Professional Documents
Culture Documents
Tetanus
Kelompok 12:
Tetanus local
Tetanus sefalik
Tetanus general
Tetanus neonatorum
Pathway dan Patogenesis
Gambaran Klinis
Spasme dan kaku otot rahang (masester)
menyebabkan kesukaran membuka mulut
(trismus)
Pembengkakan, rasa sakit dan kaku dari
berbagai otot:
Otot leher
Otot dada
Merambat ke otot perut
Otot lengan dan paha
Otot punggung, seringnya epistotonus
Tetanik seizures (nyeri, kontraksi otot yang
kuat)
Iritabilitas
Demam
Gejala Penyerta
Keringat berlebihan
Sakit menelan
Spasme tangan dan kaki
Produksi air liur
BAB dan BAK tidak
terkontrol
Terganggunya pernapasan
karena otot laring
terserang
Pemeriksaan Penunjang
Komposisi:
1 ml mengandung:
Imunoglobin manusia
100-170 mg dg antibodi
terhadap toksin tetanus
sekurang-kurangnya 250
IU
Asam aminoasetat (glisin)
sebagai stabilisator
Natrium klorida
Aqua pro injeksi
Sediaan:
Larutan jernih
Tidak berwarna hingga
kekuningan
Tidak mengandung pengawet
Mengandung immunologi
95%
Indikasi:
Profilaksis Tetanus
Penatalaksanaan Tetanus
Dosis
Dosis dewasa:
Dosis tunggal 3000-6000 IU dengan pemberian 5 ml
(1250 IU)/ tempat injeksi untuk berat badan > 20 kg.
Profilaksis:
Anak dan dewasa mendapatkan dosis
yang sama
Untuk luka bersih, Tetagam 250 IU
diberikan bersamaan dengan 0,5 ml
vaksin toksoid pada sisi kontralateral
Untuk luka yang kotor, luka yang
dilalaikan lebih dari 24 jam dan luka
bakar luas dapat diberikan dosis 500
IU. Untuk luka bakar luas dianjurkan
suntikan kedua sebesar 250 IU pada
akhir fase eksadatif ( kira-kira 36 jam
setelah terjadinya luka bakar)
Cara pemberian:
Diberikan secara
intramuskuler sebaliknya di
daerah ventrogluteal.
Jika dibutuhkan dosis
besar dianjurkan dibagi
dalam beberapa dosis.
Tidak boleh disuntikan
secara intravena dan tidak
boleh dicampur dengan
vaksin toksoid
Kontraindikasi:
Pada kasus trombositopenia berat
atau gangguan pembekuan darah,
dimana injeksi IM
dikontraindikasikan maka Tetagam
hanya dapat diberikan secara
subkutis.
Tetagam dikontraindikasikan pada
pasien dengan riwayat reaksi
anakfilaktoid atau respon sistemik
yang berat terhadap imunosodium
globulin dan / mengalami defisiensi
Ig A dengan adanya kadar antibody
terhadap Ig A
Konsep
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Anamnesis
Riwayat penyakit saat ini
Disini harus ditanya dengan jelas tentang
gejala yang timbul seperti kapan mulai
serangan, timbulnya kejang, stimulus apa
yang sering menimbulkan kejang, dan
tindakan apa yang telah diberikan dalam
upaya menurunkan keluhan kejang tersebut.
Riwayat penyakit dahulu
Pernahkah klien mengalami tubuh terluka dan
luka tusuk yang dalam misalnya tertusuk
paku, pecahan kaca, terkena kaleng atau luka
yang menjadi kotor, karena terjatuh ditempat
yang kotor dan terluika atau kecelakaan dan
timbul luka yang tertutup debu atau kotoran
juga luka bakar dan patah tulang terbuka.
Continue........
Pengkajian psiko-sosio-spiritual
Apakah ada dampak yang
timbul pada klien, yaitu timbul
ketakutan akan kecacatan,
rasa cemas, rasa
ketidakmampuan untuk
melakukan aktifitras secara
optimal, dan pandang
terhadap dirinya yang salah
(gangguan citra tubuh).
Pemeriksaan fisik