You are on page 1of 32

PRESENTASI KASUS

HIPERTENSI ESENSIAL

Oleh:
dr. Fariz Masyhuri
Pembimbing : dr. Nova Dwiyanti
STATUS PASIEN
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin: Wanita
Umur : 71 tahun
Alamat : Jelutung
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Melayu
Tanggal Pemeriksaan : 24 November 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pusing

Keluhan Tambahan :
Cepat lelah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien dating ke rumah sakit RSIA ANNISA
dengan keluhan kepala terasa sakit yang
dirasakan sejak 3 hari yang lalu, kepala yang
sakit dirasakan disertai dengan rasa
berputar-putar seperti hoyong, keluhan ini
hilang timbul, memberat tiba-tiba dan terasa
ringan jika sudah beristirahat atau tidur,
demam tidak ada, pingsan tidak ada, mual
ada, muntah tidak ada, pasien juga
mengeluhkan sering cepat lelah dan terkadang
badan terasa lemas, mimisan tidak ada,
sebelumnya pasien sudah pernah berobat
dengan keluhan ini pada dokter spesialis dan
dikatakan mengalami hipertensi.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Hipertensi (+)
- Riwayat DM (-)
- Merokok (_)
- Asma dan Alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami
keluhan yang sama dengan pasien.

Riwayat Kebiasaan Sosial


Pasien seorang ibu rumah tangga yang jarang
beraktifitas.
Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi
Jenis kelamin
Usia > 40 tahun

Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi


Jarang berolah raga
Mengkonsumsi makanan berlemak dan daging-
dagingan
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT

Keadaan Umum : Sesak


Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 170/100 mmHg
Frekuensi Jantung : 86x/menit,
reguler
Frekuensi Nafas : 24x/menit
Temperatur : 36,5 0C (aksila)
Status General

Kulit : dbn
Kepala : dbn
Mulut : dbn
Leher : dbn
Axila : pembesaran KGB (-)
THORAX
Thorax depan
Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Normochest, pergerakan
simetris
Tipe Pernafasan : Thorako-abdominal
Retraksi : (-)
Palpasi
Nyeri tekan : (-)
Strem femitus : teraba di kedua lapangan paru
Perkusi
Sonor : di kedua lapangan paru
Auskultasi
Ves (+/+), Rh (+/+), wh (-/-)
COR
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V
2 jari lateral LMCS.
Perkusi : Batas jantung
atas : di ICS III
kanan : di ICS V LPSD
kiri : di ICS V 2 jari Lateral LMCS
Auskultasi : BJ I>BJ II, reguler, bising(-),
gallop (-)
ABDOMEN

Inspeksi : Kesan simetris, Distensi


(-)
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-)
Hepar dan ginjal tidak teraba
Perkusi : Tympani (+), Asites (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Genetalia : tidak dilakukan
pemeriksaan

Anus : tidak dilakukan


pemeriksaan

Ekstremitas : DBN
Status Neurologik

GCS : E4M6V5 = 15
Tanda Rangsang Meningeal : (-)
Peningkatan Tekanan Intra Kranial: (-)
Mata : pupil bulat isokor, 3mm/ 3mm,
RCL (+/+), RCTL (+/+).
Motorik : dalam batas normal
Sensibilitas : dalam batas normal
Fungsi-fungsi luhur : dalam batas normal
Gangguan khusus : tidak dijumpai
Kesimpulan
Anamnesis
Pusing, cepat lelah, lemas dan mual
Pasien memiliki riwayat hipertensi
Pemeriksaan fisik
hipertensi derajat 2
Pemeriksaan laboraturium
Tidak dilakukan
Pemeriksaan EKG
Alat tidak tersedia (tidak dilakukan)
DIAGNOSA BANDING

1. Hipertensi derajat 2
2. Suspek HD
3. Dyspepsia tipe like ulcer

DIAGNOSA SEMENTARA
Hipertensi derajat 2
PENATALAKSANAAN
Captopril 2 x 25mg
Amlodipine 1 x 5mg
Diet rendah garam
Usulan pemeriksaan
tambahan : EKG, ro thoraks,
kolesterol, trigeserida, LDL
dan HDL.
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Dubia ad
bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad
bonam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad
malam
TINJAUAN PUSTAKA

Hipertensi merupakan suatu keadaan


terjadinya peningkatan tekanan darah
yang memberi gejala berlanjut pada
suatu target organ tubuh sehingga bisa
menyebabkan kerusakan lebih berat
seperti stroke (terjadi pada otak dan
berdampak pada kematian yang tinggi),
penyakit jantung koroner (terjadi pada
kerusakan pembuluh darah jantung)
serta penyempitan ventrikel kiri / bilik kiri
(terjadi pada otot jantung).
Etiologi
Penyebab hipertensi terbagi menjadi dua,
yaitu esensial dan sekunder. Sebanyak 95 %
hipertensi esensial dan hanya 5% yang
penyebabnya diketahui seperti penyakit
ginjal, kelainan pembuluh darah, dan kelainan
hormonal.5
Hipertensi primer atau esensial didefinisikan
jika penyebab hipertensi tidak dapat
diidentifikasi. Ketika tidak ada penyebab yang
dapat di identifikasi, sebagian besar
merupakan interaksi yang kompleks antara
genetic dan interaksi lingkungan.
Epidemiologi
World Health Organization (WHO)
melaporkan bahwa tekanan darah
suboptimal (TD Sistolik >115 mmHg)
dapat menyebabkan terjadinya 60%
kasus penyakit cerebrovaskuler dan
49% kasus penyakit jantung iskemik.
Data menunjukkan bahwa prevalensi
hipertensi di seluruh dunia mencapai
30-45% dari populasi dunia dimana
terus meningkat seiring
meningkatnya populasi yang
Klasifikasi
Faktor Risiko
Faktor risiko hipertensi dapat dibagi
menjadi dua, yaitu faktor risiko yang
reversible dan irreversibel
irreversibel adalah usia, ras Afrika-
Amerika, dan riwayat keluarga yang
memiliki hipertensi
reversible adalah prehipertensi, berat
badan berlebih, kurang aktivitas,
konsumsi makanan yang
mengandung natrium tinggi,
merokok, dan sindroma metabolik
Patofisiologi
Manisfestasi Klinis
nyeri kepala
gangguan penglihatan
mual dan muntah
Hipertensi kronik sering
menyebabkan pembesaran jantung
kiri, yang dapat menimbulkan gejala
sesak napas yang berhubungan
dengan aktivitas dan paroxysmal
nocturnal dyspnea
Pemeriksaan Penunjang
elektrokardiogram 12 lead
Urinalisis
glukosa darah
hematokrit
kalium serum
kreatinin
dan profil lipid (termasuk HDL kolesterol, LDL
kolesterol, dan trigliserida).
Test tambahan termasuk pengukuran terhadap
ekskresi albumin atau albumin/ kreatinin
rasio.8
Diagnosis
Diagnosis hipertensi ditegakkan bila
tekanan darah 140/90 mmHg. 7
Komplikasi
Penyakit jantung
Stroke
Hipertensi kronik menyebabkan
nefrosklerosis
Prognosis
WHO membuat tabel stratifikasi dan membuat
tiga kategori
Pengobatan Umum
Kontrol Tekanan Darah
Tujuan Terapi
Perubahan Gaya Hidup
Obat-obat Antihipertensi
Modifikasi Gaya
Hidup

Obat hipertensi

Dengan indikasi Tanpa indikasi


Hipertensi
Hipertensi tingkat I tingkat II
Obat-obatan untuk (sistolik 140-159 (sistolik > 160
indikasi khusus tersebut mmHg atau diastolik mmHg atau
ditambah obat 90-99 mHg) diastolik > 100
antihipertensi (diuretic, mHg)
ACEI, BB, CCB) Diuretik golongan
tiazid. Dapat Kombinasi dua
dipertimbangkan obat. Biasanya
pemberian ACEI, BB, diuretic dengan
ACEI atau BB atau
Target tekanan darah CCB
TERIMA KASIH

You might also like