You are on page 1of 6

MINYAK BUMI DALAM KERAK

BUMI
KELOMPOK II : 1. AJI SURYATNA
2. DYDIYANTO JAMAIKA
3. M.ABDUL RIFAI
4. RAHMAT FIKRI
5. RIZKY PRATAMA PUTRA
PENGERTIAN MINYAK BUMI
Minyak bumi (bahasa Inggris:
petroleum, dari bahasa Latin:
petrus ), dijuluki juga sebagai
emas hitam adalah cairan
kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di
lapisan atas dari beberapa
PROSES PEMBENTUKAN
MINYAK BUMI

Minyak bumi terbentuk dari


penguraian jasad renik lautan,
hewan, dan tumbuhan yang
tertimbun selama berjuta-juta
tahun di dalam permukaan tanah,
sementara gas alam terbentuk
dari plankton (jasad renik air)
yang termasuk alga dan protozoa.
Ketika mikroorganisme tersebut mati
dan terakumulasi pada lantai lautan
(samudra), maka mikroorganisme
tersebut tertimbun secara perlahan
dan sisanya mengalami tekanan di
bawah lapisan endapan. Selama lebih
dari jutaan tahun, tekanan dan panas
yang dialami oleh lapisan tersebut
secara kimia mengubah zat organik
dari mikroorganisme tersebut menjadi
minyak bumi dan gas alam.
MINYAK BUMI DALAM KERAK BUMI

secara berangsur-angsur terjadi di dalam kerak


bumi, minyak bumi dan gas alam secara
perlahan mengalir ke dalam lubang-lubang
kecil yang terdapat dalam batuan berpori yang
bertindak sebagai tempat
penyimpanan(reservoir). Karena batuan
berpori ini sering kali terisi air dan minyak
bumi maupun gas alam, keduanya lebih ringan
dari pada air serta lebih rapat (dalam hal ini
keduanya mempunyai massa jenis yang lebih
besar) dari pada batuan disekelilingnya,
maka minyak bumi dan gas alam
bergerak naik melalui batuan. Akhirnya,
sebagian dari hidrokarbon yang
bergerak naik ini terperangkap oleh
suatu lapisan batuan kedap atau lapisan
batuan tak berpori. Karena gas alam
lebih ringan dari pada minyak bumi,
maka gas alam membentuk suatu
lapisan di atas minyak bumi. Lapisan ini
disebut dengan sungkup gas.

You might also like