You are on page 1of 10

ASUHAN NEONATUS,

BAYI, BALITA DAN


ANAK PRA SEKOLAH
Ikterik
Kelompok II (dua) :

Ayu Ririn Arisanti
Desy Andriani Siahaan
Dherma Suci
Ema Yulita
Gusnia Vefi Yuliarti

Dosen Pembimbing: Karmina Dewi, SST, M.kes


Ikterik

Ikterik adalah perubahan warna kulit


dan sklera menjadi kuning akibat
peningkatan kadar bilirubin dalam
darah pada neonatus. Ikterik dapat
bersifat fisiologis maupun patologis.
Ikterik fisiologis tampak kira-kira 48
jam setelah kelahiran. Dan biasanya
menetap dalam10-12 hari (Myles,
2009)
Penyebab Ikterik
1) Prahepatik
Ikterus ini disebabkan karena produksi bilirubin yang
meningkat pada proses hemolisis sel darah (ikterus hemolitik)
2) Pascahepatik ( obstruktif)
Adanya obstruksi pada saluran empedu yang mengakibatkan
bilirubin konjugasi akan kembali lagi kedalam sel hati dan
masuk kedalam aliran darah, kemudian sebagian masuk dalam
ginjal dan diekresikan dalam urin. Sementara itu, sebagian lagi
tertimbun dalam tubuh sehingga kulit dan sklera berwarna
kuning kehijauan serta gatal.
3) Hepatoseluler
Konjugasi bilirubin terjadi pada sel hati, apabila sel hati
mangalami kerusakan maka secara otomatis akan
mengganggu proses konjugasi bilirubin sehingga bilirubin direc
meningkat dalam aliran darah.
Macam-macam ikterik
Fisiologis
Timbul pada hari kedua dan ketiga setelah bayi
baru lahir.
Kadar bilirubin indirect tidak lebih dari 10mg%
pada neonatus cukup bulan dan 12 mg% pada
neonatus kurang bulan.
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak lebih
dari 5 mg% per hari.
Kadar bilirubin direct tidak lebih dari 1 mg%.
Ikterus menghilang pada 10 hari pertama.
Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan
keadaan patologis.
Lanjutan.....
Patologi
Ikterik terjadi 24 jam pertama.
Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada
neonatus cukup bulan atau melebihi 12,5 mg%
pada neonatus kurang bulan.
Peningkatan bilirubin melebihi 5 mg% per hari.
Ikterik menetap sesudah 2 minggu pertama.
Kadar bilirubin direc lebih dari 1 mg%.
Mempunyai hubungan dengan proses
hemolitik.
Patofisiologi

Produksi berlebihan (Prahepatik).


Penurunan sekresi
Campuran ( Post-hepatik)
Faktor Resiko
Trauma lahir.
Pemberian susu formula atau pengeluaran
mekonium terlambat.
Prematur.
Riwayat penyakit hemolitik signifikan dalam
keluarga yang ikterus, atau presdiposisi etnik
terhadap ikterus atau penyakit keturunan.
Ikterus tampak 24 jam pertama (menunjukan
adanya hemolisis) atau ikterus memanjang
(kemungkinan menunjukan penyakit serius,
seperti hipertiroidisme atau ikterus obstruktif )
Komplikasi

Kern ikterus ditandai dengan kadar bilirubin


darah yang tinggi (> 20 mg% pada bayi
cukup bulan atau >18 mg% pada bayi berat
badan lahir rendah) disertai dengan gejala
kerusakan otak berupa mata berputar,
latergi, kejang, tak mau menghisap, tonus
otot meningkat, leher kaku, epistotonus,
dan sianosis, serta dapat diikuti dengan
ketulian, gangguan berbicara, dan retardasi
mental dikemudian hari.
Diagnosis

Risiko tinggi injuri.


Resiko tinggi kurangnya volume cairan.
Gangguan integritas kulit.
Risiko tinggi menjadi orang tua dan
pengetahuan keluarga.
THANK YOU

You might also like