You are on page 1of 36

REFERAT

TRAUMA THORAX
Di susun oleh:
Durotul Farida ( H2A012036)

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Bedah


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Rumah Sakit Umum PKU Delanggu
Pendahuluan
Trauma penyebab paling umum kematian
pada orang usia 16-44 tahun di (WHO, 2004).
1,2 juta pertahun kecelakaan di jalan raya.
Trauma dapat disebabkan oleh benda tajam,
benda tumpul, atau peluru. Luka tusuk dan luka
tembak.
Trauma thorax sering ditemukan. Sekitar 25%
dari penderita multi-trauma ada komponen
trauma thorax.
Trauma thorax merupakan penyebab mortalitas
bermakna. Sebagian besar pasien meninggal setelah
sampai di Rumah sakit dan banyak kematian ini
seharusnya dapat dicegah dengan meningkatkan
kemampuan diagnostik dan terapi.
Definisi
Adalah trauma yang mengenai dinding yang
dapat menyebabkan kerusakan pada dinding
thorax ataupun isi dari cavum thorax atau organ
intra toraks, baik karena trauma tumpul maupun
trauma tajam.
Epidemiologi
Di Australia, 45% dari trauma tumpul
mengenai rongga toraks. Dengan adanya trauma
pada toraks akan meningkatkan angka mortalitas
pada pasien dengan trauma Pneumotoraks,
hematotoraks, kontusio paru dan flail chest dapat
Etiologi
Trauma pada toraks dapat dibagi 2 yaitu oleh
karena trauma tumpul dan trauma tajam.
Penyebab trauma toraks tersering adalah oleh
karena kecelakaan kendaraan bermotor (63-78%).
Anatomi Thorax
Patofisiologi

Trauma thorax

Perubahan tekanan intrathorax ventilasi tidak adekuat


kegagalan ventilasi
hiperkarbia
Hipovolemi (kontusio, kolaps alveolus) dan perubahan
tekanan dalam intrathorax (tension)
kegagalan pertukaran gas di tingkat alveolar hipoksia
Kegagalan sirkulasi akibat perubahan hemodinamik
hipoperfusi jaringan asidosis metabolik
Klasifikasi

trauma Tembus
20-30% memerlukan torakostomi
Trauma Tumpul
<10% memerlukan torakostomi
Trauma Tembus

Pneumothorax
Open pneumothorax
Closed (simple dan tension pneumothorax)
Simple Pneumothorax
Hematothorax
Hematopneumothorax
Tracheo-bronchial rupture
Pericardiac tamponade
Trauma Tumpul

Rib fracture
Pulmonary Contusion
Pneumothorax
Hematothorax
Pneumothorax
Pneumothorax merupakan keadaan dimana
terdapat udara bebas pada cavum pleura.
Adanya udara di dalam rongga pleura akan
menyebabkan kolapsnya jaringan paru. Gangguan
ventilasi terjadi karena darah menuju paru yang
kolaps tidak mengalami ventilasi sehingga tidak
ada oksigenasi.
Didapatkan suara nafas menurun pada sisi yang
terkena dan pada perkusi hipersonor.
Terapi terbaik pada pneumotoraks adalah
dengan pemasangan chest tube pada sela iga
ke 4 atau ke 5, anterior dari garis mid-aksilaris.
Selang dada dipasang dan dihubungan dengan
WSD dengan atau tanpa penghisap, dan foto
toraks dilakukan untuk mengkonfirmasi
pengembangan kembali paru-paru.
Open Pneumothorax

Adanya hubungan langsung antara cavum thorax


(cavum pleura) dengan dunia luar akibat ada luka
robek pada dinding dada karena trauma.
Tekanan di dalam rongga pleura akan segera
menjadi sama dengan tekanan atmosfir. Jika
defek pada dinding dada mendekati 2/3 dari
diameter trakea maka udara akan cenderung
mengalir melalui defek dinding thorax karena
mempunyai tahanan yang lebih rendah.
Management
Menutup luka dengan kasa steril
yang diplester hanya pada 3
sisinya saja.
Sesegera pasang chest tube yang
harus berjauhan dari luka primer.
Evaluasi penderita dan
dilanjutkan dengan penjahitan
luka.
pneumothorax
Tension Pneumothorax
Terjadi karena kebocoran udara one way valve
(fenomena ventil), dimana saat inspirasi udara masuk ke
cavum pleura tetapi saat ekspirasi udara terperangkap
didalam
Udara yang masuk ke dalam rongga pleura yang tidak
dapat keluar lagi, maka tekanan di intrapleural akan
meninggi, paru-paru kolaps, mediastinum terdorong ke sisi
berlawanan dan menghambat venous return, yang
mengakibatkan kematian serta akan menekan paru
kontralateral.
Manifestasi Klinis
Nyeri dada
Air hunger
Distress nafas
Pergeseran trakea
Takikardi
Distensi vena leher
Hipotensi
Hiperresonansi pada sisi dada
Hilangnya suara nafas pada
yang trauma
salah satu sisi
Sianosis (lanjut)
Management
Dekompresi sesegera mungkin
Needle thoracostomy di ICS 2
linea mid-clavicula
Treatment definitif:
Insersi chest tube di ICS 5,
antara linea anterior dan mid-
axillaris.
Tension Pneumothorax
Simple Pneumothoraks
Disebabkan karena masuknya udara pada ruang potensial
antara pleura viseral dan parietal yang dapat menyebabkan
kolapsnya paru.
Manifestasi Klinis :
Suara nafas menurun pada sisi yang terkena
Perkusi hipersonor pada sisi yang terkena
Foto thorax : hiperlusen avaskuler
Terapi : pemasangan chesh tube pada ICS 4 atau 5 anterior
dari garis midaksilaris.
Simple pneumothorax dapat menjadi tension pneumothorax
yang mengancam nyawa.
Hematothorax

Adalah akumulasi darah yang berada di rongga


pleura.
Dapat mengganggu upaya pernafasan dengan
menekan paru dan mencegah ventilasi yang
adekuat.
Hemotoraks masif terjadi akibat akumulasi cepat
> 1500 ml darah atau 1/3 atau lebih volume darah
dalam rongga pleura.
Manifestasi klinis
Ditemukan suara nafas menghilang
Perkusi redup pada sisi dada yang terkena trauma
Syok
Dispnea
Takikardi
Takipnea
Diaphoresis
Hipotensi
Management
High flow O2
IV line 2 jalur
Mempertahankan tekanan darah sistolik 90-100
Evaluasi kelebihan cairan
Pertimbangkan thoracostomy
Hematothorax
Flail Chest
Terjadi ketika Segmen dinding dada tidak lagi mempunyai
kontinuitas dengan keseluruhan dinding dada. Terjadi
karena fraktur iga multiple pada dua atau lebih tulang iga
dengan dua atau lebih garis fraktur.
Didapatkan gerakan paradoksal dari dinding dada pada
inspirasi dan ekspirasi, Gerakan pernafasan menjadi buruk
dan toraks bergerak secara asimetris dan tidak terkoordinasi.
Palpasi gerakan pernafasan yang abnormal dan krepitasi iga
atau fraktur tulang rawan membantu diagnosis. Dengan foto
toraks akan lebih jelas karena akan terlihat fraktur iga yang
multiple
Bila tidak ditemukan syok maka ada kerusakan
parenkim paru pada flail chest, maka akan sangat
sensitif terhadap kekurangan ataupun kelebihan
resusitasi cairan.
Terapi definitive ditujukan untuk mengembangkan
paru-paru dan berupa oksigenasi yang cukup serta
pemberian cairan dan analgesia untuk memperbaiki
ventilasi.
Terapi :
Mempertahankan oksigen atau ventilasi yang
adekuat
Resusitasi cairan
Nyeri diatasi dengan anestesi blok saraf
intercostal.
Napas bantuan dengan ventilator -> bila ada
kontusio paru yang menyebabkan gagal nafas.
Operatif = fiksasi fragmen tulang.
Flail Chest
Contusio Paru
Kelainan yang paling sering ditemukan pada
golongan potentially lethal chest injury. Gagal nafas
dapat timbul perlahan dan berkembang sesuai
waktu.
Penderita dengan PaO2 <65 mmHg, SaO2<90%
harus dilakukan intubasi dan diberikan bantuan
ventilasi pada jam-jam pertama setelah trauma.
Penderita dengan penyakit paru kronis dan gagal
ginjal menambah indikasi untuk melakukan intubasi
lebih awal dan ventilasi mekanik.
Tamponade Jantung
Pericardium terisi darah baik dari jantung, pembuluh darah
besar maupun dari pembuluh darah perikard.
Perikard manusia terdiri dari struktur jaringan ikat yang
kaku dan walaupun relatif sedikit darah yang terkumpul
dapat menghambat aktivitas jantung dan mengganggu
pengisian jantung.
Temponade jantung terjadi secara perlahan sehingga
evaluasi harus lebih teliti, tetapi dapat terjadi dalam waktu
yang singkat sehingga memerlukan diagnosis dan
tatalaksana yang cepat.
Diagnostik klasik adalah adanya Trias Beck yang
terdiri dari peningkatan tekanan vena, penurunan
tekanan arteri dan suara jantung menjauh.
Manifestasi klinis = trauma tajam menembus jantung,
peningkatan tekanan vena jugularis, hipotensi, bunyu
jantung menjauh, pekak jantung meluas, tanda
Kussmaul (peningkatan tekanan vena pada saat
inspirasi biasa), gambaran EKG : Low voltage
seluruh sandapan, dan pada perikardiosintesis keluar
darah.
Terapi :
Atasi syok
Perikardiosintesis
torakotomi
Kesimpulan

Trauma thorax merupakan penyebab mortalitas bermakna.


Sebagian besar pasien meninggal setelah sampai di
Rumah sakit dan banyak kematian ini seharusnya dapat
dicegah dengan meningkatkan kemampuan diagnostik dan
terapi. Mayoritas kasus trauma thorax dapat diatasi
dengan tindakan teknik prosedur yang akan diperoleh oleh
dokter yang mengikuti suatu kursus penyelamatan kasus
trauma thorax.

You might also like