Professional Documents
Culture Documents
Sistem Manajemen :
kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
SISTEM MANAJEMEN K3
Bagian dari sistem manajamen perusahaan secara keseluruhan
yang meliputi
struktur organisasi,
perencanaan,
tanggung jawab,
pelaksanaan,
prosedur,
proses,
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi :
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai
semua pihak
2. Kecelakaan kerja yang terjadi relative masih tinggi
3. Pelaksanaan pengawasan K3 masih bersifat parsial dan belum
menyentuh aspek manajemen
4. Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam
hal K3
5. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3
6. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang
diterapkan oleh komunitas perlindungan hak buruh
internasional
7. Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk
mendapatkan perlindungan
K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak:
1. Audit
5. Direktur
Pejabat sebagaimana dimaksud dalam UU No.1 tahun 1970
8. Pengurus
Orang yg mempunyai tugas memimpin langsung tempat kerja
atau lapangan yg berdiri sendiri
9. Tenaga Kerja
Setiap orang yg mampu melakukan pekerjaan baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau
barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
10. Laporan Audit
Hasil audit yg dilakukan oleh Badan Audit yg berisi fakta yg
ditemukan pd saat pelaksanaan audit di tempat kerja sbg dasar
untuk menerbitkan sertifikat pencapaian kinerja SMK3
11. Sertifikat
Adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan
per.per-uu-an SMK3
Perusahaan dengan :
- tenaga kerja 100 org atau lebih dan atau
- mengandung potensi bahaya yg dpt
mengakibatkan kec.kerja (peledakan,
kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat
kerja)
Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen
dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan daya saing perusahaan
6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga
kerja mengenai K3 yang juga akan meningkatkan
produktivitas perusahaan
7. Terpantaunya bahaya dan risiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap risiko yang
ada diperusahaan
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada perusahaan
10. Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas
pelaksanaan SMK3
Bagi Pemerintah:
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak tenaga
kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan image
bangsa di forum internasional
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang sekaligus
akan meningkatkan produktifitas kerja/nasional
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap peraturan
perundangan
KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM
BAB I, PASAL 3 BAB I, PASAL 2
PP NO.50/2012 PP NO.50/2012
(1) Penerapan SMK3 dilakukan a. Meningkatkan efektifitas
perlindungan K3 yang terencana,
berdasarkan terukur, terstruktur dan
terintegrasi;
kebijakan nasional b. Mencegah dan mengurangi
tentang SMK3 kecelakaan kerja dan PAK dgn
(2) Kebijakan nasional tentang SMK3 melibatkan unsur manajemen,
sebagaimana dimaksud pada ayat pekerja/buruh, dan/atau serikat
(1) tertuang dalam Lampiran I, pekerja/serikat buruh;
Lampiran II dan Lampiran III c.Terciptanya tempat
sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan
kerja yang aman,
Pemerintah ini efisien dan produktif
SMK3
SMK3, BAB II, PASAL 4
PP NO.50/2012
Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang &
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
oleh manajemen
Perencanaan
K3
Pemantauan dan
evaluasi kinerja K3
Pelaksanaan
rencana K3
NASIONAL PEMERINTAH
UU KK No.1/1970
PP
PERPRES
PERMEN
PERDA ACCIDENT ANALYSIS
KEPGUB/BUP/WAKOT
ACCIDENT
PRA ACCIDENT Personal Injury PASCA ACCIDENT
(PROSPECTVE) Property Damage (RETROSPECTIVE)
PROCESS FEED
BACK
OUTPUT
Struktur organisasi
Perencanaan
Tanggung jawab
Pelaksanaan
Prosedur
Proses
Sumber daya
Pengembangan
Penerapan
Pencapaian AUDIT
Pengkajian
Pemeliharaan kebijakan K3
2 pasal
o Bagian Ketiga: Perencanaan K3 1
pasal
o Bagian Keempat: Pelaksanaan
Perencanaan K3 4 pasal
o Bagian Kelima: Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja K3 1 pasal
o Bagian Keenam: Peninjauan dan
Peningkatan Kinerja K3 1 pasal
VI Bab Bab III - Penilaian SMK3: 2 pasal
6 Bagian Bab IV - Pengawasan: 3 pasal
22 Pasal Bab V - Ketentuan Peraliahan: 1 pasal
3 Lampiran Bab VI - Ketentuan Penutup: 1 pasal
2 Tabel
Lampiran I : Pedoman Penerapan SMK3
Lampiran II : Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
Tabel 1 : Kriteria Pada Tingkat Penerapan SMK3
Tabel 2 : Penilaian Tingkat Penerapan SMK3
Lampiran III : Formulir Laporan
2. Perbandingan penerapan K3
SMK3, BAB II, PASAL 7 dengan perusahaan dan sektor lain
PP NO.50/2012 yang lebih baik;
3. peninjauan sebab akibat kejadian
yang membahaya kan;
(1) Penetapan kebijakan K3 4. Kompensasi dan gangguan serta
sebagaimana dimaksud Pasal hasil penilaian sebelumnya yang
6 ayat (1) huruf a dilaksana berkaitan dengan keselamatan;
kan oleh pengusaha. dan
(2) Dalam menyusun kebijakan 5. Penilaian efisiensi dan efektivitas
sebagaimana dimaksud pada sumber daya yang disediakan.
ayat (1), pengusaha paling b. memperhatikan peningkatan
sedikit harus: kinerja manajemen K3 secara
a. melakukan tinjauan awal terus-menerus; dan
kondisi K3 yang meliputi: c. Memperhatikan masukan dari
1. identifikasi potensi pekerja/ buruh dan/atau serikat
bahaya, penilaian dan pekerja/serikat buruh.
pengendalian risiko (3) Kebijakan K3 ...................
2.
SMK3, BAB II, PASAL 7 PP NO.50/2012
Pasal 9 Huruf c
Persyaratan lainnya
adalah standar, pedoman,
dan peraturan perusahaan.
SMK3, BAB II, PASAL 9 PP NO.50/2012
Huruf b
Instansi yang
berwenang a.l:
kementerian kesehatan
e. pembelian/pengada
an barang dan jasa;
SMK3, BAB II, PASAL 11 f. produk akhir;
PP NO.50/2012 g. upaya menghadapi
keadaan darurat
(1) Pengusaha dalam melaksanakan
kecelakaan dan
rencana K3 harus melaku kan
bencana industri;
kegiatan dalam pemenuh an
dan
persyaratan K3.
h. rencana dan
pemulaihan keadaan
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud
darurat.
pada ayat (1) paling sedikit
meliputi:
(3) Kegiatan sebagaimana
a. tindakan pengendalian;
dimaksud pada ayat (2) huruf a
b. perancangan (design) dan
sampai dengan huruf f,
rekayasa;
dilaksanakan berdasarkan
c. prosedur dan instruksi kerja;
identifikasi bahaya, penilaian,
d. penyerahan sebagian
dan pengendalian risiko.
pelaksanaan pekerjaaan;
Ayat (2) Huruf b
SMK3, BAB II, Pasal 11 Perancangan (design) dan
PP No.50/2012 rekayasa meliputi
pengembangan, verifikasi,
Ayat (2) Huruf a tinjauan ulang, validasi dan
penyesuaian berdasar kan
Tindakan pengendalian identifikasi sumber bahaya,
meliputi pengendalian thd penilaian dan pengendalian
kegiatan, produk barang dan risiko kecelakaan dan PAK.
jasa yg dapat menimbulkan
risiko kecelakaan dan PAK
sekurang-kurangnya Ayat (2) Huruf c
mencakup pegendalian thd Penyusunan prosedur dan
bahan, peralatan, lingkungan instruksi kerja memperhatikan
kerja, cara kerja, sifat syarat-syarat K3 dan ditinjau
pekerjaan, dan proses kerja. ulang apabila terjadi kecelakaan,
perubahan peralatan, perubahan
proses dan/atau perubahan
bahan baku serta ditinjau ulang
secara berkala.
SMK3, BAB II, Pasal 11
PP No.50/2012
Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang &
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
oleh manajemen
Perencanaan
K3
Mengukur
pemantauan dan
evaluasi kinerja
K3 Pelaksanaan
rencana K3
Dalam menetapkan
tujuan dan sasaran K3,
pengusaha harus
berkonsultasi dengan:
1) wakil pekerja/buruh;
2) ahli K3;
3) P2K3; dan
4) pihak-pihak lain yang
terkait.
b. Skala Prioritas.
Skala prioritas
merupakan urutan
pekerjaan berdasarkan
tingkat risiko dimana
pekerjaan yang
mempunyai tingkat risiko
yang tinggi diprioritaskan
dalam perencanaan.
c.
c. Upaya Pengendalian
Bahaya.
Upaya pengendalian
bahaya, dilakukan
berdasarkan hasil
penilaian risiko ,elalui
pengendalian teknis,
administratif, dan
penggunaan APD.
d.
d. Penetapan Sumber
Daya.
Penetapan sumber
daya dilaksanakan
untuk menjamin
tersedianya sumber
daya manusia yang
kompeten, sarana da
prasarana serta dana
yang mamadai agar
pelaksanaan K3 dapat
berjalan.
e.
e. Jangka Waktu
Pelaksanaan.
Dalam perencanaan
setiap kegiatan harus
mencakup jangka
waktu pelaksanaan.
f.
f. Indikator Pencapaian.
Dalam menetapkan
indokator pencapaian
harus ditentukan dg
parameter yg dpt
diukur sbg dasar
penilaian K3 yg
sekligus merupakan
informasi mengenai
keberhasilan
pencapaian tujuan
penerapan SMK3.
g.
g. Sistem Pertanggung Jawaban.
Sistem pertanggung jawaban
harus ditetapkan dalam
pencapaian tujuan ybs untuk
menjamin perncanaan tsb
dapat dilaksanakan .
Peningkatan K3 akan efektif
apabila semua pihak dalam
perusahaan didorong untuk
berperan serta dlm penerapan
dan pengembangan SMK3, dan
memiliki budaya prsh yang
mendukung dan memberikan
konribusi bagi SMK3.
berdasarkan hal tsb pengusaha
harus:
1)
g. ............harus:
1) menentukan, menunjuk,
mendokumentasikan dan
mengkomunikasikan tanggung
jawab dan tanggung gugat di
bidang K3 dan wewenang
untuk bertindak dan
menjelaskan hubungan
pelaporan untuk semua
tingkatan manajemen,
pekerja/buruh, kontraktor,
subkontraktor, dan
pengunjung;
2) mempunyai prosedur untuk
memantau dan mengkomuni-
kasikan setiap perubahan
tanggung jawab dan tanggung
gugat yang berpengaruh thd
sistem dan program K3; dan
3)
3) nemeberikan reaksi secara
cepat dan tepat terhadap
kondisi yang menyimpang atau
kejadian-kejadian lainnya.
Pelaksanaan rencana K3
harus dilaksanakan oleh
pengusaha dan/atau
pengurus perusahaan atau
tempat kerja dengan:
1. Menyediakan sumber
daya manusia yang
mempunyai kualifikasi;
dan
2. Menyediakan prasarana
dan sarana yang
memadai.
1. Menyediakan Sumber
Daya Manusia.
a. Prosedur Pengadaan
Sumber Daya Manusia.
Dalam penyediaan
sumber daya manusia,
prsh harus membuat
prosedur pengadaan
secara efektif, meliputi:
1) Pengadaan.......
a. ..........., meliputi:
1) Pengadaan sumber
daya manusia sesuai
kebutuhan dan
memiliki kompetensi
kerja serta kewenang
an di bidang K3 yang
dibuktikan melalui:
a) sertifikat K3 yang
diterbitkan oleh
instansi yang
berwenang; dan
b) ...........
b) surat izin
kerja/operasi
dan/atau surat
penunjukan dari
instansi yg
berwenang.
2) Pengindentifikasian
kompetensi kerja yang
diperlukan pada setiap
tingkatan menajemen
prsh dan menyeleng-
garakan setiap pelatih
an yang dibutuhkan;
3) Pembuatan ketentuan
untuk mengkomuni-
kasikan informasi K3
secara efektif.
4) Pembuatan peraturan
untuk memperoleh
pendapat dan saran
para ahli; dan
5) Pembuatan peraturan
untuk untuk
pelaksanaan konsultasi
dan keterlibatan
pekerj/buruh secara
efektif.
b. Konsultasi, Motivasi dan
Kesadaran.
Dalam menunjukkan
komitmennya thd K3,
pengusaha/pengurus
melakukan konsultasi,
motivasi dan kesadaran
dg melibatkan
pekerja/buruh dan iha
terkait, shg merasa
ikut memiliki dan
mersakan hasilnya.
Dalam melakukan
konsultasi, motivasi
dan kesadaran SMK3,
pengusaha/pengurus
harus memberi
pemahaman kpd
pekerja/buruh tentang
bahya fisik, kimia,
ergonomi, radiasi,
biologi, dan psikologi
yg mungkin dpt
mencedarai dan
melukai saat bekerja,
shg mencegah
tindakan yg mengarah
terjadinya insiden
c. Tanggung Jawab dan
Tanggung Gugat
Bentuk tanggung jawab
dan tanggung gugat dlm
pelaksanaan K3 harus
dilakukan dg cara:
1) menunjuk,
mendokumentasikan
dan mengkomunikasi
kan tanggung jawab
dan tanggung gugat
di bidang K3;
2)
2) menunjuk sumber
daya manusia yang
berwenang untuk
bertindak dan
menjelaskan kpd
semua tingkatan
manajemen,
pekerja/buruh,
kontraktor,
subkontraktor, dan
pengunjung meliputi:
a) pimpinan......
............... meliputi:
a) pimpinan yang
ditunjuk memasti
kan bahwa SMK3
telah diterapkan;
b) pengurus mengnali
kemampuan yg
ditunjuk untuk
menerima
pendelegasian
wewenang dan
tanggung jawab
dlm menerapkan
dan mengembang
kan SMK3;
3) mempunyai prosedur
untk memantau dan
mengkomunikasikan
setiap peruabahan
tanggung jawab dan
tanggung gugat;
4) memberikan reaksi
secara cepat dan
tepat thd kondisi yg
menyimpang atau
kejadian lainnya.
d. Pelatihan dan
Kompetensi Kerja.
dilakukan dg melakukan
identifikasi dan
pendokumentasian
standar kompetensi
kerja K3
Standar kompetnsi kerja
K3 dpt diidentifikasi dan
dikembangkan sesuai
kebutuhan dg;
1) Menggunakan
standar kompetnsi
kerja yg ada;
2)
2) Memeriksa uraian
tugas dan jabatan;
3) Menganalisis tugas
kerja;
4) Menganalisis hasil
inspeksi dan audit;
dan
5) Meninjau ulang
laporan insiden.
Hasil identifikasi kompe-
tensi kerja digunakan sbg
dasar penentuan program
pelatihan, dan pertimbang
an penerimaan, seleksi
dan penilaian kinerja.
2. Menyediakan Prasarana
dan Sarana Yang
Memadai.
......meliputi:
a. Organisasi/Unit yang
bertanggung jawab di
bidang K3.
Membentuk P2K3
b. Anggaran, untuk:
1) Keberlangan organisasi;
2) Pelatihan SDM;
3) Pengadaan prasarana dan
sarana.
c. Prosedur operasi/kerja,
informasi, dan pelaporan
serta pendokumentasian.
1) Prosedur operasi/kerja
untuk setiap jenis
pekerjaan dan dibuat
melalui JSA oleh
personil yg kompeten;
2) Prosedur informasi K3;
...........meliputi:
a) Persyaratan
eksternal/peraturan
per-uu-an dan
internal/indikator
kinerja K3;
b) Izin kerja;
c) Hasil identifikasi,
penilaian, dal-risk,
SB;
d) Kegiatan pelatihan;
e) Kegiatan inspeksi,
kalibrasi dan
pemeliharaan;
f) Pemantauan data;
g) Hasil pengkajian
kec., insiden,
keluhan dan TL;
h)
h) Identifikasi produk
termasuk
komposisinya;
i) Pemasok dan
kontraktor;
j) Audit dan penijauan
ulang.
3) Prosedur pelaporan
informasi terkait,
terdiri atas:
a) Prosedur pelaporan
internal;
b) Prosedur pelaporan
eksternal.
4)
4) Pendokumentasian
kegiatan K3
d. Instruksi Kerja
TINGKAT TINGKAT
TRANSISI LANJUTAN
NO ELEMEN TINGKAT AWAL (Seluruh (Seluruh tingkat
tingkat awal awal, transisi
dan transisi) dan lanjutan)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan 1.1.1, 1.1.3, 1.1.2, 1.2.1, 1.1.4, 1.1.5,
dan pemelihara 1.2.2, 1.2.4, 1.2.3, 1.3.1, 1.2.7, 1.3.2,
an komitmen 1.2.5, 1.2.6, 1.4.2, 1.4.10, 1.4.11
1.3.3, 1.4.1,
1.4.3, 1.4.4,
1.4.5, 1.4.6,
1.4.7, 1.4.8,
1.4.9
1 2 3 4 5
2 Strategi 2.1.1, 2.4.1, 2.1.2, 2.1.3, 2.1.5, 2.1.6,
pendokumentasi 2.1.4, 2.2.1, 2.2.2, 2.2.3,
an 2.3.1, 2.3.2, 2.3.3
2.3.4
3 Peninjauaan 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.2.3, 3.2.4
ulang desain 3.1.4, 3.2.1
dan kontrak
4 Pengendalian 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4,
dokumen 4.2.2, 4.2.3
Tingkat Transisi
Kurang Baik Memuaskan
(122 kriteria)
Tingkat Lanjutan
Kurang Baik Memuaskan
(166 kriteria)
Eksternal Internal
(3 th sekali)
Dimensi/ukuran
sertifikat didesign
u/ menghindari
pemalsuan