You are on page 1of 12

Definisi perawatan paliatif

Perawatan paliatif ialah semua


tindakan aktif guna meringankan
beban penderita terutama yang
tidak mungkin disembuhkan.
Tujuan perawatan paliatif adalah
mencapai kualitas hidup yang
maksimaI bagi penderita dalam
sisa hidupnya, meninggal dalam
iman dan keluarga tetap hidup
sejahtera se peninggalnya.
Prinsip perawatan paliatif
Menghilangkan nyeri & gejala-gejala yang menyiksa lain
Menghargai kehidupan & menghormati kematian
sebagai suatu proses normal
Tidak bermaksud mempercepat atau menunda kematian
Perawatan yang mengintegrasikan aspek psikologis dan
spiritual, sosial, budaya dari pasien dan keluarganya,
termasuk dukungan saat berkabung.
Memberi sistim dukungan untuk mengusahakan pasien
sedapat mungkin tetap aktif sampai kematiannya.
Memberi sistim dukungan untuk menolong keluarga
pasien melalui masa sakit pasien, dan sewaktu masa
perkabungan
Pola Dasar Pemikiran
Perawatan Paliatif

Dasar perawatan paliatif adalah pendekatan


holistik: penderita dirawat secara seimbang dari sudut
fisik psikologis, sosial (termasuk keluarganya) dan
spiritual. OIeh karena itu pola dasar pemikiran
perawatan paliatif adalah sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas hidup seseorang dalam sisa masa
hidupnya dan menerima kematian sebagai proses yang
normal
Tidak mempercepat atau menunda kematian
Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang
mengganggu
Berusaha agar penderita dapat tetap aktif sampai akhir
hayatnya
Berusaha membantu mengatasi duka cita pada keluarga
Terlihat di sini bahwa perawatan sudut
psikososiospiritual tidaklah kecil. Bila dirinci,
perawatan psikososiospiritual yang selama ini
dilimpahkan pada para dokter spesialis jiwa,
psikolog, alim-ulama dan relawan adalah antara
lain:
mempersiapkan penderita dan keluarga
menerirna kenyataan (telling the truth)
perawatan terminal
perawatan nyeri
perawatan keluarga dalam menghadapi fase
terminal dan fase duka cita
menjaga kekompakan tim perawatan paliatif
Kajian Sosial Budaya Tentang Perawatan
Paliatif

Indonesia yang terdiri dari beragam


etnis tentu memiliki banyak budaya
dalam masyarakatnya. Terkadang,
budaya suatu etnis dengan etnis yang
lain dapat berbeda jauh. Hal ini
menyebabkan suatu budaya yang
positif, dapat dianggap budaya negatif
di etnis lainnya. Sehingga tidaklah
mengherankan jika permasalahan
kesehatan di Indonesia begitu
kompleksnya.
lanjutan
dalam kajian sosial budaya
tentang perawatan paliatif
bertujuan untuk mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga dalam
menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit
yang mengancam kehidupan.
Tingkat Pengetahuan
kesehatan
Pengetahuan tentang kesehatan adalah
mencakup apa yang diketahui oleh seseorang
terhadap cara-cara memelihara kesehatan.
Indikator untuk mengetahui tingkat
pengetahuan atau kesadaran terhadap
kesehatan dapat dikelompokkan menjadi tiga
indikator, yaitu;
1) Pengetahuan tentang sakit dan penyakit
2) Pengetahuan tentang cara pemeliharaan
kesehatan dan cara hidup sehat
3) Pengetahuan tentang kesehatan
lingkungan (Notoatmodjo, 2007).
lanjutan
Sosial budaya sering kali dijadikan petunjuk dan
tata cara berperilaku dalam bermasyarakat, hal ini
dapat berdampak positif namun juga dapat
berdampak negative. Disinilah kaitannya dengan
kesehatan, ketika suatu tradisi yang telah menjadi
warisan turun temurun dalam sebuah masyarakat
namun ternyata tradisi tersebut memiliki dampak
yang negatif bagi derajat kesehatan
masyarakatnya. Misalnya, cara masyarakat
memandang tentang konsep sehat dan sakit dan
persepsi masyarakat tentang penyebab terjadinya
penyakit disuatu masyarakat akan berbeda-beda
tergantung dari kebudayaan yang ada dalam
masyarakat tersebut.
Pengaruh sosial budaya pada
perawatan paliatif
sosial budaya mempengaruhi kesehatan adalah
pandangan suatu masyarakat terhadap tindakan
yang mereka lakukan ketika mereka mengalami
sakit, ini akan sangat dipengaruhi oleh budaya,
tradisi, dan kepercayaan yang ada dan tumbuh
dalam masyarakat tersebut. Misalnya masyarakat
yang sangat mempercayai dukun yang memiliki
kekuatan gaib sebagai penyembuh ketika mereka
sakit, dan bayi yang menderita demam atau diare
berarti pertanda bahwa bayi tersebut akan pintar
berjalan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa social
budaya sangat mempengaruhi kesehatan baik itu
individu maupun kelompok
kesimpulan
Perilaku manusia dalam menghadapi masalah
kesehatan merupakan suatu tingkah laku yang
selektif, terencana, dan tanda dalam suatu
sistem kesehatan yang merupakan bagian dari
budaya masyarakat yang bersangkutan. Perilaku
tersebut terpola dalam kehidupan nilai sosial
budaya yang ditujukan bagi masyarakat tersebut.
Perilaku merupakan tindakan atau kegiatan yang
dilakukan seseorang dan sekelompok orang
untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan
tertentu berdasarkan pengetahuan, kepercayaan,
nilai, dan norma kelompok yang bersangkutan.
lanjutan
Kebudayaan kesehatan masyarakat
membentuk, mengatur, dan mempengaruhi
tindakan atau kegiatan individu-individu
suatu kelompok sosial dalam memenuhi
berbagai kebutuhan kesehatan baik yang
berupa upaya mencegah penyakit maupun
menyembuhkan diri dari penyakit. Oleh
karena itu dalam memahami suatu masalah
perilaku kesehatan harus dilihat dalam
hubungannya dengan kebudayaan,
organisasi sosial, dan kepribadian individu-
individunya.
TERIMA
KASIH

You might also like