Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Setyoko, Sp.PD
Disusun oleh :
Hera Vinandika P.
Riwayat sosial-
makanan yang digoreng, berlemak, dan yang asin-asin
ekonomi
Pasien sudah tidak bekerja. Tinggal bersama anak,
menantu, dan istrinya. Biaya pengobatan
menggunakan BPJS non PBI.
Anamnesis sistemik
MATA
penglihatan kabur (+) KEPALA
mata sebelah kiri, Pusing (-),Sakit
pandangan ganda (-), kepala (-), jejas
pandangan berputar (-), (-), leher kaku
berkunang-kunang (-), (-)
pucat pada kelopak
mata (-/-), mata tampak
TELINGA HIDUNG
kuning (-)
Pendengara Pilek (-),
n berkurang mimisan (-),
(-), tersumbat (-)
berdenging
(-), KULIT
keluar Kulit kuning (-),
cairan (-), pucat (-), gatal (-),
darah (-). bercakmerah
MULUT
MULUT kehitaman di bagian
Sariawan (-),
dada, punggung,
luka pada sudut
tangan dan kaki (-)
bibir (-), bibir
pecah-pecah (-),
gusi berdarah
(-), mulut kering
(-).
Anamnesis sistemik
SISTEM SISTEM
NEUROPSIKIATRI
RESPIRASI
kejang (-), gelisah
sesak nafas (-), mengigau (-),
(+), batuk emosi tidak stabil (-)
(+), mengi
(+) SISTEM
SISTEM MUSKULOSKLEL
KARDIOVASKUL ET
AR Nyeri otot (-),
nyeri dada(-),
berdebar-
nyeri sendi (-),
debar(-), kaku otot (-)
keringat dingin
(-)
EKSTREMITAS ATAS
SISTEM GI
luka (-/-), kesemutan
mual (-), muntah (-), BAB
(-/-), kaku digerakan (-/-)
cair (-), nyeri perut ulu
bengkak (-/-), sakit sendi
hati (-), kembung (-),
(-/-) panas (-/-)
diare (-), nafsu makan
menurun(+), BB turun
(+). SISTEM GENITOURIN
EKSTREMITAS warna seperti teh
BAWAH (-,kadang) ,sering
luka (-/-),
kencing (-) malam,
kesemutan
(-/-), kaku digerakan nyeri saat kencing (-),
(-/-) oedem (-/-) anyang-anyangan (-)
sakit sendi
(-/-) panas (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 3 Januari 2017
pukul 13.00 WIB di bangsal Dahlia 4 RSUD Tugurejo.
Keadaan Umum : Tampak sesak , purse lips breathing
Kesadaran : compos mentis, GCS E4M6V5 = 15
Tanda vital
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit (regular, isi dan tegangan cukup)
RR : 37 x/menit
Suhu : 360C (per axilla)
IMT = 22,26 kg/m2 (Normal)
BB = 57 kg
TB = 160 cm
Skala Nyeri :2
Resiko Jatuh : 30 (Resiko sedang)
pucat Mesoce Conjuncti dischar secret lidah pembes
phal, va ge (-), kotor aran
(-), Palpebra
hipopi distribu Pucat
(-),Dara napas (-), kelenjar
si (-), h (-/-), cuping pernap getah
gment rambut nyeri hidung asan bening
Sklera
asi (-), merata kuning tekan (-) mulut (-),
hiperpi (-), pupil mastoid (-), Bibir deviasi
gment isokor (-/-), kering trakea
asi (-) diameter ganggu (-), (-),
3mm,
reflek
an sianosis peningk
cahaya fungsi (-), atan
(+) , penden JVP (-)
mata garan(
sebelah +/+).
kiri cacat
dari lahir
COR
I : iktus kordis tampak
P : kuat angkat, ictus cordis teraba 2 cm medial diICS 5 linea midclavikula
sinistra, pulsus parasternal (-), pulsus epigastrium (-)
P :
Kanan jantung : ICS 4 linea parasternalis dextra
Atas jantung : ICS 2 linea parasternal sinistra
Pinggang jantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
Kiri jantung : ICS 5, 2 cm lateral linea midclavicula sinistra
A : BJ I-II regular, bising (-), gallop (-)
PULMO
I : datar, simetris statis dinamis
P : nyeri tekan (-), stem fremitus ka<ki
P : sonor seluruh lapang paru
A : suara dasar vesikuler, suara tambahan RBH (+/+) minimal
PULMO DEXTRA SINISTRA
Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada Barrel chest
Hemitorak Simetris statis dinamis Simetris statis dinamis
Retraksi ICS (+) (+)
Penggunaan otot bantu nafas (+)
2. Palpasi
Nyeri tekan (-) (-)
Stem fremitus Melemah Melemah
ICS melebar melebar
3. Perkusi hipersonor seluruh lapang paru hipersonor seluruh lapang paru
4. Auskultasi
Suara dasar Sulit dinilai Sulit dinilai
Suara tambahan
Wheezing + +
Ronki + +
PULMO DEXTRA SINISTRA
Belakang
1. Inspeksi
Bentuk dada Barrel chest
Hemitorak Simetris statis dinamis Simetris statis dinamis
2. Palpasi
Nyeri tekan (-) (-)
Stem fremitus Melemah Melemah
4. Auskultasi
Suara dasar Sulit dinilai Sulit dinilai
Suara tambahan
Wheezing + +
Ronki + +
ABDOMEN
Inspeksi : Perut datar, kulit seperti warna sekitar,
sikatrik (-)
Auskultasi : Bising usus (+)normal, bruit (-), friction rub (-)
Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen, pekak sisi (+),
pekak alih (-), pekak hepar (+), nyeri ketok CVA (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), defans muskuler
(-), massa (-)
Hepar : tidak teraba, nyeri tekan (-)
Limpa : tidak teraba, nyeri tekan (-)
Ginjal : tidak teraba
EKSTREMITAS
Edema (-/-) inferior
Akral dingin (-/-)
Sianosis (-/-)
Pucat (-/-)
Motorik 5/5 superior dan inferior
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin pada tanggal 3/1/2017
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Lekosit 10,45 10x3/ul 3,6 11
Eritrosit 5,77 10x6/uL 3,8 5,2
Hemoglobin 15 g/dL 11,7 15,5
Hematokrit 46,40 % 35 47
MCV 80,40 fL 80 100
MCH 32,30 Pg 26 34
MCHC 32,30 g/dL 32 36
Trombosit 253 10x3/ul 150 440
RDW H 14,80 % 11,5 14,5
PLCR 31,5 %
SGOT 27
U/L 0-35
SGPT 9
U/L 0-35
Ureum H 57,5
mg/dL 10,0-50,0
Kreatinin H 1,30
mg/dL 0,60-0,90
Foto Thorax
PA
Cor :
CTR> 50 % apeks
bergeser ke
laterocaudal
Pulmo :
hiperlusen,
corak
bronkovaskuler
kasar
Costae mendatar
ICS melebar
PR interval : 3 kotak kecil
Irama : Junctional Komplek QRS: lebar 11/2 kotak
Heart Rate : 82 x/ menit kecil
Axis : Normoaxis ST segmen : ST elevasi di lead
Zona transisi : di V3 I dan V1
Gelombang P: lebar: 2 kotak kecil, Gelombang T: lebar: 2 kotak
tinggi: 1 kotak kecil kecil, tinggi: 1 kotak kecil,
tidak ada T inverted
Kesan : ST elevasi di lead I
dan V1 DD infark miokard
Anamnesis
Daftar Pemeriksaan
Abnormalitas
Fisik Pemeriksaan Penunjang
1. Sesak nafas 8. KU:tampak sesak , purse 19. RDW H 14,8
2. Sesak saat beraktivitas lips breathing 20. Monosit H 11
3. Batuk berdahak 9. TD:140/80 mmHg 21. Limfosit L 20,90
4. Nafsu makan menurun 10. RR:37x/menit 22. Ureum H 57,5
5. BB turun 11. Retraksi ICS 23. Kreatinin H 1,30
6. Riwayat sesak 4 tahun yang lalu 12. Penggunaan otot bantu 24. Cardiomegali
7. Riwayat merokok sejak muda pernafasan 25. Ro Thorax Pulmo :
13. ICS melebar hiperlusen, costae
14. Stem fremitus melemah:
Laboratorium mendatar, ICS melebar,
9. Eritrosit : 2,96
15. Batas kiri10.bawah
Hb
melebar
: 7,8
corakan bronkovaskuler
11. linea
ke ICS V Ht : 24,3
axillaris kasar
12. Eosinofil : 0,7
anterior 13. Neutrofil 26. EKG: ST elevasi,
: 79,1
14. Limfosit : 13,3
16. Hipersonor seluruh lapang 27. T inverted
15. Na : 119
paru 16. Cl : 92,6
17. GDS : 16
17. Suara tambahan paru
wheezing (+)
18. ronchi (+)
Analisis Masalah
1. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
1,3,6,7,8,10,11,12,13, 14, 16,17
2. CHF NYHA IV 2,7,8,10,15,18, 24, 26
( Kriteria Framingham 2 kriteria mayor :
Kardiomegali, ronchi dan kriteria minor :
dispneu )
3. Hipertensi grade I 9
Rencana Pemecahan Masalah 1
PPOK
Initial Plan
Assesment Initial Plan Diagnosis
Pemeriksaan darah rutin
Ass. Etiologi: bronchitis kronik, Pemerikasaan bakteriologi
sputum pewarnaan Gram
emphisema, asap Pemeriksaan Foto Thorax PA
Spirometri
rokok
Analisa Gas Darah
Ass. Faktor Risiko Initial Plan Terapi
Medikamentosa
Kebiasaan Merokok
Infus RL 20 tpm
Pajanan polusi udara
Inhalasi Combivent 2,5 ml 3x1
Riwayat infeksi saluran nafas
ampul
bawah berulang
Inhalasi Pulmicort 3x1 ampul
Ass. Komplikasi
Euphilin 1x1 po
Gagal nafas
Infeksi berulang
Initial Plan Monitoring
Keadaan umum
Vital sign
Initial Plan Edukasi
Istirahat yang cukup
Semi flower (Posisi tidur kepala lebih tinggi
dibandingkan kaki)
Berhenti merokok
Hindari pajanan asap rokok atau asap kendaraan
Makan teratur dan nutrisi cukup.
Latihan pernafasan: pernafasan diafragma dan purse
lips
Latihan fisik: jalan, senam pagi durasi 30 menit
seminggu 3x
Rencana Pemecahan Masalah 2
CHF NYHA IV Ass. Faktor Risiko
Merokok
Assesment
Penyakit Paru
Ass. Etiologi:
Peningkatan kolesterol LDL
Aterosklerosis koroner Usia tua ( > 45 tahun )
Kelainan otot jantung Diabetes Melitus
Hipertensi Hipertensi
Infark miokard Stres Fisik dan psikis
Infeksi Infeksi
faktor sistemik : hipoksia Obesitas
Ass. Komplikasi
Efusi Pleura
Arrhytmia
Trombus pada ventrikel kiri
Hepatomegali
Rencana Pemecahan Masalah 2
Initial Plan Monitoring
Initial Plan Keadaan umum
Vital sign
Initial Plan Diagnosis
Asupan cairan
Pemeriksaan darah Urine ouput
rutin Initial Plan Edukasi
Ro Thorax PA Istirahat yang cukup
EKG
Hindari aktivitas yang berat
Ekokardiografi
Posisi tidur kepala lebih tinggi
Elektrolit
Initial Plan Terapi dibandingkan kaki
Inflamasi pada
Jangka panjang bisa bronkus
terjadi hipertofi
ventrikel
Edema jaringan
Hipertensi
Hambatan aliran udara
Vasokontriksi
pembuluh darah Hipoksia
Sesak nafas
alveolar