You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK DGN MENINGITIS

Dosen:
Gusti Lestari Handayani, SST, M.Kes

1
2
PENGERTIAN
Meningitis adalah radang dari selaput otak
(arachnoid dan piamater). Bakteri dan
virus merupakan penyebab utama dari
meningitis.

3
ETIOLOGI
Etiologi :
H. influenza ( type B )
Streptokokus pneumonie
Neisseria meningitides ( meningococus)
Hemolytic streptococcus
Stapilococus aureus
Escherecia coli
Faktok Predisposisi
Laki-laki > perempuan
Faktor maternal
- ketuban pecah dini
- Infeksi maternal pada akhir kehamilan meningitis pada
neonatus
Penurunan mekanisme immune dan penurunan leukosit
meningitis pada BBL
Anak dengan kekurangan imunoglobulin dan anak yang minum obat
imunosupresant 4
5
MANIFESTASI KLINIS
Tergantung pada luasnya penyebaran dan umur anak
Dipengaruhi oleh type dari organisme keefektifan dari terapi
CHILDREN AND ADOLESCENT
Sakitnya tiba-tiba, adanya demam, sakit kepala, panas dingin,
muntah, kejang-kejang
Anak menjadi irritable dan agitasi dan dapat berkembang
photopobia, delirium, halusinasi, tingkah laku yang agresif atau
mengantuk stupor dan koma
Gejala pada respiratory atau gastrointestinal
Adanya tahanan pada kepala jika difleksikan
Kekakuan pada leher (Nuchal Rigidity)
Tanda kernig dan brudzinki (+)
Kulit dingin dan sianosis
Peteki/adannya purpura pada kulit infeksi meningococcus
(meningo cocsemia)
Keluarnya cairan dari telinga meningitis peneumococal
Congenital dermal sinus infeksi E. Colli
6
MANIFESTASI KLINIS
INFANT AND CHILDREN
Manifestasi klinisnya biasanya tampak
pada anak umur 3 bulan sampai 2 tahun
Adanya demam, nafsu makan menurun,
muntah, iritabel, mudah lelah dan kejang-
kejang, dan menangis meraung-raung.
Fontanel menonjol
Nuchal Rigidity tanda-tanda brudzinki
dan kernig dapat terjadi namun lambat
7
MANIFESTASI KLINIS
NEONATUS
Sukar untuk diketahui manifestasinya tidak jelas dan
tidak spesifik
ada kemiripan dengan anak yang lebih tua, seperti:
Menolak untuk makan
Kemampuan menelan buruk
Muntah dan kadang-kadang ada diare
Tonus otot lemah, pergerakan melemah dan kekuatan
menangis melemah
Hypothermia/demam, joundice, iritabel, mengantuk,
kejang-kejang, RR yang tidak teratur/apnoe, sianosis
dan kehilangan BB.
Ketegangan , fontanel menonjol mungkin ada atau tidak
Leher fleksibel
Kolaps kardiovaskuler, kejang-kejang dan apnoe terjadi
bila tidak diobati/ditangani 8
TANDA KAKU KUDUK

9
TANDA BRUDZINKI

10
TANDA KERNIGS

11
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
LUMBAL FUNKSI
Cairannya diukur dan diambil sample untuk
mendapatkan culture, gram stain, jumlah sel
darah merah dan untuk mengetahui adanya
glukosa dan protein
Culture dan stain mengidentifikasi organisme
penyebab
Jumlah sel darah merah meningkat
Glukosa menurun
Kensentrasi protein meningkat
Culture darah
Culture hidung dan tenggorokan
12
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. NYERI BERHUBUNGAN DENGAN IRITASI MENINGEAL,
BEDREST.
TUJUAN 1. : Tidak menunjukkan adanya tanda-tanda nyeri/iritasi
meningeal.
Kriteria hasil : sakit kepala (-), fotophobia (-), tidak ada iritabilitas
yang berlebihan.
HR dan RR normal, tanda kernigs dan brudzinki (-)
INTERVENSI :
Kaji tingkat nyeri
Evaluasi indikator dari nyeri (ekspresi wajah, menangis,
gerakan), lokasi, lamanya.
Lakukan tindakan untuk memberikan kenyamanan (seperti
memberikan posisi yang nyaman, distraksi dan massage)
Kolaborasi pemberian analgetik
Ajarkan anak ( bila sudah besar ) untuk mencegah gerakkan yang
meningkatkan TIK ( mis : Batuk, mengedan dll )
Batasi pengunjung
13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN 2. : Menunjukkan tidak ada peningkatan TIK
Kriteria hasil : Tanda Tanda Vital dalam batas normal
Tidak ada iritabilitas
Tidak ada keluhan
INTERVENSI :
Kaji tanda-tanda peningkatan TIK tiap 1 2 jam
Penurunan HR & RR, peningkatan TD
Penurunan tingkat pada bayi
Peningkatan LK pada bayi
Fontanel menonjol
Cengeng, perubahan pupil, simetris, bengkak & melebar
Sakit kepala & muntah
Elevasikan kepala 30 - 45
Posisi kepala tegak & stabil
Menurunkan stimulasi lingkungan
Tawarkan kegiatan untuk meningkatkan kenyamanan
Batasi cairan 14
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
proses inflamasi
INTERVENSI:
Observasi tk. Kesadaran
Nilai status neurologis tiap 1 2 jam
Monitor adanya peningkatan TIK (meningkatnya lingkar
kepala, fontanel menonjol, meningkatnya TD,
menurunnya nadi, pernapasan irreguler, mudah
terstimulasi)
Siapkan peralatan jika terjadi kejang.
Tinggikan bagian kepala TT 30
Pertahankan kepala dan leher dalam satu garis.
Ajarkan anak untuk menghindari batuk, mengedan,
batuk dan bersin) dan jika melakukan perubahan posisi
lakukan dengan perlahan.
15
DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. RISIKO TINGGI INJURI BERHUBUNGAN DENGAN DISORIENTASI,
GELISAH, KEJANG
TUJUAN : Injuri tidak terjadi
Kriteria Hasil : Tidak ada luka selama dan sesudah serangan
Mengetahui dan mengatasi serangan sesegera
INTERVENSI :
Monitor frekuensi serangan
Pasang penghalang TT
Berikan mainan yang lembut
Sediakan suction & O 2 disamping tempat tidur
Jaga dan tetap tenang dalam serangan
Miringkan anak
Hindari barang barang berbahaya

16
DIAGNOSA KEPERAWATAN
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
meningkatnya TIK
INTERVENSI:
Auskultasi suara pernapasan, laporkan adanya
suara tambahan.
Monitor analisa gas darah terhadap adanya
hipoksia.
Ganti posisi tiap 2 jam.
Pertahankan kepatenan jalan napas.
Beri oksigen dan monitor efektifitas pemberian.

17

You might also like