You are on page 1of 109

ANALISIS

UJI INDERAWI

EVA MAYASARI, S.Pi, M.Sc.


DENAH LABORATORIUM
UJI PEMBEDAAN
(DISKRIMINATIVE TEST)
1. Uji perbandingan pasangan (paired
comparison test)
2. Uji segitiga (triangle test)
3. Uji duo-trio
4. Uji pembanding jamak (multiple-
comparison test)
5. Uji kepekaan (Sensitivity test)
a) uji pengenceran (dilution test),
b) uji ambang batas (treshold test)
I. UJI PEMBEDAAN
Pemilihan Panelis Semi
Terlatih

PENELITIAN

KARAKTERISTIK SENSORIS PADA


REBUSAN SAYUR BAYAM DENGAN
PENAMBAHAN KONSENTRASI MSG
(MONOSODIUM GLUTAMAT)
Tabel . Kuisoner Pra Seleksi Panelis
Tabel . Senstifitas Panelis Pada Uji Stimulus Rasa Dasar
Tabel. Hasil Uji Intensitas Rasa Dasar Umami pada Larutan MSG di berbagai Konsentrasi
UJI RANKING
Tujuan Uji Ranking digunakan untuk
perbaikan atau pemilihan produk
terbaik untuk dipasarkan.
UJI AFEKSI
1. UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)
2. UJI MUTU HEDONIK
3. UJI MUTU SKALAR
UJI KESUKAAN
1. UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)
2. UJI MUTU HEDONIK
3. UJI MUTU SKALAR
3. ANALISIS SENSORIS
DESKRIPTIF
Analisis sensoris deskriptif adalah metode analisis
sensoris untuk suatu produk bahan pangan
dilakukan identifikasi, deskripsi dan kuantifikasi
menggunakan panelis yang dilatih khusus untuk
tujuan ini.
Analisis ini terdiri dari 5 metode analisis yaitu :
1. Analisis Deskripsi kuantitatif (QDA)
2. Metode Profil Flavor
3. Analisis Atribut Profil
4. Analisis Deskripsi Sentrum
5. Metode Profil Tekstur
Quantitative Descriptive Analysis (QDA)
Analisis ini meliputi beberapa tahapan,
yaitu :
1. Seleksi panelis
a. Penyebaran kuisoner
b. Uji Sensitifitas rasa dasar
2. Pengenalan atribut Aroma/citara/tekstur
3. Analisis Kualitatif
4. Pelatihan panelis
5. Penentuan Konsentrasi Reference
Aroma/citara/tekstur
6. Quantitative Descriptive Analysis (QDA)
PEMBENTUKAN TIM PANELIS DAN ANALISIS DESKRIPSI
CITARASA KACANG SALUT DENGAN VARIASI BAWANG PUTIH
DI PT. GARUDAFOOD, JAKARTA
Pelatihan Panelis
Pengenalan Atribut Aroma dan
Citarasa Bawang Putih
To be continued
Analisis data

Skala pengukuran data


Rancangan percobaan
Skala pengukuran data
Skala nominal
Skala ordinal
Skala interval
Skala rasio
Skala pengukuran data
Skala nominal: Merupakan data yang
tingkatannya paling rendah. Data nominal
hanya berupa kategori saja. Misalnya: Jenis
kelamin, agama, dan sebagainya.

Skala ordinal: Data yang diukur


menggunakan skala ordinal selain
mempunyai ciri nominal, juga mempunyai
ciri berbentuk peringkat atau jenjang.
Istilah ordinal berasal dari kata ordo yang
berarti tatanan atau deret. Misalnya
tingkat pendidikan, nilai ujian (dalam
Skala pengukuran data
Skala interval: Data yang diukur
menggunakan skala interval selain
mempunyai ciri nominal dan ordinal , juga
mempunyai ciri interval yang sama.
Misalnya nilai ujian (dalam angka), suhu
(temperatur), dan sebagainya.
Skala rasio: merupakan skala pengukuran
data yang tingkatannya paling tinggi.
Selain mempunyai ketiga ciri dari skala
pengukuran diatas, juga mempunyai nilai
nol yang bersifat mutlak (absolut).
Misalnya: Umur, berat, pendapatan, dan
sebagainya.
Skala pengukuran data
Analisis
Skala nominal
non-
Skala ordinal parametrik

Skala interval Analisis


Skala rasio parametrik
Analisis parametrik
Uji t
Sidik ragam (Anova)
Uji beda rerata:
Uji Beda Nyata Terkecil (Least
Significant Difference Test)
Uji Dunnet
Uji Beda Nyata Jujur
Asumsi/syarat
penggunaan
analisis parametrik
Data berskala interval atau
rasio
Distribusi normal
Jumlah sampel cukup
Analisis non-parametrik
Untuk sampel tunggal

Uji Tanda (Sign Test)


Wilcoxon Test
Uji Binomial
Uji kecenderungan Cox-
Stuart
Langkah-Langkah Analisis non-
parametrik
Untuk sampel tunggal
UJI TANDA

Hasil perhitungan dengan mengunakan uji tanda ini


dibandingkan dengan nilai X2 tabel (5 %, 1 %)
Jika nilai X2 hitung < X2tabel 5% berarti antar perlakuan
tidak berbeda nyata, maka hipotesis Ho diterima dan
Jika nilai XH
hipotesis 2
X2tabel 5 % dan X2hitung X2tabel 1 %
1 ditolak.
hitung
berarti antar perlakuan berbeda nyata
bila nilai X2hitung > X2tabel 1 % antar perlakuan berbeda
sangat nyata sehingga Ho ditolak dan H1 diterima
Contoh Kasus
Data Hasil Penilaian Organoleptik Emping
Melinjo Dengan Penambahan Sumber Protein
Ikani yang Berbeda
Data Hasil Organoleptik Terhadap Spesifikasi Penampakan
Emping Melinjo Dengan Penambahan Sumber Protein Ikani
LANGKAH-LANGKAH
ANALISIS PARAMETRIK

Uji Homogenitas (distribusi


NORMAL)
Data terlebih dahulu harus dinyatakan homogen.
Kehomogenan data dapat dilakukan dengan
Koofesian Keragaman (KK), dimana:

a) KK Besar; Jika nilai KK minimal 10% pada kondisi homogen atau


20% pada kondisi heterogen.
b) KK Sedang; Jika nilai KK minimal 5 - 10% pada kondisi homogen
atau 10 - 20% pada kondisi heterogen.
c) KK Kecil; Jika nilai KK maksimal 5% pada kondisi homogen atau
10% pada kondisi heterogen.
Analisis Keragaman
Uji Pembuktian Hipotesis

Penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis didasarkan


pada perbandingan antara F hitung dan F tabel
Apabila didapatkan Fhitung Ftabel 5%, maka antara
perlakuan tersebut tidak bebeda nyata sehingga
hipotesis Ho diterima dan hipotesis H1 ditolak
Jika Fhitung Ftabel 5 % dan Fhitung Ftabel 1 % maka antar
perlakuan berbeda nyata sehingga Ho ditolak dan H1
diterima.
Apabila nilai Fhitung Ftabel 1 % maka perbedaan
sangat nyata yang terjadi antara perlakuan sehingga
tolak Ho dan terima H1
Bila perbedaan yang nyata atau sangat nyata
terjadi antara perlakuan maka diteruskan dengan
analisis lanjutan yang bertujuan untuk mengetahui
perlakuan mana yang berpengaruh, sehingga dapat
diketahui perlakuan yang terbaik.
BNJ digunakana tanpa memandang
apakah f hitung > f tabel

BNT digunakan apabila f hitung > f tabel


sebaiknya untuk perlakuan 3

DUNCAN digunakan apabila f hitung > f


tabel sebaiknya untuk perlakuan >3
CONTOH KASUS UJI
RANKING
TRANSFORMASIKAN DATA KE
DALAM TABEL FISHER DAN YATES
UJI BEDA NYATA TERKECIL
(BNT)
PERBANDINGAN
SIGNIFIKANSI
UJI HEDONIK
F hitung = JKR contoh / JKR panelis

Ftabel lihat tabel F (5% dan 1 %)


Dimana F hitung jauh lebih besar dari F tabel baik pada 5% dan 1%,
sehingga disimpulkan terdapat perbedaan sangat nyata (**) antar
perlakuan
Untuk mengetahui perlakuan mana yang sama atau lebih dari yang
lain memerlukan analisis lebih lanjut terhadap perlakuan tersebut
latihan

You might also like