingkungan
Anak tinggal di rumah bersama bapak, ibu,
dan adik . Lantai keramik, dinding tembok,
atap genteng,ventilasi cukup, kamar mandi
didalam rumah, sumber air dari sumur, namun
untuk minum dan memasak dari air isi ulang
Dikeluarga maupun tetangga tidak ada yang
sakit demam.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kedaan Umum : Pasien tampak lemas
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
Tekanan darah : 100/60
Nadi : 96x/menit
Respiratory Rate : 24 x/ menit
Suhu : 37,2 C
Nyeri :0
21
Pemeriksaan fisik
- BB : 23,0 kg
- TB : 122,0cm
- BB // U : berada diatas +1SD (sesuai)
- TB// U : berada dibawah +1SD (sesuai)
- BB//PB : berada diantara percentil 50-75 (sesuai)
- BMI : BB/TB2 = 15.5 : berada diatas -1 SD (sesuai)
Kesan : Status gizi baik
26
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan kulit
warna : sawo matang
Turgor kulit : < 2 detik (baik)
Kelembapan : lembab
Edema (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS
Leher Thorak
Bentuk dada Normal
Tidak ada perbesaran
Kelenjar Getah bening Retrakasi dada (-)
Tidak ada pembesaran Simetris
kel.Tiroid Tidak ada ketertinggalan
gerak
Pulmo
Inspeksi
Simetris, gerak dada kanan kiri sama.
Palpasi
Simetris kanan kiri, tidak ada ketinggalan gerak pulmo.
Perkusi
Sonor
Auskultasi
Suara dasar Vesikuler (+) Normal
Jantung
Inspeksi
Ictus cordis tak tampak
Palpasi
Ictus cordis tidak kuat angkat
Auskultasi
BJ I/II Reguler Normal
Bising Jantung tidak ditemukan
Perkusi
timpani
Perkusi timpani
Kesan : Pemeriksaan abdomen normal
Ekstermitas
31
Akral Hangat
Perfusi jaringan baik
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala : normochepal, rambut hitam tidak mudah
rontok
Mata : tampak cekung conjungtiva anemis(-/-)
sclera ikterik (-/-)
Hidung : sekret (-/-),deviasi septum (-/-), Cuping
hidung (-)
Kriteria Point
Temperature > 38 derajat 1
celcius
Tidak ada batuk 1
Pembesaran kelenjar leher 1
anterior
Pembengkakan eksudat 1
tonsil
Usia :
3-14 tahun 1
15-44 tahun 1
45 tahun -1
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : tampak lemas ,
composmentis
Mulut : faring dan tonsil T2-T2
hiperemis
RINGKASAN DATA DASAR
Pemeriksaan penunjang :
Darah
Neutrositosis
Limfopenia
37
Assesment
Tonsilofaringitis akut
Dd
Demam dengue
Demam Haemoragic Fever
Infeksi Saluran Kemih
Planning diagnosis
Cek ulang darah
Cek urin
Terapi
TERAPI
- Dosis rumatan infus RL = 23kg = 1760ml = 18 tpm makro
- Antipiretik Paracetamol 10-15mg/kgBB
23 x 10 = 230mg( sediaan tab 500mg, 5ml=120mg) = 9ml/kali .
41
Rencana pengelolaan
Monitor ku dan tanda vital.
Monitor gejala klinis dan lab.
Monitor efek samping pengobatan.
42 4/12/17
Follow Up
12-04-2017
S : demam,batuk, lemas, napsu makan dan minum berkurang
O : KU : baik, Compos mentis
S : 38,1C
N: 94x
RR : 24x/m
Mulut : faring hiperemis, tonsil T2-T2 hiperemis
A : tonsilofaringitis
P:
Dosis rumatan infus RL = 23kg = 1760ml = 18 tpm makro
- Antipiretik Paracetamol 10-15mg/kgBB
23 x 10 = 230mg( sediaan tab 500mg, 5ml=120mg) = 9ml/kali .
TINJAUAN PUSTAKA
44
TONSILITIS AKUT
Definisi : Infeksi akut jaringan tonsil
Etiologi :
Virus (tersering)
H. influenzae
Strep. beta-hemolitikus (30 40%)
Insiden :
Anak 5 10 tahun (sering)
Dewasa
45
Patologi :
Radang jaringan limfoid (folikel)
Udem, hiperemi
Eksudat detritus
Gejala Klinis :
Tenggorok rasa kering
Nyeri telan hebat mendadak
Anak tidak mau makan
Referred pain sakit di telinga
Panas tinggi anak kejang
Sakit kepala
Mual / muntah / nyeri perut
( Strep. beta-hemolitikus )
49
Pemeriksaan :
Plummy voice
Foetor ex ore
Ptialismus
Tonsil udem, hiperemis, detritus
Ismus fausium menyempit
Palatum mole, arkus ant./post. udem, hiperemis
Kelenjar limfe membesar nyeri tekan
50
Diagnosa banding :
DIFTERI TONSIL pseudomembrane sampai
keluar tonsil , Bull neck
Penyulit :
1. Lokal
- Peritonsilitis (infiltrat peritonsil)
- Abses peritonsil
- Abses parafaring
2. Sistemik (Strep. beta-hemolitikus)
- Glomerulonefritis akut
- Penyakit jantung rematik
- Endokarditis bakterial sub akut
51
Pengobatan :
istirahat ANTIBIOTIKA
makan lunak BERAT :
minum hangat PP 2x0.6 1.2 juta IU/hr im
analgesik / antipiretik Fenoksimetil pen. 4x500mg/hr
( asetosal, parasetamol selama 10 hari
3 4 x 500 mg )
RINGAN :
Fenoksimetil penisilin
7.5 12.5 mg/kgbb/hari
4x sehari selama 10 hari
52
Edukasi :
1. Mencegah penularan
tdk bergantian alat makan / minum
tutup mulut / hidung bila batuk / bersin
2. Meningkatkan kondisi badan
olah raga teratur
makanan bergizi
3. Meningkatkan daya tahan lokal
menghindari iritan
54
TONSILITIS KRONIS
Definisi :
Infeksi kronik jaringan tonsil kelanjutan dari infeksi
akut berulang tonsil atau infeksi sub klinis
Gejala klinis :
A. Keluhan penderita :
nyeri telan ringan hebat ( eksaserbasi akut )
rasa mengganjal
foetor ex ore
buntu hidung ( ngorok ) adenoid membesar
adenoid face
gangguan pendengaran ( adenoid membesar )
57
B. Pemeriksaan :
tonsil membesar
tonsil hiperemi
kripta melebar detritus (+)
arkus ant. & post. hiperemi
adenoid face
fenomena palatum mole (-)
58
Penyulit :
Sama dengan tonsilitis akut
Adenotonsilitis kronik
Bronkitis kronik
59
Penatalaksanaan :
Tonsilektomi / adenotonsilektomi
Edukasi :
FARINGITIS AKUT
Naso/Epifaryng, Oro/Mesofaring, Laryngo/hypofaring
Gambaran klinis
- dapat didahului rinitis akut, konjungtivitis, malaise,
demam, dan nyeri kepala.
- nyeri tenggorok yg memberat saat menelan yg
dapat menjalar ke telinga
- mukosa faring : hiperemi, udem, t.u. jar.
limfoid : tampak garis2 mukopus, kadang tampak pustular
follicles
- dapat terjadi limpadenopati klj. Leher
- bila menyebar ke laring : suara parau, batuk2
64
Terapi
- Umumnya dapat sembuh sendiri (self limiting dis.)
dan tidak perlu obat anti virus
- Obat simtomatis : bedrest, analgetik-antipiretik
- Antibiotik : bila ada komplikasi infeksi bakteri
Komplikasi
- Lokal : sinusitis, otitis media, laringitis,
trakeo bronkitis, pneumonia
- General :meningitis, ensefalitis, miokarditis
65
FARINGITIS KRONIK
Infeksi atau inflamasi yg berlangsung lama dari mukosa
faring
Dibagi :
- non spesifik
- spesifik
66
Etiologi :
Beberapa sumber infeksi yg dicurigai berhubungan
dengan faringitis kronik non spesifik : sinusitis kronik,
gingivitis, bronkiektasis, bronkitis kronis, karies gigi, iritasi
dari rokok atau asap industri
Gambaran Klinis :
- rasa tidak enak yg lama di tenggorok
- nyeri saat menelan
- kadang ada rasa sakit di telinga
67
Penatalaksanaan :
- Bila ada penyebab yg dicurigai : dihindari / diobati
- Dapat dicoba diberi obat kumur
68
69
Etiologi :
Sifilis, tuberkulosis, toxoplasmosis, lepra, skleroma, jamur
Gambaran Klinis :
Gejala tgt penyebab
Mis. ok. - Sifilis : dimulai dgn papula yg kmd pecah
ulkus yg tdk nyeri
- Tuberkulosis : lesi multipel yg sangat nyeri
70
71
Diagnosis :
- Tgt penyebab :
- pem. Spirochaeta dgn dark field illumination
microscopy,
- pem serologi VDRL,
- pem mikrobiologi / patologi thd Mikobakterium
tuberkulosis & foto toraks u/ TBC faring
Penatalaksanaan :
Tgt penyebab, spt : Benzathine penicillin
Obat2 anti TBC
72
TONSILOFARINGITIS DIFTERI
Infeksi akut mukosa faring yg spesifik oleh karena kuman difteri.
Biasanya juga mengenai tonsil = difteri faring dan tonsil
(TONSILOFARINGITIS DIFTERI).
Juga dpt terjadi pd hidung, laring
Diagnosis Banding :
Tonsilitis oleh karena streptokokus, mononukleosis
Komplikasi :
- Sistemik oleh karena penyebaran eksotoksin
- Dapat terjadi kematian :
* Toxaemia
- miokarditis
- defek konduksi pd jantung
- aritmia kegagalan sirkulasi akut
- trombositopenia
- Neurologi : - 3-6 minggu ssd onset difteri
- paralisa : pal molle, diafragma, otot2 mata,
kadang2 sindr. Guillain-Barre
75
Terapi :
Pasien diisolasi secara ketat sampai keadaan akut dilampaui &
biakan (-)
- Terapi didasarkan gambaran klinik
- Difteri ringan (mata, hidung, kulit) : ADS20.000 IU im
- Difteri sedang (tonsil, faring, laring) :
ADS 40.000 60.000 IU iv, secara tetesan
- Difteri berat (dg penyulit) : ADS 100.000 IU iv dg tetesan
- Penisilin prokain 600.000 1.2 juta IU/24 jam, im 1-2 x/hari,
selama 10 hari Bila alergi thd Penisilin,
dpt digunakan Eritromisin 50 mg/kgbb/24 jam (maks 1 gram)p.o
3-4 x/hari, selama 10 hari.