You are on page 1of 18

Pertumbuhan dan

Perkembangan Saraf Pada


Anak

Rani Winda Paramuditha

Pembimbing Klinik:
dr. Christina Kolondam, Sp.A
PENDAHULUAN
Otak bayi dan anak merupakan organ tubuh
yang masih tumbuh dan berkembang. Otak bayi dan
anak akan tumbuh menjadi besar, lebih besar, dan
masih berkembang dari otak yang semula imatur
menjadi otak matur.
Masa selama 2 minggu setelah pembuahan
atau disebut masa praembrio terjadi pembelahan sel
telur yang telah dibuahi. Sedangkan pada usia
kehamilan 2-8 minggu disebut sebagai masa embrio
Awal pembentukan susunan saraf pusat atau otak
dimulai setelah kehamilan 8 minggu. Pertumbuhan dan
perkembangan otak dimulai dengan pembentukan lempeng
saraf (neural plate) pada masa embrio, yakni sekitar hari ke-
16. Kemudian menggulung membentuk tabung saraf (neural
tube) pada hari ke-22.
Pada minggu ke-5 mulailah terlihat cikal bakal otak
besar di ujung tabung saraf. Selajutnya terbentuklah batang
otak, serebelum (otak kecil), dan bagian-bagian lainnya.
Perkembangan otak sangat kompleks dan memerlukan
beberapa seri proses perkembangan, yang terjadi atas
penambahan (poliferasi) sel, perpindahan (migrasi sel),
perubahan (diferensiasi) sel, pembentukan jalinan saraf satu
dengan yang lainnya (sinaps), dan pembentukan selubung
saraf (mielinasi).
Sistem Persarafan Pada Janin

Pembentukan sistem saraf pada janin Embrio


akan terus membesar sehingga pada minggu ke-5
terdapat 3 lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan
endoderm.

Neurulasi adalah pembentukan lempeng neural


(neural plate) dan lipatan neural (neural folds) serta
penutupan lipatan ini untuk membentuk neural tube,
yang terbenam dalam dinding tubuh dan
berdesiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis
Ujung sefalik tabung saraf memperlihatkan tiga dilatasi,
vesikel otak primer:
Prosensefalon atau otak depan (forebrain), berkembang
menjadi mata (saraf kranial II) dan hemisfer otak. Sistem
olfaktorius dan thalamus juga berkembang dari otak depan.

Mesensefalon atau otak tengah (midbrain), membentuk


saraf kranial III dan IV (occulomotorius dan trochlearis)

Rombensefalon atau otak belakang (hindbrain),


membentuk medula, spons, serebelum dan saraf kranial
lain.
Perkembangan saraf janin intra uterus

Trimester I (0 12 minggu)
Minggu 8 Minggu 10 Minggu 11-12
Serabut-serabut Rangsangan lokal Janin membuat
saraf tersebar ke dapat memicu gerakan nafas,
seluruh tubuh. gerakan berkedip, menggerakkan
gerakan seluruh anggota
membuka mulut, geraknya dan
penutupan jari mengubah posisi
tangan yang tidak di dalam rahim.
sempurna, dan
fleksi plantar jari
kaki.
Janin dapat menghisap ibu jarinya dan berenang dalam
kolam cairan amnion, dan membuat simpul pada korda umbilikalis.
Janin berespons terhadap kebisingan, sinar yang kuat,
stimulasi yang mengganggu pada kulit, dan penurunan suhu dengan
mengubah respons otonom, misalnya kecepatan denyut jantung dan
dengan bergerak.
Trimester II (12 28 minggu)

Minggu 14 Minggu 16
Gerakan janin dapat Sistem saraf janin mulai
dirasakan sejak usia berfungsi. Stimulasi dari
gestasi 14 minggu otak sudah di respons oleh
otot-otot sehingga janin
bisa mengoordinasikan
gerakannya

Janin makin aktif bergerak. Dia menendang-nendang


bahkan melakukan aksi berputar dalam rahim ibu. Apabila
gerakan cukup kuat untuk di rasakan ibu sebagai gerakan bayi
Untuk nulipara, perasaan ini biasanya di alami setelah
minggu ke-16 gestasi. Pada multipara, quickening dapat
dirasakan lebih awal. Pada waktu itu, ibu menjadi sadar akan
siklus tidur dan bangun janin.
Trimester III (28 36 minggu)

Minggu 28 Minggu 36
Otak mengalami Selama trimester ketiga
perkembangan paling ini, integrasi fungsi saraf
pesat. Janin mampu otot berlangsung secara
mengenali dan
pesat.
membedakan antara suara
sang ibu dan anggota
keluarga lainnya.
Kelopak matanya juga telah
dapat membuka dan
menutup.
Perkembangan saraf janin ekstra uterus

Setelah lahir, susunan saraf mengalami perkembangan pesat sebagai


respons terhadap peningkatan input sensorik. Refleks mungkin sedikit tertekan
pada 24 jam pertama, terutama apabila terjadi penyaluran transplasenta
analgesia narkotik, tetapi kemudian beberapa refleks mulai tampak.
Refleks menggenggam atau refleks Moro
Refleks rooting
Refleks mengisap dan menelan
Refleks muntah, batuk, dan bersin
Refleks berkedip dan kornea
Refleks menggenggam
dll
Perkembangan sistem neurologi pada
anak
Sistem neurologi merupakan sistem yang pertama
kali terbentuk saat proses pembentukan janin (in utero).
Pada minggu keempat usia gestasi merupakan awal
pembentukan dimana tuba neural telah tertutup ditandai
dengan bagian anterior berbentuk otak dan bagian
posterior berbentuk saraf spinal.
Selama bulan kedua usia gestasi, otak mengalami
pembentukan struktur serebrum dan serebelum. Hal ini
akan terus berkembang secara berkelanjutan hingga
menjadi sempurna saat tahun kelima kehidupan
ekstrauterin.
Sistem neurologik tidak terintegrasi secara
menyeluruh pada saat lahir;
Sebagian besar fungsinya masih bersifat
Bayi (0-1 tahun) refleks primitif, dan kebanyakan refleks
primitif menghilang saat berusia 12 bulan;
Semua saraf kranialis termielinisasi kecuali
saraf optikus dan olfaktorius;
Otak mencapai 80% ukuran dewasa pada saat
usia 2 tahun. Mielinisasi hampir sempurna pada
Todler/usia pra sekolah (1-6 tahun) usia 2 tahun, meningkatkan kemampuan anak
untuk meningkatkan gerakan dan latihan toilet
training.
Otak mencapai 90% ukuran orang dewasa pada usia 7
tahun, setelah pertumbuhan otak melambat dan
mencapai ukuran orang dewasa pada usia 12 tahun.
Usia sekolah (6-12 tahun)
Transmisi impuls saraf meningkat, memungkinkan
keseimbangan anak lebih baik, perkembangan
motorik kasar dan halus yang matang.

Pertumbuhan otak terus berlanjut. Neuron


tidak meningkat jumlahnya, tetapi terdapat
Remaja (12-21 tahun) peningkatan jumlah sel pendukung yang
memberi nutrisi bagi neuron.
Terdapat perluasan perkembangan kognitif.
Struktur sistem neurologi
Sistem neurologi terdiri dari 2 bagian utama, sistem saraf
pusat (SSP) dan sistem saraf perifer. Sistem saraf otonom
(SSO) terdiri dari kedua elemen pusat dan perifer.
SSP terdiri dari otak dan medulla spinalis;
Sistem saraf perifer terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan
31 pasang saraf spinalis;
SSO terdiri dari nuklei eferen viseral (motorik) dan nuklei
aferen viseral (sensorik) di otak dan medula spinalis.
Bagian perifer terbagi menjadi serat saraf eferen dan
aferen viseral yang dikenal sebagai ganglia sensoris dan
otonom.
Otak dilapisi oleh 3 membran.
Durameter adalah struktur jaringan ikat
fibrosa yang terdiri dari beberapa pembuluh
darah;
Membran arachnoid merupakan membran
serosa yang lunak;
Piamater merupakan membran vaskular.
Fungsi sistem neurologi
Sistem saraf pusat (SSP)
Otak
Serebrum merupakan pusat untuk
kesadaran, fikiran, memori, input sensoris,
dan aktivitas motorik. Serebrum terdiri dari
dua hemisfer (kanan dan kiri) dan empat
lobus yang masing-masing mempunyai
fungsi khusus.
Talamus mengatur fungsi serebral dengan mentransmiskan impuls ke
dan dari serebrum. Talamus juga bertanggung jawab pada respons
emosional primitif, seperti rasa takut, dan untuk membedakan antara
stimulus tyang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.

Hipotalamus merupakan pusat otonom yang mengatur tekanan darah,


suhu, pernafasa, libido, nafsu amkan, pola tidur dan penyaluran saraf
perifer dikaitkan dengan beberapa ekspresi emosional dan perilaku.
Hipotalamus juga membantu mengendalikan sekresi hipofisis dan reaksi
stres.

Serebelum atau otak kecil mengendalikan pergerakan otot halus,


mengoordinasi impuls saraf dengan aktivitas otot dan mempertahankan
tonus otot dan ekuilibrium.

Batang otak mencakup mesensefalon, pons, dan medula oblongata


mentransmisikan impuls saraf antara otak dan medula spinalis.
Sistem saraf perifer menghubungkan SSP dengan bagian-bagian
tubuh yang jauh dan memberikan sinyal ke dan dari area-area ini dan
medula spinalis.

SSO mengatur fungsi tubuh seperti fungsi pencernaan, pernafasan


dan kardiovaskuler. Diatur terutama oleh hipotalamus, SSO terdiri
dari dua bagian yaitu :

Sistem saraf simpatis menyediakan sistem persiapan darurat,


respons flight or fight. Impuls simpatis meningkat tajam ketika tubuh
berada di bawah tekanan fisik atau emosional

Sistem saraf parasimpatis merupakan pengendali utama untuk


sebagian besar efektor viseral sepanjang waktu. Impuls parasimpatis
dimediasi oleh asetilkolin
Perbedaan dalam respons sistem saraf
Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang pertama kali
terbentuk secara intrauteri, tetapi termasuk sistem yang terkahir
berkembang selama kanak-kanak.

Saraf perifer tidak termielinasasi secara penuh pada saat lahir.


Seiring dengan proses mielinisasi yang berlanjut sehingga anak dapat
mengendalikan dan mengoordinasi motorik halus.
TERIMA KASIH

You might also like