You are on page 1of 10

askep tonsilitis

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Tonsilitis adalah massa jaringan limfoid yang
terletak di rongga faring
Jika sering terinfeksi, tonsil dapat menjadi
sumber infeksi
Infeksi akut saluran nafas bagian atas pada
anak-anak merupakan hal yang sering
dijumpai oleh dokter umum.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu tonsilitis?

2. Apa penyebab tonsilitis

3. Bagaimana mengatasi tonsilitis

TUJUAN
4. Untuk mengetahui pengertian tonsillitis

5. Untuk mengetahui penyebab tonsillitis

6. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi


tonsilitis

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Tonsilitis adalah suatu penyakit yang
dapat disembuhkan sendiri, berlangsung
sekitar 5 hari dengan disertai disifagiadan
demam. (Megantara, Imam, 2006).
Tonsilitis adalah suatu peradangan pada
hasil tonsil (amandel) yang sangat sering
ditemukan, terutama pada anak-anak
B. ETIOLOGI
Menurut Adams George (1999) Toonsilitis
bakterialis supuralis akut.Paling sering
disebabkan oleh Streptococcus beta
hemolitikus grup A
C. KLASIFIKASI
1. Tonsilitis akut
2. Tonsilitis kronis
D. PATHOFISIOLOGI
Kuman mengidentifikasi lapisan epitel bila
terkikis maka jaringan limfoid superfacial
mengadakan reaksi.
Terdapat pembendungan radang dnegan
infiltrasi leukosit poli monokulear.
E. TANDA DAN GEJALA
Nyeri tenggorokan atau nyeri menelan ringan,
yang menghebat waktu serangan akut
Kadang rasa benda asing di tenggorokan dan
mulut berbau
Badan lesu
Sakit kepala
Obstruksi nasi
F. KOMPLIKASI

Abses Detonsil
Otitis Media Akut
Mastoiditis Akut
Laringitis
Sinusitis,rhinitis
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
test laboratorium
pemeriksaan penunjang lain
H. PENATALAKSANAAN
Tonsilitis akut :
a. Antibiotika
b. Antiperetik
Tonsilitis kronis
c. Terapi lokal dengan obat kumur
d. Terapi radikal dengan tonsilektomi bila terapi
medikamentosa atau terapi konservatif tidak berhasil.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat penyakit
2. Pola nutrisi
3. Pola aktivitas
4. Pemeriksaan fisik

DIAGNOSA KEPERAWATAN
5. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan tonsil.

6. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan


pembatasan pemasukan: mual, anoreksia, letargi.
7. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah.
8. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan
metabolisme penyakit.
9. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenai penyakit, prognosis dan
kebutuhan pengobatan.
Resiko kekurangan
volume cairan
INTERVENSI

EVALUASI

You might also like