You are on page 1of 16

Miastenia

gravis
KELOMPOK 7
pengertian
Myasthenia gravis adalah gangguan
neuromuskuler yang mempengaruhi
transmisi impuls pada otot-otot volunter
tubuh (Sandra M. Neffina 2002).
Etiologi
Penyebab gangguan ini tidak diketahui,
tetapi kemungkinan terjadi karena
gangguan atau destruksi reseptor
asetilkolin pada persimpangan
neuromuskular akibat reaksi autoimun
PATOFISIOLOGI
Dasar Ketidaknormalan pada Miastenia Gravis
adalah adanya kerusakan pada transmisi impuls
syaraf menuju selotot karena kehilangan
kemampuan atau hilangnya reseptor normal
membran postsinaps pada sambungan
neuromuskular. Pada orang normal , jumlah
asetilkolin yang dilepaskan sudah lebih dari cukup
untukmenghasilkan potensial aksi.
Manifestasi klinis
Miastenia Gravis memiliki gambaran khas
yaitu kelemahan dan kelelahan otot
terutamasetelah beraktifitas
Pemeriksaan dignostic
Laboratorium
Imaging
Pemeriksaan klinis
Tes tensilon (edrophonium chloride)
Tes Prostigmin (neostigmin)
Pemeriksaan EMNG
Evaluasi Timus
Diagnosis Banding
Pengobatan
penatalaksanaan
Medikamentosa
Timektomi
Plasmaferesis ( Plasma Exchange)
Intavenous Imunoglobulin (IV ig)
komplikasi
Gagal nafas
Disfagia
Krisis miastenik
Krisis cholinergic
Komplikasi sekunder dari terapi obat
Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
dentitas klien yang meliputi
nama,alamat,umur,jenis kelamin(wanita),dan
status
Keluhan utama : kelemahan otot
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik
Diagnosa
Ketidak efektifan pola nafas yang berhubungan
dengan kelemahan otot pernafasan
Gangguan persepsi sensori bd ptosis,dipoblia
Resiko tinggi cedera bd fungsi indra penglihatan
tidak optimal
Gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan disfonia,gangguan pengucapan kata,
gangguan neuromuskular, kehilangan kontrol
tonus otot fasial atau oral
Gangguan citra diri berhubungan dengan ptosis,
ketidakmampuan komunikasi verbal
INTERVENSI
DX 1.Ketidak efektifanpola nafas yang
berhubungan dengan kelemahan otot
pernafasan
Tujuan:
Dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan
intervensi polapernapasan klien kembali efektif.
Kriteria hasil :
Irama, frekuensi dan kedalaman pernapasan
dalam batas normal
Bunyi nafas terdengar jelas
Respirator terpasang dengan optimal
INTERVENSI RASIONAL
Kaji Kemampuan ventilasi Untuk klien dengan penurunan kapasitasventilasi,
perawat mengkaji frekuensipernapasan, kedalaman, dna
bunyi nafas,pantau hasil tes fungsi paru-paru tidal,
kapasitas vital, kekuatan inspirasi),dengan interval yang
sering dalammendeteksi masalah pau-paru,
sebelumperubahan kadar gas darah arteri dansebelum
tampak gejala klinik.

Kaji kualitas, frekuensi,Dan kedalaman Dengan mengkaji kualitas, frekuensi, dankedalaman


pernapasan,laporkansetiap perubahan yang pernapasan, kita dapatmengetahui sejauh mana
terjadi. perubahan kondisiklien.

Baringkan klien dalamposisi yang Penurunan diafragma memperluas daerah dada


nyamandalam posisi duduk sehingga ekspansi paru bisa maksimal

Observasi tanda-tanda vital (nadi,RR) Peningkatan RR dan takikardi merupakan indikasi


adanya penurunan fungsi paru
DX 2.Gangguan citra diri berhubungan dengan
ptosis, ketidakmampuan komunikasi verbal
Tujuan :
Citra diri klien meningkat
Kriteria hasil :
Mampu menyatakan atau mengkomunikasikan dengan
orang terdekat tentang situasi dan perubahan
yangsedang terjadi
Mampu menyatakan penerimaan diriterhadap situasi
Mengakui dan menggabungkan perubahan ke dalam
kosep diri dengan cara yang akurat tanpa harga diri yang
negatif.

INTERVENSI RASIONAL
Kaji perubahan darigangguan persepsi Menentukan bantuan individual dalammenyusun
danhubungan dengan derajat rencana perawatan ataupemilihan intervensi.
ketidakmampuan

Identifikasi arti dari Kehilangan atau Beberapa klien dapat menerima danmengatur
disfungsi pada klien. beberapa fungsi secara efektifdengan sedikit
penyesuaian diri, sedangkanyang lain mempunyai
kesulitanmembandingkan mengenal dan
mengaturkekurangan.

Bantu dan anjurkan perawatan yang baik dan Membantu meningkatkan perasaan hargadiri dan
memperbaiki kebiasaan mengontrol lebih dari satu areakehidupan

Anjurkan orang yang Terdekat untuk Menghidupkan kembali perasaan kemandirian dan
mengizinkan klien melakukan hal untuk membantu perkembanganharga diri serta
dirinya sebanyak-banyaknya mempengaruhi prosesrehabilitasi

Kolaborasi: rujuk pada ahli neuropsikologi Dapat memfasilitasi perubahan peran yang penting
dan konseling bila ada indikasi. untuk perkembangan perasaan
1. NISA: jelaskn penatalksanaan
2. DINI : knpa bisa terjadi proses krisis

You might also like