You are on page 1of 25

Pencemaran Udara

Pengertian Pencemaran Udara :


Campuran dari satu atau lebih pencemara
padatm cair, atau gas ke dalam udara oleh
alam dan/atau manusia dalam jumlah dan
jangka waktu tertentu sehingga dapat atau
mempunyai kecenderungan menimbulkan
bahaya bagi manusia, hewan tumbuhan dan
bangunan atau yang menyebabkan
terganggunya kenyamanan hidup (Lund,
1971)
Masuk atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat,energi dan atau komponen lain ke udara
dan atau berubahnya tatanan udara oleh
kegiatan manusia atau proses alam sehingga
kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabakan udara menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukkannya.
70% pencemaran udara di kota-kota besar
berasal dari kendaraan bermotor. Emisi
atau bahan pencemaran yang dikeluarkan
menyebabkan gangguan kesehatan bahkan
merusak organ tubuh.
Klasifikasi Pencemaran Udara
Berdasarkan Asal :
a. Bahan pencemar primer ; bahan pencemar
yang berada di udara dalam bentuk seperti
pada saat dikeluarkan/dilepaskan dari
sumbernya. Contoh CO,SO2,
b. Bahan pencem,ar sekunder ; bahan
pencemar yang berada diudara sebagai hasil
reaksi dari bewhan pencemar primer baik
dengan atau tanpa bantuan matahari
contoh ozon(O3)
Menurut jenisnya :
a. Bahan pencemar tahan lama ; bahan
pencemar yang biasa bertahan lama
diudara contoh CO (2 7 tahun)
b. Bahan pencemar berumur pendek ; bahan
pencemar yang bertahan diudar dalam
waktu singkat contoh SO2
Menurut bentuknya ;
a. Gas ; anorganik (Co, H2S) dan organik
(hidrokarbon)
b. Aerosol
Sumber Pencemaran Udara

1 . Alami : aktivitas gunung api, proses fermentasi anaerob


2 . Aktivitas Manusia ( Antropogenik)
Transportasi : CO, HC, NOx, senyawa Pb
Industri : SOx
Rumah Tangga : bahan bakar, sampah
Pertanian dan Peternakan : methan
Jenis Pencemaran Udara

Partikulat : TSP, PM 10 , PM 2,5, Dustfall, Timah Hitam


( Pb), aerosol
Gas : CO, NOx, H2S,Sox, Hidrokarbon
Energi : getaran, kebisingan, suhu
Dampak Pencemaran Udara
Penurunan Kualitas
Udara
Peningkatan Resiko
pada Kesehatan Manusia
Hujan Asam
Pemanasan Global
Penipisan Lapisan Ozon
Pengendalian Pencemaran Udara
Pemantauan kualitas udara ambien
Penerapan peraturan dan
perundangan yang mengatur tingkat
emisi yang diperbolehkan untuk
sumber tidak bergerak
Penurunan emisi kendaraan
bermotor
Penerapan teknologi pengendalian
emisi pada sumber pencemar tidak
bergerak dan sumber bergerak
SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS UDARA

Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) melalui


Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45
Tahun 1997.
definisi ISPU adalah angka yang tidak mempunyai satuan
yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di
lokasi dan waktu tertentu yang didasarkan dampaknya
pada kesehatan manusia, mahluk hidup lainnya, dan nilai
estetika.
Nilai ISPU diperoleh dari perhitungan angka konsentrasi
lima senyawa pencemar udara yang diukur oleh Stasiun
Pemantau Kualitas Udara Ambien. Lima senyawa
3.pencemar udara itu adalah PM10, CO, SO2, NO2, dan
Ozon (O3). Rentang nilai ISPU ditentukan berdasarkan
efek kesehatan potensial yang bisa timbul
PENGENDALIAN
PENCEGAHAN
1 Sumber Bergerak
a) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap
baik.
b) Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan
secara berkala.
c) Memasang filter pada knalpot.
2 Sumber Tidak Bergerak
a) Memasang scruber pada cerobong asap.
b) Merawat mesin industri agar tetap baik dan
lakukan pengujian secara berkala.
c) Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara
dengan kadar CO rendah
Manusia
Apabila kadar CO dalam udara ambien telah melebihi
baku mutu ( 10.000 ug/Nm3 udara dengan rata-rata
waktu pengukuran 24 jam ) maka untuk mencegah
dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:
a) Menggunakan alat pelindung diri ( APD ) seperti
masker gas.
b) Menutup / menghindari tempat-tempat yang diduga
mengandung CO seperti sumur tua , Goa , dll.
PENANGGULANGAN
a) Mengatur pertukaran udara didalam ruang seperti
mengunakan exhaust-fan.
b) Bila terjadi korban keracunan maka lakukan :
Berikan pengobatan atau pernafasan buatan
Kirim segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat
Pemantauan Kualitas Udara
Tujuan :
UKL/UPL Kegiatan,
Informasi Lingkungan

Langkah Kegiatan Pemantauan :


Perencanaan Jadwal
Penentuan Lokasi
Metode Sampling
Analisa Sampel
Pelaporan
Perekaman Data
Jaringan Stasiun Pemantauan
AQMS di Indonesia
Sifat :
ONLINE monitoring
REALTIME data
AUTOMATIC Reporting &
Recording

Fasilitas di 10 kota di Indonesia:


Fixed Monitoring Station (33)
Mobile Monitoring Station (9)
Regional Centre (10)
Main Centre (1)
Calibration Centre (1)
Kriteria Penempatan Stasiun
Tersedianya power supply (
listrik )
Jaringan Telepon Analog
Lokasi bebas banjir
Bebas gedung bertingkat
pada sudut 45
Tidak tertutup bayangan
untuk pengukuran G rad
Metoda Sampling Udara Ambien
Metode dan Alat Sampling:
1. Gravimetric ( Pb, Partikulat)
2. Chemiluminesence ( ozon)
3. Spektrofotometer( SO2 ,NO2 ,
Ozon)
4. Gas Chromatograph ( HC)
5. Hi-Vol Sampler ( partikulat )

Frekuensi Sampling ( PP 41/99) :


Continues ( 1 tahun)
Grab Sampling
( 1 jam, 24 jam, 30 hari)
METODE ANALISA AQMS

HORIBA Non dispersive 0-10 ppm Light detector


Ozon Ultra Violet
APOA 360 0.5 ppb photodioda
absortiometry

Chemilumine-
HORIBA 0-10 ppm Light detector
NOx Scence , reaksi
APNA 360 0.5 ppb photodioda
dengan ozon

Pengukuran
HORIBA Fluoresencence 0-10 ppm intensitas
SO2
APSA 360 UV Lamp 0.5 ppb fluresence dgn
photocell

HORIBA Non dispersive 0-100 ppm


CO infra red Light detector
APMA 360 absoprtiometry 0.05 ppm
KEBIJAKAN ENERGI RAMAH
LINGKUNGAN

Energi Angin
Potensi alam untuk
mendapatkan
sumber energi baru yang
bersih , dan bebas emisi
Kendala : penguasaan
teknologi
Upaya : studi, alih teknologi,
analisis ekonomik,
pengambilan keputusan,
kebijakan energi
SOLAR ENERGY
Biogas
Pemanfaatan Gas Methan dari proses pengolahan
anaerobik
Biodiesel
Pemanfaatan Limbah Pengolahan Kelapa Sawit untuk
bahan bakar
TERIMA KASIH

You might also like