Professional Documents
Culture Documents
Santunan
CACAT FUNGSI
cacat yang mengakibatkan berkurangnya fungsi
sebagian atau beberapa bagian anggota tubuh
CACAT TOTAL
cacat yang mengakibatkan tenaga kerja tidak dapat lagi
melakukan pekerjaan baik fisik maupun mental, sehingga
untuk keperluan hidupnya selalu bergantung pada
bantuan orang lain
Santunan JKK
Santunan JKK
GOLDEN HOUR
Perusahaan
Prothesis dan Orthosis
Case Manager
Kecelakaan Perawatan Rehabilitasi
Kerja Pelatihan Kerja
Medis di RSTC Fisik & Mental
Kembali
Bekerja
Kompensasi
dan Santunan
JK (Jaminan Kematian)
JHT (Jaminan Hari Tua)
Lebih Menguntungkan
JHT (Jaminan Hari Tua)
Manfaat JHT sebelum mencapai usia 56 tahun dapat diambil sebagian jika
mencapai kepesertaan 10 tahun dengan ketentuan sebagai berikut:
Iuran :
sebesar 3 % dari upah per bulan ( 2% ditanggung
perusahaan/pemberi kerja, 1 % ditanggung pekerja)
JP (Jaminan Pensiun)
Manfaat JP
JP (Jaminan Pensiun)
Kasus 1 Manfaat Bulanan
Peserta mencapai usia pensiun dengan masa iur sedikitnya 15 tahun
PESERTA PENSIUN HARI TUA MANFAAT BULANAN
Data Upah dan Inflasi
A adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat terdaftar,
usia A adalah 45 tahun. A akan memasuki usia pensiun (60 tahun) pada Agustus 2030, dengan iuran yang
selalu dibayarkan penuh setiap bulan dan histori upah sebagai berikut:
UPAH
Usia Tahun Inflasi Indeks Inflasi Batas Atas Upah Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
51
Upah Tertimbang
A memasuki usia pensiun (60 tahun) pada tahun 2030, dengan masa iur 15 tahun (180 bulan). Untuk
menghitung manfaat bulanan A, perlu dihitung terlebih dulu upah tertimbang masing-masing upah yang
diperhitungkan di tahun 2030.
Upah Tertimbang(T) = Upah Diperhitungkan(T) x Indeks Inflasi(T)
Indeks Inflasi(T) = (1+Inflasi tahun ke T) x (1 + Inflasi tahun ke T+1) x ... x (1 + Inflasi tahun 2028)
x (1 + Inflasi tahun 2029)
Indeks Inflasi(2028) = (1 + Inflasi tahun 2028) x (1 + Inflasi tahun 2029) x (1 + Inflasi tahun 2030)
= (1 + 4,75%) x (1 + 4,75%) x (1 + 4,75%) = 109,73%
=1 ()
=
52
Manfaat Bulanan
A memasuki usia pensiun (60 tahun) pada tahun 2030, dengan masa iur 15 tahun (180 bulan). Untuk
menghitung manfaat bulanan A, perlu dihitung terlebih dulu upah tertimbang masing-masing upah yang
diperhitungkan di tahun 2030.
1.819.237.005
= = 10.106.872
(12 15)
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 1% x (180 / 12) x 10.106.872
= 15% x 10.106.872
= Rp.1.516.031
Jika inflasi pada tahun 2030 adalah 4,75%, maka manfaat bulanan tahun kedua yang diterima peserta A pada
tahun 2031 adalah sebesar:
53
Kasus 2
Peserta terkena PHK sebelum mencapai usia pensiun dengan masa iur
sedikitnya 15 tahun
PESERTA PHK SEBELUM PENSIUN
Data Upah dan Inflasi
B adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Juli 2015. Pada saat terdaftar,
usia B adalah 40 tahun. B terkena PHK dan tidak bekerja lagi pada akhir Desember 2030 di usia 55 tahun.
B akan memasuki usia pensiun (63 tahun) pada tahun 2038, dengan iuran yang selalu dibayarkan penuh
setiap bulan dan histori upah sampai dengan tahun 2030 sebagai berikut:
UPAH
Usia Tahun Inflasi Indeks Inflasi Batas Atas Upah Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
55
Manfaat Bulanan
Karena usia pensiun yang ditetapkan pada tahun 2030 adalah 60 tahun, dan B terkena PHK pada usia 55
tahun, maka B belum berhak memperoleh manfaat pensiun hari tua. B akan menerima manfaat pensiun hari
tua pada tahun 2038 di usia 63 tahun. Karena memiliki masa iur 15,50 tahun (186 bulan), maka B akan
menerima manfaat bulanan pada tahun 2038 dengan perhitungan sebagai berikut:
2.750.850.873
= = 14.789.521
(12 15,50)
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 1% x (186 / 12) x 14.789.521
= 15,50% x 14.789.521
= Rp.2.292.376
56
Kasus 3 Manfaat Lumpsum
Peserta mencapai usia pensiun dengan masa iur kurang dari 15 tahun
PESERTA PENSIUN HARI TUA MANFAAT LUMPSUM
Manfaat Pensiun Lumpsum
C adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Juli 2015. Pada saat terdaftar,
usia C adalah 50 tahun. C pensiun pada Juni 2023 di usia 58 tahun, sesuai dengan usia pensiun yang
ditetapkan pada tahun 2023. Masa iur C adalah 95 bulan (7,92 tahun). Karena masa iur C kurang dari 15
tahun, maka C akan menerima manfaat lumpsum sebesar akumulasi iuran ditambah hasil
pengembangannnya. Berikut adalah riwayat upah dan iuran peserta C:
58
Kasus 4 Manfaat Bulanan
Peserta mengalami cacat total dengan masa iur sedikitnya 15 tahun
PESERTA CACAT TOTAL MANFAAT BULANAN
Data Upah dan Inflasi
A adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat terdaftar,
usia A adalah 25 tahun. A mengalami kecelakaan dan cacat total pada Agustus 2030 di usia 40 tahun. A
memiliki riwayat iuran dan upah, dengan iuran yang selalu dibayarkan penuh setiap bulan sebagai berikut:
UPAH
Usia Tahun Inflasi Indeks Inflasi Batas Atas Upah Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
indeks kenaikan inflasi sampai dengan tahun 2030 diperhitungkan terhadap batas atas upah
60
Manfaat Bulanan
A mengalami cacat total pada Agustus 2030, dengan masa iur 15,08 tahun (181 bulan). Karena A memiliki
masa iur lebih dari 15 tahun, maka A akan menerima manfaat pensiun cacat secara bulanan dengan
perhitungan sebagai berikut:
1.833.597.005
= = 10.130.370
(12 15,08)
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 1% x (181 / 12) x 10.130.370
= 15,08% x 10.130.370
= Rp.1.527.998
Jika inflasi pada tahun 2030 adalah 4,75%, maka manfaat bulanan tahun kedua yang diterima peserta A pada
tahun 2031 adalah sebesar:
61
Kasus 5 Manfaat Bulanan
Peserta mengalami cacat total dengan masa iur kurang dari 15 tahun dan
density rate lebih dari 80%
PESERTA CACAT TOTAL MANFAAT BULANAN
Data Upah dan Inflasi
B adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat
terdaftar, usia B adalah 34 tahun. B mengalami kecelakaan dan cacat total pada Maret 2016. B memiliki
riwayat iuran dan upah sebagai berikut:
UPAH
Usia BLTH Tahun Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
34 Agustus 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
35 September 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
35 Oktober 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
35 November 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
35 Desember 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
35 Januari 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
35 Februari 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Terhitung sejak 1 Agustus 2015, B memiliki masa kepesertaan dan masa iur sampai dengan Maret 2016
masing-masing 8 bulan dan 7 bulan.
Dengan demikian density rate yang dimiliki B sampai dengan Maret 2016 adalah:
7
= = = 87,50%
8
63
Manfaat Bulanan
B mengalami cacat total pada Maret 2016, dengan masa iur 0,58 tahun (7 bulan)dan density rate 87,50%.
Walaupun memiliki masa iur kurang dari 15 tahun, tetapi karena memiliki density rate lebih dari 80%, maka B
akan menerima manfaat pensiun cacat secara bulanan dengan masa iur yang diperhitungkan adalah 15
tahun dan perhitungan sebagai berikut:
36.750.000
= = 5.250.000
12 0,58
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 1% x ( 180 / 12) x 5.250.000
= 15,00% x 5.250.000
= Rp.787.500
Jika inflasi pada tahun 2016 adalah 6,75%, maka manfaat bulanan tahun kedua yang diterima peserta B pada
tahun 2017 adalah sebesar:
64
Kasus 6 Manfaat Lumpsum
Peserta mengalami cacat total dengan masa iur kurang dari 15 tahun dan
density rate kurang dari 80%
PESERTA CACAT TOTAL MANFAAT LUMPSUM
Manfaat Pensiun Lumpsum
C adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat
terdaftar, usia C adalah 34 tahun. C mengalami kecelakaan dan cacat total pada Mei 2016. C memiliki
riwayat iuran dan upah sebagai berikut:
UPAH IURAN dan HASIL PENGEMBANGAN
Usia BLTH Dilaporkan Diperhitungkan Iuran Tanggal Bayar Hasil Pengembangan
34 Agustus 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Agustus 2015 10.969
35 September 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 September 2015 9.781
35 Oktober 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Oktober 2015 8.630
35 November 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 November 2015 7.442
35 Desember 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Desember 2015 6.292
35 Januari 2016 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Januari 2016 5.128
35 Februari 2016 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Februari 2016 4.016
Terhitung sejak 1 Agustus 2015, C memiliki masa kepesertaan dan masa iur sampai dengan Mei 2016
masing-masing 10 bulan dan 7 bulan, dengan density rate sampai dengan Mei 2016 adalah:
7
= = = 70%
10
A adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat terdaftar,
usia A adalah 25 tahun. A meninggal dunia pada Agustus 2030 di usia 40 tahun. A memiliki riwayat iuran dan
upah, dengan iuran yang selalu dibayarkan penuh setiap bulan sebagai berikut:
UPAH
Usia Tahun Inflasi Indeks Inflasi Batas Atas Upah Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
indeks kenaikan inflasi sampai dengan tahun 2030 diperhitungkan terhadap batas atas upah
68
Manfaat Bulanan
A meninggal dunia pada Agustus 2030, dengan masa iur 15,08 tahun (181 bulan), dan meninggalkan seorang
janda. Karena A memiliki masa iur lebih dari 15 tahun, maka janda ahli waris A akan menerima manfaat
pensiun janda/duda secara bulanan dengan perhitungan sebagai berikut:
1.833.597.005
= = 10.130.370
(12 15,08)
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 50% x 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 50% x 1% x (181 / 12) x 10.130.370
= 7,54% x 10.130.370
= Rp.763.999
Jika inflasi pada tahun 2030 adalah 4,75%, maka manfaat bulanan tahun kedua yang diterima peserta A pada
tahun 2031 adalah sebesar:
69
Kasus 8 Manfaat Bulanan
Anak menerima Manfaat Pensiun dari Peserta yang meninggal dunia dan
tidak memiliki janda dengan masa iur sedikitnya 15 tahun
PESERTA MENINGGAL DUNIA MANFAAT BULANAN ANAK
Data Upah dan Inflasi
A adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat terdaftar,
usia A adalah 25 tahun. A meninggal dunia pada Agustus 2030 di usia 40 tahun. A memiliki riwayat iuran dan
upah, dengan iuran yang selalu dibayarkan penuh setiap bulan sebagai berikut:
UPAH
Usia Tahun Inflasi Indeks Inflasi Batas Atas Upah Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
indeks kenaikan inflasi sampai dengan tahun 2030 diperhitungkan terhadap batas atas upah
71
Manfaat Bulanan
A meninggal dunia pada Agustus 2030, dengan masa iur 15,08 tahun (181 bulan). A tidak memiliki janda dan
meninggalkan anak yang berusia di bawah 23 tahun, belum menikah, dan belum bekerja. Karena A memiliki
masa iur lebih dari 15 tahun, maka anak ahli waris A tersebut akan menerima manfaat pensiun anak secara
bulanan dengan perhitungan sebagai berikut:
1.833.597.005
= = 10.130.370
(12 15,08)
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 50% x 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 50% x 1% x (181 / 12) x 10.130.370
= 7,54% x 10.130.370
= Rp.763.999
Jika inflasi pada tahun 2030 adalah 4,75%, maka manfaat bulanan tahun kedua yang diterima peserta A pada
tahun 2031 adalah sebesar:
72
Kasus 9 Manfaat Bulanan
Orangtua menerima Manfaat Pensiun dari Peserta Lajang yang meninggal
dunia dengan masa iur sedikitnya 15 tahun
PESERTA MENINGGAL DUNIA MANFAAT BULANAN
ORANGTUA
Data Upah dan Inflasi
A adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat terdaftar,
usia A adalah 25 tahun. A meninggal dunia pada Agustus 2030 di usia 40 tahun. A memiliki riwayat iuran dan
upah, dengan iuran yang selalu dibayarkan penuh setiap bulan sebagai berikut:
UPAH
Usia Tahun Inflasi Indeks Inflasi Batas Atas Upah Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
indeks kenaikan inflasi sampai dengan tahun 2030 diperhitungkan terhadap batas atas upah
74
Manfaat Bulanan
A meninggal dunia pada Agustus 2030, dengan masa iur 15,08 tahun (181 bulan). Ketika meninggal, A masih
berstatus lajang. Karena A memiliki masa iur lebih dari 15 tahun, maka orangtua ahli waris A akan menerima
manfaat pensiun orangtua secara bulanan dengan perhitungan sebagai berikut:
1.833.597.005
= = 10.130.370
(12 15,08)
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 20% x 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 20% x 1% x (181 / 12) x 10.130.370
= 3,02% x 10.130.370 = 305.600
Karena manfaat minimum tahun 2030 diperkirakan sebesar 710.000, maka orangtua A menerima manfaat
bulanan sebesar Rp.710.000.
Jika inflasi pada tahun 2030 adalah 4,75%, maka manfaat bulanan tahun kedua yang diterima peserta A pada
tahun 2031 adalah sebesar:
B adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat
terdaftar, usia B adalah 37 tahun. B meninggal dunia pada November 2016. B memiliki riwayat iuran dan
upah sebagai berikut:
UPAH
Usia BLTH Tahun Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
37 Agustus 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 September 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 Oktober 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 November 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 Desember 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 Januari 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Februari 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Maret 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 April 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Mei 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Juni 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Juli 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
39 Agustus 2016 2016 5.660.000 5.660.000 5.660.000
39 September 2016 2016 5.660.000 5.660.000 5.660.000
Terhitung sejak 1 Agustus 2015, B memiliki masa kepesertaan dan masa iur sampai dengan November 2016
masing-masing 16 bulan dan 14 bulan.
Dengan demikian density rate yang dimiliki B sampai dengan November 2016 adalah:
14
= = = 87,50%
16
77
Manfaat Bulanan
B meninggal dunia pada November 2016, dengan masa iur 1,16 tahun (14 bulan) dan density rate 87,50%. B
meninggalkan seorang janda. Walaupun memiliki masa iur kurang dari 15 tahun, tetapi karena memiliki
density rate lebih dari 80%, maka janda ahli waris B akan menerima manfaat pensiun janda/duda secara
bulanan dengan masa iur yang diperhitungkan adalah 15 tahun.
73.070.000
= = 5.219.286
12 1,16
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 50% x 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 50% x 1% x ( 180 / 12) x 5.219.286
= 7,50% x 5.219.286
= Rp.391.446
78
Kasus 11 Manfaat Bulanan
Anak menerima manfaat pensiun dari Peserta yang meninggal dunia tanpa
janda dengan masa iur kurang dari 15 tahun dan density rate lebih dari 80%
PESERTA MENINGGAL DUNIA MANFAAT BULANAN ANAK
Data Upah dan Inflasi
B adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat
terdaftar, usia B adalah 37 tahun. B meninggal dunia pada November 2016. B memiliki riwayat iuran dan
upah sebagai berikut:
UPAH
Usia BLTH Tahun Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
37 Agustus 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 September 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 Oktober 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 November 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 Desember 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 Januari 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Februari 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Maret 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 April 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Mei 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Juni 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Juli 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
39 Agustus 2016 2016 5.660.000 5.660.000 5.660.000
39 September 2016 2016 5.660.000 5.660.000 5.660.000
Terhitung sejak 1 Agustus 2015, B memiliki masa kepesertaan dan masa iur sampai dengan November 2016
masing-masing 16 bulan dan 14 bulan.
Dengan demikian density rate yang dimiliki B sampai dengan November 2016 adalah:
14
= = = 87,50%
16
80
Manfaat Bulanan
B meninggal dunia pada November 2016, dengan masa iur 1,16 tahun (14 bulan) dan density rate 87,50%. B
tidak memiliki janda serta meninggalkan anak yang berusia di bawah 23 tahun, belum menikah, dan belum
bekerja. Walaupun memiliki masa iur kurang dari 15 tahun, tetapi karena memiliki density rate lebih dari 80%,
maka anak ahli waris B tersebut akan menerima manfaat pensiun anak secara bulanan dengan masa iur
yang diperhitungkan adalah 15 tahun.
73.070.000
= = 5.219.286
12 1,16
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 50% x 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 50% x 1% x ( 180 / 12) x 5.219.286
= 7,50% x 5.219.286
= Rp.391.446
81
Kasus 12 Manfaat Bulanan
Orangtya menerima manfaat pensiun dari Peserta Lajang yang meninggal
dunia dengan masa iur kurang dari 15 tahun dan density rate lebih dari 80%
PESERTA MENINGGAL DUNIA MANFAAT BULANAN
ORANGTUA
Data Upah dan Inflasi
B adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat
terdaftar, usia B adalah 37 tahun. B meninggal dunia pada November 2016. B memiliki riwayat iuran dan
upah sebagai berikut:
UPAH
Usia BLTH Tahun Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
37 Agustus 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 September 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 Oktober 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 November 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 Desember 2015 2015 5.000.000 5.000.000 5.350.000
38 Januari 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Februari 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Maret 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 April 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Mei 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Juni 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
38 Juli 2016 2016 5.000.000 5.000.000 5.000.000
39 Agustus 2016 2016 5.660.000 5.660.000 5.660.000
39 September 2016 2016 5.660.000 5.660.000 5.660.000
Terhitung sejak 1 Agustus 2015, B memiliki masa kepesertaan dan masa iur sampai dengan November 2016
masing-masing 16 bulan dan 14 bulan.
Dengan demikian density rate yang dimiliki B sampai dengan November 2016 adalah:
14
= = = 87,50%
16
83
Manfaat Bulanan
B meninggal dunia pada November 2016, dengan masa iur 1,16 tahun (14 bulan) dan density rate 87,50%.
Ketika meninggal dunia, B masih lajang. Walaupun memiliki masa iur kurang dari 15 tahun, tetapi karena
memiliki density rate lebih dari 80%, maka orangtua ahli waris B tersebut akan menerima manfaat pensiun
orangtua secara bulanan dengan masa iur yang diperhitungkan adalah 15 tahun.
73.070.000
= = 5.219.286
12 1,16
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 20% x 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 20% x 1% x ( 180 / 12) x 5.219.286
= 3,00% x 5.219.286 = Rp.156.579
Karena manfaat minimum tahun 2016 sebesar 325.000, maka manfaat bulanan tahun pertama yang akan
diterima oleh orangtua ahli waris peserta B adalah Rp.325.000.
84
Kasus 13 Manfaat Lumpsum
Peserta meninggal dunia dengan masa iur kurang dari 15 tahun dan density
rate kurang dari 80%
PESERTA MENINGGAL DUNIA MANFAAT LUMPSUM
Manfaat Pensiun Lumpsum
C adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat
terdaftar, usia C adalah 37 tahun. C meninggal dunia pada Januari 2017. C memiliki riwayat iuran dan upah
sebagai berikut:
UPAH IURAN dan HASIL PENGEMBANGAN
Usia BLTH Dilaporkan Diperhitungkan Iuran Tanggal Bayar Hasil Pengembangan
37 Agustus 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Agustus 2015 20.135
38 September 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 September 2015 18.879
38 Oktober 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Oktober 2015 17.663
38 November 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 November 2015 16.407
38 Desember 2015 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Desember 2015 15.192
38 Januari 2016 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Januari 2016 13.979
38 Februari 2016 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Februari 2016 12.859
38 Maret 2016 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Maret 2016 11.812
38 April 2016 5.000.000 5.000.000 150.000 10 April 2016 10.692
38 Mei 2016 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Mei 2016 9.608
38 Juni 2016 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Juni 2016 8.488
38 Juli 2016 5.000.000 5.000.000 150.000 10 Juli 2016 7.404
39 Agustus 2016 5.660.000 5.660.000 169.800 10 Agustus 2016 7.114
39 September 2016 5.660.000 5.660.000 169.800 10 September 2016 5.846
Terhitung sejak 1 Agustus 2015, C memiliki masa kepesertaan dan masa iur sampai dengan Januari 2017
masing-masing 18 bulan dan 14 bulan, dengan density rate sebesar 77,78% (14/18). Ahli waris peserta B
akan menerima manfaat lumpsum sebesar:
86
Administrasi
CARA PENDAFTARAN
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
CARA PENGAJUAN DAN PEMBAYARAN
MANFAAT JAMINAN PENSIUN