Professional Documents
Culture Documents
Kel 5
Nama :
pendahuluan
Proses persalinan dipengaruhi oleh tiga faktor
yang berperan yaitu kekuatan mendorong janin
keluar (power) yang meliputi kekuatan uterus
(his), kontraksi otot dinding perut, kontraksi
diaphragma dan ligamentum action, faktor lain
adalah faktor janin (passanger) dan faktor jalan
lahir (passage).
Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau
tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
1. Persalinan normal
persalinan didalam air
Persalinan Spontan
2. Dengan bantuan
Persalinan bantuan vakum ( ekstrasi vakum )
persalinan bantuan forsep ( ekstrasi forsep )
Persalinan dengan operasi (sesar)
Proses persalinan
terdiri dari 4 kala, yaitu :
Kala I Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus
dan pembukaan serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala satu
dibagi menjadi 2 fase yaitu :
Fase laten : Dimulai sejak awal kontraksi penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap. Pembukaan serviks <4 cm dan biasanya
berlangsung dibawah 8 jam.
Fase aktif : Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat
(kontraksi dianggap adekuat/ memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam
waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih. Serviks
membuka dari 3 ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih
perjam dan terjadi penurunan bagian terbawah janin. Dapat dibedakan
menjadi tiga fase
Lanjutan.....
Kala II
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks
sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
Kala dua dikenal juga sebagai kala pengeluaran.
tanda dan gejala kala II persalinan :
Ibu merasakan keinginan meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi
Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada
rectum dan atau vaginanya.
Perineum terlihat menonjol, Vulva-vagina dan sfingter ani
membuka
Peningkatan pengeluaran lender dan darah
Diagnosis kala dua persalinan dapat ditegakkan atas
dasar hasil pemeriksaan dalam yang menunjukkan :
Pembukaan serviks telah lengkap
Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina.
Kala III
Terdiri dari 2 fase
Perubahan Fisik
1.Kembalinya rahim kebentuk asalnya (involusi)
2.Perubahan lokea : Lokea adalah cairan yang keluar
dari liang senggama pada masa nifas. Cairan ini dapat
berupa darah atau sisa lapisan rahim.
2. Partus Prematorus
3. Partus Maturus atau Aterm (Cukup Bulan)
4. Partus Postmaturus
5. Partus Presipitatus
6. Parus Percobaan
Perubahan Fisiologis Meternal
selama Persalinan
Tekanan darah
Metabolisme
Suhu
Denyut Nadi (Frekuensi Jantung)
Pernafasan
Perubahan pada Ginjal
Perubahan Pada Saluran Cerna
Perubahan Hematologi
Perubahan Psikologis dan Perilaku
Maternal Selama Persalinan
Kondisi psikologis bervariasi.
persiapan dan bimbingan antisipasi yang ia terima
selama persiapan menghadapi persalinan
dukungan dari pasangannya
orang terdekat lain, keluarga, dan pemberi perawatan
lingkungan dan
apakah bayi yang dikandunganya merupakan bayi
yang diinginkan.
Apabila kehadiran bayi tidak diharapkan, bagaimanapun
aspek psikologis ibu akan mempengaruhi perjalanan
persalinan. Tindakan member dukungan dan
kenyamanan meruapakan ungkapan kepedulian,
kesabaran, sekaligus, mempertahankan keberadaan
orang lain menemani wanita tersebut (Varney, 2007).
Proses persalinan
kala I
fase laten
fase aktif
Kala II
Kala III
Kala IV
kasus
Ny. A 19 th melahirkan anak pertamanya dengan persalinan
normal dengan posisi letak belakang kepala dengan jenis kelamin
laki-laki 20 menit yang yang lalu di RSUD Pati. mengalam perineum
ruptur tingkat II, sudah dilakukan penjahitan. pemeriksaan
didapatkan kontraksi uterus berkurang, kondisi ibu menurun,
perdarahan 600 cc dan mengalami sobekan jalan lahir. hasil
pemeriksaan fisik di dapatkan , kulit teraba dingin, klien terlihat
pucat dan lemas TTV : TD 100/50 mmHg . N: 92 x/menit suhu : 36,7
130 x/mnt. RR : 27 x/menit. Pasien mengeluh masih nyeri
didaerah perineum/daerah bekas jahitan, ibu mengeluh sakit kepala,
bagian perut sudah tidak terlalu dirasakan sakitnya namun kadang
kadang ada masih terasa sakit, nyeri pada kedua payudara agak
tegang, ibu juga belum mampu menyusui bayinya dengan baik dan
masih belum mampu merawat bayi sepenuhnya., anak tidak mau
menyusui pada payudara ibunya sehingga diberikan susu formula,
ibu bertanya-tanya tentang bagaimana perawatan dirumah, dan
bagaimana merawat payudara. Klien juga mengeluh kurang waktu
istirahatnya yaitu hanya 5 jam sehari semenjak kelahiran bayinya
Analisa data
Data fokus Etiologi Masalah Kode
nanda
DS: Pasien mengeluh Postpartum Nyeri
masih nyeri didaerah persalinan
perineum/daerah bekas
jahitan, ibu mengeluh
sakit kepala, bagian
perut sudah tidak terlalu
dirasakan sakitnya
namun kadang kadang
ada masih terasa sakit.
DO :mengalam
perineum ruptur tingkat
II, sudah dilakukan
penjahitan pemeriksaan
didapatkan kontraksi
uterus berkurang,
kondisi ibu menurun,
perdarahan 500 cc
Data fokus Etiologi Masalah Kode nanda
DO :
Terdapat sobekan
jalan lahir
Daerah
genetalia/jahitan
terlihat kotor
DS : pasien Kurang
mengatakan pengetahuan
bagaimana cara
perawatan luka
saat dirumah
DO : pasien
tertarik pada
informasi yang
diberikan.
intervensi
1. Nyeri persalinan
tujuan : klien akan menunjukkan respon kontrol terhadap nyeri
KH:
a. Klien mampu menerapkan teknik penurunan nyeri non invasif farmakologis
b. Klien menunjukkan respon penurunan rasa nyeri, rileks, denyut nadi dalam
batas normal
Intervensi :
c. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, awitan, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau berat dan
faktor presipitasi
d. Implementasikan tindakan untuk kenyamanan fisik seperti menciptakan
suasana yang nyaman, meminimalkan stimulasi lingkungan
e. Berikan penjelasan tentang penyebab timbulnya nyeri
f. Kolaborasi analgetik sesuai program.
2. Resiko infeksi
Tujuan : klien menunjukkan kontrol terhadap risiko infekasi
KH :
a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
b. Klien menunjukkan kemampuan untuk mencegah
timbulnya infeksi
Intervensi :
c. Observasi tanda dan gejala infeksi lokal/sistemik
d. Lakukan perawatan luka post operasi dengan cara steril.
e. Edukasi tentang mengapa klien menghadapi risiko
infeksi, tanda dan gejala infeksi
f. Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai program
3. Kurang pengetahuan
Tujuan : Pengetahuan klien tentang perawatan ibu nifas dan
perawatan bayi akan meningkat
KH :
a. Mampu menjelaskan tentang perawatan ibu nifas dan
perawatan bayi.
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan klien.
b. Jelaskan tentang cara perawatan ibu nifas dan perawatan bayi
dengan bahasa yang sederhana
c. Diskusikan tentang perubahan gaya hidup pada pasien yang
mungkin dibutuhkan.
d. Klarifikasi informasi yang diberikan oleh tim kesehatan lain
sebelum informasi kita berikan.