You are on page 1of 29

ASUHAN KEPERAWATAN

KEGAWATDARURATAN
SISTEM REPRODUKSI

Ariyani
Pengertian
Kasus obstetri yang apabila tidak
segera ditangani akan berakibat
kematian ibu dan janinnya.
Menjadi penyebab utama
kematian ibu, janin dan bayi baru
lahir
Etiologi
1. Perdarahan : antepartem, post partem
2. Hipertensi, preeklamsi
3. Persalinan macet (distocia)
4. Infeksi
1 A. Perdarahan Antepartem
Perdarahan pervagina pada usia
kehamilan 20 minggu
melahirkan
Insiden : 2 5% dari seluruh
kehamilan
1). Solusio Placenta
Terlepasnya placenta dari tempat
implantasi sebelum waktunya
Klasifikasi :
o Total : kematian janin
o Partial : toleransi 30 50%
lepasnya placenta
Faktor resiko solusio placenta :
Hipertensi : saat kehamilan atau
sebelumnya
Trauma abdomen
Penyalahgunaan obat : kokain, obat bius
Riwayat solusio sebelumnya
Peregangan uterus berlebihan : gemeli,
polihidramnion
Merokok
Gambaran klinis solusio placenta :
Perdarah pervaginam, terus menerus
Adanya faktor resiko
Status haemodinamik tidak berhubungan
dengan perdarahan
Bisa terjadi gawat janin
Uterus nyeri, iritabel, kontraksi/tetanik
USG : menunjukkan adanya perdarahan
retroplacenta
2). Placenta previa
Keadaan dimana placenta menutupi
ostium atau placenta letak rendah
Total : seluruh placenta menutupi ostium
Partial : sebagian plcenta menutupi ostium
Marginal : letak placenta dekat dengan
ostium, beresiko perdarahan pada saat
dilatasi dan penipisan servix
Faktor resiko
Riwayat plecenta previa sebelumnya
Riwayat SC atau operasi uterus
Multiparitas
Gravida tua
Kehamilan multipel
Merokok
Gambaran klinis placenta previa
Perdarahan pervaginam tanpa nyeri
Status haemodinamik ibu menggambarkan
jumlah perdarahan pervaginam
Uterus tidak nyeri
Menyebabkan letak janin abnomal
USG menunjukkan adanya placenta previa
3). Vasa previa
Yaitu keadaan dimana
pembuluh darah pada selaput
ketuban berjalan melewati
servik
Prosedur diagnostik
Anamnesa dan pemeriksaan fisik (jangan
lakukan periksa dalam)
USG : untuk memastikan solusio placenta,
kurang bermanfaat pada solusio placenta
Monitor elektronik janin : untuk menilai
kesejahteraan janin dan kontraksi uterus
Spekulum : hati hati!
Laborat : DL, Gol Darah, Rh, PT APTT
Tatalaksana
Jelaskan pada pasien
Observasi ibu dan janin
Pasang iv line dengan ukuran besar
Beri cairan kristaloid
Cek status masa perdarahan dan
pembekuan
Cek gol darah
Lakukan cross match
Cari pertolongan
Resusitasi haemodinamik
Resusitasi dini secara agresif untuk
melindungi janin dan organ maternal dari
hipoperfusi
Stabilisasi vital sign
Infus kristaloid dengan kateter vena
ukuran besar
Cek HB serial dan status koagulasi
Penuhi kebutuhan oksigen, konsumsi
meningkat 20% saat hamil
Perawatan janin
Pertimbangkan amniosintesis untuk
tes kematangan paru
Pantau DJJ dan kontraksi uterus
Monitor perdarahan sedikitnya 4 jam
sekali untuk mengetahui
peningkatan perdarahan, solusio
1 B. Perdarahan post partum
Kehilangan darah > 500 ml pada
persalinan pervaginam
Kehilangan darah > 1000ml pada
persalinan SC
Kehilangan darah yang potensial
mengakibatkan ketidaksetabilan
haemodinamik
Insiden : 5% dari seluruh persalinan
Etiologi perdarahan post partum
Atonia uterus
Sisa jaringan/ bekuan darah
Laserasi, ruptur, inversi
Koagulopati
Faktor resiko HPP
Riwayat HAP sebelumnya
Solusio placenta, terutama jika tidak
terdeteksi
Kematian featus intra uterus
Placenta previa
Hipertensi dalam kehamilan, Protein
uria
Regangan berlebihan, pada gemeli /
oligohidramnion
Faktor resiko HHP
Persalinan operasi SC atau pervaginam
dengan alat
Persalinan lama
Induksi
Korioamniontis
Distocia bahu
Ekstraksi bayi kembar yang kedua
Koagulopati
Faktor HPP
Laserasi / episiotomi
Retensio plasenta
Ruptur uteri
Inversi uteri
Koagulopati
Pencegahan
Selalu waspada
Manajemen aktif kala tiga
o Oxytocin profilaksis
o Penjepitan dan pemotongan tali pusat dini
o Penegangan tali pusat terkendali dengan
penekanan suprapubik arah berlawanan
Tata laksana
Bicara dan observasi pasien
Pasang IV Line jalur besar
Kristaloid jumlah banyak
Hitungdarah lengkap
Cek gol darah
Lakukan cross tes
Panggil bantuan
Tata laksana
Atonia, uterus lembek? lakukan
kompresi bimanual, beri oxitocin
Perdarahan dengan kontraksi
uterus baik?
Perdarahan uterus berlanjut?
Cek INR, PTT, waktu pembekuan,
fibrinogen
Bila koagulopati tidak normal, koreksi
dengan faktor pembekuan dan platelets
Bila koagulasi normal :
o Siapkan kamar operasi
o Singkirkan ruptur uteri, mungkin perlu
reparasi
o Pertimbangkan ligasi uteri, histerektomi
Proses keperawatan
Pengkajian
Aktifitas/istirahat
Sirkulasi : jumlah perdarahan, riwayat anemia
kronis, vital sign, cyanosis, kondisi luka
Integritas ego : cemas, takut, kawatir
Riwayat persalinan, lama persalinan, penyulit
persalinan, keadaan plasenta, kondisi uterus,
kontraksi uterus, TFU
Pengetahuan ibu tentang keadaan abnormal
selama kehamilan dan perawatan ibu post
partum
Cek lab : DL, gol darah, urinalisa, profil koagulasi
Diagnosis keperawatan
Kekurangan volume cairan bd perdarahan
Perubahan perfusi jaringan bd hipovolume
Ansietas bd krisis situasi
Nyeri
Kurang pengetahuan ibu tentang kodisi,
prognosis, kebutuhan tindakan
Resti infeksi
Resti kelebihan volume cairan
Intervensi
Kaji ulang penyebab perdarahan
Pasang IV line, antisipasi syok
Monitor TTV
Palpasi fundus, lakukan masage
Evaluasi jumlah, jenis dan warna perdarahan
Berikan istirahatyang cukup pada pasien
Beri informasi tentang proses, tindakan yang
dilakukan dan resikonya
Dukung mental
Kolaburasi : oksigen, oksitosin untuk
meningkatkan kontaksi uterus
Evaluasi
TTV, hasil laborat normal
Nyeri hilang, berkurang
Pasien dan keluarga mengerti tentang komplikasi
dan penanganannya
Pasien mampu merawat bayi dan dirinya sendiri
Pasien dan keluarga beradaptasi dengan keadaan
psikologisnya
Kecemasan berkurang
TERIMA
KASIH

You might also like