Professional Documents
Culture Documents
HEMOROID
Pembimbing :
Dr. Ruchika Sp. BTKV, FIHA, FICS
Oleh :
Lisa Ambalinggi
11 2015 251
Identitas Pasien
Nama : Tn. D Jenis Kelamin : Laki-laki
Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis ( GCS 15 = E4 V5 M 6 )
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,5 oC
Frekuensi napas : 20 kali/menit
Frekuensi nadi : 80 kali/menit
Kulit
Warna sawo matang, hiperpigmentasi (-), kulit normotermi, kelembapan lembab, tekstur
halus, sianosis (-), ikterik (-)
Kepala
Normocephali, tidak teraba benjolan maupun lesi, distribusi rambut merata, warna hitam,
rambut tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks cahaya langsung
+/+, refleks cahaya tidak langsung (+/+), pupiil isokor
Telinga : Normotia (+/+), nyeri tekan tragus (-/-), serumen (-/-)
Hidung : Septum tidak deviasi, pernafasan cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis
(-), nyeri tekan paranasal (-)
Mulut : Simetris, bibir sianosis (-), bibir kering (-), pucat (-) , perdarahan gusi (-), atrofi
papil lidah (-), coated tongue (-), purse lips breathing (-), hiperplasia ginggiva (-), tonsil
T1-T1 tenang, faring hiperemis (-)
Leher : Tekanan Vena Jugularis (JVP): tidak dilakukan, kelenjar tiroid: tidak teraba
membesar, kelenjar limfe : tidak teraba membesar
Thorax
Inspeksi: Bentuk thorax simetris, gerakan dinding dada saat statis dan dinamis, tipe
pernapasan abdomino-torakal, retraksi sela iga (-)
Palpasi: Nyeri tekan pada thoraks (-)
Pulmo Anterior Posterior
Inspeksi Pergerakan dinding dada simetris Pergerakan dinding dada simetris
saat statis dan dinamis. saat statis dan dinamis.
Palpasi Sela iga tidak melebar, fremitus taktil Sela iga tidak melebar, fremitus taktil
simetris, nyeri tekan (-). simetris, nyeri tekan (-).
Perkusi Sonor pada seluruh lapang paru Sonor pada seluruh lapang paru.
Batas paru-hati linea midclavicularis
dextra intercosta V.
Batas peranjakan hati : 2 cm
Kanan Kiri
Refleks Tendon
Bisep
Trisep
Patella
Achiles
Kulit
-
Refleks Patologis -
Status Lokalis
Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
HEMOSTASIS
Pembekuan/CT 12 menit 9 - 15
Pendarahan/BT 2 menit 13
Resume
Seorang laki-laki usia 31 tahun datang dengan keluhan nyeri
pada benjolan di anus sejak 2 minggu SMRS. Pasien mengeluh
adanya benjolan di anus sejak 2 tahun yang lalu. Pada awalnya,
benjolan dapat masuk sendiri tanpa dibantu, namun sekarang
jika benjolan dimasukkan, benjolan keluar dengan sendirinya.
Benjolan yang dirasakan pasien terasa mengganggu. Nyeri saat
BAB (+) terutama saat selesai defekasi. Pasien mengaku sering
mengedan saat BAB dan terdapat darah yang menetes keluar
dari lubang anus saat BAB. Darah berwarna merah segar.
Pasien mengaku jarang mengkonsumsi buah sayur-sayuran, suka
mengangkat beban berat .
Pada pemeriksaan fisik status generalis keadaan umum tampak
sakit ringan, kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80
mmHg, Nadi 80x/menit, Suhu 36,5oC, Napas 20x/menit. Pada
pemeriksaan status lokalis regio analis terdapat benjolan.
Benjolan pertama di dalam anus, arah jam 3, menonjol hingga
ke luar, dapat dimasukan dengan jari, permukaan licin,
konsistensi lunak, tepi rata, batas tegas. Ukuran kurang lebih 2
x 1 cm. Benjolan kedua di dalam anus, menonjol hingga ke luar
arah jam 9, dapat dimasukan dengan jari, permukaan licin,
konsistensi lunak, tepi rata, batas tegas. Ukuran kurang lebih
1x1
Diagnosa
Laporan Operasi:
1. Dilakukan spinal anestesi pada pasien, dengan posisi litotomi
2. Dilakukan asepsis dan antisepsis menggunakan povidone iodine 10 % dan alcohol 70 % pada daerah
sekitar regio analis dan dipasang duk steril bolong.
3. Pada pemeriksaan tidak didapatkan tumor pada rectum
4. Terdapat pile hemoroid pada arah jam 3 dan jam 9
5. Kedua pile dilakukan pengkleman dan kemudian diligasi dengan menggunakan chromic No. 0
6. Dilakukan kontrol perdarahan luka operasi
7. Dilakukan pencucian luka operasi dengan menggunakan NaCl
8. Dilanjutkan dengan lateral sfingterotomi
9. Setelah dinilai kembali tidak dijumpai kelainan, luka operasi dipasang tampon betadine dan difiksasi
10. Operasi selesai
POST OP HEMORRHOIDEKTOMI 6/06/2017
Cefotaxime 3 x 1 gr perhari (IV)
Ketorolac 3 x 30 mg perhari (IV)
Tramadol 3 x 100 mg perhari (IV)
Infus RL 1 L/24 jam
Boleh makan biasa
Besok pagi 06.00 WIB aff tampon di anus
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Follow Up
FOLLOW UP
7 Juni 2017
S : Pasien merasa nyeri pada bekas operasi.
O : Keadaan umum : Tampak sakit Sedang
Kesadaran : compos mentis
TD: 110/90 mmHg
Nadi: 84 x/menit
Suhu: 37 C
RR: 20x/ menit
A : post-op hemorrhoidektomi h+1
P : IVFD RL 20 tpm
Cefotaxime 3 x 1 gr
Ketorolac 3 x 30 mg
Tramadol 3 x 100 mg
Pasien boleh pulang
Kontrol poli bedah tanggal 14 Juni 2017
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Hemoroid
Berdarah : +
Berdarah : + Berdarah : + Berdarah : + Prolaps : menetap
Prolaps : - Prolaps : + Prolaps : + Reposisi : sesudah
Reposisi : - Reposisi : spontan Reposisi : manual reposisi akan keluar
lagi.
Etiologi
Etiologinya belum diketahui secara pasti,
beberapa faktor pendukung yang terlibat :
Penuaan
Kehamilan
Hereditas
Konstipasi atau diare kronik
Penggunaan toilet yang berlama-lama
Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu lama
Obesitas
Manifestasi Klinis
Perdarahan
Darah yang keluar berwarna merah segar dan
tidak tercampur dengan faeces.
Benjolan (grade II IV)
Keluarnya mukus
rasa gatal
Nyeri
Hemoroid Eksterna Hemoroid Interna
Pengeluaran lendir
Diagnosis
Anoskopi
untuk menilai mukosa rectal dan evaluasi tingkat
pembesaran hemoroid.
Penatalaksanaan
dengan menempatkan
karet pengikat di sekitar
jaringan hemoroid
interna sehingga
mengurangi aliran
darah ke jaringan
tersebut menyebabkan
hemoroid nekrosis
Closed Hemorrhoidectomy Open Hemorrhoidectomy
Penatalaksanaan
Procedure for Prolapse Hemorrhoids (PPH)
atau Hemoroid Circular Stapler
Mula-mula jaringan hemoroid yang
prolaps didorong ke atas dengan alat yang
dinamakan dilator, kemudian dijahitkan ke
tunika mukosa dinding anus.
Kemudian alat stapler dimasukkan ke
dalam dilator.
Dari stapler dikeluarkan sebuah gelang
dari titanium diselipkan dalam jahitan dan
ditanamkan di bagian atas saluran anus
untuk mengokohkan posisi jaringan
hemoroid tersebut. Bagian jaringan
hemoroid yang berlebih masuk ke dalam
stapler.
Dengan memutar sekrup yang terdapat
pada ujung alat , maka alat akan
memotong jaringan yang berlebih secara
otomatis
Teknik Hemoroid Circular
Stapler
Komplikasi Pasca Operasi
Komplikasi Dini:
-Nyeri post op -Bengkak jar kulit
-Infeksi
-Perdarahan post operative
Komplikasi Lanjut:
- striktur ani
-Pembentukan skin tag
-Rekurensi