You are on page 1of 32

Fakultas Kedokteran Pengayaan

Universitas Brawijaya Emergency Medicine 2016

Acute
Myocardial
Infark

Dini Jatiya Anggraini Dosen pembimbing :


Hana Carolina dr. Bobi Prabowo, Sp.EM
Definisi dan Epidemiologi
Infark miokard akut (IMA) adalah sindrom klinis yang
dihasilkan dari oklusi arteri koroner, yang
menyebabkan kematian dari miosit jantung
diwilayah yang disuplai oleh arteri tersebut .
Tipe dari Infark miokard diklasifikasikan menjadi :
- UAP (Unstable Angina Pectoris)
- NSTEMI (Non ST Elevation Myocardial Infarction)
- STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction)
Current Diagnosis & Treatment Cardiology 4th Edition Mc Graw Hill, 2014

2
Statistik Kematian Akibat
Penyakit Kardiovaskular

31% Kematian Dunia


17.000.000 jiwa kematian di Dunia
7.400.000 jiwa akibat Penyakit Jantung Korone
6.300.000 jiwa akibat Stroke
World Health Organization, 2016

Masalah kardiovaskuler juga masih


merupakan penyebab kematian tertinggi di
Indonesia,

Pada tahun 2007, stroke adalah penyebab


kematian pertama (15,4%), disusul dengan
Penyakit Jantung Koroner (PJK) (9,7%)
Riskesdas, 2008

3
Etiologi

4
Faktor Resiko
Faktor Resiko yang Dapat Faktor Resiko yang Tidak Dapat
Dimodifikasi Dimodifikasi
Peningkatan kolesterol serum Predisposisi genetik
Hipertensi Riwayat keluarga dengan
penyakit jantung
Merokok Usia >45 tahun
Kurang aktifitas fisik Jenis kelamin laki-laki
Obesitas
Makan makanan yang tinggi
lemak
Stres

5
Faktor yang dapat
Faktor Risiko dikendalikan:
KURANG
AKTIVITAS
Merokok

Faktor yang tidak dapat


dikendalikan:

JENIS KELAMIN
HEREDITER HIPERLIPIDEMIA

USIA OBESITAS DIABETES

RAS/SUKU
STRESS

6
Patofisiologi Fatty Plak
Streak Endotel

Disfungsi Dislipide
Endotel mia

Rupture Mengeluark
plak an zat
ateroskleros vasoaktif
is

Oklusi Terbentuknya
koroner trombus

Suplai O2
Iskem
berukuran
ik
g

Nekrosis

7
Sindrom Koroner
Akut
Nyeri dada (rasa tertekan, tertindih benda berat,
rasa seperti diremas pada daerah retrostrenal) ;
berlangsung intermiten/persisten (>20 menit)
Onset saat aktivitas atau stress emosional
Menghilang saat istirahat atau dengan pemberian
nitrogliserin
Nyeri menjalar : punggung, leher, dagu, lengan
atau nyeri epigastrium
Dapat disertai : sesak, diaforesis, mual, muntah,
palpitasi dan pusing

Current Diagnosis & Treatment Cardiology 4th


Edition Mc Graw Hill, 2014

8
NSTEM
UAP I
STEMI

Trombus menutup Trombus yang Sumbatan


sebagian menyumbat thrombus total
menyebabkan
nekrosis ringan
jaringan sekitar ST elevasi atau
ST depression +/- didapatkan LBBB
Inversi pada baru
ST depression +/-
gelombang T
Inversi pada
gelombang T Peningkatan
Tidak ada cardiac enzime
peningkatan Gejala semakin
cardiac enzim Peningkatan memburuk
cardiac enzime

9
osis
Anamnesis: Pemeriksaan Fisik:
Nyeri dada atipikal/ tipikal
Identifikasi faktor
pencetus iskemia
Kemungkinan:
Nyeri dada yang Definite:
Identifikasi penyakit
tidak tipikal Nyeri dada yang penyerta
EKG normal/Non- tipikal
diagnostik
Marka jantung
EKG abnormal Menyingkirkan DDX
Marka jantung
normal meningkat
Pemeriksaan EKG: Pemeriksaan Marka
Jantung:
Elevasi ST segmen CK-NAC
Depresi ST segmen CK-MB
Tropnin I
10
Pemeriksaan Lab: Pemeriksaan Foto
DL UL Polos Dada:
GDS SE Foto chest x-ray
Koagulasi darah Tes
fungsi ginjal
Tatalaksana Awal:
Pencegahan:
Tirah baring
Suplemen oksigen Memberikan edukasi
Aspirin tentang SKA
Penghambat reseptor ADP
NTG/ISDN Melakukan pola hidup
Morfin Sulfat sehat
11
Lokasi Infark Berdasarkan Sadapan
EKG

Lokasi infark Deviasi segmen ST Arteri

Anterior V1-V4 LAD

Lateral V5-V6,I,aVL Circumflex

Inferior II,III,aVF RCA


Posterior descending
Posterior V7-V9
(RCA)
Ventrikel kanan V3R,V4R RCA

12
Infark Anterior

Mid LAD occlusion


ECG : large anterior MI
Infark Lateral

Occlusion of diagonal
branch ( arrow )

ST elevation in I and aVL


Infark Inferior

Small inferior distal RCA


occlusion

ECG changes in leads II, III, and aVF


Infark Posterior

ECG leads changed with V1 and V2 ST depression


Occlusion can be in RCA or LCX
Infark Right
Ventrikel

ECG leads change in V4R V5R and V6R


Troponin (T/I)
Cardiac Markers
Sensitivitas dan spesifitas lebih
tinggi dari CK-MB
Kadar meningkat 4-8 jam setelah
injuri
Dapat tetap tinggi sampai 2 minggu CK-MB
CK-MB

Dapat memberikan informasi Kadar meningkat 4-6 jam setelah


prognostik injuri dan mencapai puncak dalam
Troponin T/I dapat meningkat oleh 24 jam
sebab kelainan kardiak nonkoroner Tetap meningkat 36-48 jam
(takiaritmia, gagal jantung, LVH, Positif jika CK/MB > 5% dari total
perikarditis) dan nonkardiak (sepsis,
CK dan 2 kali dari normal
luka bakar, hipertensi pulmoner,
insufisiensi ginjal) False positive dengan adanya
trauma otot skeletal, DM.

18
Tabel 1. Skor TIMI untuk NSTEMI dan UAP Tabel 3. Skor GRACE

Tabel 2. Stratifikasi Risiko Berdasarkan TIMI

Tabel 4. Mortalitas 30 hari Berdasarkan Kelas Killip

19
20
Tatalaksana
Oksigen

Berdasarkan konsensus,
dianjurkan memberikan oksigen
dalam 6 jam pertama terapi.
Pemberian oksigen lebih dari 6 jam
secara klinis tidak bermanfaat,
kecuali pada keadaan berikut :
Pasien dengan nyeri dada menetap
atau berulang atau dengan
hemodinamik yang tidak stabil
Pasien dengan tanda-tanda edema
21
paru akut
Nitrogliserin
Nitrogliserin sublingual
dapat diberikan aman
dengan dosis 0,4 mg dan
dapat diberikan sampai 3
dosis dengan interval 5
menit.

NTG MENURUNKAN
kebutuhan oksigen miokard
MENURUNKAN preload
dan MENINGKATKAN suplai
oksigen miokard dengan 22
Aspirin
Inhibisi cepat
siklooksigenase
trombosit yang
dilanjutkan reduksi
kadar tromboksan A2.

Dosis 160-320 mg
dikunyah di ruang
emergensi, Selanjutnya
aspirin diberikan oral 23
Morfin

Morfin sangat efektif menurunkan nyeri


dada dan merupakan analgesik pilihan
dalam tatalaksana nyeri dada pada
STEMI.

Diberikan jika setelah pemberian


nitroglycerin sublingual tidak responsif
Morfin diberikan dengan dosis 2-4 mg
dan dapat diulang dengan interval 5-15
menit sampai dosis total 20 mg.
24
Clopidog
rel

Pemberian dosis awal clopidogrel 300 mg (loading


dose) dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 75
mg/hari merupakan terapi tambahan selain
acetylsalicylic acid, UFH atau LMWH dan GP
IIb/IIIa.

Mekanisme kerja clopidogrel adalah sebagai


antiplatelet, antagonis reseptor adenosine
diphosphat. 25
Beta
Bloker
Jika morfin tidak berhasil
mengurangi nyeri dada,
pemberian beta- blocker IV
selain nitrat mungkin efektif.
Regimen yang biasa
diberikan adalah metoprolol
5 mg setiap 2-5menit
sampai total 3 dosis

Kontraindikasi (CHF, Heart


block, Hypotension)

26
Heparin

Menghambat thrombin secara


tidak langsung melalui
kompleks antithrombin III
Dibandingkan dengan
unfractionated heparin lebih
selektif pada penghambatan
faktor Xa.
Terapi tambahan untuk
revaskularisasi bedah dan
trombolitik/ reperfusi PCI
27
STEMI cardiac care
Determine preferred reperfusion strategy

Fibrinolysis preferred if:


PCI preferred if:
Chest pain < 12 hours from

PCI available

onset.
Fibrinolysis

Typical chest pain of AMI

contraindications
ST segment elevation

High risk STEMI

fulfilling the criteria.
Killip 3 or higher

Patients < 75 years of age.

STEMI dx in doubt

PCI not available

No contraindications

Komplikasi
Gangguan hemodinamik
Gagal jantung
Hipotensi
Kongesti paru
Syok kardiogenik
Aritmia
Komplikasi kardiak
Regurgitasi katup mitral
Ruptur jantung
Ruptur septum ventrikel
Infark ventrikel kanan
Pericarditis
Aneurisma dan trombus ventrikel kiri
Prognosis
Killip Classification of CHF after MI 30-day Mortality

Class I No clinical sign of heart failure 6%


Rales or crackles, gallop,
Class II elevated jugular venous 17%
pressure
Class III Frank acute pulmonary oedema 38%

Class IV Cardiogenic shock 81%


TERIMA KASIH

32

You might also like