Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Mohammad Abdullah
Batasan Korelasi Kendal Tau ()
Digunakan untuk mengukur derajat hubungan
antara 2 variabel yang berskala ordinal
Prinsip pengerjaan : menghitung selisih
ranking (untuk menghasilkan skor aktual)
dibagi dengan maksimum skor kemungkinan
Rumus =
S = skor nyata (aktual)
N = Jumlah sampel
Langkah Mengerjakan:
1. Buatlah ranking pada nilai variabel X dan Y dari 1
sampai N
2. Susunlah kembali ranking X dalam bentuk susunan
yang natural, yaitu menurut susunan dari kecil ke
besar 1, 2, 3, ............ N-1, N
3. Sesuaikanlah susunan ranking variabel Y menurut
susunan ranking X yang tersusun secara natural.
Hitunglah nilai S dari susunan Ranking Y.
4. Jika tidak terdpt ranking kembar baik pada ranking X
maupun Y, pergunakan rumus
Bila terdapat ranking kembar, gunakan rumus
Skor pada AKB diberikan +1 bila ranking dari angka kecil ke besar.
Bila dari ranking besar ke kecil diberi skor -1 .
Skor dari 2 ke 4 = +1; dari 2 ke 3 = +1; dari 2 ke 1 = -1
Skor dari 4 ke 3 = -1; dari 4 ke 1 = - 1
Skor dari 3 ke 1 = -1.
Maka : Skor dari ranking 2 = (+1) + (+1)+(-1) = (+1)
Skor dari ranking 4 = (-1) + (-1) = (-2)
Skor dari ranking 3 = (-1)
Jadi total skor aktual (S) = (+1) +(-2)+(-1) = -2
Contoh soal dg ranking kembar
Penilaian terhadap Prestasi Desa dalam mencapai gerakan
AKINO (Angka Kematian Ibu dan Bayi nol) didasarkan pada
rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Masing-masing Desa
diranking berdasarkan kedua indikator tersebut.
DATA AKI (Per 100.000) dan AKB (per 1.000)
S = (4-0)+(3-1)+(0-3)+(0-1)
=4+231
=2
TX = karena tdk ada nilai kembar pd variabel X, maka Tx =0
Ty = t(t-1)
= X {2(2-1) + 2(2-1)}
= X (2 + 2)
=2
Dengan tabel Q, pada S = 2 dan N = 6
diperoleh p = 0,360. Karena nilai p > 0,05,
maka H0 diterima . Jadi tidak ada korelasi
yang signifikans antara kedua variabel
tersebut.