Professional Documents
Culture Documents
Nurul A. Mardiyah
Mengapa harus dipelajari?
3. Faktor
hormonal
a. Faktor Genetic
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu
suku, ras, dan jenis kelamin (Marlow, 1988 dalam Supartini,
2004).
Jenis kelamin ditentukan sejak dalam kandungan.
Anak laki-laki setelah lahir cenderung lebih besar dan
tinggi dari pada anak perempuan, hal ini akan nampak
saat anak sudah mengalami masa pra-pubertas.
Ras dan suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan. Misalnya suku bangsa Asia memiliki
tubuh yang lebih pendek dari pada orang Eropa atau suku
Asmat dari Irian berkulit hitam
b. Faktor Lingkungan
Kebutuhan
dasar anak
3. Asah 2. Asih
1. Kebutuhan fisik-bio-medis (ASUH) Meliputi :
. pangan/ gizi merupakan kebutuhan terpenting.
.Sandang
Fase
tumbuh 28 hari-1
5-12 tahun
6. Masa kembang 3.Masa tahun
sekolah bayi
5. Masa 4. Masa
prasekolah anak
3-5 tahun 1-3 tahun
Masa pertunate Masa neonate
3. Proses pertumbuhan dan perkembangan memiliki pola khas yang dapat terjadi
mulai dari kepala hingga ke seluruh bagian tubuh atau juga mulai dari
kemampuan yang sederhana hingga mencapai kemampuan yang lebih kompleks
sampai mencapai kesempurnaan dari tahap pertumbuhan dan perkembangan
(Narendra, 2002).
Indikator pertumbuhan dan
perkembangan
Berat badan
1. Pertumbuhan
Organ Lingkar
pendengaran kepala
Organ
Gigi
penglihatan
Berat Badan Lahir
1. 0-6 bulan
Mengalami perubahan 140 gr-200gr/ minggu
Menjadi 2x lipat pada akhir bulan ke-6
6-12 bulan
Penambahan 40 gr/minggu
Pada akhir bulan ke-12 menjadi 3x berat badan lahir
Pada masa bermain,
terjadi penambahan berat badan sekitar 4 kali lipat dari berat
badan lahir
pada usia kurang lebih 2,5 tahun serta penambahan berat badan
setiap tahunnya adalah 2-3 kilogram.
Pada masa pra sekolah dan sekolah akan terjadi penambahan berat
badan setiap tahunya kurang lebih 2-3 kilogram.
Tinggi badan
Usia 0 6 bulan mengalami penambahan tinggi badan sekitar 2,5 cm
setiap bulannya.
Pada usia 6 12 bulan akan mengalami penambahan tinggi badan
hanya sekitar 1,25 cm setiap bulannya.
Pada akhir tahun pertama akan meningkat kira-kira 50% dari tinggi
badan waktu lahir.
Pada masa bermain penambahan selama tahun ke 2 kurang lebih 12 cm,
sedangkan penambahan tahun ketiga rata-rata 4 6 cm.
Pada masa pra sekolah, khususnya diakhir usia 4 tahun, terjadi
penambahan rata-rata 2 kali lipat dari tinggi badan waktu lahir dan
mengalami penambahan setiap tahunya kurang lebih 6-8 cm.
Pada masa sekolah akan mengalami penambahan setiap tahunnya.
setelah usia 6 tahun tinggi badan bertambah rata-rata 5 cm,
Pada usia 13 tahun bertambah lagi menjadi rata-rata 3 kali lipat dari
tinggi badan waktu lahir.
Lingkar kepala
Pertumbuhan pada lingkar kepala waktu lahir rata-rata 34 cm>
lingkar dada
Pada umur 6 bulan rata-rata 44 cm
Umur satu tahun 47 cm
2 tahun 49 cm
Dewasa 54 cm
Organ penglihatan
Dimulai pada saat lahir.
Pada usia 1 bulan adanya kemampuan melihat untuk mengikuti gerakan
dalam rentang 90 derajat, dapat melihat orang secara terus menerus, dan
kelenjar air mata sudah mulai berfungsi.
Pada usia 2 3 bulan memiliki penglihatan perifer hingga 180 derajat.
Pada usia 4 5 bulan kemampuan bayi untuk memfiksasi sudah mulai
pada hambatan 1,25 cm, dapat mengenali botol susu, melihat tangan saat
duduk atau berbaring, melihat bayangan di cermin, dan mampu
mengakomodasi objek.
Usia 5 7 bulan dapat menyesuaikan postur untuk melihat objek, mampu
mengembangkan warna kesukaan kuning dan merah, menyukai rangsangan
visual kompleks, serta mengembangkan koordinasi mata dan tangan.
Pada usia 7 11 bulan mampu memfiksasi objek yang sangat kecil.
Pada usia 11 12 bulan ketajaman penglihatan mendekati 20/20, dapat
mengikuti objek yang dapat bergerak.
Pada usia 12 14 bulan mampu mengidentifikasi bentuk geometrik.
Pada usia 18 24 bulan mampu berakamodasi dengan baik.
Organ pendengaran
Setelah lahir, bayi sudah dapat berespons terhadap bunyi yang keras
dan refleks.
Pada usia 2 3 bulan mampu memalingkan kepala ke samping bila
bunyi setinggi telinga.
Pada usia 3 4 bulan anak memiliki kemampuan dalam
melokalisasi bunyi dengan makin kuat dan mulai mampu membuat
bunyi tiruan.
Pada usia 6 8 bulan mampu berespons pada nama sendiri.
Pada usia 10 12 bulan mampu mengenal beberapa kata dan
artinya.
Pada usia 18 bulan mulai dapat membedakan bunyi.
Pada usia 36 bulan mampu membedakan bunyi yang halus dalam
bicara.
Pada usia 48 bulan mulai membedakan bunyi yang serupa dan
mampu mendengarkan yang lebih halus.
Organ seksual
3.Bahasa
Motorik halus
PEM.
RADIOLOGI PERTUMBUHAN PEM. FISIK
PEM. LAB
1.DDST
PERKEMBANGAN
4.TEST DAYA
LIHAT DAN 3.Kuesioner
KESEHATAN
MATA ANAK
Perilaku Anak
PRA Pra Sekolah
SEKOLAH
1. DENVER DEPELOVMENT SKRINING TEST II
Sejarah DDST II menurut william K. Frakenborg dan Josiah B. Dodds
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1967 untuk membanatu tenaga
kesehatan mendeteksi masalah perkembanga potensial pada anakanak
dibawah usia 6 tahun.
DDST telah digunakan secara luas sejak di publikasikan
DDSt telah distandardisasi oleh > 12 negara dan telah digunakan untuk
menskrining > 50 juta anak diselurh dunia.
DDST direvisi menjadi DDST II
Deskripsi DDST
adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan
anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ, reliable, dapat diandalkan
dan menunjukkkan validitas yang tinggi, mudah dan cepat dilakukan, berisi
125 items/tugas, bukan pemeriksaan fisik, tidak dapat digunakan untuk
meramal kemampuan anak untuk masa depan, tetapi digunakan untuk
membandingkan penampilan kemampuan anak pada berbagai macam tugas
dengan anak lain yang seusia nya.
2. KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
untuk mengetahui perkembangan anak normal atau adanya
penyimpangan. Skrining dilakukan pada anak usia
3,6,9,12,.,.24-30,36,42,.,.,.,72 bulan