You are on page 1of 22

SISTEM TRIAGE

O
L
E
H

Ns. MISFATRIA NOOR, S.Kep


SISTEM TRIAGE
PENDAHULUAN
EMS ( Emergency Medical Science ) menetapkan standar
untuk pelayanan gawat darurat dan sistem transportasi yang
digunkan bagi mereka yang mengalami cedera dijalanan
EMS melakukan pelatihan bagi mereka yang terlibat dalam
pelayanan Emergensi. Sistem transportasi dilengkapi,
rumah sakit ditambah, pelayanan rumah sakit ditingkatkan.
Yang sekarang dikenal dengan sistem pelayanan
Emergency Room ( ER )
Organisasi profesi banyak didirikan seperti Emergency
Department Nursing Association ( EDNA ), Emergency
Nurses Association ( ENA ), American Collage of
Emergency Physician ( ACEP )
TRIAGE

Triage berasal dari bahasa perancis yang berarti pilihan


atau dapat diartikan untuk memilih, menentukan atau
membuat prioritas.

Sistem ini dikenalkan pada masa perang dunia oleh pihak


militer. Dimana dilakukan pemilihan terhadap korban
perang dalam melakukan tindakan pertolongan. Sekarang
sistem ini sudah banyak digunakan rumah sakit dalam
menetukan klien yang benar-benar membutuhkan
pelayanan cepat dan tepat untuk bisa mempertahankan
kehidupan
DEFINISI TRIAGE

SISTEM SELEKSI ATAU IDENTIFIKASI /


KLASIFIKASI KLIEN DENGAN TUJUAN
AGAR PERTOLONGAN YANG
DIBERIKAN TEPAT, EFEKTIF DAN
EFISIEN
JENIS TRIAGE

1. Triage Pra Rumah Sakit


Pada pelayanan pra rumah sakit, kepemimpinan
adalah kuncinya. Mereka yang bertugas pada sistem
ini harus bisa memutuskan apa yang akan dilakukan
dan diberikan pada klien, seberapa kecepatan laju
kendaraan berjalan, agar tidak membahayakan klien
dan tim penolong juga menjadi pertimbangan dalam
memberikan bantuan.
Untuk dapat memberikan sistem pelayanan yang
berkelanjutan maka antara tim pra rumah sakit dan
rumah sakit / gawat darurat harus ada saling
pengertian dan saling menunjang
2. Triage Rumah Sakit

Saat klien sudah berada di rumah sakit, maka tanggung


jawab paling besar kini berada pada perawat yang menerima,
yang melakukan pengkajian ulang, melakukan intervensi
yang diperlukan dan merencanakan tindakan selanjutnya.
Biasanya RS mempunyai protap / prosedur yang harus
dijalankan dan memberikan pelayanan life support.
Sistem triage rumah sakit tergantung pada ukuran dan
kemampuan RS, area populasi, adanya lisensi dan
kemampuan personal yang mendukung
STANDAR PRAKTEK
EMERGENCY NURSING ASSOCIATION
Untuk memberikan pelayan kegawat daruratan, ENA
menetapkan standar :

1. Triage yang komprehensif dilakukan / ditujukan oleh


perawat gawat darurat

2. Pelayanan keperawatan harus mengikuti proses


keperawatan
KEUNTUNGAN TRIAGE

1. Deteksi dini dan pengkajian keadaan klien yang


berbahaya
2. Tindakan atau pertolongan segera untuk life support
3. Pengiriman perawatan pada klien yang kritis
4. Mengurangi rasa cemas, takut pada klien ( untuk
perawat )
5. Konsep tim bisa dijalankan secara efektif
6. Lebih efektif dalam menyelesaikan masalah
7. Menciptakan hubungan dengan keluarga klien dan
masyarakat
8. Pengiriman diagnostik lebih awal
PROSES KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT

1.PENGKAJIAN
harus tepat, cepat dan sistematis
- Mengumpulkan data Subjektif dan Objektif serta membuat
analisa keluhan utama
- Mengevaluasi klien secara berkala dihubungkan dengan
prioritas hasil triage
- Pengkajian ulang klien dan melakukan kategorasi ulang
-Mendokumentasikan hasil pengkajian secara ringkas dan
tepat
2. ANALISA / PERENCANAAN

Hasil pengkajian harus dianalisa ketajamannya dn


intervensi yang berhubungan didasarkan pada pedoman
triage
* Memisahkan tinkat keparahan masalah klien
* Melaetakkan klien pada area perawatan sesuai hasil
pengkajian dan kategorisasi
* Menginformasikan ke tim perawatan emergency
lainnya tentang klien
3. INTERVENSI

Perawat GD harus mampu bekerja mandiri sesuai


parameter yang ditetapkan oleh perawat profesional
* Merencanakan tindakan keperawatan sesuai protokol
* Memfasilitasi alaur klien dalam sistem perawatan EMG
* Mengkomunikasikan informasi yang berhubungan
dengan keluarga / orang terdekat
* Menghubungkan keluarga dengan sumber-sumber
tambahan
4. INTERVENSI KOLABORASI

Perawat GD harus mampu melakukan fungsi kolaborasi


untuk memfasilitasi perawatan berkelanjutan pada klien
sesuai protokoler
* Merencanakan diagnostik jika ada indikasi
* Merencanakan pengobatan jika ada indikasi
5. EVALUASI

Jaminan mutu pelayanan harus disusun dan dilakukan


untuk perencanaan berkelanjutan
* Melakukan pendokumentasian secara lengkap dan
konsisten
PERAWAT TRIAGE

Dalam sistem triage perawat memegang


peranan penting dan menjadi fasilitator bagi
klien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Harus mempunyai pengetahuan yang cukup,
rasa percaya diri, dan mempunyai kemampuan
khusus bagaimana cara berinteraksi dengan
klien dan tim kesehatan lain, tetap tenang pada
keadaan gawat darurat dan mampu
mengendalikan stress. Ini semua akan
meyakinkan klien terhadap tindkan yang
dilakukan sehingga tindakan menjadi efektif
AREA TRIAGE

Pada sistem triage, terutama area triage kelancaran dan


penampilan pada klien untuk menjaga privacy tetap
merupakan pertimbangan utama. Pada area triage
akan dipisahkan antara klien klien yang termasuk
prioritas

Hal-hal penting yang harus dimiliki area triage


1. Kursi roda / brankar
2. Ruangan yang cukup luas untuk mennyeleksi klien
berdasarkan prioritas
3. Penerangan yang cukup, fasilitas cuci tangan
4. Tersedia meja periksa, oksigen dan suction dan
letaknya berdekatan
Area triage ditata agar triage berjalan secara

simultan, termasuk pemeriksaan fisik, tanda

vital, pengontrolan perdarahan, perlindungan

jalan nafas dan sebagainya. Selain itu area

triage harus dilengkapi dengan sarana

laboratorium, kamar mandi.


KATEGORISASI
KONDISI DI RUANG TRIAGE
1. KATEGORI 1 ( merah )
Gawat Darurat / Emergency
Bila kondisi memerlukan penanganan medis segera. Penundaan
akan dapat membahayakan klien, yang bisa berakibat kematian /
kecacatan
- Gangguan jalan nafas dan pernafasan
- Cardiac arrest
- Trauma spinal
- Chest pain dan akut dispnea / sianosis
- Luka terbuka dada dan abdomen
- Kejang
- Perdarahan tidak terkontrol
- Shock
- Multiple injuri
- Komplikasi kehamilan
2. KATEGORI 2 ( kuning )
URGENT / PENTING
Kondisi yang memerlukan tindakan segera dalam
hitungan jam, ada kemungkinan berbahaya jika tidak
mendapat pertolongan medis.
- Chest pain yang berkaitan dengan infeksi saluran nafas
- Luka bakar
- Multiple fraktur
- Penurunan kesadaran
- Injury pinggang tanpa rusak spinal
- Mual, muntah diare terus menerus
- Nyeri yang hebat
- Panik akut akibat intoksikasi
3. KATEGORI 3 ( hijau )
NON URGENT
Kondisi dimana tidak membutuhkan pelayanan
emergensi. Bukan kondisi kritis yang memerlukan
tindakan pertolongan segera. Kelainan bersifat non akut,
minor, masalah bukan faktor waktu yang menentukan
- Sakit pinggang kronik
- Sakit kepala tk sedang
- Fraktur minor
4. KATEGORI 4 ( hitam )
Klien yang masuk gawat darurat dalam keadaan
meninggal

You might also like