You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN GANGGUAN


KELENJAR ADRENAL
SINDROM CUSHING
KELENJAR ADRENAL ?
Kelenjar yang terdapat di supraneralis dengan jumlahnya ada 2
terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya
berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Fungsi kelenjar
suprarenalis terdiri dari :
1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam
2. Mengatur atau mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat
arang dan protein
3. Mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid

Hormon-hormon yang dikeluarkan kelenjar


adrenal adalah sebagai respons terhadap hormon
adrenokortikotropin (ACTH).
KELENJAR ADRENAL ?
Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian. Yaitu sebagi berikut :
1. Korteks
2. Medula

1. Korteks, yang menghasilkan homon berikut,


a. Mineralokortikoid (Aldosteron)
b. Glukokortikoid (Kortisol, Kortikosteron dan Kortison)
c. Hormon Seks Adrenal (Androgen/testosteron dan
estrogen)

2. Medula
a. Hormon epinefrin (adrenalin)
b. Norepinefrin
c. Dopamin
SINDROM CAUSHING ?
Sindrom cushing merupakan kumpulan
abnormalitas klinis yang disebabkan oleh
keberadaan korteks adrenal (khususnya hormon
kortisol) dalam jumlah berlebih dan hormon
androgen serta aldosteron dalam taraf yang lebih
rendah. Sindrom cushing disebut juga dengan
hiperkortisolisme
Sindrom ini jarang terjadi dan paling sering mengenai
usia 20-50 tahun.
Obesitas dn penderita DM tipe dua dengan kontrol
glukosa darah menjadi jelek (gula darah tinggi) dan
tekanan darah tinggi beresiko mengalami sindrom ini
(Kowalak, 2011; NIDDK, 2014).
PENYEBAB ?
Sindrom cushing disebabkan oleh sekresi kortisol atau kortikosteron yang berlebihan,
kelebihan stimulasi ACTH mengakibatkan hiperplasia korteks anal ginjal berupa adenoma
maupun carsinoma yang tidak tergantung ACTH juga mengakibatkan sindrom cushing.
Demikian juga hiperaktivitas hipofisis, atau tumor lain yang mengeluarkan ACTH.
Syindrom cuhsing yang disebabkan tumor hipofisis disebut penyakit cusing. (buku ajar ilmu
bedah, R. Syamsuhidayat, hal 945)
Berikut adalah beberapa penyebab Sindrom Cushing :
1. Kelebihan hormon hipofisis anterior (adenocorticotropic hormone [ACTH])
2. Sekresi ACTH yang bersifat otonom dan ektopik oleh tumor di luar kelenjar hipofisis
3. Pemberian kortikosteroid yang berlebihan,
(Smeltzr dan Bare, 2001; Kowalak, 2011; NIDDK, 2014)
KLASIFIKASI
Sindrom cushing dapat dibagi dalam 2 jenis:
1. Tergantung ACTH
heperfungsi korteks adrenal mungkin dapat disebabkan oleh sekresi ACTH
kelenjar hipofise yang abnormal berlebihan. Tipe ini mula-mula dijelaskan oleh oleh
Hervey Cushing pada tahun 1932, maka keadaan ini disebut juga sebagai penyakit
cushing.
2. Tak tergantung ACTH
adanya adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH, selain itu terdapat bukti-bukti
histologi hiperplasia hipofisis kortikotrop, masih tidak jelas apakah kikroadenoma
maupum hiperplasia timbal balik akibat gangguan pelepasan CRH (Cortikotropin
Realising hormone) oleh neurohipotalamus. (Sylvia A. Price; Patofisiologi. hal 1091)
MANIFESTASI KLINIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Sementara untuk pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan dengan
melakukan beberapa pemeriksaan berikut (Hernangsih,
Y., dan Soehita, S., 2005; Kowalak, 2011; NIDDK,
2014).
a. Pengukuran kortisol bebas dalam urin 24 jam
b. Pengukuran kortisol pada tengah malam
c. Tes supresi deksametason dosis rendah (low-dose
dexamethasone suppression test [LDDST])
d. Tes dexsamethasozone-corticotropin rekeasing hormone
(CRH).
e. Hiperglikemia, hipernatremia, glukosuria, hipokalemia dan
alkalosis metabolik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Uji supresi deksametason.
Mungkin diperlukan untuk membantu menegakkan
diagnosis peyebab sindrom cushing tersebut, apakah
hipopisis atau adrenal.
3. Pemeriksaan radioimmunoassay
Mengendalikan penyebab sindrom cushing
4. Pemindai CT, USG atau MRI.
Untuk menentukan lokasi jaringan adrenal dan
mendeteksi tumor pada kelenjar adrenal.
PENATALAKSANAAN
Karena lebih banyak sindrom cushing yang disebabkan oleh tumor hipofisis disbanding tumor
korteks adrenal, maka penangananya sering ditujukan kepada kelenjar hipofisis. Operasi
pengangkatan tumor melalui hipofisektomi transfenoidalis merupakan terapi pilihan karena
sering berhasil.adrenalektomi merupakan terapi bagi pasien dengan hipertrofi adrenal primer.

Ada dua kelompok obat yang dapt dipakai, yaitu obat yang mencegah produksi kortisol
(Mitotane) dan antagonis serotonin yang bisa mencegah keluarnya ACTH (Cyproheptadine). Jika
sindrom cushing merupakan akibat dari pemberian kortikosteroid eksternal (eksogen), pemberian
obat tersebut harus diupayakan untuk dikuragi atau dihentikan secara bertahap hingga tercapai
dosis minimal yang adekuat untuk mengobati proses penyakit yang ada dibaliknya (misalnya,
penyakit otoimun serta alergi dan penolakan terhadap organ yang ditransplantasikan). Biasanya
terapi yang dilakukan setiap dua hari sekali akan menurunkan gejala sindrom cushing dan
memungkinkan pemulihan daya responsif kelenjar adrenal terhadap ACTH.
PENATALAKSANAAN
Pertimbangan khusus yang perlu diperhatikan pada penderita sindrom cushing
adalah sebagai berikut (kowalak, 2011; NIDDK, 2014)
1. Pantau TTV dengan sering khusunya TD.
2. Periksa laporan laboratorium untuk hipernatremia, hipokalemia, hiperglikemia dan
glukosuria.
3. Pantau edema, BB, aupan cairan dan output urine setiap hari karena pasien dengan
sindrom cushing mengalami retensi natrium dan air.
4. Awasi timbulnya infeksi yang merupakan masalah khusus pada sindrom cushing
5. Pasien mudah mengalami ketidakstabilan emosi, karena itu catat situasi yang membuat
pasien jengkel dan upayakan agar situasi tersebut tidak terulang kembali.
6. Jika pasien menderita osteoporosis dan harus berbaring total, lakukan latihan rentang
gerak sendi (range of motion ROM) dengan hati-hati, karena pasien beresiko tinggi
mengalami fraktur patologis.
KOMPLIKASI

Diabetes Melitus

Batu Ginjal
Osteoporosis

Peningkatan Kerentanan
Terhadap Infeksi
TERIMA KASIH
Ada Pertanyaan ?

You might also like