You are on page 1of 50

CASE REPORT

Rheumatic Heart Disease dengan CHF


Fc. NYHA IV

OLEH
Angga Nugraha
Norma Julianti
M. Akip Ryan
Amanda Samurti P.
IDENTITAS

Nama : Ny. I
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 27 th
Agama : islam
Suku : jawa
Alamat : metro
ANAMNESIS

Dada Mual &


Keluhan berdebar- nyeri ulu
hati
debar
Utama Keluhan
Tambahan
Badan
Nyeri pada Terasa
SESAK Persendian Lemah
Sesak

Sesak dipengaruhi aktifitas

Sesak berkurang bila beristirahat

Os lebih nyaman tidur dengan 2-3


bantal ataupun dengan posisi setengah
duduk
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Sesak semakin sering


Memilih tidur dengan 2-3 bantal atau posisi duduk
1hari
Mual, dada berdebar-debar, nyeri ulu hati dan bahu
SMRS kanan

Sesak saat aktivitas sedang


1minggu Sesak berkurang ketika berisitirahat
SMRS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Usia Kanak-Kanak
Sering batuk dan sakit tenggorokan yang kerap kambuh
Tidak diobati secara khusus

Sekitar Usia 13 tahun


Dada sering berdebar-debar
Nyeri pada persendian yang sering kambuh dan berpindah-pindah

Keluhan bertambah hebat


Pasien memeriksakan dirinya ke dokter, dan dikatakan menderita sakit jantung rematik dan
rutin berobat
Penyakit Riwayat
jantung Alergi (-)
rematik sejak
usia 13 th

RIWAYAT
PENYAKIT
Kebiruan saat
menangis dan DAHULU Diabetes
Mellitus (-)
menyusu saat
bayi (-)

Hipertensi (-)
PEMERIKSAAN FISIK

KU :
Tampak
Sakit
Sedang

Status
Gizi:
kurang Tanda-Tanda Vital
TD : 110/90 mmHg
N : 96x/menit
RR : 28x/menit
T : 36,80C
STATUS GENERALIS

PARU
KEPALA LEHER Otot
(ditemukan bantu
(dbn) peningkatan JPV 5 nafas (+)
+ 4 cmH2O)
RBH di
basal
JANTUNG

Inspeksi Palpasi Perkusi


Auskultasi
Ictus Batas atas:
cordis Ictus ICS III linea BJ I dan II
terlihat cordis midclavicula reguler,
dan sinistra
pada ICS Mur-mur (+)
thrill Batas kanan:
VII linea ICS VI 2 jari sistolik,
axillaris teraba lateral linea BJ tambahan
anterior di ICS midclavicula (+)
VII linea dextra
sinistra Batas kiri:
axillaris sulit dinilai
sinistra
ABDOMEN
Nyeri tekan
epigastrium &
hipocondria GENITALIA EKSTREMITAS
dekstra (+)
hepar teraba 3 (dbn) (dbn)
jari di bawah
arcus costae
PEMERIKSAAN PENUNJANG
WBC : 8.900/mm3
HEMATOLOGI

RBC : 4.040.000/ mm3


HB : 11,2 g/dl
HT : 34,7 %
PLT : 241.000/mm3
GDS : 125 mg/dl
RONTGEN THORAX

Oedem pulmonal, cardiomegali


Susp. effusi pericardium
ELEKTROKARDIOGRAM

Sinus aritmia, atrial fibrilasi, RVH, LVH


DIAGNOSIS KERJA

Rheumatic Heart Disease dengan


CHF Fc. NYHA IV
PENATALAKSANAAN
Semifowler O2 RL
position 2-4l/menit X gtt/menit

Inj.Ranitidine Sohobion 1x1 Inj.Furosemid


drip dalam 500cc 1 amp/24jam
1amp/12jam

Digoxin
1x1 tab
FOLLOW-UP
Hari 2 Hari 4
(15 November 2014) (17 November 2014)
Sesak berkurang, lemas, dada Sesak berkurang, lemas, dada
berdebar, nyeri perut berdebar dan nyeri perut
KU : TSS berkurang
Kesadaran : CM KU : TSS
Tanda Vital:Baik Kesadaran : CM
JVP meningkat Tanda Vital:Baik
Otot bantu nafas(+)kurang JVP meningkat
Penatalaksanaan : Otot bantu nafas(+)kurang
Infus RL 10 tetes/mnt, eritromisin Penatalaksanaan :
2x500mg, omeprazole 1amp/24 Infus RL 10 tetes/mnt, ceftriakson
jam, furosemid 2 amp/12 jam, 2x1gr iv, omeprazole 1amp/24
sohobion 1x1 drip dlm 500cc RL, jam, furosemid 3 amp/12 jam,
dexanta 3x1 tab, digoksin 1x1tab sohobion 1x1 drip dlm 500cc RL,
(PO) dexanta 3x1 tab, spironolakton
1x100mg, digoksin 1x1tab (PO)
FOLLOW-UP
Hari 5 Hari 6
(18 November 2014) (19 November 2014)
Bahu kanan nyeri; sesak, lemas, Badan pegal-pegal
dada berdebar, nyeri perut sudah KU : TSS
membaik Kesadaran : CM
KU : TSS Tanda Vital:Baik
Kesadaran : CM JVP meningkat
Tanda Vital:Baik Otot bantu nafas (-)
JVP meningkat Pasien diperbolehkan pulang
Otot bantu nafas(+)kurang
Penatalaksanaan :
Infus RL 10 tetes/mnt, ceftriakson
2x1gr iv, omeprazole 1amp/24 jam,
furosemid 3 amp/12 jam, sohobion
1x1 drip dlm 500cc RL, dexanta 3x1
tab, spironolakton 1x100mg,
digoksin 1x1tab (PO)
ANALISIS KASUS
Apak sesak yang dirasakan pasien merupakan
sesak yang berasal dari keluhan jantung?

Sesak yang dipengaruhi aktifitas, keluhan


ini dinamakan Dyspnea de Effort

Lebih senang tidur dengan bantal yang


tinggi, keluhan ini dinamakan ortpnea

Sering terbangun pada malam hari


karena sesak nafas disebut juga
Paroksismal Nocturnal dyspnea
Bagaimana mendiagnosa penyakit RHD
pada pasien ini?
Usia Kanak-Kanak
Sering batuk dan sakit tenggorokan yang kerap kambuh
Tidak diobati secara khusus

Sekitar Usia 13 tahun


Dada sering berdebar-debar
Nyeri pada persendian yang sering kambuh dan berpindah-pindah

Keluhan bertambah hebat


Pasien memeriksakan dirinya ke dokter, dan dikatakan menderita sakit jantung rematik
dan rutin berobat
Jones :
karditis,
poliartritis

RHD
riwayat
PJR +
artralgia
Pendekatan diagnosa pada pasien ini?
Kriteria firmingham
Paroksismal nocturnal dyspnea
Distensi vena pada leher
Bilateral ankle edema
Rales
Batuk nokturnal
Kardiomegali
Dyspnea pada aktivitas biasa
Edema paru akut
Hepatomegali
S3 ( Suara jantung ketiga )
Efusi pleura
Peningkatan tekanan vena sentral (> 16
Penurunan kapasitas vital oleh sepertiga
cm H2O di atrium kanan)
dari maksimum terekam
Hepatojugular refluks
Takikardia (> 120 denyut / menit)
Berat badan > 4.5 kg dalam 5 hari di
tanggapan terhadap pengobatan
Bagaimana pendekatan diagnosa pada kasus?
Sesak nafas Peningkatan JVP Oedem
ANAMNESIS

P. PENUNJANG
P.FISIK
Sesak dipengaruhi aktifitas, Takikardi pulmonal,
cardiomegali,
Sesak tidak dipengaruhi cuaca atau Thrill teraba
emosi, Susp. efusi
Batas jantung pericardium
Sesak bertambah jika pasien membesar
berbaring dan berkurang jika pasien
duduk, Mur-mur (+)
Pasien lebih nyaman tidur dengan Hepatomegali
bantal yang banyak atau posisi
setengah duduk
Pasien merasa cepat lelah bahkan
ketika melakukan aktifitas ringan
Dada terasa berdebar
Bengkak dan nyeri sendi yang
berpindah
Riwayat penyakit jantung rematik Rheumatic Heart
(+) sejak 14 tahun yang lalu.
Riwayat batuk dan sakit tenggorok
Disease dengan
(+) CHF Fc. NYHA IV
Apakah penatalaksanaan pada kasus sudah tepat?

Semi fowler position, Oksigenisasi, atasi sesak

Infus RL, u/kebutuhan cairan harian (isotonik)

Furosemide, loop diuretic

Digoxin, obat inotropik positif untuk memperbaiki kontraktilitas otot jantung

Ranitidine, u/ meningkatkan kadar plasma darah digoxin

Spironolakton, diuretic hemat kalium untuk edema

Ceftriaxon, sbg AB profilaksis

Aspilet, digunakan untuk mencegah trombus


TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit Jantung Rematik

kerusakan jantung yang


epidemiologi
muncul setelah episode
kambuhan dari demam streptococcus
insidens tertinggi beta hemolyticus
rematik, dimana terjadi didapati pada anak
peradangan di jantung usia 5 -15 tahun,
grup A
sehingga terjadi kekakuan dengan sekuel di usia M protein
ataupun timbul jaringan dewasa mudA.
parut pada katup- katup (WHO,2004)
jantung.( RHD
Australia,2012) etiologi
definisi
Edema
dan
reaksi
selular
akut

vegetasi
mirip veruka
ditepi daun
daun katup

penebalan
dan
kerusakan
daun katup
2.6 Dasar diagnosa
Diagnosis penyakit jantung rematik dapat ditegakkan
setelah diagnosis demam rematik ditegakkan

Penyakit
Demam
Jantung
Rematik Rematik
Demam Rematik

2
Mayor
minor mayor

Lab +
DR
EKG 1 mayor

2 minor

Jones kriteria
Data yg
mendukun
g
Kriteria jones
mayor minor Lab + EKG
Karditis Riwayat demam Peningkatan kadar
Poliartritis rematik atau reaktan fase akut :
Korea penyakit jantung Protein C reaktif (CRP
rematik +),
Eritema
sebelumnya Laju endap darah
marginatum
Artralgia meningkat
Nodulus subkutan
Demam Leukositosis
EKG dengan P-R Interval
yang memanjang

Ditambah
Tanda- tanda yang
mendukung adanya
infeksi streptokokus
sebelumnya
Cardiac symptom (carditis)

Apical diastolic
CHF Pericardial
murmur kanan friction rub
Apical systolic kiri Efusi
murmur pericardial
Basal diastolic
murmur pericarditis
murmur
Klasifikasi Penyakit Jantung Rematik

Insufisiensi Stenosis jarang


mitral mitral

Penyakit
katup
trikuspid
Insufisiensi Stenosis
aorta aorta
Penyakit
katup
pulmonal
Medika mentosa
Pencegahan

Primary Sekundary
prophilaksis
prevention prevention
Definisi keadaan dimana darah yang dipompakan dari jantung
tidak mencukupi kebutuhan tubuh

kejadian gagal jantung per tahun pada orang berusia


Epidemiologi >45 tahun adalah 7,2 kasus setiap 1000 orang laki-
laki dan 4,7 kasus setiap 1000 orang perempuan,

Etiologi History
Family history
Klasifikasi

Gagal Jantung
Kiri dan Kanan

Gagal jantung Gagal jantung


kiri kanan
Klasifikasi gagal jantung menurut (NYHA)

NYHA NYHA NYHA NYHA


I II III IV
PATOFISIOLOGI
anamne
PF sis

PP

Diagnosa
Kriteria
2 mayor Farmingham

1
mayor
Kriteria
Farmingham
2
minor
Diagnosa
Lab

Biomar EKG

PP
ker

Echo R
Non-
Farmakologi Farmakologi
ACE
inhibitor

Beta-
Diuretik
blocker
Farma
kologi
Kombinasi
hidralazin+ Angiotensin
isosorbide II antagonis
dinitrat reseptor
Terapi
Daftar Pustaka
Abdullah Siregar. 2008. Demam Rematik dan Penyakit Jantung Rematik.
http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2008/ppgb_2008_afif_siregar.pdf

Lewis I. Rheumatic fever and rheumatic heart disease. [cited january 18,2013]; Available from: www.
who.com

Chakko S, Bisno AL. Acute Rheumatic Fever. In: Fuster V, Alexander RW, ORourke et al. Hurst The Heart;
vol.II; 10th ed. McGraw-Hill: New York, 2001; p. 1657 652.

Meador RJ, Russel IJ, Davidson A, et al. Acute Rheumatic Fever. Available from:
http://www.emedicine.com/med/topic2922.htm

Harimurti GM, Demam Reumatik, dalam: Rilantono RI dkk, Buku Ajar Kardiologi, Balai Penerbit FK UI,
Jakarta, 2003, hal 129-131

RHD Australia (ARF/RHD writing group), National Heart Foundation of Australia and the Cardiac Society of
Australia and New Zealand. Australian guideline for prevention, diagnosis and management of acute
rheumatic fever and rheumatic heart disease (2nd edition). Quick reference guides. 2012

2008. Heart Failure and Cor Pulmonale In: Kasper, D.L. et all, ed. 17 th Edition Harrisons Principles of
Internal Medicine. New York: McGraw-Hill, 2152-2180.
Disandro, D. Mitral regurgitation. Emedicine [ cited 2009 June 8]. Available from:
URL: http://emedicine.medscape.com/article/155618-overview. Accessed
September 21, 2010.

Hanson, I. Mitral regurgitation. Emedicine [ cited 2010 January 8]. Available from:
URL:http://emedicine.medscape.com/article/758816-overview. Accessed
September 21, 2010.11.Otto CM. Clinical Practice: Evaluation and Management of
Chronic Mitral Regurgitation. NEJM [ cited 2001 September 6 ]. Availablefrom:
URL:http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJMcp003331.Accessed September
21, 2010

Lilly, Leonard S. 2007. Pathophysiology of heart disease : a collaborative project of


medical students and faculty. 4th ed. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelpia.

Manurung, D. 2009. Regurgitasi Mitral. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V.
Jakarta : PAPDI, 1679-1679.

You might also like