Professional Documents
Culture Documents
Hipotesa Kerja:
Faktor kelelahan akan mempengaruhi suseptibilitas
individu terhadap penyakit infeksi.
Hipotesa Nol :
Tidak ada pengaruh dari kelelahan terhadap
suseptibilitas individu terhadap penyakit infeksi
Hipotesa Tandingan:
Faktor nutrisi, tingkat kekebalan, etnis akan
mempengaruhi suseptibilitas individu terhadap
penyakit infeksi
Bagan Hubungan Antara Hipotesa Kerja,
Hipotesa Nihil dan Hipotesa Tandingan
Dikendalikan Dikendalikan
dengan uji statistik dengan design
penelitian
Unsur yang mendasari Hipotesis
1. Teori yg telah mapan, yang berkaitan dg
masalah yang diteliti
2. Fakta empirik atau informasi dari
penelitian terdahulu
3. Konsep atau teori imajinatif peneliti
sendiri
HA mengandung pengertian:
Tidak sama atau ada perbedaan
Lebih besar
Lebih kecil
DITERIMA DITOLAK
Kesalahan Tipe
DITERI II/
KENYATAAN
MA Kesalahan
t hitung t1 1
H0 ditolak bila : thitung ttabel atau 2
t hitung t1 1
t1 1 t hitung -t tabel atau 2
2
didapat dari distribusi t (daftar G)
dengan peluang (1 ) dan dk = (n 1)
Rumusan hipotesis adalah:
Ha : 0
H0 : = 0
Contoh pada distribusi z (z test):
Pengusaha lampu pijar A mengatakan bahwa
lampunya bisa tahan pakai sekitar 800 jam. Akhir-
akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu
itu telah berubah. Untuk menentukan hal ini,
dilakukan penelitian dengan jalan menguji 50 buah
lampu. Ternyata rata-rata 792 jam. Dari
pengalaman, diketahui bahwa simpangan baku
masa hidup lampu adalah 60 jam. Selidikilah
dengan taraf nyata () 0,05. Apakah kualitas lampu
itu sudah berubah atau belum? (apakah lama
pakai lampu masih berkisar 800 jam?)
Jawab :
Diketahui:
0 = 800 jam = 792 jam = 60 jam n = 50
= 0,05
x
Hipotesa:
Ha : 800 jam, artinya kualitas lampu telah berubah,
tidak lagi 800 jam
Ada perbedaan rata-rata masa pakai lampu sekarang dengan masa pakai
lampu terdahulu
Hipotesa:
Ha : 800 jam, artinya kualitas lampu telah berubah,
tidak lagi 800 jam
H0 : = 800 jam, artinya masa pakai lampu tetap 800
jam
x 0 792 800 thitung = - 1,029
t t
s 55
n 50
Nilai t tabel : t 1- ) = t 1- (0,05) = t0,975 dk = 50-1
Nilai t pada tabel dari t0,975 dan dk = 49 adalah 2,01
karena thitung terletak antara kedua
harga tabel/kritis, maka H0 diterima.
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair berat badan ibu
54,81 62 10,19 1,29
1 pada kondisi awal
berat badan ibu
56,60 62 10,98 1,39
setelah PMT
N Correlation Sig.
Pair berat badan ibu
1 pada kondisi awal
62 ,949 ,000
& berat badan ibu
setelah PMT
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Std. Interval of the
Std. Error Difference Sig.
Mean Deviation Mean Lower Upper t df (2-tailed)
berat badan ibu
pada kondisi awal -
berat badan ibu -1,79 3,48 ,44 -2,67 -,91 -4,047 61 ,000
setelah PMT
Hipotesa:
Ha : > 16 unit, artinya hasil produksi lebih besar dari 16 unit
H0 : = 16 unit, artinya hasil produksi tidak lebih16 unit per
jam
x 0 16,9 16
z z zhitung = 1,78
2,3
n 20
x 0
t H0 ditolak bila thitung ttabel
s
n atau thitung t1-
H0 diterima bila thitung < ttabel
atau thitung < t1- pada dk = n-1
Contoh soal:
Diketahui bahwa dengan pemberian makanan biasa
pada ayam, berat telur ayam rata-rata sebesar 4,5gr.
Ditemukan obat suntikan hormon yg diduga mampu
menaikkan rata-rata berat telur ayam. Untuk itu
diambil sampel sebanyak 31 butir telur ayam yang
telah diberikan suntikan hormon. Hasilnya
menunjukkan rata-rata berat telur 4,9 gr dengan
simpangan baku s=0,8 gr. Pada taraf nyata 0,01,
apakah telur ayam tersebut secara signifikans lebih
berat dari pada sebelum diberikan suntikan hormon?
Jawab:
Diketahui: 0 = 4,5 gr =x4,9 gr s = 0,8 gr
= 0,01 n = 31
Ditanya: apakah berat telur ayam pasca suntikan
hormon lebih berat daripada sebelumnya?
Jawab :
Ha: > 0 atau > 4,5
H0: = 0 atau = 4,5
x 0 4,9 4,5
t t t
s 0,8hitung = 2,78
n 31
Nila ttabel pada =0,01 dapat dihitung sebagai berikut:
t1- = t1-0,01 = t0,99 dengan dk = 31-1
= 30
nilai t tabel (pd tabel) adalah 2,46
karena thitung > ttabel, maka H0
ditolak.
jadi, rata-rata berat telur ayam yang
disuntik hormon secara signifikans
2,46 lebih berat dari pada yg diberi makanan
biasa pada taraf nyata (=0,01).
Uji rata-rata satu arah, pihak kiri
Uji satu arah pihak kiri, menggunakan rumus yang
sama dengan uji pihak kanan. bisa menggunakan
distribusi z atau t tergantung diketahui nilai
simpangan baku populasi atau tidak.
Hipotesa:
Ha: < 0 (rata-rata saat ini lebih kecil daripada rata-rata masa lalu)
H0: = 0 (rata-rata saat ini sama dengan rata-rata masa lalu)
H0 ditolak bila thitung - ttabelatau thitung - t1-
H0 diterima bila thitung > - ttabel
atau thitung > t1- pada dk = n-1
Contoh:
Akhir-akhir ini masyarakat mengeluh dan
mengatakan bahwa isi bersih makanan A dalam
kaleng tidak sesuai dengan yang tertulis pd
etiketnya yg sebesar 5 ons. Untuk meneliti hal
ini, 23 kaleng makanan A telah diteliti secara
acak. Dari ke 23 isi kaleng tersebut, berat rata-
ratanya adalah 4,9 ons dan simpangan baku 0,2
ons. Dengan taraf nyata 0,05, tentukan apakah
keluhan masyarakat tentang berkurangnya isi
kemasan tersebut benar?
Jawab:
Diketahui: 0=5 ons = 4,9 ons s = 0,2 on
x
= 0,05 n = 23
Hipotesis:
HA : < 0 atau < 5 ons
H0 : =0 atau = 5 ons Karena tidak diketahui, maka
dipakai s sehingga dipakai rumus dengan distribusi t (student).
x 0 4,9 5 thitung = - 2,398
t t
s 0,2
n 23
Ttabel = t1- = t1-0,05 = t0,95 dengan dk = 23-1 dk = 22
Maka ttabel adalah 1,72.
Karena thitung < - ttabel, maka H0 ditolak.
Jadi isi makanan dalam kaleng secara signifikans lebih sedikit dari
pada 5 ons atau keluhan masyarakat selama ini terbukti
Menguji Perbedaan Proporsi () : uji 2 Arah
Pada Satu sampel
Hipotesa:
HA: 0 Rumus:
H0: = 0 x n 0
z
0 1 0 / n
0,9 0,85
z Z hitung = 1
0,85 X 0,15 / 50
Z tabel = Z0,5-
= Z0,5-0,05
= Z0,45
Ztabel = 1,65
Karena Zhitung < Ztabel pd uji 1 pihak kanan, maka
H0 diterima.
Jadi tidak ada perbedaan yang signifikans proporsi
pasangan suami istri yang berhasil mencegah
kehamilan antara yang menggunakan alkon baru dan
alkon lama.
Contoh soal Uji proporsi pihak kiri:
Untuk mengevaluasi efektivitas pemberian taburia
(fortifikasi) dlm menurunkan kasus gizi buruk, telah
diambil 100 anak secara acak. Ternyata diperoleh data
25 anak menderita kurang gizi. Setelah 6 bulan
diberikan taburia dilakukan pengukuran kembali pada
100 anak tersebut. Ternyata diperoleh data bahwa
masih terdapat 19 anak menderita kurang gizi. Pada
taraf nyata 0,05, tentukan apakah proporsi anak yang
menderita kurang gizi setelah diberikan taburia secara
signifikans lebih rendah daripada sebelumnya?
Jawab :
Diketahui:
n0 = 100 X0 = 25 n1 = 100 X1 = 19
= 0,05
0,19 0,25
z Z hitung = - 16
0,25 X 0,075 / 100
Z tabel = Z0,5-
= Z0,5-0,05
= Z0,45
Ztabel = - 1,65
Karena Zhitung < -Ztabel pd uji 1 pihak kiri, maka H0
ditolak.
Jadi proporsi anak yg menderita gizi kurang setelah
diberikan taburia secara signifikans lebih rendah
daripada sebelum diberikan taburia.