Professional Documents
Culture Documents
Farm, Apt
MINYAK ATSIRI
Introduction
In the fourth century, Hippocrates, the father of
medicine, said that The way to health is to
have an aromatic bath and scented
massage everyday, recognizing that burning
aromatic herbs and oils offered protection
against contagious diseases. Today most of our
medicines and household cleaners and air
fresheners are chemically-based. The
cumulative effect of these products combined
with the toxic air we breathe just cannot be good
for our health and our planets
Contd
What are essential oils?
The seven main chemical groups found in essential oils are Aldehydes,
Esters, Ketones, Phenyl Methyl Ethers, Phenols, Alcohols and Mono
Terpenes.
Minyak Atsiri
Contd
Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam
tanaman.
Minyak ini disebut juga minyak menguap (karena pada
4. Ekpressi.
A. Penyulingan
Pembuatan minyak atsiri dengan
dalam minyak
3. Kecepatan keluarnya minyak atsiri dari
simplisia
Pembuatan minya atsiri dengan cara penyulingan
mempunyai beberapa kelemhan, antara lain :
1. Tidak baik terhadap beberapa jenis minyak yang mengalami
kerusakan oleh adanya panas dan air
2. Minyak atsiri yang mengandung fraksi ester akan
terhidrolisa karena adanya air dan panas
3. Komponen minyak yang larut dalam air tidak dapat tersuling
4. Komponen minyak yang bertitik didih tinggi yang
menentukan bau wangi dan mempunyai daya ikat terhadap
bau sebagian tdak ikut tersuling dan tetap
tertinggal dalam bahan
Dikenal 3 macam sistem penyulingan, yaitu :
Penyulingan dengan air
Disini terjadi kontak langsung antara aimplisia
(enfleurage)
Setelah tanaman dipetik, tanaman tersebut akan
meneruskan proses fisiologinya dengan
mengeluarkan bau yang khas. Segera setelah bunga
dipetik, ditaburkan di atas lemak, lemak
mengabsorbsi minyak tersebut. Untuk memperbesar
absorbsinya permukaan lemak digores.
Tiap 1kg lemak diperlukan bunga melati sebanyak 2,5-3
kg. Untuk seluruh proses enfleurage memerlukan waktu
8-10 minggu. Lemak yang telah jenuh dengan minyak
dikerok dengan sudip, kemudian dilelehkan pada
tempat tertutup. Lemak kemudian diekstraksi dengan
alkohol lalu didinginkan pada suhu rendah (jika mungkin
15 C) untuk memisahkan lemaknya, disaring, kemudian
dipekatkan dengan cara penyulingan. Car ini dilakukan
hanya untuk bunga-bunga tertentu, memerlukan waktu
lama dan memerlukan bayak tenaga yang terlatih untuk
mengerjakannya, walaupun dengan cara ini dapat
menghasilkan minyak yang lebih baik.
2. Pembuatan dengan lemak panas
Lemak dipanaskan pada suhu lebih kurang 80 C. Bunga
Expeller Expressing
Minyak yang dihasilkan dari penyulingan tanaman pada
umumnya tidak murni karena masih tercampur dengan
minyak lain yang berasal dari tanaman sendiri atau dengan
hasil penguraian komponen tanaman yang disebabkan proses
penyulingan. Untuk memperoleh minyak yang murni perlu
dilakukan proses pemurnian
Proses pemurnian dilakukan dengan cara :
1. Penyulingan kembali
Penyulingan kembali bertujuan untuk memisahkan komponen
yang mudah menguap dari komponen yang tidak mudah
menguap seperti logam berat yang menyebabkan minyak
berwarna lebih gelap dan debu halus yang terbawa oleh uap
atau uap air pada waktu penyulingan
2. Penyulingan bertingkat
Penyulingan ini bertujuan untuk memisahkan minyak berdasarkan perbedaan
titik didih. Dilakukan penyulingan dengan pengurangan tekanan. Di industri
minyak atsiri dilakukan pada tekanan tidak lebih dari 5 10 mmHg. Untuk
minyak-minyak yang bertitik didih tinggi dapat dipakai tangas minyak
3. Penurunan suhu untuk menghablurkan hasil sampingan dari minyak atsiri yang
berupa senyawa hidrokarbon yang teroksidasi
4. Penghabluran bertingkat
Penghabluran bertingkat dilakukan dengan penambahan bermacam-macam
pelarut yang cocok, pada penambahan tersebut akan menghasilkan hablur
secara bertingkat.
5. Menghilangkan komponen dengan reaksi kimia
Komponen yang tidak dikehendaki dihilangkan dengan reaksi kimia. Asam-asam
bebas dapat diilangkan dengan natrium karbonat, basa dengan asam klorida,
denol dengan natrium hidroksida, aldehida dengan natrium bisulfat dan lain
sebagainya.
Uji sifat fisik dan kimia
Sifat fisik minyak atsiri merupakan suatu tetapan yang konstan
pada kondisi yang tetap dan sifat fisik ini digunakan untuk
mengetahui kemurnian minyak. Analisa sifat kimia bertujuan
untuk menentukan mutu dan prosentase jumlah persenyawaan
kimia yang terdapat dalam minyak atsiri.
Analisa sifat fisik dan kimia yang sering dilakukan adalah :
Pemeriksaan pendahuluan
Bobot Jenis
Putaran optik
Indeks bias
Kelarutan dalam etanol pada berbagai konsentrasi
Bilangan asam
Bilangan ester dan bilangan penyabunan
Prosentase alkohol
Kadar aldehid keton
Kadar fenol
Uji logam
Kadar sineol
Uji pemalsuan
GOLONGAN MINYAK ATSIRI
1. Minyak atsiri hidrokarbon
a. Minyak terpentin, Recified Turpentine oil
Minyak terpentin diperoleh dari tanaman-tanaman bermarga
pinus(fam: Pinaceae) yang terbagi dalam 80-90 spesies.
Antara lain:
Pinus palustri Miller: Amerika selatan dan tengah
Pinus maritime Lamarck: Perancis
Pinus merkusii L: Indonesia
Isi : asam-asam resin, ester-ester dari asam lemak, senyawa
inert netral yang disebut resena
Kegunaan: Sebagai obat luar, melebarkan pembuluh darah
kapiler, merangsang keluarnya keringat.
Sediaan: Pasta alba FOI, Pasta Chrysorbibi composita FOI.
b. Oleum Cubebae
Minyak atsiri yang diperoleh dri penyulingan Piper
cubeba Linn. Family Piperaceae disimpan dalm botol
gelap, tetrtutup rapat, ditempat sejuk, dan terlindung
dari cahaya.
Isi : Mengandung senyawa lignan yang terdiri dari
kubebin 0.5-3%, asam kubebat 1%, gom, pati, lemak
minyak atsiri 10-15%.
Khasiat : stimulan, karminatif, ekspektoran