You are on page 1of 22

ANTIKOAGULAN

RESMIAN PUJA KUSUMAWATI ARITONANG


1261050221
ANTIKOAGULAN
Mencegah pembekuan darah
menghambat pembentukan atau
menghambat fungsi beberapa faktor
pembekuan darah.

Untuk mencegah terbentuk dan meluasnya


trombus dan emboli, juga mencegah
bekunya darah in vitro pada pemeriksaan
laboratorium / tranfusi.

Antikoagulan Oral dan Heparin


menghambat pembentukan fibrin sebagai
Juga bermanfaat: Pengobatan trombosis arteri karena
mempengaruhi pembentukan fibrin yang diperlukan
untuk mempertahankan gumpalan trombosit.

ANTIKOAGULAN DIKELOMPOKAN:

1. Heparin: Antikoagulan yang bekerja langsung

2. Antikoagulan oral: Antikoagulan yang bekerja tidak


langsung
A. Derivat 4 Hidroksikumarin: Dikumoral, Warfarin
B. Derivat Indan-1,3-dion: Anisindion;

3. Antikoagulan bekerja mengikat ion Kalsium


(faktor pembekuan darah)
1. HEPARIN
Heparin: satu-satunya antikoagulan diberikan
parenteral dan pilihan bila diperlukan efek cepat pada:
- Emboli paru-paru,
- Trombosis vena dalam
- Infark miokard akut.

Juga digunakan:
- Pencegahan tromboemboli vena selama operasi
- Untuk mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal
selama operasi jantung terbuka.
- Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang
memerlukan antikoagulan.
Heparin

Dosis tepat sangat penting,


Diperlukan monitoring terus-menerus.
Pemberian parenteral dapat menimbulkan nyeri dan hematome di area
infeksi.
Heparin: molekul besar sulit menembus plasenta, tidak masuk ke
ASI (tidak mempengaruhi janin dalam kandungan).
Efek samping:
- Perdarahan.
- Alergi
- Osteoporosis terapi lebih dari 6 bulan
- Trombositopenia
- Rambut rontok
- Raksi anafilaktik , Shock
KI: Peminum alkohol karena mengganggu fungsi hepar.
Antagonis: Heparin adalah Protamin Sulfat.
Interaksi: Fenilbutazon, Kortikosteroid, Kloramfenikol dapat
meningkatkan respon antikoagulan oral.
ANTIKOAGULAN ORAL:

Berguna untuk pencegahan dan pengobatan Tromboemboli.


Umumnya digunakan dalam jangka panjang.
Terhadap Trombosis vena, efek Antikoagulan oral sama dengan
Heparin, tetapi
Tromboemboli arteri, antikoagulan oral kurang efektif.

Antikoagulan oral pada dasarnya merupakan antagonis vitamin K.

Indikasi:
Penyakit dengan kecenderungan timbulnya Tromboemboli, seperti:
- Infark miokard,
- Penyakit jantung rematik,
- Serangan iskemia selintas,
- Trombosis vena,
- Emboli paru.
KUMARIN: (Antagonis Vit K)
Derivat 4-Hidroksi kumarin : Dikumarol

Mekanisme Kerja:
- Menghambat sisntesis Protrombin juga faktor VII, IX dan X dalam
hati Antikoagulan tak langsung
- Mencegah -karboksilasi asam Glutamat menjadi prazat faktor
pembekuan

Efek Samping:
Resiko pendarahan kadang-kadang
Eksatem, Dermatitis kadang-kadang
Rambut rontok kadang-kadang
Nekrosa kulit/kumarin kadang-kadang
nekrosa
Interaksi : Kumarin Efeknya Berkurang
Antasid
Atropin
Barbihirat/fenobarbital
Kloral hidrat
Glikosida gitalis
Griseofulvin
Haloperidol & neuroleptika
Metilxantin
NNR-steroid
Penghambat ovulasi
Tiourasil
Meprobamat
Preparat Vitamin, yang mengandung vit
Interaksi : Efek Kumarin Meningkat dengan
Asam p-Amino salisilat
Anabolika
Antibiotika spektrum luas
Kinin, kinidin
Kolesteramin
Klofibrat
Dietilstrilbestrol
Isoniasid
Metiltiourasil, propiltiourasil
Morfin dan opiat
Fenotiasin
Fenitoin
Reserpin
As. Asetil salisilat
Tiroksin
Triiodtironin
Kontra Indikasi:
As. Asetilsalisilat
Indometasin
Oksifenilbutazon
Fenilbutazon
Sulfinpirazon

WARFARIN
Pemberian: intra muskular atau intravena.
Pasien Hipotiroid yang diberikan warfarin bersama
Levotiroksin, hati-hati berefekkelainan
kardiovaskular.
Natrium Warfarin: Oral, Intravena
ANTIKOAGULAN PENGIKAT ION KALSIUM

Natrium
Sitrat dalam darah akan mengikat Kalsium menjadi
kompleks kalsium sitrat. Banyak digunakan dalam darah untuk
transfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis terlalu tinggi pada
transfusi darah sampai 1.400 ml dapat menyebabkan depresi
jantung.

Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk

antikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu toksis untuk


penggunaan in vivo (di dalam tubuh).

Natrium Edetat mengikat Kalsium menjadi kompleks dan bersifat

sebagai Antikoagulan.

Untuk mengatasi perdarahan akibat penggunaan antikoagulan

digunakan:
-Protamin Sulfat
Komplikasi dan efek yang tidak diinginkan pada terapi
dengan antikoagulan
Komplikasi yang berbahaya akibat terapi dengan
antikoagulan adalah pendarahan, biasa penyebabnya
adalah dosis tinggi (perlu kontrol terapi)

Tingkat Bahaya:

1. Bahaya ringan : hematoma kulit, pendarahan


subkonjuktiva, mikrohemorogi
2. Bahaya berat : pendarahan didaerah operasi
makrohematurien, hematoma otot
3. Membahayakan hidup : intrakranial, intraspinal,
gastrointestinal, pendarahan pada mata, anak ginjal,
laring
KI pada penggunaan Antikoagulan:

1. KI relatif :
Pendarahan laten dari GIT
Penyakit kardiovaskuller sistim
- Hipertoni
- Trombosil serebral selama minggu pertama dari 2
minggu
Diabetes melitus dengan renopati III & IV
>60 tahun
Penyakit hati (berlaku hanya untuk derivat kumarin)
- alcut hepatitis
- sirosis hati
- kerusakan hati
Alergi
KI Absolut

Akut pakreatitis
Setelah operasi prostat, selama minggu pertama postoperasi
Setelah operasi SSP atau mata, selama minggu pertama
postoperasif
Selama 6 bulan setelah pendarahan serebral
Perdaran GI, Endokaretitis

OBAT ANTIKOAGULAN
Janin sangat rentan terhadap antikoagulan warfarin. Cacat
bawaan terjadi pada 25% bayi yang terpapar oleh obat ini
selama trimester pertama. Bisa terjadi perdarahan abnormal
pada ibu maupun janin.
Ibu hamil memiliki resiko membentuk bekuan darah, lebih baik
diberikan heparin. Tetapi pemakaian jangka panjang selama
kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit
atau pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu.
HEMOSTATIK
Zat atau obat untuk menghentikan pendarahan

1. HEMOSTATIK LOKAL:
Pembagian

. Hemostatik Serap (Absorbable Hemostatics)


Menghentikan Perdarahan dengan pembentukan
suatu bekuan buatan / memberikan jala serat-serat
yang mempermudah pembukuan bila diletakkan
langsung pada permukaan yang berdarah. Berguna
untuk mengatasi perdarahan yang berasal dari
pembuluh darah kecil saja
- Spon gelatin, Oksisel (selulosa Oksida), Busa Fibrin
Insani (human fibrin foam)
ASTRINGEN
Bekerja lokal dengan mengendapkan protein darah sehingga
perdarahan dapat dihentikan.
Dinamakan styptic, antara lain feri klorida, nitras argenti, asam
tenat
Untuk menghentikan perdarahan kapiler

KOAGULAN
Penggunaan lokal menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu
- mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin
- secara langsung mengumpulkan fibrinogen.

VASOKONSTRIKTOR
Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokonstriksi, dapat digunakan
untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.
2. Hemostatik Sistemik

Memberikan transfusi darah, sering dapat menghentikan


perdarahan dengan segera. Terjadi karena penderita
mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang
terdapat dalam transfusi.

Faktor Antihemofilik (Faktor VIII) dan


Cryoprecipitated
antihemophilic factor
Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi
perdarahan pada penderita hemofilia A (defisiensi faktor
VIII yang
sifatnya heriditer) dan pada penderita yang darahnya
mengandung
inhibitor faktor VIII.
Efek samping
Reaksi hipersensitivitas , Hepatitis virus, anemia hemolitik,
hiperfibrinogenemia, menggigil dan demam.

Posologi
Kadar faktor antihemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV
biasanya diperlukan untuk mengatasi perdarahan pada penderita
hemofilia.

KOMPLEKS FAKTOR IX
Sedian mengandung faktor II, VII, IX dan X, serat sejumlah kecil
protein plasma lain, digunakan untuk:
- pengobatan hemofilia B, atau
- bila diperlukan faktor-faktor yang terdapat dalam sedian untuk
mencegah perdarahan,

Jangan diberikan pada penderita nonhemofilia .


Efek Samping
Trombosis
Demam
Menggigil
Sakit kepala
Flushing
Reaksi hipersensitivitas berat
Posologi
Kebutuhan tergantung keadaan penderita.
Lakukan pemeriksaan pembekuan sebelum dan selama pengobatan
untuk menentukan dosis.

DESMOPRESIN
Merupakan vasopresin sintetik , dapat meningkatkan kadar
faktor VIII dan vWf untuk sementara. Peningkatan kadar faktor
pembekuan tersebut paling besar terjadi 1-2 jam dan menetap sampai
dengan 6 jam.
Efek samping :
Sakit kepala, mual, flushing, sakit & pembengkakkan di tempat suntikan

FIBRINOGEN INSANI
Sedian ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen
dalam darah penderita, dan daya pembekuan sebenarnya.

VITAMIN K
Sebagai Hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan efek,
sebab vitamin K harus merangsang pembentukan
faktor-faktor pembekuan darah lebih dahulu.

ASAM AMINOKAPROAT
Penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.
Plasmin berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan
darah lain.

Farmakokinetik :
Absorpsi baik per oral dan dapat diberikan IV. Ekskresi cepat melalui urin,
sebagian besar dalam bentuk asal. Kadar puncak 2 jam , dosis tunggal .
Indikasi :
Mengatasi hematuria yang berasal dari kandung kemih,
prostat atau
uretra.
Efek samping :
Pruritus, eritema, ruam kulit, hipotensi dispepsia, mual,
diare, inhibisi
eyakulasi, eritema konyungtiva, dan hidung tersumbat.
yang paling
Berbahaya trombosis umum.
Teratogenisitas :
Tidak didapatkan abnormalitas yang bermakna, meskipun
asam
aminokaproat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan
trimester
ASAM TRANEKSAMAT

Indikasi dan mekanisme kerja sama dengan asam


aminokaproat tetapi 10 kali lebih poten dan efek
samping lebih ringan.

Farmakokinetik :
Cepat diasorpsi dari saluran cerna.

Posologi :
Dosis yang dianjurkan 0,5-1 g, diberikan 2-3 kali sehari
secara IV
Lambat, sekurang-kurangnya dalm waktu 5 menit.

You might also like