You are on page 1of 21

AMOEBIASIS

PENDAHULUAN
Amoebiasis adalah suatu keadaan
terdapatnya Entamoeba histolytica dengan
atau tanpa manifestasi klinik, dan disebut
sebagai penyakit bawaan makanan (Food
Borne Disease)

Entamoeba histolytica pertama kali


ditemukan oleh Losh tahun 1875 dari tinja
seorang penderita di Leningrad, Rusia
CONT
1893 (Quiche dan Roos) Menemukan
Entamoeba histolytica bentuk kista,

1903 (Schaudin) memberi nama spesies


Entamoeba histolytica

Sepuluh tahun kemudian di PHILIPINA


(Walker dan Sellards) bahwa Entamoeba
histolytica merupakan parasit komensal
dalam usus besar.
Definisi
Amoebiasis merupakan infeksi yang
disebabkan oleh protozoa anaerobik,
yaitu Entamoeba histolitica dengan
atau tanpa gejala klinik.
Etiologi
E.histolytica merupakan protozoa usus,
sering hidup sebagai mikroorganisme
komensal (apatogen) di usus besar
manusia.
Epidemiologi
Pada berbagai survei menunjukkan
frekuensi diantara 0,2 50 % dan
berhubungan langsung dengan sanitasi
lingkungan
Di Indonesia, amoebiasis kolon banyak

dijumpai dalam keadaan endemi.


(prevalensi 10-18%)
Di China, Mesir, India dan Belanda

berkisar antara 10,1 11,5%, di Eropa


Utara 5 20%, di Eropa Selatan 20
51% dan di Amerika Serikat 20%
Patofisiologi
Klasifikasi
Amoebiasis
Gejala Klinis
Tidak enak diperut
Konstipasi
Lemah dan neurastenia
Sakit perut berupa kolik
Diare
BB menurun (menahun)
Cont
Gejala Ekstraintestinal
Demam berulang
Ikterus ringan
Hepatomegali
Batuk dan nyeri tekan intercostal (paru)
Abses dan tumor otak (otak)
di penis, vulva, perineum, kulit berupa ulkus

berbatas tegas, sangat sakit dan mudah


berdarah
Diagnosis
Diagnosis pasti penderita amoebiasis adalah
menemukan parasit didalam tinja atau jaringan

Pada umumnya pada tinja encer akan di


jumpai bentuk tropozoit disertai gejala klinik
nyata,

sedangkan pada tinja padat pada penderita


tanpa gejala terutama pada penderita menahun
carrier akan dijumpai terutama bentuk kista
DIAGNOSIS BANDING
Disentri basiler
Colitis ulserativa
Karsinoma Usus besar
Penatalaksanaan
UMUM
Isolasi
pemberian cairan yang adekuat
monitor pemeriksaan feses 3 kali
terapi spesifik harus diberikan
tergantung lokasi dan organ yang
terkena
(simtomatik dan asimtomatik)
Cont
SPESIFIK (Infeksi usus asimtomatik)
Diloksanid furoat (furamid) 7-10 mg/BB/hari dalam 3 dosis
iodokuinol (diiodohidroksi kuinin) 10mg/BB/hari selama 3
dosis
Paromomisin (humatin) 8mg/BB/hari dalam 3 dosis

Obat-obat tersebut diberikan selama 7-10 hari

Infeksi usus ringan sampai sedang


Metronidazole (flagyl) 15mg/kgBB/hari dalam 3 dosis,
selama 10 hari
Cont
Infeksi usus beratdan abses amuba hati
Metronidazole 50mg/kgBB/hari dalam 3 dosis,

peroral atau intravena, selama 10 hari, atau

dehidrometin 0,5-1 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis


intramuscular selama 5 hari, maksimal 90
mg/hari

Pengobatan abses amuba hati sesuai dengan


kemoterapi antiamuba dengan atau tanpa
aspirasi abses
PROGNOSIS
Prognosis ditentukan oleh berat-ringannya
penyakit, diagnosis dan pengobatan dini yang
tepat, serta kepekaan ameba terhadap obat
yang diberikan. Pada umumnya prognosis
amebiasis adalah baik terutama yang tanpa
komplikasi.
KOMPLIKASI

Komplikasi Intestinal
Perdarahan usus
Perforasi usus
Ameboma
Intususepsi
Penyempitan usus (Striktura)
Cont
Komplikasi Ekstra Intestinal
Amebiasis hati
Amebiasis pleuropulmonal
Abses otak, limpa, dan organ lain
Amebiasis kulit
PENCEGAHAN
Tidak makan makanan mentah
Minum air yang telah dimasak mendidih

baru aman
Menjaga kebersihan diri
Tidak boleh buang air kecil/besar di
sembarang tempat
Di Taman Kanak- Kanak dan Sekolah Dasar

harus secara rutin diadakan pemeriksaan


parasit
TERIMA KASIH

You might also like