You are on page 1of 29

Tuhan Yang Maha Esa dan Filsafat

Ketuhanan

Oleh: Danusiri
Tuhan Yang Maha Esa

(pertemuan ke-I)
Standar Kompentensi

Setelah membaca dan mengikuti kuliah


ini diharapkan :
Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep
Tuhan dari berbagai bangsa di dunia
Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Tuhan
dalam Islam
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
hubungan antara Tuhan dengan Manusia

Tuhan Yang Maha


Persepsi agama-agama kuno atau agama-agama
budaya tentang Yang Maha Esa, Yang
Menciptakan alam.

To han (Yunani)
Thou, Thee, God, Lord, Devina (Inggris)
Do (Spanyol)
Tien, Syang Ti (Cina)
Do Spanyol Nasrani,Minggu (Mesir kuno), Dominggu
(Nasrani Mesir)
Sang Hyang Widi Wasa (Hindu)

Tuhan Yang Maha


Menurut agama-agama samawi
(langit) atau agama wahyu (revealed
religion)

Yahudi, Nasrani, Islam


Yahweh, Ell , eloh, Elohim,(Ibrani Yahudi)
Yahweh, Ell, Elohim, Eli .Elliluya) Nasrani)
Huwa, Ilah, Allah (Islam)
Kata Ell dalam bahasa Ibrani yang berarti seruan
kepada Tuhan oleh manusia dibawa oleh kaum Nabi
Ismail ke jazirah Arab pengucapannya menjadi Ilah,
kemudian Allah.
Kata Yahweh dalam bahasa Ibrani menjadi ya Huwa
(wahai Dia), dan Elohim menjadi Allahumma
Huwa (Dia) menjelaskan dirinya dengan nama Allah.

Tuhan Yang Maha


Konsep Allah Dalam Islam
Maha Esa semurni-murninya (Q.S. al-
Ikhlas/112)
Pencipta alam Semesta (QS. al-Fatihah/1 : 1)
Memiliki Sifat wajib sebanyak 20, sifat muhal
(tidak mungkin) sebanyak 20, dan sifat jaiz
satu hal yaitu berkehendak atau tidak
berkehendak
Memiliki nama sebagaimana tercermin dalam
asmaul husna (nama-nama Indah yang 100).

Tuhan Yang Maha


Hubungan antara Manusia dengan
Tuhan, Allah Swt, dalam Islam
Hubungan antara manusia dengan Allah diatur oleh Allah
sendiri, mencakup dua unsur:
Devina Act, yaitu Perbuatan Allah. Perbuatan-Nya adalah
memberikan wahyu yang berisi ajaran, aturan-aturan hidup
yang harus dijalankan oleh manusia untuk kebahagiaan
manusia itu sendiri., menjawab semua doa dan ibadah manusia
Human Act, perbuatan manusia sebagai respon atas aksi Allah
Swt..
Bentuk respon mencakup tiga hal
Iman, yaitu meyakini apa saja yang datang dari Allah dengan
kualitas yakin penuh, tanpa ragu, tidak mempertanyakan, dan
tidak membantah.
Iqrar (komitmen), yaitu mengucapkan dengan lisan terhadap
yang diyakini dalam hati
Perbuatan dengan anggota badan, yaitu melaksanakan apa
yang diyakini dalam hati, dan yang telah ia ikrarkan dalam
lisan.

Tuhan Yang Maha


Rukun Iman
Arti Rukun adalah sesuatu yang harus ada, tidak boleh tidak ada, kalau
tidak ada keseluruhan menjadi binasa. Rukun Iman ada 6.
Iman Kepada Allah. Cara beriman kepada Allah menggunakan dalil aqli
( rasional) dan naqli (menurut teks wahyu).Contoh Allah itu Esa,
dalilnya: ( katakanlah bahwa Allah itu Esa; dan contoh dalil
aqli adalah sebuah meja, pasti ada yang membuatnya, demikian juga
alam semesta pasti ada yang membuatnya. Yang membuat itu pastilah
segala Yang Maha. Yang memiliki kualitas itu hanyalah Allah Swt.
Iman Kepada Rasul, adalah manusia yang diutus oleh Allah untuk
menyempurnakan budi pekerti manusia supaya selamat dunia akhira.
Jumlah Rasul ada 25 sejak Nabi Adam As hingga Nabi Muhammad Saw.
Setiap Nabi-Rasul memiliki sifat keutamaan yang tidak dimiliki oleh
manusia lain: yaitu Fathanah (cerdas), Amanah (menyampaikan
sesuatu kepada yang berhak, dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan
kebenaran dari Allah kepada manusia), dan sidiq (jujur).

Tuhan Yang Maha


Rukun Iman

Iman kepada Kitab-Kitab Allah yang


diturunkan kepada para Rasul
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud
(QS. Isra/17 : 55)
Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa
(QS. al-Ala)
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa (QS.
Hud/11 : 27)
Lembaran-lembaran suci diturunkan kepada
nabi Ibrahim dan Nabi Musa
Kitab Alquran diturunkan kepada Nabi
Muhammad untuk umat Islam

Tuhan Yang Maha


Rukun Iman
Seluruh kitab terdahulu, sebelum Alquran,
pesan-pesannya telah terserap dalam Alquran.
Jadi iman kepada kitab terdahulu hanyalah
secara global, tidak perlu mengamalkannya,
mengamalkan Alquran sudah termasuk
mengamalkan kandungan kitab-kitab
terdahulu.
Kitab-kitab terdahulu telah musnah, yang ada
sekarang ini hanyalah perbuatan tangan-
tangan manusia.

Tuhan Yang Maha


Rukun Iman
Iman kepada para malaikat, ialah makhluk immaterial,
dimulyakan Allah, tidak pernah maksiat, taat kepada
Allah. Setiap malaikat tertentu diserahi tugas tertentu
pula, dan tidak menangani tugas lain, contoh Malaikat
Ridwan bertugas menjaga surga, Malaikat malik menjaga
neraka, malaikat Izrail mencabut nyawa, Malaikat Israfil
meniup terompet tanda kiyamat datang dan kebangkitan
dari kubur, Malaikat Mungkar dan Nakir menanyai orang
di alam kubur, dan Malaikat Atid dan Rqib mencatat amal
perbuatan manusia.
Iman kepada hari akhir, yaitu berakhirnya alam fisik
hingga terjadi kelanggengan, dengan tahapan sebagai
berikut:
Alam semesta seisinya hacur (QS. al-Zalzalah)
Hari kebangkitan, manusia bangkit dari alam kubur
Berkumpul di padang Mahsyar

Tuhan Yang Maha


Rukun Iman
Manusia dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya
di dunia, antara lain: dihisab (hitung) amal-baik-buruknya,
ditimbang (mizan) bobot amal baik-buruknya, pemberian
raport (catatan amal baik-buruknya), berjalan di sirat al-
mustaqim.
Pembalasan atas perbuatan manusia di dunia, ke neraka
atau ke surga. Ada yang di neraka tetapi tidak selamanya,
yaitu mukmin yang maksiat, dan ada yang di neraka kekal,
yaitu orang. Kafir, musyrik, dan munafiq.
Iman Kepada Qada dan qadar. Qadar adalah ketentuan Allah
di Lauh al-Mahfud untuk seluruh makhluk. Qada adalah
berlakunya ketentuan tersebut dalam dunia nyata ini.

Tuhan Yang Maha


Fluktuasi Iman
Iman bisa bertambah tebal, manakala kita sedang rajin ibadah
dan tidak maksiat, iman bisa tipis manakala kurang rajin
beribadah dan malah berbuat maksiat, dan iman akan hilang,
jika kita tidak mau beribadah dan hanya berbuat maksiat terus.
Iman yang benar adalah iman yang senantiasa beribadah, tidak
berbuat maksiat. Hanya iman yang demikian inilah yang dapat
menyelamatkan manusia di dunia maupun di akhirat kelak.

Bersambung. . . .

Tuhan Yang Maha


Kata kunci
Tuhan, Ell, Eloh, Elohim,Yahweh, Huwa, Ilah,
Allah, Iman, wahyu, rukun iman, fluktuasi iman
Filsafat Ketuhanan

(pertemuan ke-II)
Standar Kompentensi
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian filsafat baik
secara generik maupun teknis.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian fisafat
ketuhanan
Mahasiswa dapat menjelaskan cara berpikir kefilsafatan
Mahasiswa dapat menjelaskan objek pemikiran filsafat
Mahasiswa dapat menjelaskan bahwa Tuhan sebagai
salah satu objek pemikiran filsafat
Mahasiswa dapat menjelaskan bahwa Tuhan itu ada
dengan argumen kefilsafatan.

Filsafat
Arti filsafat secara bahasa

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, philos berarti cinta,


dan sophos berarti kebijaksanaan. Filsafat berarti cinta
kebijaksanaan. Sinonim dalam bahasa Inggris adalah
wisdom, dan dalam bahasa Arab adalah al-hikmah. Orang
yang cinta kebijaksanaan disebut filosof.
Arti filsafat secara teknis adalah cara bepikir untuk
mencari kebenaran yang sedalam-dalamnya, yang
sebenar-benarnya, yang seluas-luasnya sejauh dapat
dicapai oleh manusia.
Berfilsafat adalah berpikir, tetapi tidak setiap berpikir itu

sama dengan berfilsafat. Melamun adalah berpikir, tetapi


bukan berfilsafat, demikian pula menghafal, mengira-ira,
menebak-nebak, dan meramal.

Filsafat
Berpikir yang identik dengan berfilsafat jika memenuhi lima ciri
Rasional, hasil pemikiran harus dapat diterima dengan akal sehat.
Contohnya adalah, :Jika kau menenam jagung, maka kamu akan
memanen jagung.Contoh berpikir irrasional adalah: gerhana matahari
tadi pagi sebagai alamat kematian anak pemimpin negara kita.
Koherent (runtut) alur berpikir yang dinyatakan dalam bentuk
pernyataan--pernyataan harus runtut, tidak saling bertentangan.
Contoh berpikir runtut jika a = b, dan b = c, maka a = c. contoh
berpikir tidak runtut adalah a = b, b = c, maka a = e, a berbeda
dengan c.
radikal, yaitu dalam berpikir harus sampai akar-akarnya yang
dipikirkan, atau berpikir amat sangat mendetail
Menyeluruh, yaitu dalam memikirkan sesuatu harus tidak ada
aspeknya yang tertinggal. Contohnya adalah jika telah menetapkan
bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, maka yang dimaksud adalah
setiap gejala di alam ini atau mungkin ada alam lain sama sekali tidak
ada tuhan. Tuhan hanya Allah saja
Metafisika, yaitu berpikir kefilsafatan harus sampai aspek metafisika
(kenyataan yang ada di balik yang tampak). Contoh menetapkan
bahwa Tuhan itu Ada, adanya Tuhan tidak dapat ditangkap dengan
panca Indra

Filsafat
Objek Pemikiran Filsafat
Objek pemikiran filsafat adalah segala yang
ada dan yang mungkin ada.Ibaratnya,
berfilsafat itu seperti mencari kucing hitam di
dalam ruangan yang gelap sementara kucing
itu tidak ada dalam ruangan itu. Jika diringkas,
objek pemikiran filsafat adalah tentang Tuhan,
alam, dan manusia.

Filsafat
Tuhan Sebagai Objek Pemikiran
Filsafat
Dalam filsafat tidak ada barang tabu. Tuhan
pun dipikirkan ada atau tidak ada menurut
rasio.Kalau ada, seperti apa adanya Tuhan.
Filsafat ketuhanan tidak berangkat dengan
iman bahwa Tuhan itu ada. Iman dan
kepercayaan dikesampingkan. Dengan
kekuatan akal seseorang merenung Tuhan itu
ada atau tidak ada. Jika akal menetapkan
bahwa Tuhan itu ada, adalah merupakan
kesimpulan rasional. Kesimpulan rasional dapat
membantu meneguhkan keimanan.

Filsafat
Tuhan Sebagai Objek Pemikiran
Filsafat
Untuk membuktikan Tuhan itu ada atau
tidak ada dikenal tiga dalil, yaitu:
Dalil ontologi. Kata ini berasasl dari bahasa Yunani, ta,
onta, dan logos yang berarti ilmu tentang ada dalam
arti ada seumum-umumnya. Dalil ini menyatakan
bahwa segala sesuatu ada pasti ada sebabnya.
Penyebab itu hanyalah akibat dari sebab sebelumnya.
Sebab yang terakhir ini pun juga disebabkan yang
lain. Rangkaian sebab-akibat ini tidak mungkin tanpa
ada ujung, yaitu sebab yang tidak disebabkan lagi.
Dia adalah penyebab pertama (prima caosa). Dia
itulah pasti Tuhan. Jadi, Tuhan itu ada.

Filsafat
Tuhan Sebagai Objek Pemikiran
Filsafat
Dalil kosmologi. Kata ini berasal dari bahasa Yunani cosmos
yang berarti alam semesta (universa, the world) dan logos.
Kosmologi berarti ilmu tentang alam semesta dalam
pembahasan secara kefilsafatan, bukan secara ilmiah. Dalil ini
menyatakan bahwa semua yang ada di alam semesta ini
berada secara teratur, harmonis satu dengan yang lain. Tentu
alam tidak terjadi dengan sendirinya, pasti ada yang
mengatur. Kualitas pengatur ini tentu maha pandai. Yang
memiliki kualitas demikian itu tidak lain pastilah Tuhan.
Dalil teleologi. Kata ini berasal dari bahasa Yunani telos berart
tujuan dan logos berarti ilmu. Teleologi berarti ilmu yang
membicarakan tentang tujuan segala sesuatu. Apa pun di alam
semesti jelas menuju kepada kesempurnaannya yang lebih
tinggi. Tujuan itu harus ada, dan berakhir pada puncak tujuan,
dan tidak tanpa ujung. Puncak tujuan itu pastilah Yang Maha
Sempurna. Sesuatu yang memiliki kualitas Maha Semperna
tiada bukan dan tiada lain pastilah Tuhan, jadi, Tuhan itu ada.

Filsafat
Keberadaan Tuhan
Melalui tiga dalil pembuktian tentang
kebaradaan Tuhan, akhirnya dapat
disimpulkan bahwa Tuhan itu ada dengan
sendirinya, tidak disebabkan oleh sesuatu di
luar diri-Nya. Dia terus menerus ada tanpa
akhir, dan keberadaannya tidak dapat
ditanyakan bagaimana (bila kaifa, tankeno
kinoyongopo)

Filsafat
Faidah mempelajari filsafat
Ketuhanan
Mempelajari filsafat ketuhanan berfaidah
menumbuhkan keimanan yang sempurna.
Keimnan seseorang tanpa didukung filsafat
ketuhanan hanyalah iman buta tanpa
rasionalisasi yang rasional. Iman buta hanya
pantas bagi orang awam (man on the street).
Orang terdidik, keimanan harus didukung
filsafat ketuhanan. Iman yang didukung filsafat
ketuhanan akan menumbuhkan ketakwaan
yang lebih sempurna.

Filsafat
Kata kunci
Filsafat, filsafat ketuhanan, dalil ontologi, dalil
kosmologi, dalil teleologi
Pemecahan Masalah
Dalam suatu kegiatan sosial, terkumpullah beberapa
orang yang berbeda-beda agamanya. Mereka termasuk
orang-orang yang terpelajar, agamis, dan nasionalis.
Mereka terlibat berdebat tentang ketuhanan. Diantara
pendapat mereka ada kesamnaan bahwa Tuhan itu
Maha Esa, tetapi rumusan keesaan itu ternyata
berbeda-beda, dan satu sama lain cenderung saling
menyalahkan dan membenarkan pendapatnya sendiri.
Bagaimana supaya mereka bisa menghormati atas
konsepsi Tuhan yang berbeda-beda ini ?

Filsafat
Jawab
Semua kelompok agama harus disadarkan bahwa setiap pemahaman
terhadap kitab sucinya hanya menghasilkan pengertian yang bersifat
relatif tentang ketuhanan, malah bisa salah, belum tentu sesuai yang
dikehendaki oleh kitab suci itu sendiri.
Apa yang diyakini oleh masing-masing pemeluk agama boleh dipercayai
sebagai benar mutlak yang lainnya salah, tetapi sikap yang harus
dipelihara adalah saling menghormatinya, tidak saling melecehkannya.
Dalam kehidupan bersama hendaklah mencari kesamaan atau kesejalan
arah dari masing-masing ajaran agama, umpama semua agama
mengajarkan supaya saling tolong-menolong dan mengedepankan kasih
sayang terhadap orang lain.
Disadarkan bahwa dalam Islam tidak ada pemaksaan orang untuk
menganut agama Islam (QS. al-Baqarah/2 : 256); Antara umat agama
yang satu dengan yang lain supaya ada toleransi 9QS. al-Kafirun/109 :
1-6); dan memberikan kebebasan untuk beriman atau kafir (QS. al-
Kahfi/18 : 29). Agama-agama non Islm pun pasti juga neniliki visi yang
sama, dan masing-masing pemeluknya jangan mengingkari agama
sendiri, sehingga meskipun konsep tentang Tuhan berbrda-beda,
mereka bisa saling menghormati

Filsafat
Soal-soal
1. Sebutkan konsep yang menciptakan alam semesta
menurut bangsa-bangsa kuno: seperti : Yunani, Inggris,
Spanyol, Cina, Mesir, India, dan bangsa-bangsa penganut
agama Smith: Yahudi, Nasrani, dan Islam.
2. Konsep ketuhanan dalam Islam adalah tauhid semurni-
murninya. Jelaskan makna ungkapan tersebut !
3. Konsep tauhid agama non Islam tidak murni lagi. Jelaskan
konsep ketauhidan model agama Nasrani, Yahudi, dan
Hinduisme.
4. Apa yang saudara ketahui tentang agama dan
beragama ? jelaskan pula hubungan anatara keduanya.
5. Jelaskan arti iman, rukun, dan rukun iman dalam Islam !
6. Iman bersifat fluktuatif. Jelaskan ungkapan ini, dan
mengapa iman bisa bersifat fluktuatif.
7. Jelaskan ciri-ciri berpikir kefilsafatan, dan jelaskan pula
yang dimaksud dengan filsafat ketuhanan
8. Jelaskan manfaat filsafat dalam beragama
9. Untuk membuktikan adanya Tuhan secara kefilsafatan
sedikitnya membutuhkan tiga macam dalil, ontologi,
kosmologi, dan teleologi. Jelaskan pengertian masing-
masing, selanjutnya aplikasikan ketiga dalil itu untuk
membuktikan bahwa Tuhan itu ada.
10. Adakah kelemahan atau keterbatasan menurut saudara
bahwa ketiga dalil itu tidak cukup untuk membuktikan
bahwa Tuhan itu ada atau tidak ada. Kalau ada jelaskan
keterbatasannya, kemudian bagaimana sebaiknya
menurut saudara. Jika saudara menerima ketiga dalil itu
secara penuh bahwa telah cukup untuk membuktikan
keberadaan Tuhan, apa yang sebaiknya saudara
lakukan ?

You might also like