Professional Documents
Culture Documents
HIPOGLIKEMIA PADA
NEONATUS
NAYSILLA GISHA AGATHA
15/386717/SV/10103
HIPOGLIKEMIA
Apn Tangis
Susah
ea an gem
minum
etar
ap sian atau
taki
yang
melem atau
dan
geraka
osis
atis pne
ah
atau trem
or
n
putar
a melen
mata
gking
keja
leta
ng rgi
a. Monitor
Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu
dimonitor dalam 3 hari pertama :
1. Periksa kadar glukosa saat bayi datang/umur 3 jam
2. Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan
glukosa normal dalam 2 kali pemeriksaan
3. Kadar glukosa 45 mg/dl atau gejala positif tangani
hipoglikemia
4. Pemeriksaan kadar glukosa baik, pulangkan setelah 3 hari
penanganan hipoglikemia selesai
b. Penanganan hipoglikemia dengan gejala :
1. Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan-pelan dengan kecepatan 1
ml/menit
2. Pasang dekstrosa 10% = 2 cc/kg dan diberikan melalui
intravena selama 5 menit dan diulang sesuai kebutuhan
(kebutuhan infus glukosa 6-8 mg/kg/menit).
Contoh : BB 3 kg, kebutuhan glukosa 3 kg x 6 mg/kg/mnt = 18
mg/mnt = 25920 mg/hari. Bila dipakai D 10% artinya 10 g/100cc, bila
perlu 25920 mg/hari atau 25,9 g/hari berarti perlu 25,9 g/ 10 g x
100 cc= 259 cc D 10% /hari. Atau cara lain dengan GIR
c. Untuk mencari kecepatan Infus glukosa pada neonatus
dinyatakan dengan GIR. Kecepatan Infus (GIR) = glucosa Infusion Rate
Contoh : Berat bayi 3 kg umur 1 hari
Kebutuhan 80 cc/jam/hari = 80 x 3 = 240 cc/hari = 10 cc/jam
d. Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam
e. Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala,
ulangi seperti diatas
f. Bila kadar 25-45 mg/dl, tanpa gejala klinis :
o Infus D10 diteruskan
o Periksa kadar glukosa tiap 3 jam
o ASI diberikan bila bayi dapat minum
g. Bila kadar glukosa 45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan
o Ikuti petunjuk bila kadar glukosa sudah normal
o ASI diberikan bila bayi dapat minum dan jumlah infus
diturunkan pelan-pelan
o Jangan menghentikan infus secara tiba-tiba
h. Kadar glukosa darah < 45 mg/dl tanpa gejala:
o ASI teruskan
o Pantau, bila ada gejala manajemen seperti diatas
o Periksa kadar glukosa tiap 3 jam atau sebelum minum, bila :
- Kadar 25-45 mg/dl naikkan frekwensi minum
- Kadar 45 mg/dl manajemen sebagai kadar glukosa normal
j. Persisten hipoglikemia (hipoglikemia lebih dari 7 hari)
o Konsultasi endokrin
o Terapi: kortikosteroid hidrokortison 5 mg/kg/hari 2 x/hari iv atau
prednison 2 mg/kg/hari per oral, mencari kausa hipoglikemia
lebih dalam.
o bila masih hipoglikemia dapat ditambahkan obat lain:
somatostatin, glukagon, diazoxide, human growth hormon,
pembedahan. (jarang dilakukan)
k. Hipoglikemia refraktori
KASUS :
Keluarga mengatakan bayi baru lahir usia 2 hari dengan keluhan
bayinya gemetar, tangisannya lemah, pucat, timbul keringat dingin,
dan bayi malas menyusu. Ny. X juga memiliki riwayat penyakit
diabetes saat hamil dan dari lahir bayi Ny. X sudah malas menyusu
karna selalu terlihat lmas dan mengantuk.
1. DATA SUBJEKTIF
a. Keluhan Utama
Keluarga mengatakan bayi baru lahir usia 2 hari dengan keluhan bayinya
gemetar, tangisannya lemah, pucat, timbul keringat dingin, dan bayi malas
menyusu.
b. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ini adalah hamil anak pertama. Ibu mengatakan rutin
periksa ke bidan dan hasilnya ibu tidak mengalami penyulit dalam
kehamilan hingga mendekati proses bersalin. Ibu melahirkan pada usia
kehamilan 40+2 minggu.
c. Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan di BPS ditolong oleh bidan secara spontan, usia kehamilan
saat bersalin adalah cukup bulan. Saat proses persalinan ibu dan bayi dalam
keadaan baik.
d. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga
Ibu mengatakan memiliki riwayat penyakit diabetes atau
penyakit gula yang diderita oleh ibu sebelum hamil hingga saat
hamil. Dan ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit kelamin,
darah tinggi, hepatitis, TBC, asma dan HIV/AIDS begitu pula dengan
keluarganya.
e. Riwayat Laktasi
Ibu mengatakan bayinya kesulitan minum ketika di beri ASI
sejak lahir, daya hisapnya pun lemah. Ketika disusui bayi terlihat
malas dan tertidur.
DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Bayi terlihat lemas dan mengantuk
Tanda-tanda vital :
Nadi : 134 x/menit
Pernapasan : 69 x/menit
Suhu : 36 C
B. Antropometri
BB : 4000 gram
LK : 35 cm
LILA : 10 cm
PB : 52 cm
LD : 34 cm
C. Pemeriksaan fisik
1. Hidung : Tidak ada napas cuping hidung
2. Mulut : Tidak ada labiopalatoskizis, reflek hisap lemah
3. Kulit : Terdapat verniks kaseosa sedikit, warna kulit
merah tidak keriput, turgor kulit jelek, tidak ada
pembengkakan dan tidak ada tanda lahir.
4. Ekstremitas Atas : Gerakan tangan lemah, jari-jari tangan
lengkap, dan tidak ada kelainan.
Bawah : Gerakan kaki lemah, jari-jari lengkap, dan tidak
ada kelainan.
5. Reflek
Reflek moro : ada
Reflek rooting : lemah
Reflek sucking : lemah
Reflek swallowing : ada
Reflek tonik neck : ada
Reflek babinsky : ada
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium, GDS bayi : 31 mg/dl ( < 35 mg/dl )
E. Data Tambahan
GDS ibu : 250 mg/dl
ASSASMENT
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu, suami, dan keluarga bahwa bayi
memiliki kadar gula darah kurang.
Evaluasi: ibu, suami dan keluarga mengerti hasil pemeriksaan
2. Melibatkan keluarga pada saat kita melakukan tindakan pada bayi
Evaluasi: Keluarga bersedia terlibat dalam mengasuh bayinya
3. Mengobservasi keadaan umum bayi dan tanda-tanda vital
a. memantau keadaan bayi: bayi terlihat lemah
b. memantau tanda-tanda vital dengan hasil:
BB : 4000 gr
Suhu badan : 36 0C
Nadi : 130 kali / menit
Pernafasan : 69 kali / menit
4. Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat
a. Membungkus bayi dengan selimut yang kering dan hangat
b. Menjaga suhu lingkungan di sekitar bayi agar tetap hangat
Evaluasi: Bayi digedong, menggunakan topi, sarung tangan dan
sarung kaki)
5. Menganjurkan pada ibu agar tetap memberikan ASI sesering mungkin
pada bayinya
Evaluasi: Ibu bersedia melakukannya
6. Mengajarkan kepada ibu mengenai cara pemberian ASI minimal 3-4
jam sekali dengan porsi sedikit tapi sering. Jika bayi tidak mau menyusu,
mulai pemberian makan dengan menggunakan sonde dalam waktu 1-3
hari lahir dengan menggunakan susu khusus untuk bayi hipoglikemia.
Evaluasi: Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
7. Menganjurkan pada keluarga untuk membawa anaknya ke Rumah
Sakit apabila keadaanya belum membaik
Evaluasi: Keluarga mengerti dan bersedia melakukannya