Professional Documents
Culture Documents
PRESENTED BY :
Nisye E Latumeten
LATAR BELAKANG
Proses menua merupakan proses alamia setelah 3 tahap kehidupan yaitu masa anak,
masa dewasa dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu.
Pertambahan usia akan menimbulkan perubahan-perubahan pada struktur dan
fisiologis dari berbagai sel, jaringan, atau organ dan sytem yang ada dalam tubuh
manusia (Azizah, 2011).
World Health Organization (WHO) memperkirakan proporsi populasi penduduk
lanjut usia yang berusia di atas 60 tahun menjadi dua kali lipat dari 11% pada tahun
2000 menjadi 22% pada tahun 2050. Pada tahun 2000 populasi penduduk lanjut usia
berjumlah 605 juta jiwa, akan mencapai 2 miliar jiwa pada tahun 2050 (WHO, 2012).
Berdasarkan data WHO dalam Depkes RI (2013) di kawasan Asia Tenggara populasi
lansia sebesar (8 %) atau sekitar 14,2 juta jiwa, tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia
mencapai 28,8 juta jiwa (11,34%) dari total populasi. di Indonesia Penduduk lansia
pada tahun 2020 diperkirakan sekitar 80 juta jiwa (Depkes RI, 2013).
Menurut Christensen Penurunan fungsi muskuloskeletal menyebabkan
terjadinya perubahan secara degeneratif yang dirasakan dengan keluhan
nyeri, kekakuan, hilangnya gerakan dan tanda-tanda inflamasi seperti
nyeri tekan, disertai pula pembengkakan yang mengakibatkan terjadinya
gangguan imobilitas. Adapun penyakit dalam sistem muskuloskeletal
yang memiliki kondisi seperti diatas salah satunya adalah arthritis
rheumatoid.
Artritis Rheumatoid merupakan penyakit inflamasi sistemik kronis yang
tidak diketahui penyebabnya, dikarakteristikkan oleh kerusakan dan
poliferasi membran sinovial yang menyebabkan kerusakan pada tulang
sendi, ankilosis, dan deformitas. Penyakit artritis reumatoid dapat diatasi
atau ditangani bukan saja dengan menggunakan obat namun juga bisa
dengan menggunakan therapi. (IP. Suiraoka, 2012)
Senam Lansia berfungsi untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakkan persendian secara normal dan mengurangi
risiko cedera pada otot dan sendi sehingga dapat mengurangi
ketegangan dan rasa nyeri pada sendi.
Hal tersebut didukung oleh penelitian Ayu (2012) tentang
Pemberian Intervensi Senam Lansia Pada Lansia dengan
Nyeri Lutut di Unit Rehabilitasi Sosial Margo Mukti
Kabupaten Rembang didapatkan hasil penelitian setelah
dilakukan terapi senam lansia dapat menurunkan nyeri hal ini
dibuktikan dengan hasil nyeri berkurang 1-3 atau skala nyeri
ringan
CONTD.
Berdasarkan hasil pendataan yang penulis dapatkan dari
puskesmas CH. M. Tiahahu Ambon didapatkan data lansia
yang menderita artritis reumatoid pada tahun 2015-2017
tertuang dalam tabel sebagai berikut :
Artritis Reumatoid