Professional Documents
Culture Documents
FK UNSWAGATI CIREBON
Pendahuluan
Resusitasi jantung paru (RJP)
Bantuan hidup dasar (BHD)
Bantuan hidup lanjut (BHL)
BHD : tindakan resusitasi tanpa alat / alat
terbatas (bag-mask ventilation)
BHL : alat & obat resusitasi
Pendahuluan
Resusitasi
Segala bentuk usaha yang dilakukan terhadap
orang yg berada dalam keadaan gawat / kritis
untuk mencegah kematian
Gawat
Keadaan yg berkenaan dengan suatu penyakit /
kondisi sakit lain yg terdapat bahaya kematian
Darurat
Suatu keadaan yg terjadi tiba2 & tidak
diperkirakan sebelumnya (kecelakaan, kebutuhan
yg segera / mendesak)
Pendahuluan
Penyebab henti kardio-respirasi tersering
pada anak sekunder karena:
Trauma
Infeksi
Aspirasi benda asing
SIDS
Syok
Sepsis
Meningitis
Henti jantung primer jarang terjadi : PJB,
miokarditis, disritmia
Pendahuluan
Henti jantung pada anak sekunder
setelah henti napas primer
Usia <1 th angka kematian >75% bila
diluar RS
Pencegahan, pengenalan, intervensi dini
gagal napas & henti sirkulasi
Patofisiologi
Henti jantung
Kolaps sirkulasi
Perfusi organ vital
Anoksia
10-20 detik: kesadaran
60-90 detik: hipotensi
3-5 menit: asistol
RJP akan berhasil dilakukan dalam 4 menit
sejak henti jantung dilanjutkan dengan
bantuan hidup lanjut dalam 8 menit
Kriteria Diagnosis
Gejala umum: kelelahan & berkeringat
banyak
Disfungsi pernapasan: sianosis, PCH, retraksi,
merintih, suara pernapasan , mengi,
takipnea, apnea
Disfungsi serebral: agitasi, gelisah, bingung,
sakit kepala, tidak berrespon terhadap
rangsangan, kejang, koma
Disfungsi kardiovaskular: takikardi, hipertensi,
bradikardi, hipotensi, syok, henti jantung
LAB : AGD (hipoksemia, hiperkapnia)
BHD pada Anak
Dasar
resusitasi pada bayi & anak
mengikuti format:
A membebaskan jalan napas
B bantuan pernapasan
C bantuan sirkulasi
D pemberian obat2an
E defibrilasi
Step
A Menilai kesadaran, apakah korban sadar atau tidak:
1 Panggil korban dengan suara yang nyaring dan jelas.
2 Berikan rangsang mekanik dengan cara menepuk bahu
korban.
9 Jika benda asing tidak tampak, keluarkan benda asing dengan manuver
abdominal thrust. Tindakan dilakukan sebanyak 5 kali.
C Pernapasan
10 Evaluasi korban apakan bernapas atau tidak. Lakukan maksimal 10
detik.
14 Jika nadi tidak teraba atau < 60 kali per menit dan perfusi jelek (pucat,
sianosis), mulai lakukan resusitasi jantung paru. Identifikasi lokasi
kompresi dada yang tepat. Sebutkan syarat kompresi dada yang baik
(push fast, push hard, release completely, and minimize interruption).
Jika setelah 2 menit/5 siklus resusitasi jantung paru, nadi tidak teraba
atau < 60 kali/menit, apa yang akan dilakukan? (Jawab: resusitasi
jantung paru dilanjutkan). Jika setelah di evaluasi ternyata nadi 60
kali/menit, tetapi korban tidak bernapas, apa yang akan dilakukan?
(Jawab: berikan napas buatan lanjutan 12-20 kali/menit; 1 kali
napas/3-5 detik)
Trauma
Head, Spinal cord, Thoracic, Abdominal,
Spleen, Liver, Renal,Pancreatic, Intestinal
Pre-hospital trauma care:
Rapid assessment
Support of the ABCs
Immobilization
Transportation
Hospital Trauma team
Trauma
Hospital
Primary survey ABCDEs
A & B + control of the cervical spine, anatomic
injuries, full stomach (risk of aspiration)
C observation, palpation, restored (2 iv lines),
bleeding control
D neurologic status (pupil, CGS)
E full assessment of the patient (prevent
hypothermia)
Trauma
Secondary survey
More detail head to toe exam
More complete history
Tertiary survey
Repeat primary & secondary survey
Lab & Radiologic test in 24 hours
Trauma
The principles of BLS resuscitation for the injured child are the
same as those for the ill child, but some aspects require emphasis