You are on page 1of 87

Resusitasi Neonatus

Melany Farahdilla, dr, SpA. MKes

1
Pendahuluan
Kelahiran Keadaan hipoksia

Perubahan sistem pernafasan janin


Memerlukan bantuan
Kedekatan antara janin ~ keluarga

Neonatal Life support


Mengeringkan mencegah kehilangan
panas
Menentukan apakah perlu intervensi lanjut
Airway
Breathing
Kompresi dada
Obat-obatan 2
Pendahuluan
ASFIKSIA : penyebab kematian terbesar neonatus

10% : memerlukan bantuan u/


memulai pernafasan 1%
RESUSITASI LENGKAP
Sales

90 % : tanpa
masalah

3
Asfiksia

DEFINISI ~ AAP 2010

1. Asidemia metabolik / campuran, yaitu pH <7 pada sampel


darah dari arteri umbilikal.
2. Nilai Apgar 0-3 pada menit ke-5.
3. Manifestasi neurologi pada bayi baru lahir segera (kejang,
hipotonia, koma, atau ensefalopati hipoksi iskemik)
4. Terjadi disfungsi multiorgan segera pada periode bayi baru
lahir.
4
Apgar score

Metode obyektif menilai kondisi bayi baru lahir


Memberikan informasi :
keadaan bayi secara keseluruhan
keberhasilan tindakan resusitasi.
Tidak digunakan untuk menentukan bayi memerlukan
resusitasi
Dinilai pada menit pertama - ke-5.
Jika nilai pada menit ke-5 < 7 sampai 20 menit.
5
Faktor Risiko Antepartum
Faktor Risiko Intrapartum
Perubahan fisiologis janin
Sebelum persalinan
Vasokonstriksi
pembuluh
darah paru-
paru

8
Perubahan fisiologis janin
Sebelum persalinan
Aliran
darah ke
paru-paru terbatas
Alirandarah
sebagian besar
masuk ke ductus
arteriosus

9
Perubahan fisiologis janin

Perubahan Pernafasan Sirkulasi Janin

Cairan alveoli akan diserap : alveoli terisi


udara.
Arteri dan vena umbilikalis vasokonstriksi.
Kadar oksigen dalam alveoli meningkat. :
pembuluh darah paru relaksasi ~ tahanan
aliran darah berkurang

10
Perubahan Fisiologis Janin
Setelah persalinan

Cairan alveoli akan


digantikan udara

11
Perubahan Fisiologis Janin
Setelah persalinan

Aliran darah melalui


duktus arteriosus
terhenti dan aliran
darah akan mengalir
ke paru-paru

12
Perubahan fisiologis janin

Kesulitan Proses Transisi

Tonus otot yang buruk


Depresi pernafasan
Bradikardia
Tekanan darah yang rendah
Takipnea.
Sianosis

13
Perubahan fisiologis janin

Resusitasi neonatus
Stres perinatal : periode pernafasan cepat ~ apneu

Apnu primer :
Rangsangan taktil
pernafasan

Apnu Sekunder :
Rangsangan taktil pernafasan (-)
Ventilasi
14
Persiapan Resusitasi Neonatus
Pencegahan infeksi
Setiap cairan tubuh harus dianggap sebagai bahan
yang berpotensi menyebabkan infeksi

Peralatan dan obat-obatan


lengkap harus tersedia pada setiap persalinan.
Diperiksa secara regular.
Diuji dan diyakinkan baik fungsinya

Persiapan Keluarga

15
Persiapan Resusitasi Neonatus

Persetujuan tindakan medis

Menjaga Kehangatan Bayi


Rantai hangat resusitasi neonatus

16
Persiapan Resusitasi Neonatus

Satu tenaga terampil terlatih


untuk resusitasi, yang dapat
melakukan resusitasi
lengkap
Tenaga tambahan
Peralatan resusitasi yang
memadai
Tindakan pencegahan
infeksi
17
18
Suction
Equipment
Warmer &
Blankets

Bag,
Mask, &
Oxygen
Laryngoscope
and ETT Tube
Perlengkapan Pengisapan:

Bulb Syringe / balon pengisap


Alat pengisap lendir
Kateter pengisap, ukuran 5, 6, 8, 10, 12,
14 Fr
Pengisap mekanik, tabung, dan selangnya
Pengisap mekonium/ konektor

20
Prinsip Resusitasi yang Berhasil

Menilai dengan benar

Mengambil keputusan dengan


tepat

Melakukan tindakan dengan


tepat dan cepat

Mengevaluasi/menilai hasil
tindakan
Penilaian Bayi Baru Lahir

Menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi:


1. Apakah bayi lahir cukup bulan?
Prematur lebih memerlukan upaya resusitasi

2. Apakah bayi bernapas/menangis?


Perhatikan dada bayi
Tidak ada usaha napas perlu intervensi
Megap-megap perlu intervensi
3. Apakah tonus otot baik?
Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif
22
Penilaian Bayi Baru Lahir

Bila salah satu/lebih jawabannya tidak LANGKAH


AWAL
23
Langkah Awal Resusitasi

Berikan kehangatan dengan cara


meletakkan bayi di bawah pemancar
panas
Posisikan kepala setengah ekstensi
Bersihkan jalan napas
Keringkan, rangsang, perbaiki posisi

24
Langkah Awal Resusitasi
Memberikan kehangatan

Bayi di bawah alat


pemancar panas
Bayi telanjang

25
Langkah Awal Resusitasi
Memposisikan

Meletakkan bantalan kain di bawah bahu


untuk mendapatkan posisi sedikit tengadah
26
Memposisikan


Posisi Kepala

27
Langkah Awal Resusitasi

Membersihkan jalan nafas

Tergantung :
1. Adanya mekonium
2. Keaktifan bayi
Bayi Bugar

Usaha nafas yang kuat


Tonus otot yang baik
Frekuensi jantung lebih dari 100 kali/menit.

28
Membersihkan jalan nafas
Terdapat mekonium? Bila bayi sudah
ditentukan perlu
Tidak Ya langkah awal
resusitasi, maka:

Bayi bugar?*

Ya Tidak
Lakukan penghisapan mulut
dan trakea

Teruskan melakukan langkah awal :


Bersihkan / buka jalan napas
Keringkan, rangsang pernapasan, reposisi
29
Membersihkan jalan nafas

Membersihkan sekret dengan balon penghisap


Dilakukan penghisapan di mulut dahulu
30
Membersihkan jalan nafas

Menggunakan kateter :
1. Jangan sampai menghisap mulut terlalu kuat atau
terlalu dalam.
2. Dapat menimbulkan reflex vagus bradikardia
berat dan apnea.

31
Bila terdapat mekonium dan bayi tidak bugar

Berikan O2 dan pantau FJ


Pasang laringoskop, hisap dgn kateter penghisap
no.12F/14F
Sambungkan pipa ET ke aspirator mekonium yang telah
terhubung ke alat pengisap
Tutup lubang pengatur isapan pada aspirator
Cabut pipa ET secara perlahan sambil mengisap
mekonium dari trakea
Ulangi intubasi & isapan sampai mekonium habis atau FJ
menunjukkan perlu VTP

32
Ketika menarik keluar pipa ET sambil menghisap, tidak
lebih dari 3-5 detik
Jika tidak ditemukan mekonium, jangan ulangi
penghisapan lanjutkan dengan ventilasi
Jika ditemukan mekonium saat pertama penghisapan,
periksa FJ.
Jika bayi tidak bradikardi, intubasi lagi & ulangi penghisapan
Jika FJ rendah VTP
Bila terdapat mekonium dan bayi tidak bugar

34
Peralatan intubasi:

Laringoskop dengan daun lurus, No. O


(prematur) dan No.1 (neonatus cukup bulan)

Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop

Pipa ET 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm

Stilet
Langkah Awal Resusitasi
Mengeringkan, rangsang dan memposisikan

Mengurangi
kehilangan panas
Perhatikan posisi
jalan nafas

36
Langkah Awal Resusitasi
Rangsang taktil

Menepuk atau menyentil


kaki bayi

Menggosok punggung,
tubuh atau ekstremitas
bayi

37
Evaluasi Langkah Awal

Langkah awal 30 detik, kemudian nilai :


Pernapasan
Frekuensi denyut jantung

Bila bayi tidak bernapas/megap-megap,


atau FJ < 100/menit VTP

38
Evaluasi Langkah Awal
Sianosis ~ pulse oxymetri

Penilaian terhadap warna kulit secara klinis


tidak selalu tepat, variasinya ~fungsi pigmen
kulit.
Bayi memerlukan waktu beberapa menit
untuk meningkatkan saturasi oksigen (60%
>90%).
Sianosis menetap : probe oksimeter tangan
kanan
39
Evaluasi Langkah Awal
Sianosis ~ pulse oxymetri
Waktu SpO2
1 menit 60% - 65%
2 mmenit 65% - 70%
3 menit 70% - 75%
4 menit 75% - 80%
5 menit 80% - 85%
10 menit 85% - 95%

40
Evaluasi Langkah Awal
Sianosis menetap, apnea, FJ< 100/menit

41
Evaluasi Langkah Awal
Pemberian Oksigen

Oksigen 21% - 100 %


Oksigen 100% : toksik pada neonatus (prematur/BBLR)

Blender oksigen

42
Evaluasi Langkah Awal
Pemberian Oksigen

Oksigen aliran bebas : mengalirkan oksigen ke hidung


bayi
Alat :
1. Sungkup oksigen
2. Sungkup dengan balon tidak mengembang sendiri
3. T piece resuscitator
4. Selang/pipa oksigen.

43
T piece resusitator

CPAP
Pressure limited
ventilation with
PEEP
Blended oxygen
Eliminates variability
associated with bag
ventilation
Evaluasi Langkah Awal
Pemberian Oksigen

Oksigen waktu yang lama :


Pulse oksimeter
Pemeriksaan analisa gas darah
Oksigen dihangatkan dan dilembabkan
45
Ventilasi Tekanan Positif
Indikasi :

1. Nafas megap/megap atau frekuensi


jantung < 100 kali/menit
2. Sianosis menetap/saturasi tetap di bawah
85% (kurang dari normal ~ waktu/usia
bayi)

46
Ventilasi Tekanan Positif

SRI BTA

47
Ventilasi Tekanan Positif

Untuk membantu usaha napas bayi


Menggunakan balon dan sungkup resusitasi
Konsentrasi oksigen (21% vs 100%)
Frekuensi 40-60x / menit
Setelah 30 detik VTP secara adekuat, lakukan
penilaian FJ
Bila FJ < 60/menit, lanjutkan dengan kompresi
dada sambil tetap teruskan VTP

48
Panduan penggunaan oksigen untuk VTP
pada neonatus cukup bulan, segera
setelah lahir (AAP & AHA 2010)
Rekomendasi NRP: penggunaan O2 21-100% untuk VTP
pada resusitasi bayi. Penelitian menunjukkan resusitasi
dgn O2 21% sama berhasilnya dgn O2 100%

Jika bayi bradikardia (< 60x/menit) setelah 90 detik


resusitasi dengan oksigen konsentrasi rendah
konsentrasi oksigen ditingkatkan sampai 100% hingga
didapatkan frekuensi denyut jantung normal.

Bila O2 campuran (blended O2) tidak tersedia, gunakan


udara kamar utk memulai resusitasi
Ventilasi Tekanan Positif
Perlengkapan Ventilasi Balon dan Sungkup :

Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan


Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100%
Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk
neonatus cukup bulan dan prematur
Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan pipa
oksigen

50
Ventilasi Tekanan Positif
Alat VTP Bayi Katub
pengaman

Pressure
manometer

Balon mengembang sendiri dengan katub pengaman


51
Reservoar O2
Ventilasi Tekanan Positif
Ukuran Sungkup

Sungkup harus
menutupi:
Ujung dagu
Mulut
Hidung

53
Ventilasi Tekanan Positif
Sebelum VTP

Pilih sungkup ukuran sesuai


Pastikan jalan napas bersih dan terbuka
Posisi kepala bayi sedikit tengadah
Posisi penolong di sisi samping atau
kepala bayi

54
Ventilasi Tekanan Positif
Cara Melakukan VTP
Pemompaan dengan tekanan awal 20 cmH2O, dengan
frekuensi 40-60 kali/menit.
Indikator tekanan inflasi adekuat:
1. Frekuensi jantung meningkat
2. Suara nafas bilateral
Selama 30 detik (20-30 kali) dengan fase ekspirasi lebih
panjang.
Evaluasi frekuensi jantung.

55
Ventilasi Tekanan Positif
Cara Melakukan VTP
Apabila frekuensi jantung <60 kali/menit
kompresi dada dan VTP secara terkoordinasi.

Bila frekuensi jantung >60 kali/menit hentikan


kompresi dada dan VTP dilanjutkan sampai
frekuensi jantung mencapai 100 kali/menit atau
lebih dan bayi bernafas spontan.

56
Ventilasi Tekanan Positif
Ventilasi tidak efektif :

1. Lekatan sungkup
2. Jalan nafas tersumbat
3. Tekanan kurang
Pertimbangkan koreksi :
1. Sungkup melekat rapat (S)
2. Reposisi jalan nafas (R)
3. Isap mulut dan dan hidung (I)
4. Buka mulut (B)
5. Tekanan dinaikkan (T)
6. Alternatif jalan nafas (A)

57
Ventilasi Tekanan Positif
Cara Melakukan VTP

Frekuensi pemberian ventilasi tekanan positif

58
Bila VTP perlu dilanjutkan lama

Pasang pipa orogastrik untuk mengatasi distensi


lambung karena:

Distensi lambung dapat menekan diafragma


menghambat pengembangan paru

Kemungkinan regurgitasi dan aspirasi


Bila FJ < 60 kali/menit, setelah 30 detik dilakukan VTP efektif)

* Intubasi ET dapat dipertimbangkan pada langkah ini


60
Kompresi Dada

Dilakukan untuk membantu sirkulasi


Cara melakukan: kompresi/penekanan dada
sambil tetap melakukan VTP
Kompresi : ventilasi 3:1
Dilakukan selama 45-60 detik secara adekuat
Nilai frekuensi denyut jantung

61
Kompresi Dada
Posisi dua penolong

62
Kompresi Dada
Teknik Pemijatan

Teknik ibu jari

Teknik dua jari

64
Kompresi Dada
Besarnya Tekanan

Sedalam 1/3 diameter antero-posterior


Lamanya penekanan ke bawah harus lebih
pendek lamanya dibandingkan pelepasan,
Ibu jari atau jari harus bersentuhan dengan
dinding dada selama penekanan dan
pelepasan

65
Koordinasi VTP dan Kompresi Dada

1 siklus: 3 kompresi & 1 ventilasi dalam 2 detik (3:1)

Frekuensi: 90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 menit


(berarti 120 kegiatan per menit)

Dilakukan dalam 30 detik 15 siklus

Untuk memastikan frekuensi kompresi dada dan ventilasi


yg tepat, penekan menghitung dengan jelas Satu Dua
Tiga - Pompa-
Kompresi Dada
Frekuensi dan Koordinasi

67
Kompresi Dada
Penilaian Frekuensi Jantung

Bila < 60 / menit beri obat (epinefrin) melalui


vena umbilikal atau pipa endotrakeal. Obat2 lain
sesuai indikasi.
Bila > 60 / menit kompresi dada dihentikan.
VTP dilanjutkan sampai FDJ > 100 / menit dan
bayi bernapas spontan

68
70
Memilih pipa ET

71
72
Peran Asisten Pada Intubasi

Menyiapkan & memastikan peralatan dalam keadaan


siap pakai
Memposisikan bayi & stabilisasi kepala
Memberikan O2 aliran bebas
Melakukan pengisapan
Memegang kateter pengisap
Menekan krikoid bila diminta
Membantu VTP selama intubasi
Menghubungkan pipa ET dgn peralatan resusitasi
Memantau FJ & gerakan dada
Mempertahankan letak pipa ET
73
75
76
77
78
Tanda Posisi Pipa ET Benar

Perbaikan tanda vital (FJ, warna kulit, & aktifitas)


Terdengar bunyi napas di kedua paru, bukan di
lambung gunakan stetoskop
Tidak terjadi distensi lambung saat ventilasi
Dengan pendeteksi CO2 pipa berembun saat
ekspirasi
Dada mengembang simetris setiap bernapas

79
Obat obatan dan Cairan
Indikasi
Bila laju jantung tetap dibawah 60 kali/menit
walaupun telah diberikan VTP dan pijat jantung
yang adekuat,

Jalur Pemberian
1. Vena umbilikalis
2. Pipa endotrakeal : hanya pemberian epinefrin
3. Vena perifer
4. Intramuscular
5. Intraoseus.

81
Obat obatan dan Cairan
Epinefrin
Indikasi
Frekuensi jantung tetap <60 kali/menit setelah VTP
efektif selama 30 detik VTP dan kompresi dada
secara efektif selama 30 detik.
Dosis
IV : 0,1 0,3 mL/kgBB larutan 1;10.000 (0,01-0,03
mg/kgBB)
Endotrakeal : 0,3 1 mL/kgBB larutan 1:10.000
(0,03 0,1 mg/kgBB).

82
Obat obatan dan Cairan
Indikasi Pemberian Cairan Penambah Volume Darah
(Volume Expanders)

Bayi tidak berespons terhadap resusitasi DAN bayi


mengalami syok (pucat, nadi lemah, FJ rendah/tinggi, tidak
membaik setelah diresusitasi)
Ada riwayat terkait dgn kehilangan darah janin (a.l.
perdarahan per vaginam, solusio plasenta, plasenta previa,
twin to twin transfusion)

83
Cairan: Garam Fisiologis, Ringer Laktat, Darah
O Rh negatif

Dosis : 10 mL/kg

Jalur : Vena umbilikalis

Persiapan : dalam semprit besar

Kecepatan: 5 10 menit
Komplikasi Pasca Resusitasi

Sistem Organ Komplikasi


Otak Apnea
Kejang
Paru-paru Hipertensi pulmonal
Pneumonia
Pneumotoraks
Takipnea persisten
Sindrom aspirasi mekonium
Defisiensi surfaktan

85
Komplikasi Pasca Resusitasi

Sistem Organ Komplikasi


Kardiovaskular Hipotensi
Ginjal Nekrosis tubuler akut
Gastrointestinal Ileus
Enterokolitis nekrotikans
Metabolik Hipoglikemia
/hematologi Hipokalsemia, hiponatremia
Anemia
Trombositopenia

86
Terima kasih

87

You might also like