You are on page 1of 37

PRESENTASI KASUS MAHASISWA TINGKAT VI

GEMELLI
MODERATOR : DR.HARIYONO W, SP.OG (K)
PRESENTAN : CHARLES RONNY JAFET
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS

Nama : Ny. AS
Umur : 18 thn
Alamat : Pegangsaan, Kelapa Gading
Suku : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan Ibu : IRT
Nama Suami : Tn. S
Pekerjaan Suami: Karyawan
Masuk ke RS : 3 November 2008
Keluhan Utama
PERUT MULAS SEJAK 1 HARI
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang

HPHT 16 Mei 2008. TP 23 Februari 2009


~ 24 minggu 3 hari
ANC di bidan, tidak teratur, belum pernah
diperiksa USG. Terakhir kontrol perut lebih
besar dari usia kehamilan
Tek darah tidak pernah tinggi
Tidak pernah diperiksa darah.
1 hari SMRS:
Perut mules
Keputihan 1 hari SMRS, sedikit, warna putih, tidak
bau dan tidak gatal
Keluar air-air disangkal
Demam disangkal. BAB dan BAK biasa
Riwayat perdarahan dari kemaluan disangkal
Gerak janin dirasakan aktif
Riwayat Penyaki Dahulu
Sakit jantung, paru, asma, DM, alergi,
Hipertensi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Sakit jantung, paru, asma, DM, alergi,
Hipertensi disangkal
Riwayat kembar disangkal
Riwayat Obtetrik, Haid, dan Kontrasepsi

Riwayat menstruasi : Menarche 11 tahun,


teratur setiap bulan, 7 hari, siklus 28 hari,
ganti pembalut 3x/hari, nyeri saat haid
disangkal
Riwayat Pernikahan : Menikah 1 kali (2008)
Riwayat Obstetri : G1Hamil 24minggu
Riwayat KB : Belum pernah
Maret April Mei
12 18 14 20 16 22
PEMERIKSAAN FISIS

Keadaan Umum
Kesadaran : CM
Keadaan umum : Tidak tampak sakit
Keadaan gizi : baik
Tinggi badan : 153 cm
Berat badan : 50 kg
Tek. Darah : 130/70mmHg
Frekuensi nadi : 98x/menit
Suhu : 36,0C
Frekuensi nafas : 22x/menit
Status Generalis

Mata : konjungtiva pucat -/- sklera ikterik -/-


Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran
kelenjar tiroid (-)
Paru-paru : vesikuler, ronki -/- wheezing -/-
Jantung : BJ I-II (N), reguler, Gallop (),
Murmur ()
Abdomen : buncit, ikut gerak nafas, nyeri
tekan () BU(+)N
Ekstremitas : edema -/-, akral hangat
Status Obstetrik

TFU: 34cm, TBJ: 3000 gr keduanya, letak


lintang, kontraksi irreguler
I : v/u tenang
Io : portio licin, ostium tertutup, fluor (-),
fluxus (+)
VT : portio kenyal, posterior, p = 1cm,
pembukaan (-), bagian terbawah janin belum
masuk PAP
Janin gemelli, letak lintang-lintang, kedua janin hidup
Tak nampak kelainan kongenital mayor
Janin I letak lintang, DBP: 48,7mm; FL: 36,1; AC: 173,3 mm; HL 34,9 mm; EFW: 430 gram; vesika
urinaria tidak tampak; ICA single pocket 1,5
Janin II letak lintang, DBP: 66 mm, FL: 46,2; AC: 203,5 mm; HL 39mm; EFW: 846 gram; terdapat
gaster; vesika urinaria tensi; ICA single pocket 13,7
Plasenta satu di fundus, gerakan janin aktif, terdapat sekat
Kesan: janin gemeli; lintang-lintang; janin I oligohidramnion, suspek PJT; janin II
polihidramnion; suspek TTTS (twin to twin transfusion syndrome)
Hasil Laboratorium

Hb = 10,1 gr%
Ht = 32 %
Leu = 12.100/u
Trom = 270.000/u
MCV/MCH/MCHC = 72/23/32
BT = 2 menit
CT = 12 menit
GDS = 107
Urinalisis

Epitel =+ Prot =+
Leu = 2-4 Glukosa =-
Eri = 20-22 Keton = +++
Silinder = - Darah/Hb = ++
Kristal = - Bilirubin =-
Bakteri = + Urobilinogen = 0,2
BJ = 1,025 Nitrit =+
pH = 5,0 Esterase leukosit = -
RESUME
Pasien , 18 tahun, G1 hamil 24minggu,
Keluhan utama : perut mules sejak 1 hari
SMRS.
Pasien kontrol kehamilan di bidan, tidak
teratur. Selama ANC, HT (-), USG (-)
Keputihan 1 hari SMRS, sedikit, warna putih,
tidak bau dan tidak gatal. Demam (-).
Tanda vital baik, status generalis dalam
keadaan baik
Status obstetrik TFU: 34cm, TBJ: 3000 gr keduanya,
letak lintang-lintang, kontraksi irreguler, portio licin dan
kenyal, p = 1cm, pembukaan (-), ostium tertutup, fluor (-),
fluxus (+), bagian terbawah janin belum masuk PAP.
USG didapatkan kesan janin gemeli; lintang-lintang;
janin I oligohidramnion, suspek PJT; janin II
polihidramnion; suspek TTTS (twin to twin transfusion
syndrome).
Hematologi didapatkan hasil anemia mikrositik
hipokrom.
Pemeriksaan UL didapatkan kesan ISK.
DAFTAR MASALAH

G1 Hamil 24minggu; janin gemeli; keduanya


hidup; lintang-lintang; janin I
oligohidramnion, suspek PJT; janin II
polihidramnion
Suspek TTTS
Kontraksi ST=3
Infeksi Saluran Kemih
Anemia mikrositik hipokrom
PERENCANAAN

Diagnosis Terapi
Observasi tanda vital/jam, Konservatif
observasi kontraksi Bed rest
USG fetomaternal untuk Posisi tidur duduk atau
konfirmasi miring (lateral)
Tokolisis: Nifedipine titrasi
10mg/20menit maksimal 4
kali, lanjutkan oral 4x10mg
Diet lunak 1800 kkal/hari
Informed consent keluarga
Edukasi
Menjelaskan masalah dan
rencana pada pasien dan
keluarga
Tanggal 6 November 2008

Telah dilakukan tindakan septostomi dan


amnioreduksi sebanyak 400cc.
USG pasca tindakan septostomi dan
amnioreduksi
Janin I : ICA single pocket 5
Janin II : ICA single pocket 9
Follow Up (7 November 2008)

S:
Masih terdapat perut mules dan gerak janin.
Air-air sudah keluar sejak 6 hari yang lalu,
warna bening tapi tidak berbau
O : CM, TSS
Tek. Darah : 130/70mmHg
Frekuensi nadi : 108x/menit
Suhu : 36,6C
Frekuensi nafas : 20x/menit
Status Generalis
Mata : konjungtiva pucat -/- sklera ikterik -/-
Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran
kelenjar tiroid (-)
Paru-paru: vesikuler, ronki -/- wheezing -/-
Jantung : BJ I-II (N),reguler,Gallop(),Murmur()
Abdomen: buncit, ikut gerak nafas, nyeri tekan
() BU(+)N
Ekstremitas: edema -/-, akral hangat
Status Obstetrik
TFU: 31cm, kontraksi reguler, DJJ I
153x/menit, DJJ II 159x/menit
I = v/u tenang
Io : portio livid, ostium terbuka 3 cm, selaput
ketuban (+), LEA (+2), fluor (-), fluxus (+)
VT = portio kenyal, posterior, p = 1cm,
pembukaan (-), bagian terbawah janin belum
masuk PAP
Hasil Laboratorium
Kimia Darah (8 November 2008)
Albumin = 2,10 gr/dL
Hematologi (11 November 2008)
Hb = 10,8 gr%
Ht = 32 %
Leu = 12.100/u
Trom = 270.000/u
MCV/MCH/MCHC = 72,2/22,9/31,8
Analisa Hb
HbA2 4,10
HbF 0,43
RDW-CV 19,0
A : P :
RDx/
- G1 H26minggu, janin gemeli,
- Observasi TNSP
keduanya hidup; kepala-kepala
- Observasi DJJ
- Ketuban pecah dini 6 hari - DPL/hari
- Suspek TTTS RTh/
- Hemobion 2 x 1 tablet
- Kontraksi berulang ST = 8
- Ampicillin sulbactam 3 x 500 mg
- Infeksi Saluran Kemih - Peptisol 4 x 250 mg
- Anemia mikrositik hipokrom ec - Tokolisis: Terbutalin 2 x 1,25 mg
Thalasemia trait - Diet TKTP ekstra putih telur 6
butir/hari
- Hipoalbuminemia
PROGNOSIS

Ibu
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
Janin I
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Janin II
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
PEMBAHASAN KASUS
Mulas2 sejak 1 hari 3 Nov 08 17 Nov 08
SMRS.
USG didapatkan G1 H26
HPHT 16 Mei 2008,
janin gemelli, minggu, janin
Taksiran partus 23 TFU: 34 cm, TBJ
Februari 2009. Usia letak lintang-
kehamilan 24 minggu
3000 g keduanya,
lintang, kedua
gemeli;
3 hari. letak lintang, kepala-kepala;
janin hidup. Tak
Saat kontrol di bidan kontraksi reguler hidup
nampak
dikatakan perut lebih keduanya.
besar dari usia kelainan
kehamilan kongenital
mayor.
Dari USG 3 Nov 2008

Janin I letak lintang,


DBP: 66 mm, ICA single
pocket 13,7. Janin II
letak lintang, DBP:
48,7mm; ICA single Kesan: janin gemeli;
pocket 1,5.
lintang-lintang; janin I
polihidramnion; janin
II oligohidramnion,
suspek PJT; suspek
TTTS (twin to twin
Perbedaan berat transfusion
sebesar 20% (846 g dan syndrome).
430 g)
Plasenta satu di fundus,
gerakan janin aktif,
terdapat sekat.
Terapi untuk TTTS

6 November 2008
Amnioreduction dan septostomy
Kontraksi berulang

Skor Tokolisis = 8
Seharusnya pada pasien ini didapatkan skor
tokolisis = 7
Dilatasi servix = 3
Perdarahan pervaginam tidak ada = 0
Ruptur membran = 2
Aktivitas uterus yang regular = 2
ISK

Ditegakkan atas dasar hasil urinalisis


bakteri +
nitrit +
Untuk pasien ini telah diberikan antibiotik
ampicillin sulbactam
Anemia

Ditegakkan atas dasar


Hb = 10,8 gr%,
MCV = 72,2
MCH = 22,9
MCHC = 31,8
Analisa Hb
HbA2: 4,10, HbF: 0,43, RDW-CV: 19,0
Kesan : Anemia mikrositik hipokrom ec
Thalasemia trait
Diberikan Hemobion 2 x 1 tablet untuk
tatalaksana
Hipoalbuminemia

Ditegakkan atas dasar hasil laboratorium


albumin 2,1 g/dL
Untuk ini ditatalaksana dengan diet TKTP
ekstra putih telur 6 butir/hari
Prognosis Ibu

quo ad vitam bonam


Angka mortalitas ibu lebih ditentukan oleh baiknya
keadaan umum ibu yang dipantau melalui perawatan
antenatal yang baik
quo ad functionam bonam
fungsi uterus pasca persalinan masih dapat kembali
berfungsi
quo ad sanactionam dubia ad bonam
Kesembuhan pasien pasca partus dipengaruhi
keadaan umum pasien yang dalam hal ini cukup baik.
Pada pasien ini masih bisa didapatkan hamil gemelli
untuk kehamilan berikutnya
Prognosis Bayi

quo ad vitam dubia ad malam


bayi belum cukup bulan
Angka mortalitas bayi preterm multipel empat
kali lipat lebih tinggi dibandingkan kelahiran
tunggal
quo ad functionam dubia ad malam
belum matangnya fungsi organ-organ tubuh
untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan
ekstrauterin
TERIMA KASIH

You might also like