Professional Documents
Culture Documents
RENCANA
PENATALAKSANAAN
KORBAN BENCANA
MASSAL DI RUMAH
SAKIT
Ainurrafiq IZ.
Salah satu bentuk tindakan dalam
penyelenggaraan perawatan korban
dilapangan adalah dilakukannya
kategorisasi korban berdasarkan
kegawatannya.
Penganta Hal ini dilakukan dengan triase oleh
petugas yang kompeten.
r Triase dilakukan untuk mengidentifikasi
secara cepat korban yang membutuhkan
stabilisasi segera dan mengidentifikasi
korban yang hanya dapat diselamatkan
dengan pembedahan darurat.
Kode identifikasi korban ditetapkan
dalam kode merah, kuning, hijau, dan
hitam.
Setelah sesi ini selesai, mahasiswa
diharapkan mampu memahami
tentang penerapan rencana
Tujuan penatalaksanaan korban bencana
massal di RS dalam hal:
Pembelajar 1. Rencana penerimaan dan
an pengobatan korban bencana di
RS.
2. Peneriman pasien.
3. Hubungan dengan petugas
lapangan.
4. Tempat perawatan di RS.
5. Evakuasi sekunder.
Proses ini butuh struktur wewenang
Rencana dan komando yang jelas dan tegas,
serta siap siaganya nakes sebagai
Penerimaan pelaksana triase yang berpengalaman.
dan Diorientasikan untuk memberi
Pengobatan penanganan yang tepat terhadap
Korban jumlah korban massal yang akan
Bencana di RS dilayani dengan segala kondisinya.
Diperlukan prosedur standar yang
sungguh-sungguh dalam
penalaksanaan korban.
Hal yang harus diperhatikan adalah
tentang proses penyiagaan, mobilisasi,
pengosongan fasilitas penerima
korban, dan perkiraan kapasitas RS.
Penyampaian pesan siaga
langsung dari pusat komunikasi
ke UGD sebagai tempat
Proses penerimaan, menggunakan
Penyiaga saluran komunikasi yang
memadai.
an Kepala penanganan korban
massal yang ditunjuk harus
mengaktifkan rencana
penanganan dan memanggil
tenaga penolong yang
dibutuhkan.
Mobilisasi segera tim siaga
hanya akan dilakukan jika jarak
bencana ada dalam radius 20
menit dari RS.
Mobilisas Jika lebih dari 20 menit, tim
hanya akan diberangkatkan
i segera jika ada permintaan dari
tim kesehatan daerah di lokasi
bencana.
Dalam hal bencana yang
cenderung menimbulkan banyak
korban, tim harus
diberangkatkan segera.
Fasilitas penerimaan korban
bencana masal secara maksimal
Pengosong diusahakan cukup.
an Fasilitas Diperlukan ruang khusus
Penerima penerimaan korban bencana
massal yang terpisah dari pasien
Korban rawat inap lain.
Kepala penanganan korban
bencana massal harus mampu
memperkirakan kebutuhan
fasilitas berdasarkan info dari
pusat komunikasi.
Kapasitas RS dalam kejadian
bencana massal tidak boleh
hanya dilihat dari aspek
Perkiraan kecukupan tempat tidur, tetapi
kapasitas yang dibutuhkan
Kapasistas untuk perawatan korban.
RS Kapasitas yang urgen
diperhitungkan adalah kapasitas
perawatan bedah dan unit
perawatan intensif.
Harus dipertimbangkan lokasi penerimaan,
Penerima dan kebutuhan tenaga pelaksana penerimaan.
Lokasi dipilih dimana tempat triase dilakukan,
an Pasien sehingga dibutuhkan:
Tempat yang punya akses langsung dengan
Korban tempat dimana ambulans menurunkan
korban.
Bencana Tempat tertutup.