Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Kebidanan
Novita Mayasari (1602450018)
Likanatun Chotimah Al Isnaini (1602450024)
Kehamilan Trimester
Intania putri
2
Rina Maulidina
(1602450025)
(1602450032)
Dwi Fitri Wulandari (1602450036)
Ibu hamil trimester kedua yakni masa kehamilan pada minggu
ke-14 sampai dengan minggu ke-24 kehamilan. Pada trimester
kedua ini kehamilan biasanya sudah tampak jelas, ibu hamil dan
keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian
besar ibu hamil pada trimester kedua ini tidak memiliki
permasalahan yang serius.
Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika
memeriksakan kehmilannya mengeluhkan ketidaknyamanan.
Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan
merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh dan
emosional ibu selama kehamilan. Penting bagi seorang perawat
untuk membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-
tanda bahaya.
TINJAUAN TEORI
Pengertian
Manajemen kebidanan adalah aktifitas yang dilaksanakan bidan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan atau permasalahan dalam kesehatan ibu dan anak.
Tujuan
Memberikan pemecahan masalah bagi pasien dengan menggunakan
metode yang terorganisasi dan sistematis.
Manfaat
Memberikan pengertian untuk menyatakan pengetahuan hasil temuan dan penilaian
yang terpisah menjadi suatu kesatuan yang berfokus dalam melaksanakan manajemen
pada klien.
Langkah langkah Penyusunan Manajemen
Asuhan Kebidanan pada Trimester 2
Langkah Pertama : Subjektif
Identitas ibu
Nama Ibu : Dikaji dengan jelas dan lengkap agar tidak terjadi kekeliruan
dalam memberikan asuhan kebidanan (Norma, 2011).
Umur Ibu : Dikaji untuk mengetahui apakah umur ibu termasuk resiko tinggi atau
tidak (Norma, 2011).
Agama : Agama dinyatakan berhubungan dengan perawatan klien misal ada yang
dilarang oleh agama klien (Norma, 2011).
Pendidikan : Dikaji untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu sebagai dasar
dalam memberikan konseling asuhan kebidanan (Dwi, 2011).
Pekerjaan : Dikaji untuk mengetahui tingkat ekonomi keluarga yang
berhubungan dengan kesejahteraan/nutrisi dan untuk mengetahui aktifitas pekerjaan
ibu (Dwi, 2011).
Alamat : Agar dapat mengenal klien dan tidak keliru dengan klien lainnya
(Norma, 2011).
Alasan datang
Dikaji untuk mengetahui tujuan utama pasien datang ke tenaga kesehatan. Pada kasus
ibu hamil dengan presentasi bokong adalah ingin memeriksakan kehamilan dan
mengetahui keadaan janin (Walsh, 2007).
Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong klien datang ke bidan.
Riwayat Menstruasi
Hal yang perlu ditanyakan menarche, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya darah
yang keluar, menstruasi terakhir, adakah dismenorhoe, gangguan sewaktu menstruasi,
dan gejala premenstrual (Meilani dkk, 2008).
Riwayat hamil ini
1) HPHT : Dikaji untuk mengetahui usia kehamilan (Meilani dkk, 2008).
2) HPL : Dikaji untuk mengetahui hari perkiraan lahir, apakah bayi lahir prematur atau
postmatur merupakan faktor presdiposisi dari presentasi bokong (Meilani dkk, 2008).
Riwayat kesehatan sekarang
Dikaji tanda dan gejala yang ditemukan ibu hamil untuk petunjuk dini adanya
respon wanita tersebut terhadap kehamilannya, mungkin diperlukan terapi untuk
mengatasi gejala dini atau penyelidikan lebih lanjut jika terdapat gejala abnormal.
(Meilani dkk, 2008).
Riwayat kesehatan yang lalu
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ada hubungannya dengan masalah yang
dihadapi oleh klien (Meilani dkk, 2008).
Riwayat penyakit sistemik
Untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit jantung, ginjal, asma/TBC,
hepatitis, DM, hipertensi, dan epilepsi (Prawirohardjo, 2008).
Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular
dan penyakit menurun seperti hipertensi, DM, jantung, TBC (Prawirohardjo, 2008).
Riwayat keturunan kembar
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga mempunyai keturunan kembar atau
tidak (Marmi, 2011).
Riwayat operasi
Untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan operasi atau tidak yang
berhubungan dengan tindakan kebidanan (Meilani dkk, 2008).
Riwayat Perkawinan
Dikaji untuk mengetahui menikah berapa kali dan berapa lama menikah karena
status perkawinan ibu yang jelas atau terjadi kehamilan diluar nikahakan
mengganggu keadaan psikologis ibu (Prawirohardjo, 2008).
Riwayat KB
Bila ibu pernah mengikuti KB perlu ditanyakan jenis kontrasepsi, efek samping, alasan
berhenti (bila tidak memakai lagi), lamanya menggunakan alat kontrasepsi (Meilani dkk,
2008).
Langkah Kedua : Objektif
Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan pasien dan kesan
pertama pada klien. (Marmi, 2011).
Kesadaran : Kesadaran sadar penuh akan mempermudah anamnesa.
Pada kasus ini kesadaran composmentis (Marmi, 2011).
Tekanan darah : Diukur untuk mengetahui kenormalan dan sebagai
dasar untuk memantau tekanan darah selama kehamilan (Marmi, 2011).
Nadi : Nadi dikatakan normal 80-82x/menit. (Marmi, 2011).
Suhu : Suhu normal pada ibu hamil adalah 36-37C, jika keadaan suhu
tinggi menunjukkan adanya infeksi (Marmi, 2011).
Pernafasan : Apabila ibu sesak nafas akan berpengaruh pada janin
dan sering terjadi keguguran atau berat badan janin tidak sesuai
dengan usia kehamilan (Prawirohardjo, 2005).
Berat badan : Kenaikan berat badan yang berlebihan kemungkinan bayi
besar sebab janin besar dapat menyebabkan disproporsi, meskipun
ukuran panggul normal (Prawirohardjo, 2005).
Tinggi badan : Berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit bila
tinggi badan kurang (Prawirohardjo, 2005).
LILA : Untuk mengetahui keadaan gizi ibu, LILA normal pada
ibu hamil tidak kurang dari23,5 cm (Prawirohardjo, 2005).
Pemeriksaan Sistematis
Menurut Prawirohardjo (2005), pemeriksaan sistematis dilakukan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk mengetahui keadaan umum
yang mempengaruhi kesehatan atau kehamilan dan persalinan ibu meliputi :
1) Kepala : Perlu dikaji bagaimana kebersihan rambut, kulit kepala
ada ketombe atau tidak.
2) Muka : Apakah ada oedema atau tidak.
3) Mata : Perlu dikaji apakah ibu mengalami anemia atau tidak
dengan melihat konjungtiva berwarna pucat atau tidak dan
bagaimana skleranya.
4) Hidung : Untuk mengetahui apakah ada pembesaran polip pada
hidung yang dapat berpengaruh jalan nafas.
5) Telinga : Untuk mengetahui keadaan telinga apakah terdapat
serumen atau tidak.
6) Mulut : Perlu dikaji apakah ada stomatitis atau tidak gigi
berlubang atau tidak.
7) Dada : Observasi apakah simetris atau tidak.
8) Perut : Mengetahui adakah luka bekas operasi ataukah nyeri
tekan yang sekiranya perlu pengawasaan khusus saat persalinan.
9) Genetalia : Perlu dikaji untuk mengetahui adakah tanda-tanda
penyakit kelamin yang perlu diwaspadai.
10) Anus : Adakah haemoroid atau tidak.
Pemeriksaan khusus obstetri
1. Abdomen
Inspeksi
Proses observasi yang dilaksanakan secara sistematis, observasi dilaksanakan
dengan menggunakan indera penglihatan untuk mengetahui pembesaran perut, adanya
linea alba/nigra, adanya strie albican/livide kelainan dan pergerakan anak (Nursalam, 2007).
Palpasi
Adanya tumor selain kehamilan seperti mioma uteri atau tumor jalan lahir merupakan
penyebab penyulit kehamilan. Menurut Jannah (2012), pemeriksaan palpasi dengan cara
leopold:
(1) Leopold I : Ditemukan bahwa kepala janin yang keras dan bulat berada pada
fundus uteri.
(2) Leopold II : Menunjukkan punggung berada pada satu sisi dan bagian kecil pada
sisi lain.
(3) Leopold III : Ditemukan bahwa bagian terbawah janin adalah kepala.
(4) Leopold IV : Memperlihatkan posisi bokong berada diatas simpisis.
Auskultasi
Dilakukan untuk mengetahui denyut jantung janin (Boyle, 2008).
2. Pemeriksaan panggul
Distansia spinarum normal 23-26 cm, distansia kristarum normal 26-29 cm,
conjugata eksterna normal 18- 20 cm, dan lingkar panggul normal 80 cm
(Wiknjosastro, 2005).
3. Anogenital
Adakah varices, luka, kemerahan, nyeri, adakah pembengkakan kelenjar bartolini,
atau kelainan yang lain (Nursalam, 2007).
. Pemeriksaan penunjang
Dilakukan untuk menegakkan diagnosa dan untuk menetukan faktor resiko
meliputi USG untuk memastikan perkiraan klinis keadaan janin dan untuk
mengidentifikasi kelainan janin pada trimester III bagian terendah janin mulai masuk PAP
sehingga letak presentasi janin tidak dapat berubah lagi (Prawirohardjo, 2005).
Langkah Ketiga : Analisa
Diagnosa/Masalah
Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai kondisi klien : hamil, bersalin,
nifas dan bayi baru lahir. Berdasarkan hasil analisa data yang didapat. Diagnosa kebidanan
adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur (Varney, 2007).
Ny X G.. P.. A.. umur... tahun umur kehamilan ... minggu janin tunggal/kembar, hidup/mati,
intra/ekstrauterine, letak memanjang punggung kanan/kiri, dengan presentasi bokong.
Data Subyektif :
1. Pernyataan ibu tentang jumlah kehamilan, kelahiran dan abortus.
2. Pernyataan ibu tentang umur
3. Pernyataan ibu yang berkaitan dengan HPHT
4. Keluhan ibu
5. Ibu merasakan nampek pada bagian dada dan gerakan janin terasa lebih
banyak di bagian perut bawah.
Data Obyektif :
1. Tanda-tanda vital : Tekanan darah, suhu, respirasi dan nadi.
2. Hasil palpasi
.Leopold I : Ditemukan bahwa kepala janin yang keras dan bulat berada pada
fundus uteri.
.Leopold II : Menunjukkan punggung berada pada satu sisi dan bagian kecil pada
sisi lain.
.Leopold III : Ditemukan bahwa bagian terbawah janin adalah kepala.
.Leopold IV: Ditemukan posisi kepala berada diatas simpisis.
3. Hasil pengukuran tinggi fundus untuk mengetahui umur kehamilan dan tafsiran berat
badan janin.
4. DJJ melalui hasil auskultasi yang terdengar jelas diatas umbilicus.
5. Data penunjang USG dengan hasil bahwa ditemukan kepala berada pada fundus uteri.
Hasil pengukuran tinggi fundus untuk mengetahui umur kehamilan dan
tafsiran berat badan janin.
DJJ melalui hasil auskultasi yang terdengar jelas dibawah umbilicus.
Data penunjang USG dengan hasil bahwa ditemukan bokong berada pada
fundus uteri.
Masalah adalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga kebutuhan klien
terganggu, kemungkinan mengganggu kehamilan/kesehatan tetapi tidak
masuk dalam diagnosa.
Kebutuhan ibu hamil yaitu memberikan KIE tentang keadaan kehamilannya
(Manuaba, 2010).
Langkah 4 : Pelaksanaan
Melaksanakan asuhan menyeluruh. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan yang tetap dan sesuai. Dengan kewenangan bidan dan kompetensi bidan
(Meilani dkk, 2008). Menurut Mufdillah (2009), pelaksanaan tindakan :
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Memberikan dukungan dan support mental agar tidak terlalu cemas dengan
kehamilannya.
3. Memberitahu ibu untuk mengurangi aktivitasnya, beristirahat dengan posisi duduk atau
berbaring menggunakan bantal yang agak tinggi
4. Memberikan terapi obat oral pada ibu : Kalk 500 mg XV 2x1, Vit C 500 mg X 3x1, Tablet Fe
60 mg X 1x1 diminum malam hari
5. Menganjurkan ibu USG untuk memastikan keadaan janin
6. Memberitahu ibu 6 hari lagi akan dilakukan kunjungan rumah.
Evaluasi
Langkah pengecekan apakah rencana asuhan benar-benar telah terpenuhi kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasikan dalam masalah diagnosa. Hasil akhirnya yaitu keadaan
umum baik, ibu tidak merasa cemas, bagian terbawah janin adalah kepala (Varney, 2007).
Tinjauan Kasus
Asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S G2P1001A000 trimester II dengan kehamilan normal di BPS Sri Rahayu
Boyolali. Data Subjektif
Tanggal Pengkajian : 04 Maret 2014
Jam : 15.00 WIB
No. Reg :-
PASIEN SUAMI
Nama : Ny. S Nama : Tn. P
Umur : 27 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Karanggeneng 01/07 Boyolali Alamat : Karanggeneng 01/07 Boyolali
ANAMNESA
Tanggal 04 Maret 2014 pukul 15.10 WIB
Alasan pada waktu masuk
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan merasakan nyeri perut bagian
bawah.
Riwayat Menstruasi
a. Menarche : Ibu mengatakan haid pertama kali berumur 13 tahun
b. Siklus : Ibu mengatakan siklus haid 30 hari
c. Lama : Ibu mengatakan lama haid 6 7 hari
d. Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 2 3x dalam sehari
e. Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur
f. Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darah encer dan tidak ada gumpalan
g. Dismenorhoe : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri perut sampai terganggu
aktifitasnya
Riwayat hamil ini
a. HPHT : 10 Oktober 2013
b. Gerakan janin : Ibu mengatakan gerakan janin pertama dirasakan umur
kehamilan 4 bulan
c. Obat yang dikonsumsi : Ibu mengatakan hanya mengonsumsi obat dari bidan
berupa tablet Fe, B12, dan kalk.