You are on page 1of 7

Patofisiologi Meningitis

TB
Meningitis tuberkulosis

umumnya muncul sebagai penyebaran tuberkulosis


primer
>> fokus infeksi primer di paru-paru
- abdomen (22,8%)
- Kelenjar limfe leher (2,1%)

(1,2% tidak ditemukan adanya fokus primer)


Noted :

Meningitis tuberkulosis juga dapat merupakan


reaktivasi dari fokus tuberkulosis (TB pasca
primer). Salah satu pencetus proses reaktivasi
tersebut adalah trauma kepala
Manifestasi Klinis
Menurut Lincoln, manifestasi klinis dari meningitis
tuberkulosis dapat dikelompokkan dalam tiga stadium,
yaitu:
Stadium I (stadium non Demam (tidak terlalu tinggi).
spesifik / fase Rasa lemah.
Nafsu makan menurun (anorexia).
prodromal)
Nyeri perut.
Berlangsung 1 - 3 minggu. Sakit kepala.
Gejalanya tidak khas. Tidur terganggu.
Timbul perlahan-lahan. Mual.
Tanpa kelainan neurologis. Muntah.
Konstipasi.
Apatis.
Irritable.
Stadium II (stadium transisional / fase meningitik)
Terjadi rangsangan pada meningen : sakit kepala berat dan muntah (keluhan utama)
kelainan neurologik : Pemeriksaan kaku kuduk (+), refleks Kernig dan Brudzinski (+)

Akibat peradangan / penyempitan arteri di otak:


disorientasi
kejang
tremor
hemibalismus
hemiparesis / quadriparesis
penurunan kesadaran

Gangguan otak / batang otak / gangguan saraf kranial: sering terkena adalah N III, IV, VI,
dan VII
strabismus
diplopia
ptosis
reaksi pupil lambat
gangguan penglihatan kabur
Stadium III (koma / fase
paralitik)
Terjadi percepatan penyakit, berlangsung selama 2-3 minggu.
Gangguan fungsi otak semakin tampak jelas. infark batang otak
oleh lesi pembuluh darah / strangulasi organisasi.

Gejala-gejala yang dapat timbul,


antara lain: koma
pernapasan irregular otot ekstensor menjadi kaku dan spasme
demam tinggi opistotonus
edema papil pupil melebar dan tidak bereaksi sama sekali
hiperglikemia nadi dan pernafasan menjadi tidak teratur
kesadaran makin menurun hiperpireksia
irritable dan apatik
stupor

You might also like