Professional Documents
Culture Documents
Waham dibangun atas unsur-unsur yang tidak berdasarkan logika, individu tidak
mau melepaskan wahamnya, walaupun telah tersedia cukup bukti-bukti yang
objektif tentang kebenaran itu. Biasanya waham digunakan untuk mengisi
keperluan atau keinginan-keinginan dari penderita itu sendiri. Waham
merupakan suatu cara untuk memberikan gambaran dari berbagai problem
sendiri atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita
Waham kebesaran: individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus yang diucapkan
Klasifikasi
berulang Waham
kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, Saya ini pejabat di separtemen kesehatan lho! atau, Saya
punya tambang emas.
Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mencederai
dirinya dan siucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, Saya tidak tahu seluruh saudara saya
ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya.
Waham agama: individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, Kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan
pakaian putih setiap hari.
Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, Saya sakit kanker. (Kenyataannya pada
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien terus mengatakan bahwa ia sakit
kanker).
Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal dan diucapkan berulang
kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, Ini kan alam kubur ya, sewmua yang ada disini adalah roh-roh.
Waham sisip pikir : keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang disisipkan ke dalam pikirannya.
Waham siar pikir : keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun ia tidak pernah
menyatakan pikirannya kepada orang tersebut
Waham kontrol pikir : keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan di luar dirinya.
Proses Terjadi Waham
Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas, merasa
sesuatu yg tidak menyenangkan terjadi
Fungsi persepsi
Depersonalisasi dan halusinasi
Fungsi emosi
Afek tumpul kurang respon emosional, afek datar, afek tidak sesuai, reaksi berlebihan,
ambivalen
Fungsi motorik
Imfulsif gerakan tiba-tiba dan spontan, manerisme, stereotopik gerakan yang diulang-
ulang, tidak bertujuan, tidak dipengaruhi stimulus yang jelas, katatonia.
Dalam tatanan keperawatan jiwa respon neurobiologis yang sering muncul adalah gangguan
isi pikir : waham dan gangguan persepsi sensori : halusinasi.
Rentang Respon
Pohon Masalah
Data yang Perlu Dikaji
Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Data subjektif
Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada seseorang, klien
suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal, atau
marah, melukai / merusak barang-barang dan tidak mampu mengendalikan diri.
Data objektif
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara menguasai,
ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan melempar barang-barang.
Data objektif
Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak
Perubahan isi pikir : waham (..)
Data subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengkaji waham :
a) Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-ulang
diungkapkan dan menetap?
b) Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah
pasien cemas secara berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya?
c) Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya aneh
dan tidak nyata?
d) Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya?
e) Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh orang lain?
f) Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh
orang lain atau kekuatan dari luar?
g) Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau
kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca pikirannya?
Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri,
orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat
menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung
Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
Prinsip Tindakan
Keperawatan Pada
Waham
Tetapkan hubungan saling percaya
Identifikasi isi dan jenis waham
Kaji intensitas,frekuensi dan lamanya waham
Identifikasi stressor waham
Identifikasi stres terbesar yg dialami
baru-baru ini
Hubungkan onset waham dan onset stres
Lanjuta
n