Professional Documents
Culture Documents
PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR
SDA
BIDANG PANTAI
Fitri Riandini
Pusat Diklat Sumber Daya Air dan Konstruksi
Definisi
kelola/kelola/,mengelola/mengelola/v1mengendal
ikan; menyelenggarakan (pemerintahan dsb);2mengurus
(perusahaan, proyek, dsb); menjalankan
pengelolaan/pengelolaan/n1proses, cara, perbuatan
mengelola;2proses melakukan kegiatan tertentu dng
menggerakkan tenaga orang lain;3proses yg membantu
merumuskan kebijaksanaan dan tujuan
organisasi;4proses yg memberikan pengawasan pd
semua hal yg terlibat dl pelaksanaan kebijaksanaan dan
pencapaian tujuan;~ tanahperihal mengelola tanah dng
tujuan menanam tanaman yg dapat memberi keuntungan
dan memelihara serta memperbaiki kesuburan tanah
untuk jangka waktu panjang
Konsep Pengelolaan SDA
Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya
merencanakan, melaksanakan,
memantau & mengevaluasi
penyelenggaraan konservasi SDA,
pendayagunaan SDA, dan pengendalian
daya rusak air
Dasar Hukum
SNI M-38-1993-03 Metode pengukuran bathimetri
menggunakan alat perum gema
SNI 6471:2000 Tata cara pengerukan muara sungai dan
pantai
SNI 3417:2008 Tata cara penentuan titik perum
menggunakan alat sipat ruang
Permen PU No. 9/2010 tentang Pedoman pengamanan pantai
SE Men. PU No. 07/SE/M/2010 tentang pemberlakukan
Pedoman pelaksnaan konstruksi bangunan pengaman pantai
SE Men. PU No. 08/SE/M/2010 tentang pemberlakukan
Pedoman penilaian kerusakan pantai dan prioritas
penanganannya
Konsep Pengelolaan SDA
Terpadu
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT) adalah proses yang
ditujukan untuk meningkatkan pengembangan dan pengelolaan
air, lahan dan sumber daya terkait secara terkoordinasi demi
tercapainya kesejahteraaan ekonomi dan sosial yang maksimum
dengan cara yang adil dan secara mutlak mempertahankan
keberlanjutan eksositem yang vital.
Menurut wacana Global PSDAT adalah proses yang memadukan
antara sumber daya air dengan sumber daya terkait lainnya
antar sektor, antar wilayah secara berkelanjutan tanpa harus
mengorbankan lingkungan dan diselenggarakan dengan
pendekatan partisipatif.
Permasalahan SDA
Sisi Ketersediaan
Ketersediaan air relative konstan
Kualitas cenderung menurun
Perkembangan PSDAT
Lingkup Pengelolaan
PSDAT
Lingkup Pengelolaan SDA Terpadu merangkum suatu
upaya-upaya (merencanakan, melaksanakan,
memantau dan mengevaluasi) dalam
penyelenggaraan konservasi pendayagunaan
pengendalian daya rusak SDA, dengan tujuan
menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung,
daya tampung, dan fungsi SDA, memanfaatkan
SDA secara berkelanjutan dengan mengutamakan
pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masy
secara adil, mencegah, menanggulangi, dan
memulihkan akibat kerusakan kualitas lingkungan
yang diakibatkan oleh daya rusak air.
Prinsip Konservasi SDA
Konservasi
SDA
1. Perlindungan dan Pelestarian sumber air.
Rehabilitasi hutan dan lahan
Perlindungan sumber air
Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air
Pengendalian pemanfaatan air
Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi
2. Pengawetan Air
Penyimpanan kelebihan air
Pemakaian hemat air
Pengendalian penggunaan air tanah
3. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air
Perbaikan kualitas pada sumber air dan prasarana
sumber daya air
Pencegahan masuknya pencemaran pada sumber
air dan prasarana sumber daya air
Pengawetan air
Keterbukaan dan
Ketersediaan Data
Permasalahan
Pengelolaan SDA
1. Data SDA (hidrologi, hidrometeorologi, dan hidrogeologi)
tersebar di berbagai instansi.
2. Data infrastruktur yang telah dibangun belum terkelola dengan
baik.
3. Informasi terkait kebijakan dan peraturan perundangan belum
tersebar luas.
partisipatif.
Pola Pengelolaan
Sumber Daya Air
1. ASPEK KONSERVASI :
Kehutanan, Pertanian, LH, PU (Penataan Ruang, SDA),
Perindustrian, DN, ESDM, dsb.
2. ASPEK PENDAYAGUNAAN :
Pertanian, PU (SDA, Cipta Karya), ESDM, Kesehatan,
DN, LH, Perindustrian, Perhubungan.
Ilustrasi Impelementasi
PSDAT
tambak, pertanian);
Tempat rekreasi;
Tempat bermukim;
Sumber bahan bangunan (antara lain :
Strategi Penanganan
Bertahan dan melindungi pantai.
Mundur dan merelokasi aset.
Foto 1. Pantai berpasir
dengan pasir berwarna abu-
abu
Pengamanan Buatan:
Bangunan sipil (a.l. tembok laut, krib, revetment).
Bangunan non sipil (pengisian pasir, penanaman bakau).
Kombinasi.
Kondisi pantai sebelum
dilakukan pengisian
pasir
oseanografi)
Pembuatan base-camp dan
perlengkapannya
Material
Pengaturan lalu lintas alat berat
Administrasi pelaksanaan
Pengendalian mutu pekerjaan
Pengendalian pelaksanaan
Pemasangan profil
Pelaporan
Harian
Mingguan
Bulanan
Khusus
Direksi teknis
Pemantauan dan
Pemeliharaan
Infrastruktur Pantai
Operasi Bangunan Pantai
Semua materi tentang operasi bangunan
pantai menggunakan acuan Buku Pedoman
Operasi dan Pemeliharaan Bangunan
Pengaman Pantai (Surat Edaran No.
01/SE/M/2011), terdiri dari:
Sosialisasi pengamanan pantai
Inventarisasi
Pemantauan kondisi bangunan
Evaluasi kondisi dan kinerja bangunan
Tabel 2 Penentuan kinerja fungsi bangunan
Tabel 3 Saran tindakan berdasarkan kinerja fungsi dan
kondisi fisik bangunan
Contoh Kasus 1