You are on page 1of 115

Elektronika analog dan digital

Menerapkan Teori Kelistrikan


HOME
PETA KEDUDUKAN KOMPETENSI

Dasar Kejuruan Level I ( Kelas X ) Level II ( Kelas XI ) Level III ( Kelas XII )
2 3

Merakit Personal Menerapkan teknik


Menerapkan teknik elektronika
elektronika Melakukan instalasi perangkat Melakukan instalasi perangkat
analog dan
analog dan digital
digital dasar
dasar jaringan lokal (Local Area jaringan berbasis luas (Wide Area
Komputer 1
Network) Network)

i s ni
Melakukan instalasi is Menerapkan fungsi Mendiagnosis permasalahan Mendiagnosis permasalahan perangkat

kD yang tersambung jaringan berbasis luas

Kli
sistem operasi dasar peripheral dan instalasi PC pengoperasian PC yang
(Wide Area Network)
tersambung jaringangnosis

Menerapkan K 3 LH Mendiagnosis permasalahan Melakukan perbaikan dan/ atau Membuat desain sistem
pengoperasian PC dan periferal setting ulang koneksi jaringan keamanan jaringan
an

Melakukan perbaikan dan/ Melakukan instalasi sistem operasi Melakukan perbaikan dan/ atau setting
jaringan berbasis GUI (Graphical User ulang koneksi jaringan berbasis luas
atau setting ulang sistem PC
Interface) dan Text (Wide Area Network)

Melakukan perbaikan periferal Mengadministrasi server


dalam jaringan

Melakukan perawatan PC
Merancang bangun dan
menganalisa Wide Area Network

Melakukan instalasi sistem operasi


berbasis graphical user interface (GUI) Merancang web data base
dan command line interface (CLI)
untuk content server

Melakukan instalasi software

Lulus
Tujuan Pembelajaran
1. Menguasai elektronika analog
Dasar teori atom dan molekul
Sifat dam macam bahan penghantar,isolator dan semikonduktor
Prinsip dasar penyearah
Prinsip dasar penguat
2. Menguasai elektronika digital
memahami kode sistem bilangan
Gerbang logika dasar dan kombinasional
(AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR)

Modul 1 Elektronika analog dan digital


1. Dasar teori atom dan molekul
Tujuan kegiatan pembelajaran 1
A.Peserta diklat mampu memahami dan
menjelaskan struktur atom semikonduktor.
B.Peserta diklat mampu memahami dan
menjelaskan semikonduktor tipe N dan tipe P.
1A. Dasar teori atom dan molekul
Uraian Materi
1. Komponen elektronika seperti dioda, LED, Transistor
Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu
lainnya didasarkan atas sifat-sifat semikonduktor.
2. Semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat
kelistrikannya terletak antara sifat-sifat konduktor dan
isolator.
3. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak
mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau
medan magnit, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat
tersebut sangat sensitive.
1A. Dasar teori atom dan molekul

Uraian Materi
4. Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki
sifat-sifat kimia dan fisika yang sama adalah atom.
5. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu:
neutron, proton, dan elektron.
6. Dalam struktur atom, proton dan neutron membentuk
inti atom yang bermuatan positip, sedangkan elektron-
elektron yang bermuatan negatip mengelilingi inti.
7. Struktur atom dengan model Bohr dari bahan
semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah
silikon dan germanium.
1A. Dasar teori atom dan molekul

Uraian Materi
8. Pada atom yang seimbang
(netral) jumlah elektron dalam
orbit sama dengan jumlah
proton dalam inti.
9. Muatan listrik sebuah elektron
adalah: - 1.602-19 C dan
muatan sebuah proton adalah:
+1.602-19 C.
10. Elektron yang menempati
lapisan terluar disebut sebagai
elektron valensi.
1A. Dasar teori atom dan molekul

Uraian Materi
11. Empat elektron valensi tersebut terikat dalam
struktur kisi-kisi, sehingga setiap elektron valensi
akan membentuk ikatan kovalen dengan elektron
valensi dari atom-atom yang bersebelahan.
12. Meskipun terikat dengan kuat dalam struktur kristal,
namun bisa saja elektron valensi tersebut keluar dari
ikatan kovalen menuju daerah konduksi apabila
diberikan energi panas.
13. Bila energi panas tersebut cukup kuat untuk
memisahkan elektron dari ikatan kovalen maka
elektron tersebut menjadi bebas atau disebut
dengan elektron bebas.
14. Semakin besar energi panas yang diberikan
semakin banyak jumlah elektron bebas yang keluar
dari ikatan kovalen, dengan kata lain konduktivitas
bahan meningkat.
1A. Dasar teori atom dan molekul

Uraian Materi
11. Empat elektron valensi tersebut terikat dalam
struktur kisi-kisi, sehingga setiap elektron valensi
akan membentuk ikatan kovalen dengan elektron
valensi dari atom-atom yang bersebelahan.
12. Meskipun terikat dengan kuat dalam struktur kristal,
namun bisa saja elektron valensi tersebut keluar dari
ikatan kovalen menuju daerah konduksi apabila
diberikan energi panas.
13. Bila energi panas tersebut cukup kuat untuk
memisahkan elektron dari ikatan kovalen maka
elektron tersebut menjadi bebas atau disebut
dengan elektron bebas.
14. Semakin besar energi panas yang diberikan
semakin banyak jumlah elektron bebas yang keluar
dari ikatan kovalen, dengan kata lain konduktivitas
bahan meningkat.
1B. Jenis Semikonduktor

Semikonduktor Tipe N
1. Apabila bahan semikonduktor intrinsik (murni) diberi (didoping) dengan bahan bervalensi
lain maka diperoleh semikonduktor ekstrinsik.
2. Pada bahan semikonduktor intrinsik, jumlah elektron bebas dan holenya adalah sama.
3. Konduktivitas semikonduktor intrinsik sangat rendah, karena terbatasnya jumlah pembawa
muatan yakni hole maupun elektron bebas tersebut.
4. Jika bahan silikon didoping dengan bahan ketidak murnian (impuritas) bervalensi lima
(penta-valens), maka diperoleh semikonduktor tipe n. Bahan dopan yang bervalensi lima
ini misalnya antimoni, arsenik, dan pospor.

5. maka atom yang bervalensi lima disebut dengan


atom donor.
6. Pada bahan type n disamping jumlah elektron
bebasnya (pembawa mayoritas) meningkat,
ternyata jumlah holenya (pembawa minoritas)
menurun.
1B. Jenis Semikonduktor

Semikonduktor Tipe N
7. Karena atom-atom donor telah ditinggalkan oleh elektron valensinya (yakni menjadi
elektron bebas), maka menjadi ion yang bermuatan positip. Sehingga digambarkan
dengan tanda positip.
8. Sedangkan elektron bebasnya menjadi pembawa mayoritas. Dan pembawa minoritasnya
berupa hole.
1B. Jenis Semikonduktor

Semikonduktor Tipe P
1. Apabila bahan semikonduktor murni (intrinsik) didoping dengan bahan impuritas (ketidak-
murnian) bervalensi tiga, maka akan diperoleh semikonduktor type p.
2. Atom bervalensi tiga (trivalent) disebut juga atom akseptor, karena atom ini siap untuk
menerima elektron.
3. Pada bahan type p, hole merupakan pembawa muatan mayoritas.
4. Sedangkan pembawa minoritasnya adalah elektron.
1B. Jenis Semikonduktor

Semikonduktor Tipe N
5. Karena atom-atom akseptor telah menerima elektron, maka menjadi ion yang bermuatan
negatip.
6. Sehingga digambarkan dengan tanda negatip. Pembawa mayoritas berupa hole dan
pembawa minoritasnya berupa elektron.
Rangkuman

1. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu: neutron, proton, dan
elektron.
2. Pada atom yang seimbang (netral) jumlah elektron dalam orbit sama
dengan jumlah proton dalam inti.
3. Muatan listrik sebuah elektron adalah: - 1.602-19 C dan muatan sebuah
proton adalah: + 1.602-19 C.
4. Bahan silikon yang didoping dengan bahan ketidak murnian (impuritas)
bervalensi lima (penta-valens) menghasilkan semikonduktor tipe n.
5. Apabila bahan semikonduktor murni (intrinsik) didoping dengan bahan
impuritas (ketidakmurnian) bervalensi tiga, maka diperoleh
semikonduktor type p
Tes

1. Jelaskan pengertian dari bahan semikonduktor!


2. Apa arti dari elektron valensi?
3. Apa yang dimaksud dengan semikonduktor intrinsik?
4. Sebutkan beberapa contoh semikonduktor bervalensi tiga!
Jawaban Tes

1. Semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak


antara sifat-sifat konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor
maupun isolator tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur,
cahaya atau medan magnit, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat
tersebut sangat sensitif.
2. Elektron valensi adalah jumlah elektron yang menempati orbit terluar
dari struktur atom suatu bahan.
3. Semikonduktor intrinsik adalah bahan semikonduktor murni (belum
diberi campuran/pengotoran) dimana jumlah elektron bebas dan holenya
adalah sama. Konduktivitas semikonduktor intrinsik sangat rendah,
karena terbatasnya jumlah pembawa muatan hole maupun elektron
bebas.
4. Bahan semikonduktor yang bervalensi tiga misalnya boron, galium, dan
indium.
2. Komponen Pasif
Tujuan Yang Ingin Dicapai :
A. memahami jenis-jenis resistor dengan benar.
B. menguasai tentang kode warna dan angka
resistor dengan benar.
C. memahami kode warna pada kapasitor dengan
benar.
D. menjelaskan kode angka dan huruf kapasitor
dengan benar.
E. menghitung induktor dengan benar.
Resistor
Resistor disebut juga dengan tahanan
atau hambatan.
Berfungsi untuk menghambat arus listrik
yang melewatinya.
Satuan harga resistor adalah Ohm.
( 1 M(mega ohm) = 1000 K (kilo
ohm) = 106 (ohm))
Jenis Resistor
Resistor tetap
Resistor variabel
Resistor Tetap
yaitu resistor yang nilai hambatannya
relatif tetap
biasanya terbuat dari karbon, kawat atau
paduan logam.
nilainya hambatannya ditentukan oleh
tebalnya dan panjangnya lintasan karbon.
Panjang lintasan karbon tergantung dari
kisarnya alur yang berbentuk spiral.
Resistor Tetap
Gambar simbol dan bentuk resistor tetap
dapat dilihat pada gambar
Resistor Variabel
resistor variabel atau potensiometer
yaitu resistor yang besarnya hambatan
dapat diubah-ubah.
yang termasuk kedalam potensiometer ini
antara lain :
Resistor KSN (koefisien suhu negatif),
Resistor LDR (light dependent resistor) dan
Resistor VDR (Voltage Dependent Resistor).
Resistor Variabel
Gambar simbol dan bentuk resistor
variabel dapat dilihat pada gambar
Menentukan Kode Warna
pada Resistor
Kode warna pada resistor menyatakan
harga resistansi dan toleransinya.
Semakin kecil harga toleransi suatu
resistor adalah semakin baik, karena
harga sebenarnya adalah harga yang
tertera harga toleransinya.
Menentukan Kode Warna
pada Resistor
Terdapat resistor yang mempunyai 4
gelang warna dan 5 gelang warna
seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini
Contoh Hitung Nilai Resistor
Sebuah resistor dengan 4 gelang.
Gelang pertama cokelat, gelang kedua cokelat,
gelang ketiga orange dan gelang keempat
emas.
Tentukan nilai tahanan resistor !
Nilai Resistor tersebut :
Gelang 1 (cokelat) =1; Gelang 2(cokelat)=1; Gelang
3(orange)= 103; Gelang 4 (emas) = 5 %
Sehingga nilai tahanan resistor adalah
11x103 5 %atau 11 K dengan toleransi 5 %
Kode Huruf Resistor
Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf
biasanya adalah resistor lilitan kawat yang
diselubungi dengan keramik/porselin, seperti
terlihat pada gambar di bawah ini :
Arti kode angka dan huruf pada resistor dengan
kode 5 W 22 RJ adalah sebagai berikut :
5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5
watt
22 R berarti besarnya resistansi 22
Dengan besarnya toleransi 5%
Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah suatu
komponen listrik yang dapat menyimpan muatan
listrik. Kapasitas kapasitor diukur dalam F
(Farad) = 10-6 mF (mikro Farad) = 10-9 nF (nano
Farad)= 10-12 pF (piko Farad).
Kapasitor elektrolit mempunyai dua kutub positif
dan kutub negatif (bipolar), sedangkan kapasitor
kering misal kapasitor mika, kapasitor kertas
tidak membedakan kutub positif dan kutub
negatif (non polar).
Kapasitor
Contoh : kode kapasitor = 562 J 100 V artinya :
besarnya kapasitas = 56 x 102 pF = 5600 pF;
besarnya toleransi = 5%;
kemampuan tegangan kerja = 100 Volt.
Kapasitor
Kapasitor
Induktor
Induktor adalah komponen listrik yang
digunakan sebagai beban induktif. Simbol
induktor seperti pada gambar di bawah ini :
Induktor
Kapasitas induktor dinyatakan dalam satuan H
(Henry) =1000mH (mili Henry). Kapasitas
induktor diberi lambing L, sedangkan reaktansi
induktif diberi lambang XL.
Induktor
Pada induktor terdapat unsur resistansi (R) dan induktif
(XL) jika digunakan sebagai beban sumber tegangan AC.
Jika digunakan sebagai beban sumber tegangan DC,
maka hanya terdapat unsur R saja. Dalam sumber
tegangan AC berlaku rumus :
Rangkuman
Resistor, Kapasitor dan Induktor termasuk ke dalam
komponen pasif.
Nilai resistor dan kapasitor dapat diketahui dengan
melihat kode warna dan angka yang terdapat pada
resistor dan kapasitor.
Induktor memiliki unsur resistansi dan induktansi jika
digunakan sebagai beban dalam sumber tegangan AC,
sedangkan bila digunakan sebagai beban pada sumber
tegangan DC hanya akan menghasilkan unsur
resistansi.
3. Sifat dan Macam Bahan
Penghantar dan Isolator
Sifat Bahan Konduktor
Yang termasuk bahan-bahan penghantar
adalah bahan yang memiliki banyak elektron
bebas pada kulit terluar orbit.
Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh
pada sifat bahan tersebut.
Jika suatu bahan listrik memiliki banyak
elektron bebas pada orbit-orbit elektron, bahan
ini memiliki sifat sebagai penhantar listrik.
Sifat Bahan Konduktor
Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting,
yaitu:
a) Daya Hantar Listrik
b) Koefisien Temperatur Hambatan
c) Daya Hantar Panas
d) Daya Tegangan Tarik
e) Timbulnya daya Elektro-motoris Termo
Sifat Bahan Konduktor
Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting,
yaitu:
a) Daya Hantar Listrik
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu
mengalami hambatan dari penghantar itu sendiri.
Bear satuan Kkal/jam 0C.
Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik
beserta perlengkapanya.
Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas
yang tinggi.
Sifat Bahan Konduktor
Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting,
yaitu:
b) Daya Tegangan Tarik
Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk
hantaran diatas tanah.
Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan
tersebut harus diketahui kekuatanya.
Terutama menyangkut penggunaan dalam pedistribusian
tegangan tinggi.
Sifat Bahan Konduktor
Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting,
yaitu:
c) Daya Elektro-motoris Termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang
terbuat dari dua bahan logam yang berlainan jenis,
karena dalam suatu rangkaian, arus akan menimbulkan
daya elektro-motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan
temperatur suhu.
Daya elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan
temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo.
Dari sekian banyak logam yang digunakan dalam teknik
listrik dan elektronika, antara lain :alumunium, tembaga,
seng, timah dan sebagainya.
Bahan Penghantar
Sifat aluminium (Al):
Dapat ditempa dalam keadaan dingin
Tidak tahan terhadap garam dapur atau laut
Warna silver atau perak
Titik didih = 1800 0C
Rho () = 0,0278
Alpha () = 0,0047

Sifat tembaga (Cu)


Dapat disepuh dan berkarat bila terkena CO2
Warna merah sedikit mengkilap
Titik didih = 2236 0C - 2340 0C
Rho () = 0,017
Alpha () = 0,0043
Bahan Penghantar
Sifat seng (Zn):
Dapat ditempa dalam keadaan dingin
Tidak tahan terhadap garam dan asam garam
Warna putih kebiru-biruan
Titik didih = 907 0C
Rho () = 0,0043
Alpha () = 0,006

Sifat timah (Sn)


Warna jernih mengkilap
Titik didih = 2360 0C
Rho () = 0,0043
Alpha () = 0,12
Bahan Penghantar
Logam Mulia
perak, emas dan platina.
Bahan logam ini dinamakan logam mulia karena bahan ini memiliki jumlah
elektron valensi yang lengkap, sehingga sangat sulit untuk mengadakan reaksi
lain.
Wolfram
yang digunakan untuk filamen katoda pada tabung elektron, lampu-lampu pijar,
dan alat pemanas dengan temperatur yang tinggi.
Dwilogam atau bimetal
Dua jenis logam yang disambung menjadi satu.
Pemakaian dalam bidang kelistrikan sangat luas, misal ; kontak pengatur,
regulator.
Digunakan untuk menjaga agar temperatur panas selalu konstan.
Bimetal ini dipasang didalam pemanas dan fungsinya memutus rangkaian bila
temperaturnya meningkat dan akan menyambung kembali rangkaian bila
temperaturnya turun.
Sifat Bahan Isolator
Disebut sebagai bahan dielektrik, ini disebabkan jumlah elektron
yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat.
Elektron-elektronya sulit untuk bergerak atau bahkan sangat
sulit berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar.
Bahan isolator sering digunakan untuk bahan penyekat
(dielektrik).
Pentyekat listrik terutama dimaksudkan agar listrik tidak dapat
mengalir jika pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan
listrik.
Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan jenis
bahan yang sesuai.
Sifat Bahan Isolator
Bahan isolator memiliki sifat-sifat penting,
yaitu:
a) Sifat Kelistrikan
b) Sifat Mekanis
c) Sifat Termis
d) Sifat Kimia
Sifat Bahan Isolator
a) Sifat Kelistrikan
Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang
besar.
Penyekat listrik ditujukan untuk mencegah
terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua
penghantar yang berbeda potensial atau untuk
mencegah loncatan listrik ketanah.
Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-
kecilnya (tidak melampui batas yang telah
ditentukan oleh peraturan yang berlaku
Sifat Bahan Isolator
b) Sifat Mekanis
Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat,
maka perlu dipertimbangkan kekuatan struktur
bahannya.
Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab
kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya.
Misal diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka
kita harus menggunakan bahan dari kain daripada
kertas.
Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan daripada
bahan kertas
Sifat Bahan Isolator
c) Sifat Termis
Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus
listrik atau oleh arus gaya magnet, berpengaruh
terhadap kekuatan bahan penyekat.
Demikian panas yang berasal dari luar (alam
sekitar).
Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan
cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan
harus tepat.
Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar
tidak merusak bahan penyekat yang digunakan
Sifat Bahan Isolator
d) Sifat Kimia
Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan
penyekat dapat mengakibatkan perubahan susunan
kimia bahan.
Demikian juga pengaruh adanya kelembaban
udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat.

Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah


dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air.
Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak
struktur kimia bahan
Sifat Bahan Isolator
Pembagian kelompok bahan penyekat
a) Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dsb)
b) Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon,
kayu, dsb)
c) Gelas dan keramik
d) Plastik
e) Karet, bakelit, ebonit, dsb
f) Bahan yang dipadatkan
g) Bentuk cair, misalnya minyak transformator
h) Bentuk gas, misalnya nitrogen dan karbondioksida
Sifat Bahan Isolator
Penggunaan bahan isolator selain sebagai bahan penyekat
adalah sebagai bahan tahanan (resistor).
Bahan tahanan yang umunya dipakai merupakan paduan/
campuran logam-logam terdiri dari dua atau lebih unsur bahan
campuran.
Pemakaian bahan tahanan dalam kelistrikan, antara lain :
i) Untuk pembuatan kotak tahanan standart dan shunt
ii) Untuk tahanan dan rheostats
iii) Untuk unsur pemanas, kompor listrik dan sebagainya.
Sesuai dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki
tahanan jenis yang tinggi,
koefisien temperatur yang tinggi,
dan memiliki daya elektro-motoris termo yang kecil.
Sifat Bahan Isolator
Pada penggunaan yang membutuhkan daya tahan
panas tinggi, bahan tahanan harus dipilih yang
memiliki titik cair yang tinggi, selain itu bahan
tahanan pada keadaan panas yang tinggi tudak
mudak dioksidir sehingga menjadi berkarat
Latihan Soal
1. Sebutkan beberapa sifat penting yang
dimiliki oleh sebuah penghantar!
a) Daya Hantar Listrik
b) Koefisien Temperatur Hambatan
c) Daya Hantar Panas
d) Daya Tegangan Tarik
e) Timbulnya daya Elektro-motoris Termo
Latihan Soal
2. Apa yang dimaksud dengan daya
elektro-motoris termo?
Daya elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan
temperatur 2 bahan logam yang berlainan jenis

3. Sebutkan beberapa logam yang


termasuk jenis pada golongan logam
mulia yang digunakan dalam
kelistrikan
perak, platina
Latihan Soal
4. Apa yang dimaksud dengan bahan
dwilogam ?
Bahan dwilogam juga dikenal dengan bimetal.
Yakni bahan yang memadukan 2 bahan logam yang berlainan jenis

5. Apa nama bahan logam yang di gunakan


dalam kawat lampu pijar?
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat kawat nyala dalam
lampu pijar adalah wolfram.
Wolfram adalah jenis penghantar yang memiliki hambatan jenis yang
besar.
Apabila dialiri listrik energi tersebut diubah menjadi energi panas,
sehingga kawat wolfram menyala (berpijar)
Hukum Listrik dan Ohm
Ada 4 bagian dasar dari listrik :
Voltage / Tegangan (V)
Current/ Arus (I)
Power/Tenaga (P)
Resistance/ Hambatan (R)

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Pengertian
Tegangan, arus, tenaga dan hambatan adalah bagian
elektronik yang harus diketahui teknisi :
Tegangan adalah ukuran dari tenaga yang dibutuhkan
untuk mendorong elektron untuk mengalir dalam suatu
rangkaian
Tegangan diukur dalam Volt (V). Power supply Komputer
biasanya menghasilkan tegangan yang berbeda
Arus adalah ukuran dari sejumlah elektron yang
bergerak dalam suatu rangkaian
Arus diukur dalam Ampere (A). Power supplies komputer
menghantarkan arus untuk beberapa tegangan output

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Tenaga adalah ukuran dari tekanan yang dibutuhkan
untuk mendorong elektron mengalir pada rangkaian
yang disebut dengan tegangan, perkalian angka dari
elektron yang mengalir dalam rangkaian disebut
dengan arus. Ukurannya disebut dengan Watt(W).
Power supply komputer dikur dalam watt.
Resistatan adalah hambatan arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian, yang diukur delam OHM. Hambatan
yang kecil mengalirkan banyak arus dan tenaga yang
mengalir dalam suatu ragkaian. Skring yang baik adalah
yang memiliki hambatan kecil atau ukurannya hampir
sama dengan 0 Ohm

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Terdapat dasar equation yang menyatakan
bagaimana tiga hal yang berkaitan satu sama
lain. Ia menyatakan bahwa tegangan yang sama
dengan saat ini dikalikan dengan perlawanan.
Hal ini dikenal sebagai Hukum Ohm.
V = IR
Dalam sebuah sistem listrik, daya (P) sama
dengan tegangan dikalikan dengan saat ini.
P = VI
Dalam sebuah sirkuit listrik, meningkatkan yang
sekarang atau akan menghasilkan tegangan
listrik tinggi.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Sebagai contoh tentang bagaimana ini
bekerja, bayangkan sirkuit sederhana
yang memiliki 9 V dop ketagihan sampai
9-V baterai. Kuasa output dari dop adalah
100-W. Menggunakan persamaan di atas,
kita dapat menghitung berapa sekarang di
amps akan diminta untuk mendapatkan
100-W dari ini 9-V bohlam.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Beberapa hal yang perlu diperhatikan
P = 100 W
V=9V
I= 100 W / 9 V = 11/11 A
Apa yang terjadi jika baterai V-12 dan 12-V dop
digunakan untuk mendapatkan daya dari 100 W?
100 W / 12 V = 8,33 amps
Sistem ini menghasilkan daya yang sama, tetapi dengan
kurang saat ini.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Komputer biasanya menggunakan pasokan listrik mulai
dari 200-W-500 W.
Namun, pasokan listrik beberapa komputer mungkin
harus 500 W-800-W.
Ketika membangun sebuah komputer, memilih listrik
dengan daya cukup wattage ke semua komponen.
Memperoleh informasi untuk wattage komponen dari
dokumentasi pabriknya .
Ketika memutuskan membeli power supply, pastikan
untuk memilih power supply yang memiliki daya lebih
dari cukup untuk komponen saat ini.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Elektronika analog dan digital

Mengenal dan menggunakan komponen Elektronika

HOME
Pengenalan Komponen Elektronika
Resistor
Di pasaran terdapat berbagai jenis resistor, dapat digolongkan
menjadi dua macam ialah resistor tetap yaitu resistor yang nilai
tahanannya tetap dan ada yang bisa diaturatur dengan tangan, ada
juga yang perubahan nilai tahanannya diatur automatis oleh cahaya
atau oleh suhu.
Resistansi resistor biasanya dituliskan dengan kode warna yang
berbentuk budaran bundaran atau bisa juga gelang warna. Adapun
satuan yang digunakan adalah OHM (). Kecuali besarnya
resistansi, suatu resistor ditandai dengan toleransinya, juga berupa
gelang warna yang dituliskan setelah tanda resistansi.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Resistor Variable (VR)
Nilai resistansi resistor jenis ini dapat diatur
dengan tangan, bila pengaturan dapat dilakukan
setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur)
dinamakan potensiometer dan apabila
pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan
trimmer potensiometer (trimpot). Tahanan dalam
potensiometer dapat dibuat dari bahan carbon
dan ada juga dibuat dari gulungan kawat yang
disebut potensiometer wirewound. Untuk
digunakan pada voltage yang tinggi biasanya
lebih disukai jenis wirewound.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Resistor Peka Suhu dan Resistor Peka
Cahaya
Nilai resistansi thermistor tergantung dari suhu.
Ada dua jenis yaitu NTC (negative temperature
coefficient) dan PTC (positive temperature
coefficient). NTC resistansinya kecil bila panas
dan makin dingin makin besar. Sebaliknya PTC
resistensi kecil bila dingin dan membesar bila
panas.
Ada lagi resistor jenis lain ialah LDR (Light
Depending Resistor) yang nilai resistansinya
tergantung pada sinar / cahaya.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Kapasitor (Kondensator)
Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik, dapat meneruskan
tegangan bolak balik (AC) akan tetapi menahan tegangan DC,
besaran ukuran kekuatannya dinyatakan dalam FARAD (F). Dalam
radio, kapasitor digunakan untuk:
1.Menyimpan muatan listrik 2.Mengatur frekuensi 3.Sebagai filter
4.Sebagai alat kopel (penyambung)
Berbagai macam kapasitor digunakan pada radio, ada yang
mempunyai kutub positif dan negatif disebut polar . Ada pula yang
tidak berkutub, biasa di sebut non-polar. Kondensator elektrolit atau
elco dan tantalum adalah kondensator polar. Kondensator dengan
solid dialectric biasanya non polar, misalnya keramik, milar, silver
mica, MKS (polysterene), MKP (polypropylene), MKC
(polycarbonate), MKT (polythereftalate) dan MKL (cellulose
acetate).

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Kapasitor Variable (VARCO)
Nilai kapasitansi jenis kondensator ini
dapat diatur dengan tangan, bila
pengaturan dapat dilakukan setiap saat
oleh operator (ada tombol pengatur)
dinamakan Kapasitor Variabel (VARCO)
dan apabila pengaturan dilakukan dengan
obeng dinamakan kapasitor trimmer.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Kumparan (Coil)
Coil adalah suatu gulungan kawat di atas
suatu inti. Tergantung pada kebutuhan,
yang banyak digunakan pada radio adalah
inti udara dan inti ferrite. Coil juga disebut
inductor, nilai induktansinya dinyatakan
dalam besaran Henry (H).

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Transformator (Trafo)
Transformator adalah dua buah kumparan yang
dililitkan ada satu inti, inti bisa inti besi atau inti
ferrite. Ia dapat meneruskan arus listrik AC dan
tidak dapat untuk digunakan pada DC.
Kumparan pertama disebut primer ialah
kumparan yang menerima input, kumparan
kedua disebut sekunder ialah kumparan yang
menghasilkan output.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Integrated Circuit
Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah
suatu rangkaian elektronik yang dikemas
menjadi satu kemasan yang kecil.
Beberapa rangkaian yang besar dapat
diintegrasikan menjadi satu dan dikemas
dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang
kecil dapat memuat ratusan bahkan
ribuan komponen.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Matematika era Digital
Istilah yang terkait dengan pengukuran
Ketika bekerja dalam industri komputer, penting untuk
memahami istilah yang digunakan. Apakah membaca spesifikasi
tentang sebuah sistem komputer, atau berbicara dengan teknisi
komputer yang lain, ada kamus terminology/istilah yang lebih
besar yang harus yang diketahui. Teknisi harus mengetahui
istilah-istilah berikut:
bit- Unit data yang paling kecil di dalam sebuah komputer. Bit
dapat mengambil nilai satu atau nol. Bit adalah format biner di
mana data diproses oleh komputer.
byte- Suatu satuan ukur yang digunakan untuk menguraikan
ukuran suatu data file, jumlah ruang suatu disk atau media
penyimpanan lainnya, atau jumlah data yang sedang dikirimkan
kepada suatu jaringan. Satu byte terdiri dari delapan bit data.
nibble- Separuh byte atau empat bit.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


kilobyte ( KB)- 1024, atau kira-kira 1000bytes.
kilobytes per detik ( kBps)- Sebuah pengukuran jumlah
data yang ditransfer pada sebuah koneksi seperti pada
sebuah koneksi jaringan. kBps adalah tingkat transfer
data kira-kira 1,000 bytes per detik.
kilobit ( Kb)- 1024, atau kira-kira 1000, bit.
kilobits per detik ( kbps)- Suatu pengukuran jumlah
transfer data pada sebuah koneksi seperti sebuah
koneksi jaringan. kbps adalah tingkat transfer data,kira-
kira 1,000 bit per detik.
megabyte ( MB)- 1,048,576 bytes, atau kira-kira
1,000,000 bytes.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


megabytes per detik ( MBPS)- Suatu pengukuran umum jumlah transfer
data pada sebuah koneksi seperti seperti pada sebuah koneksi jaringan.
MBPS adalah tingkatan transfer data kira-kira 1,000,000 bytes atau 106
kilobytes per detik.
megabits per detik ( Mbps)- Suatu pengukuran umum jumlah transfer data
pada sebuah koneksi seperti pada sebuah koneksi jaringan. Mbps adalah
tingkatan transfer data kira-kira 1,000,000 bit atau 106 kilobits per detik.
CATATAN:
Suatu kesalahan umum adalh kebingungan antara KB dengan Kb Dan MB
dengan Mb. huruf beesar A dan B menandai bytes, sedangkan sebuah huruf
kecil b menandai bit. dengan cara yang sama, pengali lebih besar dari satu
ditulis dengan huruf besar dan pengali kurang dari satu adalah huruf kecil.
Sebagai contoh, M=1,000,000 Dan m=0.001. ingat untuk melakukan
kalkulasi kelayakan/kesesuaian ketika membandingkan kecepatan transmisi
yang diukur KB dengan yang diukur Kb. Sebagai contoh, software modem
pada umumnya menunjukkan kecepatan koneksi pada ukuran kilobits per
detik, seperti 45 kbps. Bagaimanapun, browser yang canggih menampilkan
kecepatan download-file pada ukuran kilobytes per detik. Oleh karena itu,
kecepatan download dengan koneksi 45-kbps akan menjadi maksimum
pada 5.76-kBps.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


CATATAN:
Suatu kesalahan umum adalh kebingungan antara KB dengan Kb
Dan MB dengan Mb. huruf beesar A dan B menandai bytes,
sedangkan sebuah huruf kecil b menandai bit. dengan cara yang
sama, pengali lebih besar dari satu ditulis dengan huruf besar dan
pengali kurang dari satu adalah huruf kecil. Sebagai contoh,
M=1,000,000 Dan m=0.001. ingat untuk melakukan kalkulasi
kelayakan/kesesuaian ketika membandingkan kecepatan transmisi
yang diukur KB dengan yang diukur Kb. Sebagai contoh, software
modem pada umumnya menunjukkan kecepatan koneksi pada
ukuran kilobits per detik, seperti 45 kbps. Bagaimanapun, browser
yang canggih menampilkan kecepatan download-file pada ukuran
kilobytes per detik. Oleh karena itu, kecepatan download dengan
koneksi 45-kbps akan menjadi maksimum pada 5.76-kBps.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Di dalam praktek nyata, kecepatan download dari sebuah koneksi dialup
tidak bisa menjangkau 45 kbps karena factor lain yang
mengkonsumsi/memakai luas ruang/bidang pada waktu yang sama saat
download itu. Teknisi harus mengetahui istilah yang berikut:
hertz ( Hz)- Sebuah satuan ukur frekwensi. Itu adalah tingkat perubahan
status, atau peredaran, di dalam gelombang suara, arus bolak-balik, atau
bentuk lain gelombang siklis. Hertz sama artinya dengan siklus per detik,
dan digunakan untuk mengukur kecepatan suatu mikro prosesor komputer.
megahertz ( MHZ)- Satu juta siklus/putaran per detik. Ini adalah sebuah
ukuran umum kecepatan sebuah pemrosesan chip .
gigahertz ( GHZ)- Satu milyar (Am.) siklus per detik. Ini adalah sebuah
ukuran umum kecepatan sebuah pemrosesan chip.
CATATAN:
processor PC menjadi lebih cepat seiring berjalannya waktu. Mikro
prosesor yang digunakan PC tahun 1980 berjalanr dibawah 10 MHZ, dan
PC IBM yang asli adalah 4.77 MHZ. Di awal tahun 2000, kecepatan
processor PC mendekati 1 GHZ, dan mendekati 3.0 GHZ mulai tahun
2002.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Elektronika analog dan digital

Mengenal konsep Elektronika analog dan digital

HOME
Sistem digital dan analog
Variabel-variabel yang menandai suatu
sistem analog mungkin mempunyai jumlah
nilai tak terbatas. Sebagai contoh,
tangan/penunjuk pada bagian depan jam
analog mungkin menunjukkan waktu yang
tak terbatas pada hari itu. Gambar
menunjukkan sebuah diagram
isyarat/sinyal analog.
Modul 1 Elektronika analog dan digital
Sinyal analog

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Sinyal Digital
Variabel yang menandai sistem digital
menempati jumlah tetap dari nilai-nilai yang
terpisah. Didalam perhitungan biner, seperti
yang digunakan didalam komputer, hanya dua
nilai yang diijinkan. Nilai-Nilai ini adalah 0 dan 1.
Komputer Dan modems kabel adalah contoh
dari alat digital. Gambar menunjukkan sebuah
diagram sinyal digital.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Signal Digital

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Elektronika analog dan digital

Menerapkan Sistem bilangan digital

HOME
Gerbang Logika Boolean
Komputer dibangun/disusun dari berbagai jenis sirkuit elektronik. Sirkit ini
tergantung pada apa yang disebut pintu logika DAN/AND, ATAU/OR,
BUKAN/NOT, dan MAUPUN/NOR. Logic gates ini ditandai oleh bagaimana
mereka bereaksi terhadap isyarat yang masuk.. gambar menunjukkan logic
gates dengan dua masukan. " X" dan " y" yang mewakili data masukan, dan "
f" mewakili keluaran/hasil. Pikirkan tentang 0 ( nol) mewakili "
mati/keluar(off)" dan 1 mewakili " hidup/menyala (On)".
Hanya ada tiga fungsi utama logika/logic. yaitu DAN, ATAU, dan
BUKAN(And,Or,Not):
AND gates- Jika masukan batal/mulai(Off), keluaran juga batal/mulai(Off).
OR gates- Jika masukan On, keluaran juga On.
NOT gates- Jika masukan On, keluarannya batal/mulai/Off. Yang sebenarnya
adalah kebalikannya.
NOR gates adalah suatu kombinasi dari OR dan NOT dan seharusnya tidak
disajikan sebagai gates utama. Sebuah NOR gates bertindak jika masukan
On, keluarannya Off.
Tabel kebeneran ditampilkan dibawah ini dengan berbagai kombinasi

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Sistim desimal Dan Sistem angka biner
Sistim desimal, atau 10 angka dasar, adalah sistem
angka yang digunakan tiap hari untuk melakukan
penghitungan matematika, seperti menghitung
perubahan, mengukur, menyatakan waktu, dan
seterusnya. Sistim angka desimal menggunakan sepuluh
digit yang mencakup 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Binary , atau berdasar 2/basis 2, sistem angka yang
menggunakan dua digit/angka untuk menyatakan semua
jumlah kwantitatip. Digit yang digunakan dalam sistem
binari adalah 0 dan 1. contoh sebuah angka biner adalah
1001110101000110100101.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Sistim desimal dan Sistem angka biner

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Binary , atau berdasar 2/basis 2, sistem
angka yang menggunakan dua digit/angka
untuk menyatakan semua jumlah
kwantitatip. Digit yang digunakan dalam
sistem binari adalah 0 dan 1. contoh
sebuah angka biner adalah
1001110101000110100101.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Konsep penting yang lain saat bekerja dengan bilangan biner/binari
adalah kedudukan angka-angka itu. Angka 20 dan 23 adalah contoh
angka-angka yang ditulis berdasarkan kedudukannya. Contoh ini
diucapkan " dua ke nol" dan " dua ke tiga". kedudukan adalah
jumlah suatu angka jika harus dikalikan dengan dirinya sendiri.
Sebagai contoh, 20= 1, 21= 2, 22= 2 x 2= 4, 23= 2 x 2 x 2= 8.
Pengambilan kedudukan biasanya dikacaukan dengan perkalian
sederhana Sebagai contoh, 24 tidaklah sepadan dengan 2 x 4= 8.
Bagaimanapun, 24 adalah sama dengan 2 x 2 x 2 x 2= 16.
Penting untuk mengingat peran angka 0. Tiap-Tiap sistem angka
menggunakan angka 0. Bagaimanapun, perhatikan bahwa kapan
saja muncul angka 0 pada sisi kirisebuah deretan angka, 0 dapat
dihilangkan tanpa mengubah nilai/jumlah deretan itu. Sebagai
contoh, pada angka 10, 02947 adalah sama dengan 2947. pada
angka 2, 0001001101 sama dengan 1001101. Kadang-Kadang
orang-orang memasukkan 0 pada sisi kiri sisi suatu nomor/jumlah
untuk menekankan " tempat" yang tidak diwakili/diisi.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Pada dasar 10(puluhan), kedudukan sepuluh digunakan. Sebagai
contoh, 23605 berarti 2 x 10,000+ 3 x 1000+ 6 x 100+ 0 x 10+ 5 x 1.
Catat bahwa 100= 1, 101= 10, 102= 100, 103= 1000, dan 104=
10,000.
PERHATIAN:
Walaupun 0 x 10= 0, jangan meniggalkannya di luar persamaan itu.
Jika itu dihilangkan, dasar tempat 10(puluhan) akan bergeser ke
sebelah kanan dan menghasilkan jumlah 2,365= 2 x 1,000+ 3 x
100+ 6 x 10+ 5 x 1 sebagai ganti 23,605. Sebuah 0 di dalam
sebuah nomor/jumlah seharusnya tidak pernah diabaikan.
Bagaimanapun, nilai sebuah jumlah tidaklah dipengaruhi dengan
menambahkan nol ke permulaan, atau dengan pengabaian nol yang
adalah pada permulaan jumlah itu. Sebagai contoh, 23,605 dapat
juga ditulis 0023605.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Merubah desimal ke biner
Lebih dari satu metode untuk mengkonversi
bilangan biner. Satu metoda diungkapkan di sini.
Bagaimanapun, siswa bebas untuk
menggunakan metoda lain jika itu lebih mudah
Untuk mengkonversi sebuah jumlah desimal ke
biner, pertama temukan kedudukan yang paling
besar dari 2 yang akan " cocok" ke dalam jumlah
desimal.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Gunakan table seperti pada Gambar untuk mengkonversi jumlah
desimal 35 itu ke dalam biner:

26, atau 64, adalah lebih besar dari 35. tempatkan angka 0 pada kolom.
25, atau 32, lebih kecil dibanding 35. tempatkan angka 1 pada kolom. Kalkulasi
berapa banyak angka yang tersisa dengan pengurangan 32 dari 35. Hasil adalah
3.
24, atau 16, adalah lebih besar dari 3. tempatkan angka 0 pada kolom.
23, atau 8, adalah lebih besar dari 3. tempatkan angka 0 pada kolom.
22, atau 4, adalah lebih besar dari 3. tempatkan angka 0 pada kolom.
21, atau 2, lebih kecil dibanding 3. tempatkan angka 1 pada kolom. Kurangi 2 dari
3. Hasil adalah 1.
20, atau 1, ;sama dengan 1. Nempatkan angka 1 pada kolom.
Persamaan biner dari jumlah desimal 35 adalah 0100011. Dengan mengabaikan
0 yang pertama, angka biner dapat ditulis 100011

Modul 1 Elektronika analog dan digital


basis 16, atau hexadecimal, adalah sistem angka yang sering
digunakan ketika bekerja dengan komputer karena dapat
digunakan untuk menghadirkan jumlah dalam format yang lebih
menarik.
Komputer melakukan perhitungan biner. Bagaimanapun, ada
beberapa hal ketika sebuah keluaran biner komputer dinyatakan
dalam hexadecimal, untuk membuat lebih mudah dibaca. satu cara
agar komputer dan software menyatakan keluaran hexadecimal
adalah dengan menggunakan "0x" di depan jumlah hexadecimal.
Kapan saja " 0x" digunakan, ;jumlah yang dikeluarkan adalah suatu
jumlah hexadecimal. Sebagai contoh, 0x1234 berarti 1234 pada
basis 16. Ini akan secara khusus ditemukan dalam bentuk sebuah
daftar konfigurasi.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Basis 16 menggunakan 16 angka untuk
menyatakan jumlah kwantitatip. Karakter ini
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E,
dan F. " A" menghadirkan jumlah sistim desimal
itu 10, " B" mewakili 11, " C" mewakili 12, " D"
mewakili 13, " E" mewakili 14, dan " F" mewakili
15. Contoh angka-angka hexadecimal adalah
2A5F, 99901, FFFFFFFF, dan EBACD3. Jumlah
Hexidecimal B23Cf;sama dengan 730,063
dalam format sistim desimal seperti ditunjukkan
Gambar.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Biner ke heksa desomal
konversi biner Ke hexadecimal sebagian besar adalah tidak rumit.
pertama Amati bahwa 1111 yang biner adalah F di dalam
hexadecimal seperti ditunjukkan Gambar. Juga, 11111111 yang biner
adalah FF di dalam hexadecimal. Satu fakta bermanfaat ketika
bekerja dengan dua sistem angka ini adalah karena satu karakter
hexadecimal memerlukan 4 bit, atau 4 digit biner, untuk diwakili
oleh biner.
Untuk mengkonversi sebuah biner ke hexadecimal, pertama bagi
angka itu ke dalam empat kelompok bit pada waktu yang sama,
mulai dari kanan. Kemudian mengkonversi masing-masing
kelompok ke dalam hexadecimal. Metoda ini akan menghasilkan
sebuah jumlah hexadecimal yang sama dengan biner,

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Sebagai contoh, lihatlah jumlah biner ini
11110111001100010000. pecahlah ke dalam
empat kelompok empat bit untuk menghasilkan
1111 0111 0011 0001 0000. jumlah biner ini
setara dengan F7310 didalam hexadecimal,
yang mana lebih mudah untuk dibaca.
Sebagai contoh lain, jumlah biner 111101
dikelompokkan menjadi 11 1101. Karena
kelompok yang pertama tidak berisi 4 bit, itu
harus " diisi/ditutupi" dengan 0 untuk
menghasilkan 0011 1101. Oleh karena itu,
persamaan hexadecimal adalah 3D.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


konversi Hexadecimal ke biner

Gunakan metoda seperti pada bagian sebelumnya


untuk mengkonversi angka-angka dari hexadecimal ke
biner. Konversi masing-masing hexadecimal digit/angka
individu ke biner, dan kemudian deretkan menjadi datu
hasil-hasilnya.]. Bagaimanapun, berhati-hatilah untuk
mengisi masing-masing tempat biner dengan angka
hexadecimal. Sebagai contoh, menghitung jumlah
hexadecimal FE27. F 1111, E adalah 1110, 2 adalah 10
atau 0010, dan 7 0111. Oleh karena itu, jawaban di
dalam biner adalah 1111 1110 0010 0111, atau
1111111000100111

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Konversi heksa ke biner

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Mengkonversi ke dasar/basis apapun
Kebanyakan orang-orang sudah tahu bagaimana cara
lakukan konversi angka/jumlah. Sebagai contoh,
mengkonversi inci ke yard. pertama Bagi banyaknya inci
dengan 12 untuk menentukan banyaknya kaki. Sisa
adalah banyaknya inci yang tersisa. berikutnya Bagi
banyaknya kaki dengan 3 untuk menentukan banyaknya
yard. Sisanya adalah banyaknya kaki. Teknik yang sama
ini digunakan untuk mengubah angka-angka ke lain basis.
Pertimbangkan sistim desimal itu adalah dasar/basis
normal dan octal, Basis 8, adalah basis yang asing. Untuk
mengkonversi dari sistim desimal ke octal, bagi dengan 8
berturut-turut dan catat sisa itu mulai dari awal sampai
paling belakang

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Modul 1 Elektronika analog dan digital
Contoh
Konversikan jumlah desimal 1234 ke octal.
1234 / 8= 154 R 2 154 / 8= 19 R 2 19 / 8= 2 R 3 2 / 8= 0 R 2
Sisa didalam order/ pekerjaan dari paling sedikit ke yang paling
penting/besar memberikan hasil oktal 2322l.
Untuk mengkonversi balik lagi, kalikan total dengan 8 dan
menambahkan masing-masing digit berturut-turut mulai dari
nomor/jumlah yang yang paling penting.
2 x 8= 16 16+ 3= 19 19 x 8= 152 152+ 2= 154 154 x 8= 1232 1232+
2= 1234
Hasil yang sama didalam konversi kebalikan dapat dicapai dengan
penggunaan kedudukan kwantitatip.
2 x 83+ 3 x 82+ 2 x 81+ 2 x 80= 1024+ 192+ 16+ 2= 1234.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Penggunaan kedudukan Kwantitatip untuk Mengkonversi

Teknik serupa dapat digunakan untuk mengkonversi ke dan dari basis


apapun., dengan hanya pembagian atau perkalian oleh basis
asing/luar.
Bagaimanapun, biner itu unik karena aneh dan bahkan dapat
digunakan untuk menentukan satuan dan nol tanpa merekam
sisa/hasil itu. meNentukan persamaan biner 1234 dalam sistim
desimal dengan hanya membagi 2 secara berturut-turut. Jika hasilnya
genap, bit dihubungkan/diberi angka O. Jika hasilnya ganjil, digit biner
diberi angka 1.
1234 adalah genap. Catat angka 0 pada posisi awal. 0. 1234/2= 617
adalah ganjil. Catat angka 1 pada posisi berikutnya, 10. 617/2= 308
adalah genap, 010 308/2= 154 adalah genap, 0010 154/2= 77 adalah
ganjil, 10010 77/2= 38 adalah genap, 010010 38/2= 19 adalah ganjil,
1010010 19/2= 9 adalah ganjil, 11010010 9/2= 4 adalah genap,
011010010 4/2= 2 adalah genap, 0011010010 2/2= 1 adalah ganjil,
10011010010

Modul 1 Elektronika analog dan digital


Dengan latihan, menjalankan dividen dapat dikuasai dan
bineri dapat ditulis dengan cepat.
Catat bahwa sebuah digit hexadecimal digit adalah
suatu kumpulan dari empat bit, octal adalah sebuah
kelompok tiga digit. Kelompokkan angka dalam tigak
kelompok, dimulai dari kanan.
010 011 010 010 = 2322 octal
Untuk hexadecimal, golongkan angka biner itu menjadi
empat bit mulai dari kanan.
0100 1101 0010 = 4D2 hexadecimal atau 0x4D2
ini adalah sebuah methode cepat untuk
mengkonversikan basis apapun.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


kesimpulan
Siswa perlu memahami istilah komputer dan
mengetahui perbedaan antara sebuah byte,
kilobyte, dan megabyte. Siswa perlu memahami
bagaimana frekwensi diukur dan perbedaan antara
Hz, MHZ, dan GHZ.
Siswa seharusnya menggunakan metoda yang
paling efektif untuk mengkonversikan sistem
angka yang meliputi biner ke sistim desimal dan
sebaliknya, biner ke hexadecimal dan sebaliknya.
Siswa harus bisa mengidentifikasi tempat didalam
biner dan angka-angka sistim desimal dan
mengetahui nilai masing-masing.

Modul 1 Elektronika analog dan digital


SEKIAN DAN TERIMA KASIH

HOME

Modul 1 Elektronika analog dan digital

You might also like