Professional Documents
Culture Documents
Acute
Myocardial
Infark
2
Statistik Kematian Akibat
Penyakit Kardiovaskular
3
Etiologi
4
Faktor Resiko
Faktor Resiko yang Dapat Faktor Resiko yang Tidak Dapat
Dimodifikasi Dimodifikasi
Peningkatan kolesterol serum Predisposisi genetik
Hipertensi Riwayat keluarga dengan
penyakit jantung
Merokok Usia >45 tahun
Kurang aktifitas fisik Jenis kelamin laki-laki
Obesitas
Makan makanan yang tinggi
lemak
Stres
5
Faktor yang dapat
Faktor Risiko dikendalikan:
KURANG
AKTIVITAS
Merokok
JENIS KELAMIN
HEREDITER HIPERLIPIDEMIA
RAS/SUKU
STRESS
6
Patofisiologi Fatty Plak
Streak Endotel
Disfungsi Dislipide
Endotel mia
Rupture Mengeluark
plak an zat
ateroskleros vasoaktif
is
Oklusi Terbentuknya
koroner trombus
Suplai O2
Iskem
berukuran
ik
g
Nekrosis
7
Sindrom Koroner
Akut
Nyeri dada (rasa tertekan, tertindih benda berat,
rasa seperti diremas pada daerah retrostrenal) ;
berlangsung intermiten/persisten (>20 menit)
Onset saat aktivitas atau stress emosional
Menghilang saat istirahat atau dengan pemberian
nitrogliserin
Nyeri menjalar : punggung, leher, dagu, lengan
atau nyeri epigastrium
Dapat disertai : sesak, diaforesis, mual, muntah,
palpitasi dan pusing
8
NSTEM
UAP I
STEMI
9
osis
Anamnesis: Pemeriksaan Fisik:
Nyeri dada atipikal/ tipikal
Identifikasi faktor
pencetus iskemia
Kemungkinan:
Nyeri dada yang Definite:
Identifikasi penyakit
tidak tipikal Nyeri dada yang penyerta
EKG normal/Non- tipikal
diagnostik
Marka jantung
EKG abnormal Menyingkirkan DDX
Marka jantung
normal meningkat
Pemeriksaan EKG: Pemeriksaan Marka
Jantung:
Elevasi ST segmen CK-NAC
Depresi ST segmen CK-MB
Tropnin I
10
Pemeriksaan Lab: Pemeriksaan Foto
DL UL Polos Dada:
GDS SE Foto chest x-ray
Koagulasi darah Tes
fungsi ginjal
Tatalaksana Awal:
Pencegahan:
Tirah baring
Suplemen oksigen Memberikan edukasi
Aspirin tentang SKA
Penghambat reseptor ADP
NTG/ISDN Melakukan pola hidup
Morfin Sulfat sehat
11
Lokasi Infark Berdasarkan Sadapan
EKG
12
Infark Anterior
Occlusion of diagonal
branch ( arrow )
18
Tabel 1. Skor TIMI untuk NSTEMI dan UAP Tabel 3. Skor GRACE
19
20
Tatalaksana
Oksigen
Berdasarkan konsensus,
dianjurkan memberikan oksigen
dalam 6 jam pertama terapi.
Pemberian oksigen lebih dari 6 jam
secara klinis tidak bermanfaat,
kecuali pada keadaan berikut :
Pasien dengan nyeri dada menetap
atau berulang atau dengan
hemodinamik yang tidak stabil
Pasien dengan tanda-tanda edema
21
paru akut
Nitrogliserin
Nitrogliserin sublingual
dapat diberikan aman
dengan dosis 0,4 mg dan
dapat diberikan sampai 3
dosis dengan interval 5
menit.
NTG MENURUNKAN
kebutuhan oksigen miokard
MENURUNKAN preload
dan MENINGKATKAN suplai
oksigen miokard dengan 22
Aspirin
Inhibisi cepat
siklooksigenase
trombosit yang
dilanjutkan reduksi
kadar tromboksan A2.
Dosis 160-320 mg
dikunyah di ruang
emergensi, Selanjutnya
aspirin diberikan oral 23
Morfin
26
Heparin
32