You are on page 1of 26

Oleh :

NURCAHYO HAIRI UTOMO


NIM : 2015415001

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DR. SOETOMO
SURABAYA
2016
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan penduduk di Kota Hal ini berdampak negatif bagi masyarakat
surabaya cenderung meningkat, golongan ekonomi menengah ke bawah yang
menimbulkan peningkatan permintaan membutuhkan tempat tinggal mengingat lahan
terhadap kebutuhan akan tempat tinggal di perkotaan semakin sempit dan tidak
atau perumahan di perkotaan sebanding dengan jumlah penduduk di
surabaya yang semakin meningkat

Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan


pembangunan rusunawa. Salah satu rusunawa
yang sedang dalam tahap pembangunan adalah Adanya arus urbanisasi di daerah surabaya
rusunawa gununganyar. timur yang merupakan lokasi perindustrian
semakin menambah kepadatan penduduk di
surabaya.

Adanya pembangunan rusunawa gunung


anyar akan mempengaruhi kondisi lalu lintas Sehingga dilakukan penelitian untuk
di simpang empat kosagra yang merupakan mengetahui kinerja dari simpang empat
akses utama menuju kawasan industri, tersebut.
perumahan, kampus, tol, pusat Kota Surabaya
maupun ke Kota Sidoarjo
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah kinerja Simpang Empat Kosagra kondisi
eksisting?
2. Bagaimanakah dampak pembangunan Rusunawa
Gununganyar terhadap kinerja Simpang Empat
Kosagra?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui kinerja Simpang Empat Kosagra
kondisi eksisting
2. Untuk mengetahui dampak pembangunan Rusunawa
Gununganyar terhadap kinerja Simpang Empat Kosagra
BATASAN MASALAH
1. Penelitian ini tidak merencanakan geometrik jalan
2. Tolak ukur dari penelitian ini dari MKJI 1997
3. Waktu survei yaitu dalam tiga jam puncak pada tiga
waktu berbeda dengan rincian Puncak Pagi Pukul
06.0009.00 WIB, Puncak Siang Pukul 11.0014.00
WIB, dan Puncak Malam Pukul 16.0019.00 WIB
4. Data yang dianalisis dalam studi meliputi Kondisi
Geometrik Simpang, Kondisi Lingkungan, Kondisi arus
lalu lintas, Kapasitas, dan Tingkat Pelayanan Simpang
STUDI LOKASI
Lokasi Studi
Simpang Empat
Kosagra
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sistem Transportasi Perkotaan
2. Karakteristik Geometrik
3. Kondisi Lingkungan
4. Tahap Perencanaan Transportasi
5. Klasifikasi Jalan Perkotaan dan Sistem Jaringan Jalan
Perkotaan
6. Simpang
7. Kinerja Jalan
a. Arus Lalu Lintas
b. Kapasitas
c. Derajat Kejenuhan
SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN

a. Bentuk wilayah perkotaan


b. Interaksi wilayah perkotaan
c. Struktur ruang wilayah perkotaan
d. Pembagian zona
KARAKTERISTIK GEOMETRIK
1. Tipe Jalan
2. Jalur Lalu Lintas
3. Trotoar dan Kreb
4. Bahu Jalan
5. Median
KONDISI LINGKUNGAN
Ada beberapa faktor yang menentukan kondisi
lingkungan pada jalan perkotaan, yaitu :
1. Ukuran Kota
Adalah jumlah penduduk yang ada di dalam
suatu kota (dengan ukuran juta)
2. Hambatan Samping
Merupakan gangguan terhadap kelancaran arus
lalu lintas di suatu ruas jalan yang menimbulkan
konflik dan besar pengaruhnya terhadap arus lalu
lintas.
TAHAP PERENCANAAN TRANSPORTASI
1. Bangkitan Perjalanan
2. Distribusi Pergerakan Lalu Lintas
3. Pemilihan Moda
4. Pembebanan Lalu Lintas
KLASIFIKASI JALAN PERKOTAAN
1. Sistem Jalan Umum
a. Jalan Primer
b. Jalan Sekunder
2. Fungsi Jalan Umum
a. Jalan Arteri
b. Jalan Kolektor
c. Jalan Lokal
d. Jalan Lingkungan
3. Status Jalan Umum
a. Jalan Nasional
b. Jalan Provinsi
c. Jalan Kabupaten
d. Jalan Kota
e. Jalan Desa
SIMPANG
Simpang adalah Simpul jaringan Transportasi dimana dua
atau lebih ruas jalan bertemu, Pada Persimpangan Terdiri dari
4 jenis :
1. Berpotongan
2. Bergabung
3. Berpisah
4. Bersilangan
Sedangkan Jenis Simpang sendiri terdiri dari 2 jenis yang
meliputi :
1. Simpang tak bersinyal
2. Simpang Bersinyal
KINERJA JALAN
Merupakan indikator yang menunjukkan tingkat kualitas lalu lintas ( Level Of
Service ) dinyatakan berdasarkan Kenyamanan kemudi dan waktu perjalanan.
Parameter yang digunakan dalam menentukan kinerja ruas jalan adalah :
1. Arus lalu Lintas
a. Kecepatan Arus Bebas (FV)
FV = (FV0 + FVw ) x FFVSF x FFVCS....... ....( 2.1 )
Di mana
FV : Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan ( km/jam )
FV0 : Keceptan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati
FVw : Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan ( km/jam)
FFVSF : Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu atau jarak kerb
penghalang
FFVCS : Faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota
KAPASITAS
Didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan
yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Kapasitas
dasar dinyatakan dalam Satuan Mobil Penumpang (smp), Persamaan
untuk menentukan kapasitas adalah :
C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS................................( 2.2 )
Keterangan :
C : Kapasitas (smp/jam)
C0 : Kapasitas Dasar (smp/jam)
FCW: Faktor Penyesuaian lebar jalan
FCSP: Faktor Penyesuaian pemisah jalan (hanya untuk jalan tak
terbagi)
FCSF: Faktor Penyesuaian hambatan samping dan bahu
jalan/kerb
FCCS: Faktor Penyesuaian ukuran kota
DERAJAT KEJENUHAN
Didefinisikan sebagai rasio arus jalan terhadap kapasitas,
yang digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat
kinerja simpang dan segmen jalan. Nilai DS menunjukkan
segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
Persamaan yang digunakan adalah :

DS = Q/C ...............................................( 2.3 )

Di mana :
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Arus Lalu Lintas (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
METODOLOGI
LOKASI STUDI
Permasalahan lalu lintas di Kota Surabaya banyak
terjadi terutama di pusat-pusat kegiatan perekonomian,
pemerintahan, dan pendidikan. Adanya pembangunan
Rusunawa Gununganyar berdampak pada lalu lintas di
persimpangan Kosagra. Sehingga lokasi yang di evaluasi
dalam studi ini adalah persimpangan Kosagra Surabaya
yang menjadi akses utama menuju rusunawa Gununganyar.
PENGUMPULAN DATA
1. Data primer
Berupa pengamatan langsung di lapangan, data yang
dikumpulkan adalah data geometrik jalan, data kondisi
lingkungan, data lalu lintas seta survei bangunan
pembanding.

2. Data sekunder
Data penunjang yang didapatkan dari dinas
pengelolaa bangunan dan tanah kota surabaya berupa site
plan, data jumlah kamar rusunawa gununganyar.
PENGUMPULAN DATA PRIMER
1. Survei geometrik jalan
Survei dilakukan secara manual dengan
mengunakan pita ukur (Roll meter). Survei ini dilakukan
untuk mengukur lebar jalan, median dan pedestrian.

2. Survei volume kendaraan


Jenis kendaraan ; Sepeda Motor (MC), Kendaraan
Ringan termasuk mobil Penumpang, minibus, pick up,
truck kecil, jeep (LV). Kendaraan Berat termasuk truck
dan bus (HV). Dan kendaraan tidak bermotor (UMC).
PELAKSANAAN SURVEI
Survei dilakukan pada jam puncak dilakukan pada tiga
waktu yang berbeda yaitu :
Puncak Pagi Pukul 06.0009.00 WIB
Puncak Siang Pukul 11.0014.00 WIB
Puncak Malam Pukul 16.0019.00 WIB
Pencacahan dilakukan dalam durasi 15 menit, survei
dilakukan selama 5 hari dan dibedakan antara hari kerja
(Selasa-kamis)
PERALATAN SURVEI
Untuk mendukung survei dilapangan, digunakan alat
bantu sederhana yaitu :
Kertas dan alat ukur, untuk mencatat kendaraan
Formulir perhitungan LHR sesuai dengan MKJI 1997
Rol Meter untuk mengukur geometrik
Counter untuk memudahkan perhitungan
PROSEDUR ANALISA DATA
Data lalu lintas
Menghitung jumlah kendaraan menurut jenis dan arah
pergerakan yang melalui titik pengamatan (Memasuki
persimpangan) dengan interval waktu lima belas menit dan
membagi kendaraan berat, kendaraan ringan, sepeda motor
dan kendaraan tak bermotor, kemudian dikonversi menjadi
satuan mobil penumpang (smp).
PROSEDUR ANALISA DATA
Data geometrik jalan
Geometrik jalan merupakan suatu bangun jalan raya yang
menggambarkan bentuk atau ukuran jalan raya

You might also like