You are on page 1of 15

Update on acute otitis media in

children younger than 2 years of age


Colin J. McWilliams Ran D. Goldman MD FRCPC

Oleh : Ziaul Fatwa Andini Yusuf


2012730113

Pembimbing : dr.Eman Sulaiman, Sp.THT-KL

Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
RSUD Sayang Cianjur
2017
Abstrak

Kekhawatiran penggunaan antibiotik pada anak


dengan otitis media akut (AOM) yang
menyebabkan resitensi terhadap antibiotik.
Karena alasan ini paling umum digunakan untuk
meresepkan antibiotik. Sehingga kapan harus
meresepkan antibiotik dan kapan harus
mendukung watchful waiting.
Pedoman Kanada semua anak < 2 tahun dengan otalgia karena Otitis
Media Akut dan demam lebih dari 39 C dipertimbangkan untuk
pengobatan dengan amoksisilin.

Watchful waiting diindikasikan anak > 6 bulan dengan OMA ringan-


sampai sedang .

Bukti terbaru Anak dengan diagnosis OMA akan bermanfaat


menggunakan antibiotik dan mengalami kegagalan lebih sedikit
dibandingkan dengan plasebo, terlepas dari keparahan otitis.
Saat berkunjungan ke dokter
diperkirakan sebanyak 1,8 juta
Insiden OMA terbanyak anak di Kanada < 5 tahun
antara 6 dan 18 bulan. setiap tahunya diresepkan
antibitotik dan itu merupakan
alasan yang paling umum

Anak-anak < 2 tahun secara


fisiologis cenderung untuk
Biaya pengobatan OMA
terjadi OMA karena tuba
diperkirakan $ 59 tiap
estachius lebih pendek, diameter
kejadian dan sebanyak $ 262
kecil, dan lebih horizontal
setiap keluarga.
dibandingkan dengan orang dewasa.
Diagnosis OMA

Diagnosis dari OMA, 3 kriteria :


7 Gejala dari OMA meliputi :
- Timbulnya gejala akut otalgia, menggosok telinga, demam,
- Tanda-tanda peradangan iritabilitas, tidur gelisah, nafsu
telinga tengah makan menurun, dan menangis
berlebihan
- Efusi.

Pada anak membran timpani sulit dilihat karena tidak koperatif atau ada
obstruksi serumen.
Guidelines and treatment
strategy
The 2004 guidelines of the American Academy of Pediatrics and American Academy of
Family Physicians incorporate the childs age, illness severity, and diagnostic certainty when
considering the option of an observation period without antimicrobial therapy :

Anak-anak < 6 bulan antibiotik

Anak-anak > 6 bulan tetapi < 2 tahun dengan sakit ringan-sampai


sedang dan diagnosis tidak pasti mungkin tepat dianggap observasi.

Watchful waiting sering dianggap tepat karena OMA memiliki sejarah


yang menguntungkan resolusi spontan
The Infectious Diseases and Immunization Committee of the
Canadian Paediatric Society published guidelines in 2009 that
outline the management of uncomplicated AOM.
Anak 6 bulan atau lebih dengan otalgia ringan dan
demam <39 celcius -> watchful waiting dengan
analgesik selama 48-72 jam
Jika tidak ada perbaikan diberikan antibiotik (first
line : amoxicilin 70-90 mg/kgbb 2x1 selama 10 hari)
Anak <6 bulan dengan otalgia parah atau demam
>39 celcius -> amoxicilin
Meta-analisis menunjukan Otitis dapat sembuh
sendiri setelah 7-14 hari pada 70% anak

Tinjauan Cochrane membandingkan Randomized


controlled trials (RCTs) dengan terapi antibiotik
dengan plasebo atau watchful waiting , menunjukan
ada manfaat pengurangan nyeri pada anak-anak pada
2 sampai 7 hari jika mereka menerima antimikroba
Meta analisis 2006 mengidentifikasi manfaat dari
pengobatan dengan antibiotik untuk anak-anak < 2 tahun
dengan OMA bilateral, atau anak-anak dengan OMA dan
otorrhea (NNT dari 4, dan 3 masing-masing).
Dampak dari Pneumococcal Conjugate
Vaccine
Pengenalan 7-valent pneumococcal Terlepas dari pengamatan ini,
conjugate vaccine (PCV-7) telah sebuah penelitian pada anak
mengurangi dampak dari AOM, berusia 6-30 bulan tahun 2010
sebagai ditunjukkan dalam sebuah menunjukkan bahwa 6-8 tahun
studi dari Quebec, terutama pada setelah diperkenalkannya vaksin
anak kurang dari 2 patogen di PCV-7, telah terjadi penggantian
antaranya Streptococcus pneumoniae serotipe non-PCV S
adalah patogen yang paling umum. pneumoniase

Sebelum vaksinasi rutin, 3 spesies


utama yang ditemukan dalam telinga
tengah isolat adalah S. pneumoniae
(42%), Haemophilus influenzae (31%),
Moraxella catarrhalis dan (16%)
Penelitian Le Saux dkk melakukan RCT di Kanada dengan
512 anak berusia 6 bulan - 5 tahun. Mereka
membandingkan standar kriteria amoxicillin selama 10 hari
dengan plasebo dan dinilai secara klinis terhadap perubahan
gejala pada 14 hari.

Sebanyak 93% anak dengan amoxicilin mengalami perbaikan


klinis dibanding dengan anak yang menerima placebo 84%
(NNT =11)

Anak usia 6-23 bulan mengalami perbaikan klinis dengan


amoxicilin sebanyak 85% dibanding dengan placebo 79%
Penelitian Thtinen et al dari Finlandia
sebanyak 319 anak usia 6 36 bulan menerima
amoxicilin clavulanate atau placebo. Dihari ke
3, 14% dengan antibiotik dan 25% dengan
placebo memiliki pengobatan yang gagal. Dihari
ke 8 19% antibiotik dan 45% placebo sama-sama
gagal.
Efek samping penggunaan obat sebanyak 48%
pasien dengan amoksisilin-clavulanate dan 27%
menggunakan plasebo mengalami diare pada
penelitian dari finlandia

Dalam Penelitian di Kanada, hanya 22,5% dari


anak-anak < 2 tahun mengalami diare bila
menggunakan amoksisilin, dibandingkan dengan
plasebo 18,5%.
Penelitian baru menunjukkan bahwa ketika ada diagnosis
OMA pada anak < 2 tahun, ada manfaat yang signifikan bagi
pengobatan dengan terapi antibiotik.
Kesimpulan
Studi baru menunjukkan keuntungan yang nyata
menggunakan terapi antibiotik dibandingkan dengan
plasebo untuk menghindari kegagalan pengobatan selama
diagnosis OMA.

Pedoman Kanada mendukung penggunaan amoksisilin


(dan tidak amoksisilin-klavulanat) untuk anak-anak
dengan OMA parah dan bagi mereka dengan tanda-tanda
awal kegagalan pengobatan.

You might also like