You are on page 1of 29

Physical Examination of

Surgical Patient
Oleh:
dr. Mentari Puspa Handayani
Pembimbing:
dr. Wildan Aulia F.
Status Pasien Kasus Bedah
(non trauma)
Anamnesis
Identitas pasien
Waktu datang ke RS
Keluhan utama, RPS, RPD, RPK, RPO,
R.Sosek
Status Generalis
Keadaan umum: cukup/ tampak sakit
sedang/ tampak sakit berat
Kesadaran: kompos mentis/
somnolen/ stupor/ sopor
Vital sign: TD; N; RR; Tax
K/L: konjungtiva anemis? Sklera
ikterik? Cyanonis? Dyspneu?
pembesaran kelenjar tiroid? KGB?
Thorax:
Cor: s1s2 tunggal?
ekstrasistol/gallop/murmur?
Pulmo: ves?rh/wh?
Abdomen:
bentuk: flat/cembung/cekung/distended/
darm contour?;
bising usus meningkat/ menurun/normal;
perkusi timpani/pekak/ hipertimpani;
nyeri tekan abdomen? Supel? Defans
muskular?
Ekstremitas: akral hangat? Edema?
Status Lokalis
Lokasi: Regio?
Look: eritema? Bleeding?
Feel: nyeri tekan? Krepitasi? Massa
(deskripsi ukuran, mobile, konsistensi,
melekat pada dasar atau kulit)?
Movement: limitasi gerak?
Status bedah (Trauma)
PRIMARY SURVEY
Airway patensi jalan napas? Obstruksi?
gurgling/ snoring/ stridor? Deviasi trakea? Bila ada
problem dapat dilakukan:
Pasang collar brace, chin lift, jaw thrust bersihkan
obstruksi
Px sadar nasofaringeal airway. Px tdk sadar & tdk
ada gag reflex Oropharyngeal airway
Evaluasi, bila msh tggg MAYO msh tggg ETT, max
3x percobaan msh tggg krikotiroidektomi (jangan
>1 jam karna dapat fibrosis lalu colaps) trakeostomi
Bila airway patent pasang O2
Breathing: ventilasi yg baik meliputi fx
yg baik dari paru, dinding dada &
diafragma
Inspeksi: bentuk & pergerakan dada (simetris?
Retraksi? Ketertinggalan gerak? Jejas?)
Palpasi: palpasi kelainan dinding dada yg
mggg ventilasi
Perkusi: tentukan adanya darah/ udara pada
rongga pleura (redup/hipersonor?)
Auskultasi: pastikan masuknya udara dalam
paru
Keadaan yg harus segera
dikenali pada primary survey:
tension pneumothorax (Abocath
no 12 G atau 14G pada ICS II
linea midclavicula), flail chest &
kontusio paru (O2 tekanan
positif, analgesik + pasang
WSD), open pneumothorax
(tutup dengan seal atau kassa
yang diplester 3 sisi)
Hematotoraks, fraktur costae,
simple pneumotoraks dan
kontusio paru ggg lbh ringan
dikenali saat secondary survey
Circulation: (kontrol perdarahan)
Volume darah & Cardiac output,dpt diketahui dg:
Tk kesadaran
Wrn kulit
Nadi kuat, cepat, irama (N=kuat, teratur, tdk cepat)
Perdarahan : luar (bebat tekan) dalam (ORIF)
Disability: (evaluasi neurologis)
GCS (dituliskan jam saat diperiksa)
Cek pupil (bentuk, ukuran, reflek cahaya)
Kekuatan motorik
Exposure: (kontrol lingkungan)
Hindari hipotermia (bs menyebabkan koagulasi & aritmia)
Singkirkan semua pakaian agar tdk ada cedera yg
terlewat
Pemeriksaan bagian punggung dilakukan log rolling
Secondary survey (head to toe, re-
evaluasi TTV)
Anamnesis: mekanisme trauma, AMPLE
(Alergi, Medikasi, Past Ilness, Last meal,
Event/Environtment ); waktu kecelakaan;
tempat kejadian; helm?; pingsan dan
lamanya?; keadaan setelah kecelakaan
Pemeriksaan fisik:
Kepala: luka? Fraktur? Pupil?
Maksilofasial: fraktur le fort?
Vertebra servikalis & leher: inspeksi, palpasi &
auskultasi. Ditegakkan dg Ro servikal. Mungkin
ditemukan nyeri/ emfisema subkutis/ deviasi
trakea ?
Thorax:
inspeksi kontusio, hematom, luka?, bentuk &
gerakan dinding dada saat napas
Palpasi emfisema subkutis? Krepitasi? Nyeri tekan?
Perkusi hipersonor (pe udara pneumotorak?);
redup (cairan hematotorak?)
Auskultasi nilai bunyi napas kedua sisi, bunyi
jantung lemah /menjauh (muffled heart sound)
tamponade jantung? (trias beck: JVP, TD, muffled
heart sound)
Abdomen:
Inspeksi abdomen anterior &posterior ada jejas
trauma tumpul/ tajam & internal bleeding
Auskultasi BU?
Perkusi u/ temukan nyeri lepas (ringan)
Palpasi u/ nyeri tekan, defans muskuler
Muskuloskeletal
Ext diperiksa u/ adanya luka atau deformitas
Fr yg krg jelas ditegakkan dg adanya nyeri,
krepitasi dan gerakan abnormal
Fr pelvis dikenali dg:
Jejas daerah ala osis ilii, pubis, labia atau skrotum
Nyeri kompresi kedua SIAS, mobilitas pelvis & simf
pubis
Palpasi kualitas pulsasi arteri distal pelvis
Ggg pergerakan, ggg sensasi
Neurologi
Re-evaluasi pupil & tk kesadaran
Skor GCS
Evaluasi motorik & sensorik
MENGANCAM
NYAWA
pd MUSKULOSKELETAL
1. FR PELVIS ( UNSTABLE PELVIC )

( Anterior kopresi ) menyebabkan


DISLOKASI, DISRUPTION, FRKTUR
Sacro-iliac :
Ruptur plexus venosus
Ruptur a. iliaka interna
Lateral kompresi menyebabkan rami
pubis
Rutur uretra
Rutur buli2
1. FR PELVIS ( UNSTABLE PELVIC )

Pemeriksaan
Hipotensi dg penyebab blm diket
Hematoma pd panggul, scrotum,
perianal
Open fr pelvis
Perdarahan pd mue
Instabilitas mekanik ( AP-Lat ompresi yg
+)
RT prostat letak tinggi
Pelvis AP X-Ray
1. FR PELVIS ( UNSTABLE PELVIC )

Pegeloaan
Hentikan perdarahan external dg bebat
tekan
Resusitasi cairan
Stabilisasi pelvis
PSAG
C-Clam
Sling
Skeletal traksi
ORIF ( RS Rujukan )
2. PERDARAHAN BESAR ARTERI

Trauma tajam, tusuk pd extremitas


Open fraktur / close frakure, dislokasi
yg merobek arteri besar
2. PERDARAHAN BESAR ARTERI

KLINIS
Perdarahan ekternal
Pulsasi distal
Dingin, pucat
Hematom yg cepat membesar
doppler
2. PERDARAHAN BESAR ARTERI

PENGELOLAAN
Hentikan pedarahan
Bebat, klem, bidai, tourniquet
Resusitasi
Arteriografi ( stabil, tersedia )
Tindakan bedah
Repair
Amputasi
3. CRUSH SYNDROME
( RABDOMIOLISIS )
Pelepasan mioglobin ke sistem
sirkulasi akibat kerusakan otot yg
luas
Gagal ginjal
Urine gelap ( mioglobin + )
Metabolic asidosis, hiperkalemia,
hipokalsemia, DIC
Tx cairan infus + diuresis +
alkalinisasi
SIRKUMSISI
TEKNIK SIRKUMSISI
Pemeriksaan payudara

You might also like