You are on page 1of 44

Appendisitis Akut

AT H I K A D S 2 0 1 1 0 3 1 0 1 1 8

CANDRA WW 20110310204

PEMBIMBING :

D R . R I Z A PA H L E V I , S P. B
Laporan Kasus
IDENTITAS
Nama : Nn. D
Usia : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Muntilan
Status prkawinan : Belum Menikah
Masuk RS : Tanggal 14 Mei 2016
Bangsal : Flamboyan
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Muntilan dengan keluhan nyeri hilang timbul pada perut
bagian kanan bawah yang dirasakan sudah 4 hari tapi pada awalnya nyeri dirasakan
di sekitar perut bagian tengah, pasien juga mengeluh demam tapi tidak terlalu tinggi,
merasa pusing, mual nafsu makan turun, sulit BAB, BAK lancar, tidak sedang haid.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa disangkal, riwayat rawat inap di RS disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tinggal bersama keluarganya, dan keluarga tidak memiliki gejala serupa
keluhan pasien.
Riwayat Personal Sosial
Merokok (-), konsumsi alkohol (-), konsumsi obat tertentu dalam jangka waktu
lama (-), sering jajan makanan disembarang tempat (+), tidak suka sayuran.
Anamnesis Sistem:
Kepala/Leher :Tidak ada keluhan
THT : Tidak ada keluhan
Respirasi : Tidak ada keluhan
Kardiovaskular :Tidak ada keluhan
Gastrointestinal :Sulit BAB
Urogenital :Tidak ada keluhan
Muskuloskeletal :Tidak ada keluhan
Integumentum :Tidak ada keluhan
Riwayat Perjalanan Penyakit Pasien
S (Subjektif)
Pusing (+), mual (+), muntah (-), sesak napas
(-), nyeri perut (+) terutama dibagian kanan
bawah, BAB sulit, BAK lancar.
O (Objektif) Kepala dan Leher
Kesan Umum : Tampak lemas Kepala : Normochepali
Kesadaran : E4V5M6, Compos Mentis Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera
Vital Sign ikterik (-/-), reflek pupil (+/+)
-Tekanan darah : 100/70 mmHg Telinga : Sekret (-/-), darah (-/-)
Hidung : Deformitas (-), sekret (-/-)
-Nadi : 80x/menit Mulut : Karies (-/-)
-Frekuensi napas : 19x/menit Leher : Pembesaran tiroid (-), kelenjar getah
bening tidak teraba membesar
-Suhu : 37,9 0C
Thorax

Cor
-Auskultasi suara S1 dan S2 terdengar regular dan tidak terdengar bising atau suara tambahan jantung
Pulmo
-Inspeksi kedua hemithorak simetris, tidak terdapat jejas, tidak ada ketinggalan gerak
-Palpasi tidak ada nyeri tekan pada lapang paru, vocal fremitus tidak ada peningkatan maupun
penurunan
-Perkusi : sonor
-Suara dasar vesikuler (+/+) terdengar di lapang paru dekstra dan sinistra
-Suara ronkhi (-/-) tidak terdengar di lapang paru dekstra dan sinistra
-Suara amforik (-/-) tidak terdengar di lapang paru dekstra dan sinistra
-Suara wheezing (-/-) tidak terdengar di lapang paru dekstra dan sinistra
Abdomen
Inspeksi : Distensi abdomen (-)
Auskultasi : BU (+)
Perkusi: Tympani
Palpasi: Defance Muscular (+)
Nyeri Tekan di daerah kanan bawah
Rovsings Sign (+)
Psoas Sign (+)
Obturator Sign (+)
Ekstremitas
Akral dingin (-), edema (-)
ALVARADO Score : 7 (sebelum lab ), 9 (setelah lab)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 14 Mei 2015
PEMERIKSAA HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN Cloting 5 26 Menit
N Time 2 13 Menit
HEMATOLOGI
Bleeding 16 15 45 Mg/dl
Lekosit 9,67 4,2 9,3 10^3/uL
Time 0,60 0,60 1,13 Mg/dl
Eritrosit 6,80 45 10^6/uL
Hemoglobin 11,6 12 15 g/dL Ureum

Hematokrit 37,5 37 43 % Pemeriksaan


Creatinin USG dilakukan pada tanggal 14 Mei
MCV 55,1 80 - 100 fL
MCH 17,0 26 34 pg
2016, dengan hasil :
MCHC 30,8 32 - 36 g/dL
Appendix : Ukuran 5 x 15 mm, hipoechoic dinding
Trombosit 268 150 450 10^3/uL
Golongan A tipis
Darah
Tak tampak kelainan pada organ-organ lain
Netrofil 72,4 50 70 %
Limfosit 19,8 25 40 %
Kesan : Sugestif Appendicitis
Monosit 6,7 28 %
Eosinofil 0,0 2-4 %
Basofil 1,2 01 %
A (Asessment)
Appendicitis Akut
P (Planing)
Infus Asering 30 tpm
Sanmol 500 mg / 8 jam
Inj Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
Inj Ranitidin 150 mg / 12 jam
Program Appendictomy 16 Mei 2016
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi, Fisiologi, Dan Embriologi
Appendix
Bagian dari midgut yang secara aktif
mensekresikan Imunoglobulin
terutama(IgA), dari sistem Gut Associated
Lymphoid Tissue (GALT)
Berbentuk tubular ukuran bervariasi rata-
rata panjang 6-9 cm, mulai terlihat pada
minggu ke-8

Vaskularisasi : A. apendicularis - A.
Ileocolica - a. Mesenterica Superior.
Inervasi : simpatis plexus mesenterial
superior (T10-T11) dan parasimpatis
n.Vagus.
Lokasi : Tepatnya dipertemuan tiga
Variasi lokasi appendik
INSIDENSI
Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur. Namun jarang pada anak
kurang dari satu tahun. Rasio pria : wanita = 1,2-1,3 : 1
ETIOLOGI DAN
PATOFISIOLOGI
1. Obstruksi
2. Bakteriologi
3. Peranan Lingkungan
Obstruksi
Obstruksi lumen adalah penyebab
utama pada Appendicitis acuta.
Fecalith merupakan penyebab
umum obstruksi Appendix
Penyebab yang lebih jarang adalah
hiperplasia jaringan limfoid di sub
mukosa Appendix, barium yang
mengering pada pemeriksaan sinar
X, biji-bijian, gallstone, cacing usus
terutama Oxyuris vermicularis,
amoeba, virus.
Bakteriologi Bakteri Aerob dan Bakteri Anaerob
Fakultatif
Sekitar 60% cairan aspirasi yang Batang Gram (-) Batang Gram (-)
didapatkan dari Appendicitis
Eschericia coli Bacteroides fragilis
didapatkan bakteri jenis anaerob
Pseudomonas Bacteroides sp.
aeruginosa
Fusobacterium sp.
Klebsiella sp.
Batang Gram (-)
Coccus Gr (+)
Clostridium sp.
Streptococcus anginosus
Coccus Gram (+)
Streptococcus sp.
Peptostreptococcus
Enteococcus sp. sp.
Peranan Lingkungan : Diet
Di awal tahun 1970an, Burkitt mengemukakan bahwa diet orang Barat dengan
kandungan serat rendah, lebih banyak lemak, dan gula buatan.
Burkitt mengemukakan bahwa diet rendah serat berperan pada perubahan motilitas,
flora normal, dan keadaan lumen yang mempunyai kecenderungan untuk timbul
fecalith.

3 Faktor tersebut saling berkesinambungan dalam patofisiologi appendicitis


MANIFESTASI
Gejala Klinis
KLINIS
Gejala umumnya timbul kurang dari 36 jam. Gejala utama adalah nyeri perut.
Awal nya nyeri dapat di sekitar umbilicus lalu terlokalisir di daerah kanan bawah.


Gejala* Frekuensi (%)

Nyeri perut 100
Anorexia 100
Mual 90
Muntah 75
Nyeri berpindah 50
Gejala sisa klasik (nyeri periumbilikal kemudian anorexia/mual/muntah
kemudian nyeri berpindah ke RLQ kemudian demam yang tidak terlalu 50
tinggi)
*-- Onset gejala khas terdapat dalam 24-36 jam
Tanda Klinis
Penderita Appendicitis umumnya lebih menyukai sikap jongkok pada
paha kanan, karena pada sikap itu Caecum tertekan sehingga isi Caecum
berkurang. Hal tersebut akan mengurangi tekanan ke arah Appendix
sehingga nyeri perut berkurang.
Suhu tubuh dapat meningkat mencapai 38 derajat celcius
ALVARADO Score Gejala Klinik Value
Gejala Adanya migrasi nyeri 1
Interpretasi: Anoreksia 1
Skor 7-9 = Apendisitis akut Mual/muntah 1
Skor 5-6 = Curiga apendisitis akut
Skor 1-4 = Bukan apendisitis Tanda
akut Nyeri RLQ 2
Nyeri lepas 1
Febris 1
Lab Leukositosis 2
Total poin 9
Manuver Diagnostik
1. Rovsings Sign
2. Blumberg Sign
3. Psoas Sign
4. Obturator Sign
5. Defence Muscular
6. Dunphys Sign ( nyeri saat batuk )
7. Rectal Toucher ( Nyeri pada arah appendik )
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
1. Lekositosis ringan
2.Presentase Netrofil (>75%)
3. C R P ( C reactive protein ) adanya peningkatan CRP 8 mcg/mL.
CRP merupakan adalah suatu reaktan fase akut yang disintesis oleh
hati sebagai respon terhadap infeksi bakteri. Jumlah dalam serum
mulai meningkat antara 6-12 jam inflamasi jaringan.
Ultrasonografi

Tampak dinding apendiks menebal dan gambaran apendicolith


Foto Abdomen ( Polos dan dengan Kontras )
CT Scan

Contoh :
1 Appendicitis perforata dengan abscess dan kumpulan cairan di pelvis
2 Penebalan Appendix (panah) dengan appendicolith
Perbandingan USG dan CT Scan Appendix pada Appendicitis

USG CT Scan Appendix


Sensitivitas 85% 90-100%


Spesifitas 92% 95-97%


Penggunaan Evaluasi pasien pada Evaluasi pasien pada
pasien Appendicitis pasien Appendicitis

Keuntungan Aman Lebih akurat

Relatif murah Lebih baik dalam


mengidentifikasi
Dapat menyingkirkan
Appendix normal,
penyakit pelvis pada
phlegmon dan abscess
wanita

Lebih baik pada anak-
anak
Kerugian Tergantung operator Mahal

Secara teknik tidak Radiasi ionisasi


adekuat dalam menilai
Kontras
gas

Nyeri
DIAGNOSIS BANDING
1. Kehamilan Ektopik Terganggu
2. Gastroenteritis
3. Infeksi Panggul
4. Ureterolithiasis Kanan
APPENDICULAR INFILTRAT
Appendicular infiltrat adalah infiltrat/massa yang terbentuk akibat
mikro atau makro perforasi dari Appendix yang meradang yang
kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus atau usus besar.
Umumnya massa Appendix terbentuk pada hari ke-4 sejak
peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis umum. Massa
Appendix lebih sering dijumpai pada pasien berumur lima tahun atau
lebih karena daya tahan tubuh telah berkembang dengan baik dan
omentum telah cukup panjang dan tebal untuk membungkus proses
radang
Massa Appendix dengan proses radang Massa Appendix dengan proses radang
yang masih aktif ditandai dengan: yang telah mereda dengan ditandai
keadaan umum pasien masih terlihat dengan:
sakit, suhu tubuh masih tinggi; keadaan umum telah membaik dengan
pemeriksaan lokal pada abdomen tidak terlihat sakit, suhu tubuh tidak
kuadran kanan bawah masih jelas tinggi lagi;
terdapat tanda-tanda peritonitis; pemeriksaan lokal abdomen tenang,
laboratorium masih terdapat tidak terdapat tanda-tanda peritonitis
lekositosis dan pada hitung jenis dan hanya teraba massa dengan batas
terdapat pergeseran ke kiri. jelas dengan nyeri tekan ringan
laboratorium hitung lekosit dan hitung
jenis normal.
Penatalaksanaan Appendicular Infiltrat
Terdapat manajement terapi yaitu dengan PLD (Primary Laparoscopic Drainage)
yang dapat diikuti dengan LA (Laparoscopic Appendectomy)
Appendectomy direncanakan pada Appendicular infiltrat tanpa pus yang telah
ditenangkan. Sebelumnya pasien diberikan antibiotik kombinasi yang aktif
terhadap kuman aerob dan anaerob. Baru setelah keadaan tenang, yaitu sekitar
6-8 minggu kemudian dilakukan Appendectomy.
Bila sudah terjadi abscess, dianjurkan untuk drainase saja dan Appendectomy
dikerjakan setelah 6-8 minggu kemudian. Jika ternyata tidak ditemukan keluhan
atau gejala apapun, dan pemeriksaan fisik dan laboratorium tidak menunjukkan
tanda radang atau abses, dapat dipertimbangkan membatalkan tindakan bedah.
PENATALAKSANAAN
APPENDICITIS
1. Pemasangan infus dan pemberian kristaloid untuk pasien dengan gejala
klinis dehidrasi atau septikemia.
2. Puasakan pasien,
3. Pemberian obat-obatan analgetika.
4. Pemberian antibiotika i.v. pada pasien yang menjalani laparotomi
Teknik Operasi Appendectomy
1. Open Appendectomy
a. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik.
b. Dibuat sayatan kulit:
Horizontal Oblique
c. Dibuat sayatan otot
1. Pararectal/ Paramedian
Sayatan/ incisi pada vaginae tendinae M. rectus abdominis lalu otot disisihkan
ke medial
2. Mc Burney/ Wechselschnitt/ muscle splitting
Sayatan berubah-ubah sesuai serabut otot
- Incisi apponeurosis M. Obliquus abdominis externus dari lateral
atas ke medial bawah.
Splitting M. Obliquus abdominis internus dari medial atas ke lateral bawah
Splitting M. transversus abdominis arah horizontal.
Peritoneum dibuka.
Caecum dicari kemudian dikeluarkan kemudian taenia libera ditelusuri untuk
mencari Appendix.
Appendix di klem
Appendix dipotong di antara ikatan dan klem, puntung diberi betadine.
Penjahitan
2. Laparoscopic Appendectomy
PROGNOSIS
Baik, jika diagnosis yang akurat dan awal serta pembedahan dapat
menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas.

Mortalitas dari Appendicitis di USA menurun terus dari 9,9% per


100.000 pada tahun 1939 sampai 0,2% per 100.000 . Faktor- faktor
yang menyebabkan penurunan secara signifikan insidensi Appendicitis
adalah sarana diagnosis dan terapi, antibiotika, cairan i.v., yang
semakin baik, ketersediaan darah dan plasma, serta meningkatnya
persentase pasien yang mendapat terapi tepat sebelum terjadi
perforasi.
PEMBAHASAN
Gejala
Berdasarkan gejala yang timbul, pasien mengeluh nyeri perut di bagian tengah yang berpindah
dan terlokalisir di daerah kanan bawah, mual serta sulit BAB.
Tanda
Suhu yang meningkat. Ditemukan defence muscular dan nyeri tekan pada daerah kanan bawah
(Mc Burneys) sesuai dengan proyeksi dari appendiks.
Pemeriksaan Psoas Sign, Rovsing Sign, Obturator Sign dan masing-masing hasilnya adalah
positif.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : AL dan Netrofil yang meningkat
ALVARADO Score : 9
USG : Penguat diagnosis dengan hasil Susgestif Appendisitis
Kemudian langkah selanjutnya untuk pasien adalah tindakan bedah /
operasi berupa open appendectomy, untuk penatalaksanaan medikasi
diberikan injeksi ceftriaxone, sanmol, dan ranitidin.

Ceftriaxone merupakan antibiotik spektrum luas golongan cefalosporin


yang berguna menangani infeksi yang terjadi, sanmol berisikan
paracetamol yang beguna dalam manajemen nyeri maupun demam bila
terjadi. Sedangkan ranitidin dapat digunakan untuk mengatasi nyeri pada
lambung bila terjadi.
KESIMPULAN
Appendicitis adalah peradangan pada Appendix vermicularis. Appendix
merupakan derivat bagian dari midgut, yang lokasi anatomisnya dapat
berbeda tiap individu. Appendicitis merupakan kasus bedah akut
abdomen yang paling sering ditemukan. Faktor-faktor yang menjadi
etiologi dan predisposisi terjadinya Appendicitis meliputi faktor obstruksi,
bakteriologi, dan diet. Obstruksi lumen adalah penyebab utama pada
Appendicitis acuta.
Gejala klinis Appendicitis meliputi nyeri perut, anorexia, mual, muntah,
nyeri berpindah, dan gejala sisa klasik berupa nyeri periumbilikal
kemudian anorexia/mual/muntah kemudian nyeri berpindah ke RLQ
kemudian demam yang tidak terlalu tinggi. Tanda klinis yang dapat
dijumpai dan manuver diagnostik pada kasus Appendicitis adalah
Rovsings sign, Psoas sign, Obturator sign, Blumbergs sign, Defence
musculare.
Pemeriksaan penunjang dalam diagnosis Appendicitis adalah
TERIMA KASIH

You might also like

  • SOP - Varisela
    SOP - Varisela
    Document2 pages
    SOP - Varisela
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Presus App Joss
    Presus App Joss
    Document36 pages
    Presus App Joss
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Orderan Undangan Sumdok
    Orderan Undangan Sumdok
    Document6 pages
    Orderan Undangan Sumdok
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • SOP - Dislipidemia
    SOP - Dislipidemia
    Document3 pages
    SOP - Dislipidemia
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Bab II PDF Gea
    Bab II PDF Gea
    Document14 pages
    Bab II PDF Gea
    Avif Irkhamil Sativa
    No ratings yet
  • Sop - PV
    Sop - PV
    Document3 pages
    Sop - PV
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • SOP - Dislipidemia
    SOP - Dislipidemia
    Document3 pages
    SOP - Dislipidemia
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • SNNT
    SNNT
    Document10 pages
    SNNT
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Cover IKK
    Cover IKK
    Document2 pages
    Cover IKK
    Ardana Windriya
    No ratings yet
  • Presentasi Kasus
    Presentasi Kasus
    Document33 pages
    Presentasi Kasus
    Ardana Windriya
    No ratings yet
  • Crohn's Disease
    Crohn's Disease
    Document23 pages
    Crohn's Disease
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Laporan Kasus CWW
    Laporan Kasus CWW
    Document30 pages
    Laporan Kasus CWW
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Presus Mola Muntilan
    Presus Mola Muntilan
    Document24 pages
    Presus Mola Muntilan
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Terapi Kelompok
    Terapi Kelompok
    Document9 pages
    Terapi Kelompok
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • SNNT
    SNNT
    Document10 pages
    SNNT
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Bakpia
    Bakpia
    Document2 pages
    Bakpia
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Resus Industri Bakpia Sedayu 1
    Resus Industri Bakpia Sedayu 1
    Document32 pages
    Resus Industri Bakpia Sedayu 1
    Athika Dwi Sofiana
    No ratings yet
  • PresSus Anestesi
    PresSus Anestesi
    Document33 pages
    PresSus Anestesi
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Presus App
    Presus App
    Document30 pages
    Presus App
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Resus Anemia Aplastik
    Resus Anemia Aplastik
    Document24 pages
    Resus Anemia Aplastik
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Naskah Publikasi
    Naskah Publikasi
    Document8 pages
    Naskah Publikasi
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Presus Ikterus
    Presus Ikterus
    Document47 pages
    Presus Ikterus
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Presus App
    Presus App
    Document30 pages
    Presus App
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Presus Anestesi Tika
    Presus Anestesi Tika
    Document24 pages
    Presus Anestesi Tika
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet
  • Sejarah Singkat FKIK UMY
    Sejarah Singkat FKIK UMY
    Document1 page
    Sejarah Singkat FKIK UMY
    Haris Haris
    No ratings yet
  • Catatan
    Catatan
    Document1 page
    Catatan
    Haris Haris
    No ratings yet
  • Karsinoma Nasofaring
    Karsinoma Nasofaring
    Document20 pages
    Karsinoma Nasofaring
    Candra Widhi Wicaksono
    No ratings yet