You are on page 1of 47

dr.

Isnadiah Fitria Maharani

Morbili dan
Bronkopneumonia
Pada Anak
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Data Pasien Ayah Ibu
Nama An. RA Tn. A Ny. W
Umur 4 Tahun 7 bulan 32 tahun 28 tahun

Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan


Alamat Kampung Larangan Cilegon
Agama Islam Islam Islam
Suku bangsa Jawa
Pendidikan - SMP SD
Pekerjaan - Buruh Ibu rumah tangga
Penghasilan - - -

Keterangan Hubungan dgn orang


tua : Anak Kandung
Tanggal Masuk RS 25 Desember 2016
ANAMNESIS

Keluhan Demam sejak lima hari


Utama sebelum masuk rumah
sakit.

Keluhan Bintik merah pada tubuh,


Tambaha tangan dan kaki, batuk
n berdahak, dan pilek.
Riwayat Penyakit Sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan
Tampak Sakit Sedang
Umum

Kesadaran : Compos
Tanda mentis
Frekuensi nadi : 110
Vital x/m
Frekuensi pernapasan : 22
x/m
Suhu tubuh : 38,7OC
BB:
12Kg
TB :

Status GIZI 90cm

Status gizi berdasarkan WHO 2-5


tahun : < -1 SD (gizi cukup)
Mata : berair +/+
Kepala Hidung : sekret +/+ bening
dan Leher Mulut : Bibir kering (+)
Leher : efloresensi (+) berupa
makulopapular eritema berbatas tegas

Inspeksi : efloresensi (+) berupa


Thoraks makulopapular eritema berbatas tegas ,
Auskultasi : Ronkhi +/+ wheezing -/-

efloresensi (+) berupa


Abdomen makulopapular eritema berbatas
tegas pada dinding abdomen

ruam makulopapular (+) pada telinga


Kulit belakang, leher, muka, dada, perut,
tangan dan kaki

Ekstremita Terdapat ruam pada tangan dan kaki


s
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Pemeriksaan
Leukosit 4800/uL 5000-10.000/uL Menurun

Hemoglobin 12.7 g/dL 12-16 g/dL Normal

Hematokrit 41 % 40-48 % Normal

Trombosit 193.000/uL 150.000- Normal


400.000/uL
MCV/VER 83 82-92 fl Normal

MCH/HER 29 27-31 pg Normal

MCHC/KHER 33 32-36 g/dl Normal

Hitung jenis Tidak dilakukan

GDS 85 <140 mg/dl Normal

Rontgen Thorax : - Tidak


dilakukan
RESUME
RESUME
Diagnosis Kerja
Morbilli stadium Erupsi

Bronkopneumonia
DIAGNOSIS BANDING

Rubella
Roseolla
Alergi obat
PEMERIKSAAN ANJURAN

Rontgen Thoraks AP
Lab Darah Lengkap
PENATALAKSANAAN
Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Analisa kasus
Gejala Klasik Menurut
Cdc (Centre For
Disease Control And
Prevention)
Demam tinggi
Ruam Makulopapular
3C
Riwayat Kontak
Riwayat kontak dengan orang yang terkena campak
sebelumnya droplet kontak langsung, sekret hidung atau
tenggorokan dari orang yang terinfeksi

Batuk dan Ronkhi


Ronkhi pada kedua lapang paru daerah epitel yang nekrotik di
nasofaring dan saluran pernapasan memberikan kesempatan
infeksi bakteri sekunder sehingga dapat menimbulkan penyulit
berupa bronkopneumonia.

Riwayat Imunisasi
Imunisasi pasien yang tidak lengkap dan belum pernah
mendapat imunisasi campak pada usia 9 bulan.

Leukopeni
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan leukopeni khas
pada infeksi virus.
Tinjauan pustaka
Definisi
Morbili/campak/rubeola/measles adalah penyakit akut yang
sangat menular, disebabkan oleh infeksi virus measles virus
yang termasuk dalam famili paramyxoviridae anggota genus
morbilivirus yang umumnya menyerang anak.
Patogenesis dan Patofisiologi
Penularan morbili terjadi secara droplet melalui udara, sejak 1-
2 hari sebelum timbul gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul
ruam
Hari ke 0 Hari ke 1-2 Hari ke 2-3 Hari ke 3-5

Hari ke 7-11
Virus menyebar
melalui pembuluh
darah

Manifestasi Delayed
klinis Respon imune
hypersensitvity

Batuk, koriza,
Demam Ruam eksantema
mata merah dan
berair, koplik spot
1. Stadium prodormal 2. Stadium erupsi 3. Stadium konvalesensi
Diagnosis
Gejala Klasik Menurut
Cdc (Centre For
Disease Control And
Prevention)
Diagnosis
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan

Campak Tanpa
Terapi campak Komplikasi
adalah terapi suportif seperti pemberian
cairan, antipiretik, antitusif ekspektoran. Antibiotika diberikan
apabila didapatkan infeksi sekunder dengan bakteri.

WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian vitamin A


pada setiap penderita campak 100.000 IU untuk anak
berusia 6 bulan sampai 1 tahun dan 200.000 IU untuk anak
berusia 1 tahun atau lebih.
Penatalaksanaan
Campak dengan
Komplikasi

Bronkopneumonia:
Oksigen 2 liter/menit.
Kloramfenikol dosis 75 mg/kg/hari
Ampisilin 100 mg/kg/hari selama 7-
10 hari.
Koreksi gangguan analisis gas darah
dan elektrolit.
Komplikasi

Otitis Media Bronkhopneumoni


Akut a

Kejang Laringitis
demam akut

Subacute
Sclerosing Ensefalitis
Panencephalitis
Pencegahan

Imunisasi Aktif Campak di Indonesia termasuk imunisasi dasar


yang wajib diberikan terhadap anak usia 9 bulan dengan ulangan
saat anak berusia 6 tahun dan termasuk ke dalam PPI.

Imunisasi campak dapat pula diberikan bersama Mumps dan


Rubela (MMR) pada usia 12-15 bulan

Isolasi, akan tetapi kurang bermakna karena transmisi telah


terjadi sebelum penyakit disadari dan didiagnosis sebagai campak

Imunisasi pasif dengan pemberian imunoglobulin (IG).


Thankyou

You might also like