You are on page 1of 11

LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA

FADEL MUHAMMAD
B 111 13 131

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
SEJARAH LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA

Sepanjang sejarahnya, kementerian menggunakan nomenklatur yang berubah-ubah. Pada


sekitar tahun 1968-1998, nomenklatur yang digunakan adalah "departemen", "kantor menteri
negara", dan "kantor menteri koordinator". Pada tahun 1998 mulai digunakan istilah
"kementerian negara" dan "kementerian koordinator", sementara istilah "departemen" tetap
dipertahankan. Sejak berlakunya UU No. 39 Tahun 2008 dan Perpres No. 47 Tahun 2009, seluruh
nomenklatur kementerian dikembalikan menjadi "kementerian" saja, seperti pada masa awal
kemerdekaan. Proses pergantian kembali nomenklatur ini mulai dilakukan pada masa Kabinet
Indonesia Bersatu.

Sebagian besar kementerian yang ada sekarang telah mengalami berbagai perubahan, meliputi
penggabungan, pemisahan, pergantian nama, dan pembubaran (baik sementara atau
permanen). Jumlah kementerian sendiri hampir selalu berbeda-beda dalam setiap kabinet,
dimulai dari yang hanya berjumlah belasan hingga pernah mencapai ratusan, sebelum akhirnya
ditentukan di dalam UU No. 39 Tahun 2008, yaitu sejumlah maksimal 34 kementerian.
LANDASAN HUKUM

1. Landasan hukum kementerian adalah Bab V Pasal


17 UUD 1945

2. Lebih lanjut, kementerian diatur dalam Undang-


Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun
2015 tentang Organisasi Kementerian Negara.
TUGAS & FUNGSI LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA

Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas menyelenggarakan


urusan tertentu dalam pemerintahan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, yaitu:
Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya,
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya,
pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya dan pelaksanaan kegiatan teknis
dari pusat sampai ke daerah.
Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas
pelaksanaan tugas di bidangnya, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas
pelaksanaan urusan Kementerian di daerah dan pelaksanaan kegiatan teknis yang
berskala nasional.
Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang
menjadi tanggung jawabnya dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.
PEMBENTUKAN, PENGUBAHAN & PEMBUBARAN
LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA

Pembentukan kementerian dilakukan paling lama 14 hari kerja sejak presiden


mengucapkan sumpah/janji. Urusan pemerintahan yang nomenklatur
kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD 1945 harus dibentuk
dalam satu kementerian tersendiri. Untuk kepentingan sinkronisasi dan
koordinasi urusan kementerian, presiden juga dapat membentuk kementerian
koordinasi. Jumlah seluruh kementerian maksimal 34 kementerian.

Kementerian yang membidangi urusan pemerintahan selain yang nomenklatur


kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD 1945 dapat diubah oleh
presiden. Pemisahan, penggabungan, dan pembubaran kementerian tersebut
dilakukan dengan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kecuali
untuk pembubaran kementerian yang menangani urusan agama, hukum,
keamanan, dan keuangan harus dengan persetujuan DPR.
KONDISI KEKINIAN LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA

Kementerian yang digabungkan/dipisahkan

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan saat ini,


sempat digabungkan menjadi "Departemen Perindustrian dan
Perdagangan" pada pertengahan perjalanan Kabinet Pembangunan VI,
dan kemudian dipisahkan kembali pada Kabinet Indonesia Bersatu
hingga sekarang.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat
pada Kabinet Kerja (2014) digabung menjadi Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
KONDISI KEKINIAN LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA

Kementerian yang dibubarkan

Kementerian Kemakmuran, dibentuk sejak proklamasi kemerdekaan


(Kabinet Presidensial) dan dibubarkan pada Kabinet Natsir hingga
sekarang.
Kementerian Sosial, dibentuk sejak proklamasi kemerdekaan (Kabinet
Presidensial), sempat dibubarkan pada Kabinet Persatuan Nasional,
dan dibentuk kembali pada Kabinet Gotong Royong hingga sekarang.
Kementerian Penerangan, dibentuk sejak proklamasi kemerdekaan
(Kabinet Presidensial) dan dibubarkan pada Kabinet Persatuan
Nasional hingga sekarang.
KONDISI KEKINIAN LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA

Kementerian yang berganti nama

"Kementerian Dalam Negeri" saat ini, dibentuk sejak proklamasi kemerdekaan (Kabinet
Presidensial) dengan nama "Kementerian Dalam Negeri", berganti nama menjadi
"Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah" pada perombakan I Kabinet Persatuan
Nasional, dan kembali menjadi "Departemen Dalam Negeri" pada Kabinet Gotong Royong
hingga sekarang.
"Kementerian Pertahanan" saat ini, dibentuk sejak proklamasi kemerdekaan (Kabinet
Presidensial) dengan nama "Kementerian Keamanan Rakyat", berganti nama menjadi
"Departemen Pertahanan" pada Kabinet Sjahrir II, menjadi "Departemen Pertahanan dan
Keamanan" pada Kabinet Kerja I, dan kembali menjadi "Departemen Pertahanan" pada
Kabinet Persatuan Nasional hingga sekarang.
"Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia" saat ini, dibentuk sejak proklamasi
kemerdekaan (Kabinet Presidensial) dengan nama "Kementerian Kehakiman", berganti nama
menjadi "Departemen Hukum dan Perundang-undangan" pada Kabinet Persatuan Nasional,
menjadi "Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia" pada Kabinet Gotong Royong, dan
terakhir menjadi "Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia" pada Kabinet Indonesia
Bersatu hingga sekarang.
KONDISI KEKINIAN LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA

Kementerian yang berganti nama

"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral" saat ini, dibentuk pada Kabinet Kerja I
dengan nama "Kementerian Perindustrian dan Pertambangan", berganti nama menjadi
"Kementerian Pertambangan" pada Kabinet Dwikora I, menjadi "Kementerian Minyak dan
Gas Bumi" pada Kabinet Dwikora II, kembali menjadi "Kementerian Pertambangan" pada
Kabinet Ampera I, menjadi "Departemen Pertambangan dan Energi" pada Kabinet
Pembangunan III, dan menjadi "Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral" pada
perombakan I Kabinet Persatuan Nasional hingga sekarang.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika" saat ini, dibentuk sejak proklamasi kemerdekaan
(Kabinet Presidensial) dengan nama "Kementerian Penerangan", sempat dibubarkan pada
Kabinet Persatuan Nasional, dibentuk kembali dengan nama "Kementerian Negara
Komunikasi dan Informasi" pada Kabinet Gotong Royong, dan menjadi "Departemen
Komunikasi dan Informatika" pada Kabinet Indonesia Bersatu hingga sekarang.
KONDISI KEKINIAN LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA

Kementerian yang berganti nama

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan" sebelumnya namanya adalah


"Kementerian Pendidikan Nasional dan bidang Kebudayaan ada dalam
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata pada masa kabinet indonesia bersatu II
Bidang kebudayaan masuk kedalam Kementerian Pendidikan sedangkan Bidang
Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" sebelumnya bernama Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata setelah Kebudayaan masuk kedalam kementerian
Pendidikan kementerian ini mengubah namanya menjadi "Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif".
TERIMA KASIH

You might also like